Anda di halaman 1dari 34

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

R
DENGAN DIAGNOSA ANEMIA
DI RS JATIROGO

Disusu oleh :
1. Puput widiarti (2021030494)
2. Vivin febryanti (2021030493)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HUSADA


JOMBANG
PRODI S1 KEPERAWATAN
TAHUN 2021/2022
LAPORAN PENDAHULUAN ANEMIA
ANEMIA

A. Definisi
Anemia adalah penurunan kadar hemoglobin (Hb),hematocrit atau hitung eritrosit
(red cell count) berakibat pada penurunan kapasitas pengangkutan oksigen oleh
darah. Tetapi harus di ingat pada keadaan tertentu dimana ketiga parameter tersebut
tidak sejalan dengan masa eritrosit, seperti pada dehidrasi,perdarahan akut, dan
kehamilan. Oleh karena itu dalam diagnosis anemia tidak cukup hanya sampai
kepada label anemia tetapi harus dapat di tatapkan penyakit dasar yang
menyebabkan anemia tersebut .(sudoyo aru)

B. Etiologi
Anemia bukanlah satu kesatuan penyakit tersendiri (disease entity),tetapi
merupakan gejala berbagai macam penyakit dasar (underlying disease).pada
dasarnya anemia disebabkan oleh karena :1). Gangguan pembentukan eritrosi oleh
tulang sum sum tulang; 2). Kehilangan darah keluar tubuh(perdarahan); 3). Proses
penghancuran erotrosit oleh tubuh sebelum waktunya (hemolysis). Gambaran lebih
rinci tentang etiologi anemia sebagai berikut :
a. Anemia karena gangguan pembentukan eritrosit dalam sumsum tulang
1. Kekurangan bahan esensial pembentukan eritrosit
- Anemia defisiensi besi
- Anemia defisiensi asam folat
- Anemia defisiensi vitamin B12
2. Gangguan penggunaan (utilisasi) besi
- Anemia akibat penyakit kronik
- Anemia sideroblastik
3. Kerusakan sumsum tulang
- Anemia aplastic
- Anemia mieloptisik
- Anemia pada keganasan hematologi
- Anemia diseritropoietik
- Anemia pada sindrom mielodisplastik
4. Anemia akibat kekurangan eritropetein : anemia pada gagal ginjal kronik
b. Anemia akibat hemiragi
1. Anemia pasca perdarahan akut
2. Anemia akibat perdarahan kronik
c. Anemia hemolitik
1. Anemia intra korpuskular
 Gangguan membrane eritrosit
 Gangguan enzim eritrosit (enzimmipati):anemia akibat defisiensi G6PD
 Ganggaun hemoglobin
- Thalassemia
- Hemoglobinopati structural :Hbs,HbE,dll
2. Anemia hemolitik ekstrakorpuskular
 Anemia hemolitik autoimun
 Anemia hemolitik mikroangiopatik
d. Anemia dengan penyebab tidak di ketahi atau dengan pathogenesis yang
komplek

Klasifikasi anemia berdasarkan morfologi dan etiologi

1. Anemia hopokrromik mikrositer, bila MCV<80 Fl dan MCH<27pg


- Anemia defisiensi besi
- Thalassemia major
- Anemia akibat penyakit kronik
- Anemia sideroblastik
2. Anemia normokromik normoster, bila MCV 80-95 fl dan MCH 27-34pg
- Anemia pasca perdarahan akut
- Anemia apasltik
- Anemia hemolitik didapat
- Anemia penyebab penyakit kronik
- Anemia pada gagal ginjal kronik
- Anemia pada sindrom mielodisplastik
- Anemia pada keganasan hematologic
3. Anemia makrosister , bila MCV>95fl
 Bentuk megaloblatik
- Anemia defisiensi asam folat
- Anemia defisiensi B12, termasuk anemia pernisiosa
 Bentuk non megaloblastik
- Anemia pada penyakit hati kronik
- Anemia pada hipotiroidisme
- Anemia pada sindrom mielodisplastik
C. Manifestasi klinik
1. Manifestasi klinis yang sering muncul
a. Pusing
b. Mudah berkunang-kunang
c. Lesu
d. Aktivitas kurang
e. Rasa mengantuk
f. Susah konsentrasi
g. Cepat lelah
h. Prestasi kerja fisik/pikiran menurun
2. Gejala khas masing-masing anemia:
a. Perdarahan berulang/kronik pada anemia pasca perdarahan,anemia
defisiensi besi.
b. Icterus, urin berwarna kuning tua/coklat,perut mrongkol/makin buncit pada
anemia hemolitik
c. Mudah infeksi pada anemia aplastic dan anemia karena keganasan
3. Pemeriksaan fisik
a. Tanda tanda anemia umum : pucat,takikardia,pulsus celer,suara pembuluh
darah spontan,bising karotis, bising sistolik anorganik,pembesaran jantung.
b. Manifestasi khusus pada anemi:
- Defisiensi besi: spoon nail,glositis
- Defisiensi B12: paresis,ulkus di tungkai
- Hemolitik : icterus, splenomegaly
- Aplastik :anemia biasanya berat, perdarahan,infeksi

Pemeriksaan penunjang

1. Pemeriksaan laboratorium
a. Tes penyaring, tes ini dikerjakan pad athap awal pada setiap kasus anemi. Dengan
pemeriksaan ini, dapat di pastikan adanya anemia dan bentuk morfologi anemia
tersebut. Pemeriksaan ini meliputi pengkajian pada komponen-komponen berikut
ini : kadar hemoglobin,indeks eritrosit,(MCV,MCV,MHC),apusan darah tepi.
b. Pemeriksaan darah seri anemia : hitung leukosit,trombosit, laju endap darah(LED),
dan hitung retikulosit.
c. Pemeriksaan sumsum tulang: pemeriksaan ini memberikan informasi mengenai
keadaan system hematopoiesis.
d. Pemeriksaan atas indikasi khusus : pemeriksaan ini untuk mengnformasi dugaan
diagnosis awal yang memiliki komponen berikut ini :
- Anemia defisiensi besi :serum iron,TBC,saturasi transferrin, dan ferritin serum.
- Anemia megaloblastik : asam folat darah/eritrosit , vitamin B12.
- Anemia hemolitik :hitung retikulosit, tes coombs , dan elektroforesis Hb.
- Anemia pada leukemia akut biasanya dilakukan pemriksaan sitokimia.
2. Pemeriksaan laboratorium nonhematologis : faal ginjal, faal endokrin, asam uat, faal
hati, biakan kuman
3. Radiologi : torak, bone survey, USG, atau lintangiografi
4. Pemeriksaan sitogenetik
5. Pemeriksaan biologi molekuler (PCR = polymerase chain raction, FISH = fluorescence
in situ hybridization ).

Penatalaksanaan

Penatalaksaanaan anemia ditunjukkan untuk mencari penyebab dan mengganti darah yang
hilang. Penatalksanaan anemia berdasarkan penyebabnya, yaitu :

1. Anemia aplastic
Dengan transpalasi sumsum tulang dan terapi immunosupresif dengan antithimocyte
globulin (ATG) yang di perlukan dapat di berikan tranfusi RBC rendah leukosit dan
platelet.
2. Anemia pada penyakit ginjal
Pada pasien dialysis hrus di tangani dengan pemberian besi dan asam folat. Kalau
tersedia, dapat di berikan eritropotein rekombinan.
3. Anemia pada penyakit kronis
Kebanyakan pasien tidak meunjukkan gejala dan tidak memerlukan penangan untuk
anemianya. Dengan menangani kelainan yang mendasarinya, maka anemia akan
terobati dengan sendirinya.
4. Anemia pada defisiensi besi dan asam folat
Dengan pemberian makanan yang adekuat. Pada defisiensi besi diberikan sulfas
ferosus 3x10mg/hari. Tranfusi darah di berikan bila kadar Hb kurang dari 5gr%
5. Anemia megaloblastik
a. Defisiensi vitamin B12 ditangani dengan pemberian vitamin B12 , bila defisiensi
diberikan oleh defek absorsi atau tidak tersedianya factor intrinsic dapat di berikan
vitam B12 dengan injeksi IM
b. Untuk mencegah kekambuhan anemia, terapi vitamin B12 , harus di teruskan
selama hidup pasien yang menderita anemia pernisiosa atau malabsors, yang tidak
dapat di koreksi
c. Pada anemia defisiensi asam folat diberikan asam folat 3x5 mg/hari
d. Anemia defisiensi asam folat pada pasien dengan gangguan absorbs penangannya
dengan diet dan penambahan asam folat 1 mg/hari secara IM.
6. Anemia pasca perdarahan
Dengan memberikan tranfusi darah dan plasma, dalam keadaan darurat di berikan
cairan intavena cairan infus apa saja yang tersedia.
7. Anemia hemolitik
Dengan pemberian tranfusi darah menggantikan darah yang hemolysis

D. Masalah yang lazim muncul


1. Ketidak efektifan pola nafas b.d sindrom hipoventilasi, penurunan transfer
oksigen keparu
2. Ketidakefektifan perfusi jarigan perifer b.d penuruna konsentrasi Hb dan draah,
suplai oksigen berkurang
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake yang
kurang, anoreksia.
4. Nyeri akut b.d perubahan frekuensi jantung
5. Deficit perawatan diri b.d kelemahan fisik
6. Resiko infeksi b.d penurunan hemoglobin
7. Intoleransi aktivtas b.d ketidak seimbangan antara suplai dan kebuthan oksigen,
proses netabolisme yang terganggu.
E. Discaharge planning
1. Menjalani diet dengan gizi seimbang
2. Asupan zat besi yang terlalu berlebihan bias membahayakan yang
menyebabkan sirosis, kardiomiopati, diabetes, dan kanker jenis tertentu.
Suplemen zat besi hanya boleh di konsumsi atas anjuran dokter
3. Makan makanan yang tinggi asam folat dan vitamin B12, seperti ikan, produk
susu, daging ekkacang kacangan, sayuran berwarna hijau tua, jeruk, dan biji
bijian.
4. Batasi minum alcohol dan pada ibu hamil di anjurkan untuk mengkonsusmsi
suplemen asam folat untuk mencegah terjadinya anemia defisiensi asam folat.
5. Pastikan untuk menggunakan sepat atau sandal untuk menghindaai resiko
kecacingan.
6. Hindari pemaparan berlebihan terhadap minyak, insektisida, zat kimia dan zat
toksik lainnya karena juga dapat menyebabkan anemia
7. Konsultasi kembali jika gejala anemia menetap dan untuk mengetahui factor
penyebab.
8. Ajarkan kepada orang tua tentang cara-cara melindungi anak dari infeksi
9. Kenali tanda-tanda komplikasi.

KONSEP DASAR KEPERAWATAN

Aktivitas/istirahat
Gejala : keletihan, kelemahan, malaise umum
Tanda : takikardia/takipnea, dyspnea, lesu apatis, kelemahan otot berjalan
lambat.

Sirkulasi
Gejala : riwayat kehilangan darah kronik, angia, CHF, palpitasi
Tanda : peningkatan gistolik dengan diastolic stabil, disritmia, pucat,
mur-mur.

Integritas ego
Gejala : keyakinan agama,/ budaya mempengaruhi pilihan pengobatan.
Tanda : depresi

Eliminasi
Gejala : riwayat pielonefritis, gagal ginjal, hematemesis, melena,diare,
konstipasi.
Tanda : distensi abdomen

Makanan/cairan
Gejala : penrunan masukan diet, nyeri mulut atau lidah, kesulitan
menelan, mual/muntah, anoreksia , dyspepsia,
Tanda : lidah tampak merah, pucat, membrane mukosa kering.

Neurosensory
Gejala : salat kepala, berdenyut, pusing, vertigo, tetanus, insomnia,
kelemahan
Tanda : gelisah, depresi, apatis, lambat, dan dangkal.

Nyeri/kenyamanan
Gejala : nyeri abdomen samar : sakit kepala

Pernapasan
Gejala : nafas pendek pada istirahat dan aktivitas
Tanda : takipnea, ortopnea, dyspnea

Keamanan
Gejala : sering inspeksi, menggigil, berkeringat, gangguan penglihatan
Tanda : demam rendah, menggigil
FORMAT PENGKAJIAN

I. DATA UMUM

Nama : ny. L
Umur : 25th
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : ds. Sugihan kec. Jatirogo kab.tuban
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Penghasilan :-
Status : istri
Pendidikan Terakhir : SMK
Golongan Darah :A
Tanggal MRS : 27 Mei 2022
Tanggal Pengkajian : 27 Mei 2022
Diagnosa Medis : Anemia

II. DATA DASAR

Keluhan Utama :
Nyeri
P: nyeri saat dibuat batuk dan miring
Q: seperti tertusuk-tusuk
R: di abdomen Hipokondria Sinistra
S: skala 6
T: hilang timbul
Alasan Masuk Rumah Sakit :
Px mengeluh nyeri saat dibuat batuk dan saat miring, srta mengeluh mual dan
tidak nafsu makan.

MRS
 Dari Rumah sendirian 
 Dari Rumah dengan keluarga þ
 Jalan 
 Emergensi 
 Lain-lain (sebutkan) ...................................................................................

Alat yang digunakan :


 Kursi roda þ
 Ambulan 
 Brankart 
 Lain-lain (sebutkan) ...................................................................................

Masuk Rumah Sakit terakhir tanggal :


pada tanggal 27 Mei 2022
Alasan, p a s i e n m e r a s a k a n n y e r i s a a t d i b u a t b a t u k d a n
miring, dan juga mengeluh demam.

Riwayat Penyakit Sekarang :


Pada tanggal 27 mei 2022 pasien mengeluh nyeri di bagian hipokondria
sinistra, dan keluarganya segera membawa ke rumah sakit Jatirogo untuk
dilakukan pengobatan pada pukul 07.00. kemudian pasien di pindahkan di
ruang merapi.

Riwayat Penyakit Sebelumnya :


Pasien tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya.

Riwayat Pengobatan Sebelumnya :


Pasien tidak memiliki riwayat pengobatan sebelumnya.

III. POLA FUNGSI KESEHATAN

1. Persepsi terhadap Kesehatan–Manajemen Kesehatan


 Mengkonsumsi :
 Tembakau (merokok) : Ya 
Tidak þ
Kalau ya berapa batang sehari .......................................................
 Alkohol : Ya
Tidak þ
Kalau ya sebutkan jenis, jumlah dan lama mengkonsumsi alkohol:
.........................................................................................................
 Alergi : Obat 
Makanan 
Kalau ya sebutkan jenis obat dan makanan serta reaksinya ...............
.............................................................................................................
.............................................................................................................

2. Pola Aktivitas dan Latihan


 Kemampuan Perawatan Diri
Skor 0 : mandiri, 1 : dibantu sebagian, 2 : perlu bantuan orang lain,
3 : perlu bantuan orang lain dan alat, 4 : tergantung pada orang lain/
tidak mampu.
Aktivitas 0 1 2 3 4
Mandi √
Berpakaian √
Eleminasi √
Mobilisasi di tempat tidur √
Pindah √
Ambulansi √
Naik tangga √
Makan dan minum √
Gosok gigi √

Keterangan : .............................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................

3. Pola Istirahat dan Tidur :


 Waktu tidur : +- 7jam
 Kualitas : dalam rentang cukup
 Kuantitas : pukul 21.00 sampai dengan 04.00
 Frekwensi :
 Gangguan tidur : tidak bisa tidur nyenyak saat nyeri timbul.
 Tanda-tanda gangguan tidur : sering terbangun saat nyeri timbul

4. Pola Nutrisi–Metabolik
 Diet khusus : diit tinggi FE
 Anjuran diet sebelumnya : pasien makan dengan porsi sedikit tapisering
 Nafsu makan : Normal ¨
Meningkat ¨
Menurun þ
Mual þ
Muntah 
Stomatitis 
 BB naik turun 6 bulan terakhir : Ya 
: Tidak þ
Berapa kg: BB:48kg
 Kesulitan menelan : pasien tidak mengalami kesulitan menelan.

5. Pola Eliminasi
 Kebiasaan BAB : 1x/hari; .............tgl. BAB terakhir : 26 mei 2022
Normal; .......√......... Konstipasi; ................diare;.............inkontinent;
................lainnya.
 Kebiasaan BAB : ........................normal;...........................frekwensi;
..........disuri; ..........................nokturi; ...................tidak bisa ditahan;
.............hematuri;......................retensi.
 Inkontinen: ..............tidak; .........ya; ......total ........siang.........malam;
..............kadang-kadang; ..............kesulitan menahan;.................tidak
sampai di toilet.
 Penggunaan bantuan : .....................kateter; ........................................

6. Pola Kognitif–Perseptual
 Status mental : ..........√.......sadar; ..................afasia;.........orientasi;
........................bingung;....................tidak ada respon.
 Bicara : .....√.......normal; ............gagap; ............afasia;........blocking
Bahasa yang digunakan : .....√....Jawa; ........Madura;..........Indonesia;
..................lainnya.
 Kemampuan membaca : ...........√...............bisa;.........................tidak;
.................................mengartikan : .........√.....bisa;.....................tidak.
 Kemampuan interaksi : ...√........sesuai; ..................tidak, sebutkan
..............................................
 Pendengaran : .........√........normal; ................terganggu (kanan/kiri);
............................tuli (kanan/kiri); ....................alat bantu
pendengaran;.................tinitus (nging).
 Penglihatan : ..........√.........normal; ..................kaca mata; .................
lensa kontak ....................terganggu (kanan/kiri);..........................buta
(kanan/kiri); .............kabur (kanan/kiri);..................lainnya, sebutkan
........................................
 Vertigo : ...............................ya ............; .....................tidak ...............
 Manajemen nyeri : P: nyeri saat dibuat batuk dan miring Q: seperti
tertusuk-tusuk R: di abdomen Hipokondria Sinistra S: skala 6 T:
hilang timbul

7. Pola Konsep Diri


 Harga diri : ....√.... tidak terganggu .......... terganggu, sebutkan ..........
 Ideal diri : .....√..... tidak terganggu .......... terganggu, sebutkan ..........
 Identitas diri : ....√.... tidak terganggu ........ terganggu, sebutkan ........
 Gambaran diri : ....√.... tidak terganggu ....... terganggu, sebutkan ......
 Peran diri : ...√..... tidak terganggu .......... terganggu, sebutkan ...........

8. Pola Koping
 Masalah utama selama masuk Rumah Sakit (keuangan, Perawatan
diri, lainnya): Tidak ada
 Kehilangan/perubahan yang terjadi sebelumnya ..√..tidak; ......ya.......
 Takut terhadap kekerasan : ...√.....tidak; .........ya, siapa ......................
 Pandangan terhadap masa depan: optimistis
9. Pola Seksual–Reproduksi
 Menstruasi Terakhir (LMP): 12 mei 2022
 Masalah Menstruasi : ..........√......tidak; .............ya ............................
 Papsmen terakhir : ......√.......normal; ................tidak, sebutkan ........
 Perawatan payudara setiap bulan : ...............ya; ...........tidak ...√.......
 Pola seks selama masuk rumah sakit: tidak pernah

10. Pola Peran Berhubungan


 Status perkawinan : Menikah
 Pekerjaan : ibu rumah tangga
 Kualitas bekerja : ............ sebulan berhenti : √tidak bekerja :
.................. lama
 Sistem dukungan : ........√......... pasangan............................tetangga /
teman : ................................. tidak............................................lainnya
...............................................................................................................
 Dukungan keluaga selama masuk RS, pasien didukung penuh dari
keluarga untuk sembuh dengan di tunggu saat di RS, dibantu saat
makan ataupun saat minum obat, dan juga diberikan semangat untuk
bisa sembuh .

11. Pola Nilai dan Kepercayaan


 Agama Islam
 Larangan agama .................. tidak : .........√...... ya (sebutkan)
meninggalkan sholat meskipun saat sakit.
 Permintaan rohaniawan selama masuk RS ....tidak √ ya (sebutkan)
Dengan di bantu doa

IV. PEMERIKSAAN FISIK


1. Keadaan umum
a. Kesadaran : composmentis
b. Tanda-tanda vital :
 Tekanan darah : 110/80 mmhg
 Nadi : 89x/menit
 Suhu : 36,7c
 Pernafasan : 20x/menit
c. Tinggi badan : 158cm
2. Kepala dan Leher
a. Kepala :
Bentuk simetris Massa ..................................................
Distribusi rambut merata Warna kulit kepala coklat muda
Keluhan : pusing/sakit kepala/migren/lainnya, sebutkan nyeri
kepala
b. Mata :
Bentuk simetris . Kongjungtiva anemis
Pupil : (√ ) Reaksi terhadap cahaya ( ) Isokor ( ) Miosis
( ) Pin Point ( ) Midriasis
Tanda-tanda radang : tidak ada
Fungsi penglihatan : (√ ) Baik ( ) Kabur
Penggunaan alat bantu : ( ) Ya ( √) Tidak
Apabila ya menggunakan : ( ) Kacamata ( ) Lensa
kontak
( ) Minus....ka/.....ki ( ) Plus....ka/....ki ( ) Silinder....ka/.. .ki
Pemeriksaan mata terakhir : tidak pernah
Riwayat operasi : tidak pernah
c. Hidung :
Bentuk simetris Warna coklat muda Pembengkakan (-)
Nyeri tekan (-) Perdarahan (-) Sinus (-)
Riwayat Alergi (-) .Cara mengatasinya (-)
Penyakit yang pernah terjadi (tidak pernah)
Frekuensi (-) Cara mengatasi (-)
d. Mulut dan Tenggorokan :
Warna bibir pucat Mukosa kering Ulkus...........................
Lesi (-) Massa....................Warna lidah putih
Perdarahan gusi (-) Caries (-)
Kesulitan menelan (-) Gigi geligi (-)
Sakit tenggorok (-) Gangguan bicara (-)
Pemeriksaan gigi terakhir (tidak pernah)
e. Telinga :
Bentuk simetris Warna coklat muda Lesi (-)
Massa....................Nyeri (-) Nyeri (-)
Fungsi pendengaran baik.Alat bantu pendengaran (-)
Masalah yang pernah terjadi (-)
Upaya untuk mengatasi (-)
f. Leher :
Kekakuan (-) Nyeri/Nyeri tekan (-)
Benjolan/massa (-) Keterbatasan gerak(-)
Vena jugularis (-) Tiroid (-) Limfe (-)
Trakea (-) Keluhan (-)
Upaya untuk mengatasi (-)
g. Dada :
Bentuk simetris Pergerakan dada(+)
Nyeri/nyeri tekan (-) Massa (-) Peradngan (-)
Taktil Fremitus (-) Pola nafas teratur
Jantung : Perkusi : suara sonor
Auskultasi BJ 1 lup, BJ 2 dup
Paru : Perkusi : suara sonor
Auskultasi suara paru vesikuler
h. Payudara dan Ketiak :
Benjolan/Massa (-) Nyeri/Nyeri Tekan (-)
Bengkak (-) Kesimetrisan (+)
i. Abdomen :
Inspeksi: simetris
Palpasi: ada nyeri tekan pada bagian hipokondria sinistra
Perkusi: tympani
Auskultasi: bunyi peristaltik usus 11x/menit
j. Genetalia :
Inspeksi: simetris, tidak terpasang kateter atau selang untuk BAK
Palpasi: tidak ada nyeri tekan
Perempuan : Siklus menstruasi: normal
Kontrasepsi: terpasang alat kontrasepsi IUD
Kehamilan (-)
Keluhan(-)
Pria : Keluhan (-)
k. Ekstremitas :
Kekuatan otot (+)
Kontraktur............................Pergerakan......................................
Deformitas............................Pembengkakan (-)
Edema (-) Nyeri/Nyeri tekan (-)
Pus/luka (-)
Refleks-refleks : Sensasi
– Bisep : – Raba/ sentuhan :
– Trisep : – Panas :
– Brakioradialis : – Dingin :
– Patelar : – Tekanan/tusuk :
– Achiles :
– Plantar (babinski) :
l. Kulit dan Kuku :
Kulit : Warna sawo matang Jaringan Parut (-)
Lesi (-) Suhu: 26,7c Tekstur normal
Turgor pucat
Kuku : Warna normal Bentuk normal
Lesi (-) Pengisian kapiler (-)

V. HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG


 Laboratorium
1. Hb : 7,7gr/dL
2. Lekoait : 4.300 /cmm
3. Hematokrit: 22vol%
4. Trombosit: 265.000/cmm
5. Diffcount: -/-/-/80/19/1
6. Eritrosit : 3,36 jt/cmm
7. Natrium serum: 130 mmol/L
8. Kalium serum : 4,19mmol/L
9. Clorida serum : 95mmol/L
10. Calsium : 0,95mmol/L
11. Gula darah acak : 104mg/dl
12. Golongan Darah : A

 Radiologi
(-)

VI. PENGOBATAN
 Simixtam 1gr
 Cefim 1x1
 Plasminex 3x1
 Toraza 2x1
 Santagesik 2x1
 Tonit 3x1

VII. PERSEPSI KLIEN TERHADAP PENYAKITNYA

Pasien menganggap sakit yang dialami sekarang merupakan cobaan dari allah SWT dan
harus dijalani dengan ikhlas. Pasien tetap mempunyai semangat untuk sembuh.
KESIMPULAN

VIII. PERENCANAAN PULANG


 Tujuan pulang : (√ ) Ke rumah ( ) Tidak ada tujuan ( ) Lain-lain, sebutkan..
 Transportasi pulang : (√ ) Mobil ( ) Taksi ( ) Lain-lain, sebutkan
Transportasi pulang : ( ) Ambulans ( ) Belum dapat ditentukan sekarang
 Dukungan keluarga : (√ ) Ada ( ) Tidak ada
 Antisipasi bantuan biaya setelah pulang : (√ ) Ada ( ) Tidak ada
 Antisipasi masalah perawatan diri setelah pulang : (√) Ya ( ) Tidak
 Pengobatan :.................................................................................................
......................................................................................................................
 Rawat jalan ke :.........................Waktu...............Frekuensi.........................
 Hal-hal yang perlu diperhatikan di rumah: pasien harus makan tepat waktu
dan rutin mnum obat yang sudah dibawakan saat pulang dari rumah sakit,
dan ditambah dengan makan yang tinggi FE.
 Keterangan lain : (-)
ANALISA DATA

NO TANGGAL SIMPTOMA ETIOLOGI PROBLEM


1. 27-05-2022 Ds: px Penurunan Hb Nyeri
mengeluhkan nyeri ↓
P: nyeri saat dibuat Nafsu makan
batuk dan miring menurun
Q: seperti tertusuk- ↓
tusuk Asam lambung
R: di abdomen naik
Hipokondria ↓
Sinistra Nyeri
S: skala 6
T: hilang timbul
Do: saat dibuat
batuk, pasien
meringis kesakitan
dan tampak
memegang
perutnya.
2. 27-05-2022 Ds: px mengatkan Penurunan Hb Ketidakseimbanga
mual dan nafsu ↓ n nutrisi kurang
makan menurun Gg. Penyerapan dari kebutuhan
Do: pasien tampak nutrisi tubuh
lemas, porsi makan ↓
sedikit, 1/4 dari Kehilangan nafsu
porsi yang tersedia makan

Mual

Ketidakseimbanga
n nutrisi dari
kebutuhan tubuh
3. 27-05-2022 Do:px mengeluh Penurunan Hb Resiko
lemas ↓ ketidakseimbangan
Ds: px tampak Suplai O2 jaringn perifer
tidak berdaya, berkurang
konjungtiva ↓
anemis. Beban kerja
Td:110/80mmhg, jantung meningkat
rr:20x/menit, ↓
s:36,7c, Resiko
hr:89x/menit ketidakseimbangan
3. Hb:7,7, jaringan perifer
hematokrit:22
NURSING CARE PLANNING

NO TANGGAL DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN KRITERIA HASIL INTERVENSI RASIONAL


1. 27-05-2022 Nyeri b.d proses penyakit Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji skala nyeri 1. U/ mengetahui skala
keperawatan selama 3x24jam 2. Berikan posisi nyaman nyeri
KH: 1. skala nyeri berkurang 3. Ajarkan relaksasi 2. Agar nyeri dapat
2. Px merasa nyaman 4. Kolaborasi dengan berkurang
pemberian analgetik 3. U/ mengurangi nyeri
5. Jelaskan manajemen 4. U/ mengurangi atau
nyeri menghiangkan nyeri
5. Agar pasien paham
tentang cara mengurangi
nyeri
27-05-2022 Ketidakseimbangan nutrisi kurang Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji intake nutrisi pasien 1. U/ mengetahui nutrisi
dari kebutuhan tubuh b.d nausea keperawatan selama 3x24 jam 2. Anjurkan makan sedikit pasien
kebutuhan nutrisi terpenuhi dengan tapi sering 2. Agar nutrisi terpenuhi
KH: 1. mual berkurang 2. Nafsu 3. Memberikan informasi 3. Nutrisi dapat terpenuhi
makan meningkat 3. tidak ada mal keluarga pasien agar
nutrisi mengingatkan pasien agar
makan teratur
4. Kolaborasi dengan bagian
gizi u/ diit yang sesuai
3. 27-05-2022 Resiko ketidakseimbangan perfusi Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji TTV 1. U/ mengetahui keadaan
jaringan perifer b.d penurunan keperawatan 3x24jam, KH: 2. Observasi CRT umum pasien
konsetrasi Ketidakseimbangan jaringan perifer 3. Kolaborasi pemberian
tidak terjadi tranfusi darah
IMPLEMENTASI

DIAGNOSA TINDAKAN TANDA


NO TANGGAL/JAM
KEPERAWATAN KEPERAWATAN TANGAN
1 27-05-2022 Nyeri b.d proses penyakit 1. Mengkaji skala nyeri pasien
(08.00) H: P: nyeri saat dibuat batuk dan
miring Q: seperti tertusuk-tusuk
. R: di abdomen Hipokondria
Sinistra S: skala 6 T: hilang
timbul
(09.00) 2. Memberikan posisi nyaman
H: px diposisikan terlentang/
supinasi
(12.00) 3. Berkolaborasi dengan
pemberian analgetik

2. 27-05-2022 Ketidakseimbangan nutrisi 1. Mengkaji intake nutrisi pasien


(08.20) kurang dari kebutuhan tubuh b.d H: porsi makan sedikit, 1/4 dari
nausea porsi yang disediakn, 5 sendok
(08.30) 2. Menganjurkan makan sedikit
tapi sering
H: satu porsi makan dapat
dihbiskan dengan 4x makan.
(08.35) 3. Memberikan informasi kepada
keluarga px agar mengingatkan
px untuk makan teratur.
H: suami px selalu mengingatkan
dan 1 porsi makan dapat
dihabiskan dengan 5x makan.
(09.10) 4. Berkolaborasi dengan bagian
ahli gizi untuk diit yang sesuai
H: diberikan diit tinggi FE

3. 27-05-2022 Resiko ketidakseimbangan 1. Mengkaji TTV


(09.20) perfusi jaringan perifer b.d H: TD:110/80mmhg,
penurunan konsetrasi RR:20x/menit, S:36,7c,
HR:89x/menit
(09.25) 2. Observasi CRT
H:CRT<2 detik
(09.30) 3. Berkolaborasi pemberian
tranfusi darah
H: darah masuk 1 labu (prc)

28-05-2022 Nyeri b.d proses penyakit 1. Mengkaji skala nyeri


H:P: nyeri saat dibuat batuk dan
miring Q: seperti tertusuk-tusuk
R: di abdomen Hipokondria
Sinistra S: skala 4 T: hilang
timbul
2. Mengajarkan HE tentang
teknik relaksasi nafas dalam dan
distraksi.
H: px memahami dan mencoba
empraktekkannya.
3. Berkolaborasi dengan
pemberian analgetik
H: diberikan santagesik 2x1

2. 28-05-2022 Ketidakseimbangan nutrisi 1.mengkaji intake nutrisi px


kurang dari kebutuhan tubuh b.d H:Px makan sedikit tapi sering
nausea 2.Memberikan HE tentang
pemberian nutrisi yang sesuai
H:px memahami

3. 28-05-2022 Resiko ketidakseimbangan 1.Mengkaji TTV


perfusi jaringan perifer b.d H: TD:100/80mmhg,
penurunan konsetrasi RR:20x/menit, S:36,8c,
HR:90x/menit
2. Mengobservasi CRT
H: CRT<2detik
3. Ambil darah umtuk mengecek
Hb.
H: Hb: 9,4 hemato: 28
29-05-2022 Nyeri b.d proses penyakit 1.mengkaji skala nyeri pasien
H: P: nyeri saat dibuat batuk Q:
seperti tertusuk-tusuk
R: di abdomen Hipokondria
Sinistra S: skala 2 T: hilang
timbul
1. Berkolaborasi denan
pemberian analgetik
H: diberikan santagesik 2x1
2. 29-05-2022 Ketidakseimbangan nutrisi 1.mengkaji intake pasien
kurang dari kebutuhan tubuh b.d H: pasien sudah mau makan
nausea dengan teratur dan porsi yang
bertambah.
3. 29-05-2022 Resiko ketidakseimbangan 1.mengkaji TTV
perfusi jaringan perifer b.d H:TD:120/80mmhg,
penurunan konsetrasi RR:20x/menit, S:36,4c,
HR:90x/menit
2. Mengobservasi CRT
H: CRT < 2 detik
3. Ambil darah untuk mengecek
Hb
H: Hb: 10,7
Hemato: 31
EVALUASI

DIAGNOSA CATATAN TANDA


NO TANGGAL/JAM
KEPERAWATAN PERKEMBANGAN TANGAN
1. 27-05-2022 Nyeri b.d proses penyakit S: px mengeuh nyeri
P: nyeri saat dibuat batuk dan
miring Q: seperti tertusuk-tusuk
R: di abdomen Hipokondria
Sinistra S: skala 6 T: hilang
timbul
O: saat batuk px meringis
kesakitan dan memegang
perutnya
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan

2. 27-05-2022 Ketidakseimbangan nutrisi S: px mengatakan mual dan


kurang dari kebutuhan tubuh b.d nafsu makan menurun
nausea O: px tampak lemas, porsi makan
sedikit, 1/4 dari porsi yang
disediakan
A: masalah belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan

3. 27-05-2022 Resiko ketidakseimbangan S: px mengeluhkan lemas


perfusi jaringan perifer b.d O: px tampak tidak berdaya,
penurunan konsetrasi konjungtiva anemis,
TD:110/80mmhg, RR:20x/menit,
S:36,7c, HR:89x/menit, Hb: 7,7
A: masalah belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan

1. 28-05-2022 Nyeri b.d proses penyakit S: px mengeluhkan nyeri P: nyeri


saat dibuat batuk dan miring Q:
seperti tertusuk-tusuk
R: di abdomen Hipokondria
Sinistra S: skala 4 T: hilang
timbul
O: saat batuk, px tampak
memegangi perutnya
A: masalah teratasi sebagian
P: intervensi dilanjutkan

2. 28-05-2022 Ketidakseimbangan nutrisi S: px masih mengeluhkan mual


kurang dari kebutuhan tubuh b.d O: px sudah tidak lemas, nafsu
nausea makan sudah meningkat
A: masalah teratasi sebagian
P: intervensi dilanjutkan

3. 28-05-2022 Resiko ketidakseimbangan S:px mengatkan lemas sudah


perfusi jaringan perifer b.d berkurang
penurunan konsetrasi O: px tampaklebih segar,
konjungtiva tidak anemis,
TD:100/80mmhg, RR:20x/menit,
S:36,8c, HR:90x/menit, Hb: 9,4
A: masalah teratasi sebagian
P: intervensi dilanjutkan

1. 29-05-2022 Nyeri b.d proses penyakit S: px mengatakan nyeri


berkurang, P: nyeri saat dibuat
batuk Q: seperti tertusuk-tusuk
R: di abdomen Hipokondria
Sinistra S: skala 2 T: hilang
timbul
O: px tampak sudah jarang batuk
dan sudah tidak memegangi
perut saat batuk.
A: masalah teratasi
P: px pulang

2. 29-05-2022 Ketidakseimbangan nutrisi


kurang dari kebutuhan tubuh b.d S: px mengatakn sudah tidak
nausea mual
O: px sudah mau makan, dan
porsi amakannya sudah
meningkat
A: masalah teratasi
P: px pulang

3. 29-05-2022 Resiko ketidakseimbangan S: px mengatakan sudah tidak


perfusi jaringan perifer b.d lemas
penurunan konsetrasi O: px sudah lebih segar,
konjungtiva sudah tidak anemis
TD:120/80mmhg, RR:20x/menit,
S:36,4c, HR:90x/menit, Hb:10,7
A: masalah teratasi
P: px pulang

Anda mungkin juga menyukai