Anda di halaman 1dari 41

TOP TEN DISEASE

HIPERTENSI
Maria P. Melanie Letor, S.Ked | 1408010017
Pembimbing :
dr. Angela Merici, Sp.PD

BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM


Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana
RSUD Tc HILLERS MAUMERE
2019
HIPERTENSI

N : <120/80mmHg
Prehipertensi :120-139/80-89mmHg •TD >140 mmHg/90 mmHg
Hipertensi stage 1 : 140-150/80-90mmHg
Hipertensi stage-2 ≥160/≥100mHg •dua kali (selang waktu
Hipertensi urgensi >180/>120mmHg lima menit)
Hipertensi emergensi >180(dengan •istirahat/tenang.
kerusakan organ)/>120(dengan
kerusakan organ)mmHg.

970 juta orang di dunia


masalah kesehatan dengan prevalensi
yang tinggi -> Indonesia (25.8%)
˄ : Kalimantan Selatan : 34.%
˅ : Papua : 22.2%
Laporan kasus
◦ Nama : Tn. Gabriel R. Plaka
◦ Tanggal lahir : 25 Maret 1947
◦ Umur : 72 Tahun
◦ Jenis kelamin : Laki-laki
◦ Pekerjaan : Swasta
◦ Agama : Kristen Protestan
◦ Status Pernikahan : Menikah
◦ Tanggal MRS : 12 Juli 2019
Pemeriksaan fisik
◦ Keadaan umum :tampak sakit sedang
Status Gizi
◦ Kesadaran: Compos mentis, GCS
E4V5M6 Berat Badan : 50 kg
Tinggi Badan : 165 cm
◦ Tanda Vital : Indeks Masa Tubuh : 18,38 ( BB
◦ Tekanan darah : 170/110 mmHg Ideal )

◦ Nadi : 65 x/menit, reguler


◦ Pernapasan : 20x/menit
◦ SpO2 : 90%
◦ Suhu : 36ºC
GENERAL STATUS
◦ Kulit : Pucat (-), sianosis (-), ikterik (-), turgor kulit baik
◦ Kepala : Normocerpal
◦ Rambut : warna hitam, serta tidak mudah dicabut
◦ Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
◦ Telinga : tanda peradangan (-), jejas (-/-), nyeri tekan mastoid
(-/-) dan sekret (-/-)
◦ Hidung : deformitas (-), deviasi septum (-), massa (-), napas
cuping hidung (-)
◦ Mulut : mukosa bibir lembab, lidah kotor (-), tonsil T1/T1
hiperemis (-/-)
◦ Leher : Pembesaran KGB (-), struma (-)
◦PULMO
◦ Inspeksi : pengembangan dada: simetris, retraksi -
◦ Palpasi : massa -, nyeri –
◦ Auskultasi : vesikuler +/+, wheezing -/-, Rhonki -/-

• COR
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis tidak teraba
Perkusi : batas jantung normal
Auskultasi : S1 – S2 tunggal, regular, Murmur (-),
gallop (-)
ABDOMEN
Inspeksi : supel, distensi (-)
Auskultasi : bising usus meningkat (+) >5
Palpasi : nyeri tekan pada seluruh abdomen
(+)

EXTREMITAS :
◦Akral hangat, edema (-), CRT <2 detik
Tinjauan pustaka
DEFINISI
Definisi hipertensi atau tekanan darah tinggi sendiri adalah peningkatan tekanan
darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg
pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan
cukup istirahat/tenang.
◦ Subjektif : pasien mengeluhkan nyeri perut yang ◦ A:
menjalar ke bagian pinggang belakang, keluhan sesak Ileus Obstruktif paralitik + Obs TB Paru
napas (-), mual (+), muntah(-), Belum buang air besar Obs TB Paru DD Obs Pneumonia
sejak 4 hari yang lalu, buang air kecil dalam batas
Obs Tumor Abdomen
normal
Hipertensi st II
◦ Objektif
◦ P:
◦ Keadaan umum : baik , CM IVFD RL 1500cc/24 Jam
◦ TTV : TD : 150/100; nadi 86x/menit; RR 19x/menit; Injeksi Omeperazole 2x40 Mg IV
SpO2:98%; suhu 36,5 C o Injeksi Ranitidin 2x1 mg (IV)
Nebu Ventolin / 8 jam
◦ Mata : konjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Captopril 3x25 mg
◦ Jantung : BJ1-2 tunggal reguler, gallop (-), murmur (-) Amlodipin 5-0-0 mg
◦ Paru : Ves +/+, Rh -/-, Wh -/- Ambroxol syr 3xII C
Dulcolax Supp 1x1
◦ Abd : Kembung, hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan Planning Monitoring : Obs TTV dan Keluhan
(+), bising usus (+) >5
◦ Eks : Akral hangat, CRT < 2 detik, edema -/-
Laboratorium (13 Juli 2019)
Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan

Hb 12.4 g/dL 11.0 – 16.0

Jumlah eritrosit 3.95 10^6/uL 2.50 – 5.50

Hematokrit 34.8 % 31.0 – 50.0

MCV 88.1 fL 86.0 – 110.0

MCH 31.4 Pg 26.0 – 38.0

MCHC 35.6 g/L 31.0 – 37.0

Jumlah Lekosit 14.78 10^3/ul 5.0 – 11.0

Eosinofil 0.4 % 0.0-6.0

Basofil 0.02 % 0.0 – 1.0

Neutrofil 88.2 % 37.0 – 72.0

Limfosit 5.4 % 20.0 – 50.0

Monosit 0.87 % 0.00 – 14.0

Jumlah Trombosit 175 10^3/ul 150 – 400


◦ ELEKTROLIT ◦ FOTO BNO 3 POSISI
◦ Natrium 136 mmol/L 136-145
◦ Kesan distensi usus dan distensi colon
◦ Kalium 3.3 mmol/L 3.5-5.0
ascendens di kanan bawah, udara colon
◦ Klorida 91 mmol/L 98-107
di bagian distal minimal, mengarah ke
bowel obstruction dengan katup ileo-
◦ EKG caecal in competen DD Small Bowel
◦ Sinus rhythm Obstruction
◦ PR interval normal
◦ Tak tampak udara bebas intraabdomen
◦ RR interval 75x/menit
◦ AXIS : normoaxis
◦ Tak tampak batu opak di proyeksi traktus
urinarius
◦ Kompleks QRS : normal
◦ T Inverted Lead V1 ◦ Spondylosis lumbalis
◦ ST elevasi V2-V 3
◦ FOTO THORAX
◦ Infiltrate meningkat dikedua pulmo apex sampai basal dengan air broncogram
dengan fibrosis di apex dextra, serta penarikan trachea ked extra, susp TB pulmo
bilateral aktif lama dengan infeksi sekubder non spesifik DD TB pulmo dengan infeksi
sekunder non spesifik
◦ Pleura reaction dextra
KLASIFIKASI
◦ 1. JNC VII 2. JNC VIII
3. WHO Dan International Society Of 4. Perhimpunan Hipertensi
Hypertension Working Group (ISHWG) Indonesia
American Heart Association/American Stroke Association
Etiologi hipertensi
Penyebabnya tidak diketahui -> Hipertensi primer atau esensial
Memiliki penyebab spesifik darah tinggi-> hipertensi sekunder

1. Hipertensi Primer :
tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih
pada usia 18 tahun ke atas
Prevalensi dari hipertensi primer adalah sekitar 90%
Hipertensi primer dipengaruhi oleh faktor resiko terhadap hipertensi :
 Congenital
 Usia+Jenis kelamin
 Obesitas
 Stres
 Konsumsi garam berlebihan
 Kurang aktivitas
Patofisiologi

Tekanan darah dikontrol oleh :


1. Kontrol neurogenik
◦ nucleustractus solitarius di medula dorsal (integrasi baro-reseptor), bagian rostral
medula ventral (daerah pressor), dan pusat-pusat lainnya di pons dan otak tengah.
◦ Baroreseptor arteri merespon distensi dinding pembuluh darah dengan
meningkatkan aktivitas impuls aferen ->
◦ Mengurangi aktivitas simpatis eferen dan menambah nada vagal. Efek bersihnya
adalah bradikardia dan vasodilatasi.
Patofisiologi

◦ Mekanisme terjadinya hipertensi melalui terbentuknya angiotensin II dari


angiotensin I oleh angiotensin I converting enzyme (ACE)
◦ ACE memegang peran fisiologis penting dalam mengatur tekanan darah.
◦ Darah mengandung angiotensin yang diproduksi di hati. Selanjutnya oleh hormon,
renin (diproduksi oleh ginjal) akan diubah menjadi angiotensin I.
◦ Oleh ACE yang terdapat di paru-paru, angiotensin I diubah menjadi angiotensin II.
Angiotensin II inilah yang memiliki peranan kunci dalam menaikkan tekanan darah
melalui dua aksi utama
Penegakan diagnosis
Pada umumnya penderita hipertensi tidak mempunyai keluhan.
Hipertensi adalah the sillent killer.
 Penderita baru mempunyai keluhan setelah mengalami komplikasi.
Anamnesis
Otak dan mata : sakit kepala,
Lama menderita hipertensi vertigo, gangguan penglihatan,
transient ischemic attack, defisit
dan derajat tekanan darah sensoris atau motoris
Indikasi adanya hipertensi Jantung : palpitasi, nyeri dada,
sekunder sesak, bengkak kaki, tidur dengan
bantal tinggi (lebih dari 2 bantal)
Faktor-faktor resiko Ginjal : haus, poliuria, nokturia,
Gejala kerusakan organ hematuria.
Pengobatan anti hipertensi Arteri perifer : ekstremitas dingin,
klaudikasio intermitten
sebelumnya Pengobatan anti hipertensi
Faktor-faktor pribadi, keluarga sebelumnya
dan lingkungan
Penatalaksanaan
Non farmakologi
Pembahasan
Teori Kasus
N : <120/80mmHg Kasus :
Prehipertensi :120-139/80-89mmHg 170/110 mmHg mmHg dan termasuk dalam klasfikasi
Hipertensi stage 1 : 140-150/80-90mmHg
Hipertensi St II
Hipertensi stage-2 ≥160/≥100mHg
Hipertensi urgensi >180/>120mmHg Hipertensi emergensi
>180(dengan kerusakan organ)/>120(dengan kerusakan
organ)mmHg.2,3
Faktor resiko : Pasien :
Genetik, Obesitas, perempuan umur 45-55 tahun, kurang  Kurang olahraga
olahraga, stress, pola asupan garam dalam diet, dan kebiasaan  pola makan yang tidak terkontrol
merokok.

Obat -> Pasien ->


Hipertensi dengan diabetes melitus adalah obat golongan  Captopril 3x20 mg PO (angiotensin-converting enzyme
ACEI/ARB/ CCB, diuretic (ACE) inhibitor atau penghambat angiotensin converting
enzymes)
 Amlodipin 5– 0 – 0 per oral (calcium channel blocker).
Kesimpulan
Telah dilaporkan sebuah kasus Ileus Obstruktif paralitik + Obs TB Paru + Obs
Pneumonia + Obs Tumor Abdomen Obs Syok DD Sepsis + Hipertensi st II pada
seorang pria Tn.Gabriel R. Plaka berusia 72 tahun. Pasien ini didiagnosis berdasarkan
anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Selama perawatan di
rumah sakit pasien mendapatkan perawatan yang sesuai indikasi
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai