0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
45 tayangan19 halaman
Tumor Wilms adalah tumor ginjal paling umum pada anak yang disebabkan oleh faktor genetik dan dapat menyebar ke organ lain. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan fisik, imaging, dan biopsy. Pengobatannya meliputi kemoterapi, bedah, dan radioterapi.
Tumor Wilms adalah tumor ginjal paling umum pada anak yang disebabkan oleh faktor genetik dan dapat menyebar ke organ lain. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan fisik, imaging, dan biopsy. Pengobatannya meliputi kemoterapi, bedah, dan radioterapi.
Tumor Wilms adalah tumor ginjal paling umum pada anak yang disebabkan oleh faktor genetik dan dapat menyebar ke organ lain. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan fisik, imaging, dan biopsy. Pengobatannya meliputi kemoterapi, bedah, dan radioterapi.
Geril Genoneva Frans 21117055 Icha 21117066 Nila Wahyuni 21117088 Nurul Hidayah 21117091
Dosen Pembimbing : SRI TIRTAYANTI, S.Kep,.Ns,.M.Kep
Tumor wilms adalah tumor padat intraabdomen yang paling sering dijumpai pada anak. Tumor ini merupakan neoplasma embrional dari ginjal, biasanya muncul sebagai massa asimtomatik di abdomen atas atau pinggang. Tumor sering ditemukan saat orang tua memandikan atau mengenakan baju anaknya atau saat dokter melakukan pemeriksaan fisik terhadap anak yang tampak sehat. Tumor ini sering timbul pada usia antara 1 dan 3 tahun. Insiden tumor wilms adalah 1 dalam 250.000, dan biasanya unilateral. Walaupun dapat timbul di kedua ginjal (bilateral). Penyebabnya masih belum diketahui secara pasti , tetapi diduga melibatkan faktor genetik. Tumor wilms berhubungan dengan kelainan bawaan tertentu, seperti : Etiologi tumor ini pada dasarnya belum diketahui Kelainan saluran kemih Aniridia (tidak memiliki iris) Hemihipertrofi ( pembesaran separuh bagian tubuh ) Tumor Wilms bersifat kongenital. Satu persen dari tumor wilms ditemukan familial dan diturunkan secara dominan autosomal. Onkogen tumor wilms telah berlokasi pada kromosom 11 p13. Timbul dalam parenkim ginjal, mungkin dari sisa-sisa blastoma nefrogen dan biasanya dari fokus tunggal, kadang-kadang lebih dari 1 area. Tumor Wilms dapat muncul dalam 3 gambaran klinik. Gambaran klinik tersebut antara lain : a) Sporadic b) Berhubungan dengan sindrom genetic c) Familial. • Penyebaran tumor wilms menurut TNM sebagai berikut : T : Tumor primer T1 : Unilateral permukaan ( termasuk ginjal ) < 80 cm T2 : Unilateral permukaan > 80 cm T3 : Unilateral ruptur sebelum penanganan T4 : Bilateral N : Metastasis limfa No : Tidak ditemukan metastasis N1 : Ada metastasis limfa M : Metastasis jauh Mo : Tidak ditemukan M+ : Ada metastasis jauh The National Wilms Tumor Study (NWTS) membagi lima stadium tumor Wilms, yaitu : • Stadium I : tumor terbatas di dalam jaringan ginjal tanpa menembus kapsul. Tumor ini dapat direseksi dengan lengkap. • Stadium II : Tumor menembus kapsul dan meluas masuk ke dalam jaringan ginjal dan sekitar ginjal yaitu jaringan perirenal, hilus renalis, vena renalis dan kelenjar limfe para- aortal. Tumor masih dapat di reseksi dengan lengkap. • Stadium III : Tumor menyebar ke rongga abdomen (perkontinuitatum), misalnya ke hepar, peritoneum, dll. • Stadium IV : Tumor menyebar secara hematogen ke rongga abdomen, paru-paru, otak, tulang. Beberapa faktor menentukan prognosis tumor wilms yaitu ukuran tumor, gambaran histopatologik, umur pasien dan stadium atau tingkat penyebaran tumor. Penderita yang mempunyai prognosis yang baik adalah pasien yang mempunyai ukuran tumor masih kecil, tingkat diferensiasi sel tinggi secara histopatologik, stadium masih dini atau belum ada metastasis dan umur pasien di bawah dua tahun. • Adanya massa dalam perut (tumor abdomen) • Hematuri akibat infiltrasi tumor ke dalam sistem kaliks • Hipertensi diduga karena penekanan tumor atau hematom pada pembuluh- pembuluh darah yang mensuplai darah ke ginjal, sehingga terjadi iskemi jaringan yang akan merangsang pelepasan renin atau tumor sendiri mengeluarkan renin • Anemia • Penurunan berat badan • Infeksi saluran kencing • Demam • Malaise • Anoreksia • Nyeri perut yang bersifat kolik, akibat adanya gumpalan darah dalam saluran kencing • Tumor Wilms tidak jarang dijumpai bersama kelainan kongenital lainnya, seperti aniridia, hemihiperttofi, anomali saluran kemih atau genitalia dan retardasi mental Tumor Wilms (Nefroblastoma) merupakan tumor ginjal yang tumbuh dari sel embrional primitif diginjal, makroskapis ginjal akan tampak membesar dan keras sedangkan gambaran histo- patologisnya menunjukan gabungan dari pembentukan abortif glomerulus dan gambaran otot polos, otot serat lintang, tulang rawan dan tulang. Biasanya unilateral dan hanya 3-10% ditemukan bilateral. Tumor bermetastase ke paru, hati, ginjal, dan jarang sekali ke tulang. MK : Stress Neoplasma MK : Kelebihan volume cairan Depresi Hemi Hipertrofi Gangguan Ginjal
Kakeksia Menekan Jaringan Perut Membesar
Disfungsi
Kekurangan Nutrisi Gangguan organ abdomen
MK : perubahan Gangguan glomerulus Gangguan Asam basa Proses Keluarga Gangguan Hati Lemah BB turun Status Gizi buruk Gangguan lambung Hematuria Proteinurin Gangguan Metabolisme Mual dan Muntah
MK : Intoleransi MK : Nyeri Asidosis dan Alkalosis
MK: Perubahan MK: Resiko aktivitas Nutrisi Kekurangan volume cairan • Tumor Bilateral • Ekstensi Intracaval dan atrium • Tumor lokal yang lanjut • Obstruksi usus halus • Tumor maligna sekunder • Perkontinuitatum • Penyebaran langsung melalui jaringan lemak perirenal lalu ke peritoneum dan organ-organ abdomen (ginjal kontralateral, hepar, dan lain-lain) • Hematogen • Terjadi setelah pertumbuhan tumor masuk ke dalam vasa renalis, selanjutnya menyebar melalui aliran darah ke paru-paru (90%), otak, dan tulang-tulang • Limfogen • Penyebaran limfogen terjadi pada kelenjar regional sekitar vasa para aortal atau dalam mediastinum. • Inspeksi massa di daerah abdomen • Ballottement • Palpasi massa intra abdominal : ukuran, letak massa, konsistensi, tepi atau konfigurasi, permukaan pulsasi, fluktuasi, nyeri tekan, mobilitas serta hubungannya dengan alat sekitarnya • Tumor Wilms : tekanan darah, berat badan, tinggi badan, hepar, lien, pembesaran kelenjar getah bening, massa abdomen (tempat dan ukuran). a. IVP → Dengan pemeriksaan IVP tampak distorsi sistem pielokalises (perubahan bentuk sistem pielokalises) dan sekaligus pemeriksaan ini berguna untuk mengetahui fungsi ginjal. b. Foto thoraks merupakan pemeriksaan untuk mengevaluasi ada tidaknya metastasis ke paru-paru. c. Ultrasonografi → USG merupakan pemeriksaan non invasif yang dapat membedakan tumor solid dengan tumor yang mengandung cairan. d. CT-Scan → memberi beberapa keuntungan dalam mengevaluasi tumor Wilms. Ini meliputi konfirmasi mengenai asal tumor intrarenal yang biasanya menyingkirkan neuroblastoma; deteksi massa multipel; penentuan perluasan tumor, termasuk keterlibatan pembuluh darah besar dan evaluasi dari ginjal yang lain. e. Magnetic resonance imaging (MRI) → MRI dapat menunjukkan informasi penting untuk menentukan perluasan tumor di dalam vena cava inferior termasuk perluasan ke daerah intarkardial. Pada MRI tumor Wilms akan memperlihatkan hipointensitas (low density intensity) dan hiperintensitas (high density intensity) f. Laboratorium → Hasil pemeriksaan laboratorium yang penting yang menunjang untuk tumor Wilms adalah kadar lactic dehydrogenase (LDH) meninggi dan Vinyl mandelic acid (VMA) dalam batas normal. Urinalisis juga dapat menunjukkan bukti hematuria, LED meningkat, dan anemia dapat juga Tujuan pengobatan tumor Wilms adalah mengusahakan penyembuhan dengan komplikasi dan morbiditas serendah mungkin. Biasanya dianjurkan kombinasi pembedahan, radioterapi dan kemoterapi. Dengan terapi kombinasi ini dapat diharapkan hasil yang memuaskan. Jika secara klinis tumor masih berada dalam stadium dini dan ginjal di sebelah kontra lateral normal, dilakukan nefrektomi radikal. 1) Kemoterapi 2) Aktinomisin D 3) Vinkristin 4) Adriamisin 5) Cisplatin 6) Siklofosfamid 1) Pembedahan 2) Radioterapi 1. Nyeri akut berhubungan dengan efek fisiologis dari neoplasia 2. Perubahan Nutrisi : Kurang dari Kebutuhan berhubungan dengan peningkatan kebutuhan metabolime, kehilangan protein dan penurunan intake 3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelelahan