Anda di halaman 1dari 2

Klasifikasi Anemia Berdasarkan Morfologi Eritrosit

- Anemia hipromik mikrositer (MCV <80 fl; MCH <27 pg)


1. Anemia defisiensi besi
2. Thalassemia
3. Anemia akibat penyakit kronik
4. Anemia sideroblastik
- Anemia normokromik normositer (MCV 80-95 fl; MCH 27-34 pg)
1. Anemia pascaperdarahan akut
2. Anemia aplastik-hipoplastik
3. Anemia hemolitik terutama bentuk yang didapat
4. Anmeia akibat penyakit kronik
5. Anemia mieloptisik
6. Anemia pada gagal ginjal kronik
7. Anemia pada mielofibrosis
8. Anemia pada sindrom mielodisplastik
9. Anemia pada leukimia akut
- Anemia makrositer (MCV >95fl)
1. Megaloblastik
- Anemia defisiensi folat
- Anemia defisiensi vitamin B12
2. Normomegaloblastik
- Anemia pada penyakit hati kronik
- Anemia pada hipotiroid
- Anemia pada usundrima mielodisplastik

Berdasarkan etiopatogenesis

A. Decreased of eritrocyte products

1. Kekurangan bahan untuk eritrosit


- Besi : Anemia defisiensi besi
- Vitamin B12 dan asam folat disebut sebagai Anemia megaloblastik
2. Gangguan utilisasi besi
- Anemia akibat penyakit kronik
- Anemia sideroblastik
3. Kerusakan jaringan sumsum tulang
- Atrofi dengan pengganti oleh jaringan lemak : Anemia
aolastik/hipoplastik
- Pergantian oleh jaringan fibrortik, tumor; anemia leukoeritroblastik,
4. Fungsi sumsum tulang kurang baik karena tidak diketahui.

B. kehilangan eritrosit dari tubuh


- Anemia pasca perdarahan akut
- Anemia pasca perdarahan kronik

C. peningkatan penghancuran eritrosit dalam tubuh (hwm SPLENOMEGAI

- Faktor extracorpusculer
Antibidi terhadap eritrosit, hpersplenisma
Pemaparan tentang bahan kimia akibat infeksi bakteri
- Faktor intracospuskuler
gangguan hemoglobin

referensi : Hematologi klinik ringkas.

Prof Dr. I mde bakta bagi2 lua

Anda mungkin juga menyukai