Anda di halaman 1dari 18

MUSKULOSKELETAL

Antoro Rekso Samudro


Alifia Nurfitriana
Osteogenesis Imperfekta
Definisi: gangguan dari fragilitas Anamnesis:
• R. sering fraktur krn
tulang kongenital • Memar
Etiologi: Kelainan struktural atau • Penurunan pendengaran
produksi dari prokolagen tipe 1

Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Diagnostik

1. Lab : pemeriksaan densitas mineral tulang


Tipe I: dentinogenesis imperfekta (DEXA)
Tipe II: penonjolan tulang iga dan 2. Radiologi:
deformitas berat pada tulang panjang Tipe I: Kortikal tulang menipis, tapi tidak ada
deformitas tulang panjang
Tipe III: fraktur humerus dan kruris dan Tipe II: Pelebaran tulang, deformitas dan fraktur
kanan dalam rahim Tipe III & IV: awalnya normal kemudian
Tipe IV: tidak teridentifikasi mengalami penipisan tulang belakang
Osteogenesis Imperfekta

Tatalaksana
• Konservatif: mencegah dari hal yang
memperburuk keadaan
Suplementasi vit. D 400 – 800 IU
Kalsium 500 – 1000 mg sbg profilaktik
• Terapi bedah
Akondroplasia
Definisi: kondisi perawakan pendek, sering Anamnesis:
• Tinggi badan ortu
pada dwarfisme
• Usia pubertas ortu
Etiologi: mutasi gen FGFR3 • R.keluarga pendek
Patofisiologi: FGFR3 menghambat • Keluhan lambat tumbuh dimasa
kanak-kanak
proliferasi kondrosit, ↓ hipertrofi sel, ↓
• Riwayat: nyeri, ataksia,
produksi matriks kartilago inkontinensia, dan sesak napas

Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Diagnostik


• Neurologi 1. Lab : Analisis DNA pada FGFR3 untuk
• Gambaran kraniofasial identifikasi mutasi genetik
• Skeletal 2. Radiologi:
- Kontraktur dasar tengkorak
- Keterbatasan progresif interpendikular dan
lordosis
- Spinal stenosis
- Colum femur pendek dan deformitas panggul
Akondroplasia

Tatalaksana
• Kontrol dan Monitor
• Evaluasi maloklusi/berdesakan pada gigi
• Terapi GH
• NSAID

• Terapi bedah: laminektomi lumbal, fusi spinal


pada kifosis, distraksi osteogenesis
• Edukasi pasien dan keluarga
Genu varum
Definisi: kelainan pertumbuhan pada Manifestasi klinis
proksimal tulang epifisis yang • Kaki berputar ke dalam
menyebabkan varus terutama di bawah • Hanya pada bagian bawah lutut
lutut
yang memburuk secara cepat
Etiologi: Belum diketahui, diperkirakan
karena kelebihan BB anak, dan berjalan
terlalu dini

Pemeriksaan Diagnostik Tatalaksana


• Non – operatif
• X-ray Usia <3th : Orthosis dipasang 22 – 23 jam/hari
• Ditemukan ada metafiseal beaking selama 1 th
• Bagian metafisis dan diafisis
membengkok >16 derajat • Operatif
Operasi (osteotomi korektif)
• Tibiofemoral angle
Osteomielitis
Definisi: Inflamasi akut atau krons dari Manifestasi klinis
tulang •Lesi terbuka
•Kerusakan jaringan lunak
Etiologi: Stafilococcus aureus
•Nyeri lokal
Patofisiologi: •Keluarnya pus dari kloaka
•Hematogenous osteomielitis •Deformitas pada tungkai
•Osteomielitis inokulasi langsung
Look - feel - move
•Osteomelitis kronis

Pemeriksaan Diagnostik Tatalaksana


•Darah rutin (↑ kadar leukosit, LED, •Analgesik
CRP) •Cairan / transfusi darah (jika perlu)
•Kultur bakteri •Antibiotik
•Foto polos •Drainase bedah
Fibromialgia
Definisi: gangguan yang menyebabkan Manifestasi klinis
nyeri dan kesakitan otot •Nyeri otot

•Provoking incident
Etiologi: multifaktoral •Quality of pain
•biologis •Region
•kognitif-behavioral •Severity (scale) of pain
•lingkungan •Time

PQRST

Pemeriksaan fisik: Tatalaksana


•Non – farmakologi
•Memberi tekanan pada titik nyeri Edukasi, kurangi stress, olahraga
(nyeri tekan)
•Farmakologi
Spondilitis Tuberkulosa/ Pott Disease
Definisi: penyakit infeksi tulang belakang Anamnesis
•Demam hilang timbul
Etiologi: Mycobacterium tuberculosis •Keringat malam
•Anoreksia
•penurunan BB
Patofisiologi: •Anak: malas bermain, nafsu makan ↓, BB ↓

Pemeriksaan fisik: Pemeriksaan Diagnostik


•Lab: test tuberkulin, LED ↑, leukositosis, kultur
•Look: kurvatura deformitas cairan spinal (basil tuberkel +)
•Feel: traba massa, kulit bagian atas
terasa hangat •Radiologi
•Move: Kelemahan anggota gerak Foto polos
CT - Scan
MRI
Spondilitis Tuberkulosa/ Pott Disease

Tatalaksana
• Konservatif: tirah baring, pemasangan
GIPS, latihan ROM
• Terapi OAT selama 6 - 9 bulan
• Diet tinggi kalori tinggi protein (TKTP)
• Terapi bedah
Tumor Tulang

Benigna Maligna
Enostosis Osteosarkoma
Osteoma Sarkoma Ewing
Osteoma osteoid
Enkondroma
Osteokondroma
Giant cell tumor
Osteoid Osteoma
Definisi: tumor osteoblastik jinak 5% dari Manifestasi klinis:
seluruh tumor primer tulang • Nyeri terutama malam hari reda dengan
pemberian as. asetilsalisilat
Lokasi: paling sering pada korteks tulang • Mungkin terjadi bbrp minggu /tahun
panjang (80-90%). Tibia femur(50-60%0, setelah diagnosis
tulang belakang (7-20%), selebihnya
intertrokanterica, interskapular hip, tangan, PemFis:
talus, dan tulang2 kaki. Didapatkan nyeri tekan, hangat, dan
kemerahan

Pemeriksaan Diagnostik Tatalaksana


• Lab: darah rutin, kimia darah normal Awal: aspirin/NSAID
• Radiografi: Bedah: jika aspirin/NSAID tidak
- Foto polos: lesi/nidus 1cm, tengah opak
menurunkan keluhan/mengalami
(bell) dikelilingi lingkaran halo warna
radiolusent keterbatasan beraktivitas
- CT scan: pada lesi spina/kepala femur
- Biopsi: percutaneus needle untuk
deteksi keganasan
Osteoid osteoma

a. Korteks tibia dorsal menebal, ada/tidaknya nidus belum dapat dipastikan. b. CT pembentukan
tulang baru disekitar nidus/lesi dapat dilihat dengan jelas
Osteoblastoma
Definisi: merupakan tumor jinak, Manifestasi klinis:
memiliki kemampuan untuk agresif • Perbedaan dengan osteoid osteoma
menjadi osteosarkoma. Mirip dengan adalah nyerinya lebih umum
osteoid osteoma hanya punya • Lokasi bisa di vertebra/tulang
kemmapuan tumbuh >2cm. Sulit panjang. Pada spina akan menekan
didiagnosis karena tumbuh sngat diskus sehingga timbulkan gejala
lambat, namun bisa punya neurologis
• Bisa deformitas spina
karakteristik ganas spt osteosrakoma

Pemeriksaan Diagnostik Tatalaksana


• Radiografi: • Radioterapi dan kemoterapi
- Didapatkan lesi radiolusent pada • Bedah: eksisi tumor komplit
korteks tulang
- CT: untuk deteksi lesi terutama pd spina
- MRI: lebih spesifik penetrasi pd j. lunak,
sst, & spina
- biopsi
Osteosarkoma
Definisi: tumor tulang ganas biasanya Manifestasi klinis:
pada metafisis tulang panjang (distal Anamnesis: nyeri, deformiti dan
femur; proksimal tibia, fibula, humerus, hambatan mobilitas
pelvis.
Look: tanda nyeri, pembesaran, radang
Etiopatogenesis: Radiasi ion dan Feel: jaringan tumor mudah
tumor supresso gene yaitu protein digerakan/tidak
Move: keterbasan pergerakan dan
p53(17), Rb(13)
kelainan fisik
Pemeriksaan Diagnostik Tatalaksana
• Lab: ↑ alkalin fosfatase, dan laktik • Konservatif: kurangi nyeri
dehidrogenase semaksimal mungkin
• Radiologi: rusaknya gambaran trabekula
• Kemoterapi (pascaoperasi):
tulang dengan batas tidak tegas
• Biopsi metotreksat, adriamisin,
siklofosfamid.
• Radioterapi
• Bedah
Osteoklastoma/Giant cell tumor
Definisi: dikategorikan sebagai tumor Manifestasi klinis:
ganas karena agresif. Anamnesis: nyeri, pembengkakan, efusi
sendi, gejala fraktur patologis
Etiopatogenesis: Adanya stroma
vaskuler dan seluler bentuk oval dan Look: tanda nyeri, pembesaran, radang
mengandung nukleus lonjong, kecil Feel: jaringan tumor imobil
dan berwarna gelap. ↑ laju metabolisme Move: keterbasan pergerakan dan
kelemahan fisik

Pemeriksaan Diagnostik Tatalaksana


Radiologi: lesi tulang dgn tepi iregular, Cenderung jinak: kuretase lalu diisi
korteks tulang hancur pada MRI bisa dgn bone graft
terlihat interface cairan-cairan
Cenderung ganas: eksisi lalu diisi
X-Ray MRI bone graft atau pemakaian protesis

Anda mungkin juga menyukai