a. Definisi
Retinopati diabetik adalah suatu mikroangiopati progresif yang ditandai oleh
kerusakan dan sumbatan pembuluh darah halus yang meliputi arteriol prekapiler retina,
kapiler-kapiler dan vena-vena. Retinopati akibat diabetes melitus lama berupa
aneurismata, melebarnya vena, perdarahan, dan eksudat lemak. Gambaran retinopati
disebabkan perubahan mikrovaskular retina. Hiperglikemia mengakibatkan kematian
perisit intra mural dan penebalan membran basalis mengakibatkan dinding pembuluh
darah lemah. Penimbunan glukosa dan fruktosa merusak pembuluh darah halus pada
retina.
b. Gejala Klinis
Gejala subjekif yang dapat ditemui berupa:
Kesulitan membaca
Penglihatan kabur
Penglihatan tiba-tiba menurun pada satu mata
Melihat lingkaran cahaya
Melihat bintik gelap dan kelap-kelip
Gejala objektif yang dapat ditemukan pada retina:
Mikroaneurisma, merupakan penonjololan dinding kapiler terutama daerah vena
dengan bentuk berupa bintik merah kecil yang terletak dekat pembuluh darah
terutama polus posterior
Perdarahan dapat dalam bentuk titik, daris dan becak yang biasanya terletak dekat
mikroaneurisma di polus posterior.
Dilatasi pembuluh darah dengan lumen yang ireguler dan berkelok-kelok
Hard exudates yang merupakam infiltrasi lipid kedalam retina.
Soft exudates (cotton wool patches).
Neovaskularisasi.
Edema retina dengan tanda hilangnya gambaran retina terutama daerah macula
sehingga sangat mengganggu tajam pengelihatan.
c. Penatalaksanaan
1. Perawatan Medis
Pengendalian glukosa: pengendalian glukosa secara intensif pada pasien
dengan DM tergantung insulin (IDDM) menurunkan insidensi dan progresi
retinopathy DM. Walaupun tidak ada uji klinis yang sama untuk pasien dengan DM
tidak tergantung insulin (NIDDM), sangat logis untuk mengasumsikan bahwa prinsip
yang sama bisa diterapkan. Faktanya semua diabetes (NIDDM dan IDDM) harus
mempertahankan level hemoglobin terglikosilasi kurang dari 7% untuk mencegah
atau paling tidak meminimalkan kompilkasi jangka panjang dari DM termasuk
retinopathy DM.
2. Terapi Bedah
Diperkenalkan nya fotokoagulasi laser pada tahun 1960an dan awal 1970an
menyediakan modalitas terapi noninvasif yang memiliki tingkat komplikasi yang
relatif rendah dan derajat kesuksesan yang signifikan. Metodenya adalah dengan
mengarahkan energi cahaya dengan fokus tinggi untuk menghasilkan respon
koagulasi pada jaringan target. Pada nonproliferative diabetik retinopathy (NPDR),
terapi laser diindikasikan pada terapi CSME. Strategi untuk mengobati edema
macular tergantung dari tipe dan luasnya kebocoran pembuluh darah.