Sindroma Mata

Kering (4a)
Kelompok 5
Pembimbing
Dr dr Hendrian D Sp.M (K)
 Definisi
• Volume atau fungsi air mata yang tidak adekuat
• Tear film tidak stabil dan menyebabkan penyakit
pada permukaan mata
 Sekresi Air Mata
• Kelenjar Lakrimal
Memproduksi bagian “watery”
yang berupa aqueos

• Kelenjar Meibom
Memproduksi lemak yang
mencegah evaporasi

• Sel Goblet Konjungtiva

Produksi mucin yang membasahi
mata dan menjaga kestabilan tear
film
www.virtualmedicalcentre.com
Tear Film in relation to
Cornea
Fungsi Tear dan Tear Film
1. Membersihkan
2. Membasahi
permukaan okuler untuk
mempermudah
pergerakan bola mata
3. Bakteriostasis
4. Supply nutrisi ke
kornea

http://www.drmalcolmmckellar.co.nz
 Dry Eye
Healthy tear film Dry eye

http://www.chronicdryeye.com
 Klasifikasi
 Aqueous tear deficiency
 Lipid tear deficiency
 Mucoprotein deficiency
 Kinetic disorders of lacrimal
fluid

http://www.drmalcolmmckellar.co.nz
 ETIOLOGI
A. Hipofungsi kelenjar lakrimal
1. Kongenital
• Familial dysautonomia (Riley Day Syndrome)
• Aplasia kelenjar lakrimal
• Ectodermal dysplasia
2. Didapat
• Penyakit sistemik : Sjogren syndrome, progressive systemic
sclerosis, sarcoidosis, leukemia, lymphoma, amyloidosis,
hemochromatosis.
• Infeksi: mumps
• Trauma : surgical, chemical burn.
• Obat-obatan: antihistamin, antimuscarinic, betablocker
• Neurogenik ( facial nerve palsy)
 ETIOLOGI
B. Defisiensi Mucin
1. Avitaminosis A
2. SJS, TEN, Erythema Multiforme
3. Mucous membran pemphigoid
4. Chronic conjunctivitis . Eg trachoma
5. Chemical burn
6. Medication : antihistamin, antimuscarinic,
betablocker, eyedrop preservatives
 ETIOLOGI
C. Defisiensi Lipid
1. Lid margin scarring
2. Blepharitis
 ETIOLOGI
D. Kelainan penyebaran tear film
1. Eyelid abnormalities
•Defects, coloboma
•Ectropion, entropion
•Keratinization of lid margin
• Decreased or absent blinking : neurologic disorder, hypertyroidism,
contact lens, drugs, herpes simplex keratitis, leprosy
• Lagophtalmos : nocturnal lagophtalmos, hypertyroidism, leprosy

2.Conjunctival abnormalities : pterygium, symblepharon

3. Proptosis
 Manifestasi Klinis
• Dry eye symptoms
asthenopia
irritation, grittiness
dryness
burning
light sensitivity
pink-eye

• Gejala penyakit sistemik (Rheumatoid arthritis, Lupus and

Sjögren’s Syndrome)
• Riwayat kebiasaan (didepan screen, membaca terlalu
serung bisa mengakibatkan smk
 Pemeriksaan Segmen
Anterior
• Palpebra : - normal (edema -, spasme -)

- bisa didapatkan kelainan seperti : edema,

spasme, lid margin scarring, lagophtalmos

• Konjungtiva : normal atau bisa didapatkan penipisan

atau tidak didapatkannya tear meniscus pada lower lid
margin, hiperemi, kemosis

• Kornea : normal atau bisa didapatkan tanda-tanda

keratitis

• .
• BMD : dalam

• Iris : radier + , tidak didapatkan kelainan

• Pupil : bulat+, diameter normal 3mm, RC +

• Lensa : jernih +, tidak didapatkan kelainan

 Pemeriksaan Penunjang
• Dry Eye questionnaire
• Schirmer test –
• Break-up time of tear film (BUT)
• Staining – Rose Bengal
• Tear lab – measuring tear osmolarity
• Tear ferning test
• Lactoferrin contents
• Tear penetration pressure test
• Corneal tonographic map
• Impression cytology
 Diagnosing
• Schirmer test, BUT, Staining
• Foundation
Symptom
Instability of tear film
Damage to epithelium
Tear penetration pressure increasing
 Schirmer Test
Interpretasi tanpa anestesi
1. Normal ≥15 mm kertas yang basah setelah 5 menit
2. Ringan 14-9 mm kertas yang basah setelah 5 menit
3. Sedang 8-4 mm kertas yang basah setelah 5 menit.
4. Berat <4 mm kertas yang basah setelah 5 menit
 Tear break-up time, BUT
• Interpretasi : normal
15-35 detik.
Abnormal < 10 detik
PEMERIKSAAN KHUSUS -
DYE
• Rose Bengal dan
0
分
1 Lissamine green :
分
mewarnai lesi epitel
konjungtiva, dapat
2 3 juga untuk mewarnai
分 分
lesi epitel kornea.

• Fluoresin : dapat
digunakan untuk
melihat lesi epitel
kornea
Tear Osmolarity
measurement
Meibomian Gland Dysfunction

http://www.dryeyezone.com
 Patofisiologi
• Kegagalan kelenjar untuk memproduksi lemak.
• Kurangnya penetrasi air mata dan peningkatan
tekanan
• Lupus, brandy nose etc.

ed

om

http://www.revophth.com
 Diagnosing
• Tidak adanya kelenjar meibomian
• Orificium biasanya mengecil atau tidak ada sama sekali
• Berkurangnya produksi lipid pada tear film

Figure: No visible meibomian gland orifices:

Eversion of the lower lids in both eyes showed
atresic meibomian glands.

http://www.ophmanagement.com
Ocular Surface Disease ★
 Tatalaksana
• Berdasarkan klasifikasi klinis
Untuk kekurangan air mata :
Pertahankan kelembaban
Kurangi evaporasi
Peningkatan Sekresi
Kontrol inflamasi
Untuk evaporasi berlebihan
terapi disfungsi kelenjar Meibomian;
controlling inflammation;
cleaning eyelid;
decreasing the evaporation
lipid replacement.
 Tatalaksana
• Dari Kondisi Mata
Gejala intermiten:
Artificial tears untuk menambah volume
air mata
SMK sedang :
Artificial tears
Oklusi punctat
SMK berat:
Appending cyclosporin,
pembedahan .
 Tatalaksana MGD
• Kompres hangat kelopak mata 5~10mins.
• Memijat kelopak mata
• Mengusap lid margin dengan cairan
pembersih
 Tatalaksana Penyakit
Permukaan Okuler
• Pemberian antibiotik
• Obat topikal
Tetes mata antibiotik
Tetes mata Glucocorticoid
Artificial tears
A Simple Treatment chart
 Artificial Tear Groups
• HPMC
• Carboxy Methyl Cellulose
• PVA
• Liquid Polyols
• Hyaluronic acid
• Inserts
• Miscellaneous
Treatment pathway
 The Future
• Newer eye drops – Lifitegrast, Tavilermide
• Platelet rich plasma / Albumin precursor
• Non-invasive intranasal lacrimal neuro-stimulator
• Salivary gland transplantation
• Stem cell therapy
 KOMPLIKASI
• Konjungtivitis
• Keratitis
• Ulkus kornea
Terima Kasih