Anda di halaman 1dari 33

REFERAT

PEMBUNUHAN ANAK SENDIRI


Dokter Pembimbing :
dr. Farah Primadani Kaurow, Sp.F
Disusun oleh:
Yusuf Nurrahman H. (2016730109)
Andhika Idam Radiktyo (2016730115)
Antoro Rekso Samudro (2016730015)
Devin Gifarry Adinata (2016730119)
Rizqi Primasane Hariyani (2016730094)
Intan Hardiyanti Savitri (2016730051)
Jihan Putri Saefuddin (2016730054)
Hafizul Akbar (2016730044)
Ira Rahmi Faridah H. (2016730052)
Linda Puspita Sari (2016730127)
Ninuk Permata Sari (2008730095)
Edwin Fadhil (2016730028)
Farah Nabilah Siswanto (2016730036)

STASE ILMU KEDOKTERAN FORENSIK


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
RS BHAYANGKARA TK. I R. SAID SUKANTO
Definisi
• Pembunuhan anak sendiri yang dilakukan dengan sengaja dengan cara maupun metode apapun disebut
sebagai infantisida.
• Sedangkan istilah filisida diartikan pembunuhan anak yang dilakukan oleh orang tua kandung. Pengertian
infantisida berdasarkan beberapa literatur dibagi atas

 Infantisida dan Pembunuhan Anak


 Neonatisida
Didefinisikan sebagai pembunuhan anak secara
Dapat didefinisikan sebagai pembunuhan anak
sengaja yang dilakukan diatas 24 jam pertama
secara sengaja dalam 24 jam pertama
kehidupannya.
kehidupannya, yang umumnya dilakukan oleh sang
Metode yang digunakan biasanya jauh berbeda
ibu, dan dilakukan segera setelah anak dilahirkan.
dengan kasus neonatisida, serta biasanya terdapat
Umumnya neonatisida merupakan suatu tindakan
campur tangan pihak lain meliputi suami, teman
yang dilakukan oleh satu individu tanpa saksi yang
laki-laki, ataupun babysitter dalam
melihat.
pembunuhannya.
Substansi infanticide diatur dalam English Infanticide Act 1938 (Section 1): “Di mana seorang
wanita baik secara sengaja atau karena kelalaian menyebabkan kematian pada bayi berusia kurang
dari 12 bulan. Namun jika pada saat itu juga keseimbangan pikirannya terganggu oleh karena
pengaruh setelah melahirkan atau efek laktasi, dia bisa dihukum seolah melakukan pembunuhan
secara tidak sengaja pada bayi.”

Perlu diperhatikan bahwa:


• Hal tersebut hanya berlaku bagi ibu – bukan ayah, atau orang lain.
• Bayi tersebut harus berusia kurang dari 1 tahun, meskipun faktanya kebanyakan infanticide terjadi
pada beberapa jam bahkan menit setelah ibu melahirkan bayi.
• Harus menjadi ‘bayi’ – yaitu, orang yang dapat hidup sendiri di luar tubuh ibu.
• Kematian disebabkan karena kesengajaan atau kelalaian ibu.
• Yang dimaksud dengan pembunuhan anak sendiri menurut undang-undang di Indonesia adalah pembunuhan yang
dilakukan oleh seorang ibu atas anaknya pada ketika dilahirkan atau tidak berapa lama setelah dilahirkan, karena takut
ketahuan bahwa ia melahirkan anak.

• Ada 3 faktor penting yang dapat dilihat, yaitu:

1. Ibu. Hanya ibu kandung yang dapat dihukum karena melakukan pembunuhan anak sendiri. Tidak dipersoalkan
apakah ia kawin atau tidak. Sedangkan bagi orang lain yang melakukan atau turut membunug anak tersebut
dihukum karena pembunuhan atau pembunuhan berencana, dengan hukuman yang lebih berat.

2. Waktu. Dalam undang-undang tidak disebutkan batasan waktu yang tepat, tetapi hanya dinyatakan “pada saat
dilahirkan atau tidak lama kemudian”. Sehingga boleh dianggap pada saat belum timbul rasa kasih sayang
seorang ibu terhadap anaknya. Bila rasa kasih sayang sudah timbul maka ibu tersebut akan merawat dan bukan
membunuh anaknya.

3. Psikis. Ibu membunuh anaknya karena terdorong oleh rasa ketakutan akan diketahui orang telah melahirkan
anak itu, biasanya, anak yang dibunuh tersebut didapat dari hubungan yang tidak sah.
LANDASAN HUKUM INFANTISIDA
Dalam KUHP, pembunuhan anak sendiri tercantum di dalam bab kejahatan terhadap nyawa orang.
Adapun bunyi pasalnya, yaitu:
Pasal 341
“Seorang ibu yang karena takut akan ketahuan melahirkan anak pada saat anak dilahirkan atau tidak lama kemudian,
dengan sengaja merampas nyawa anaknya, diancam karena membunuh anak sendiri, dengan pidana penjara paling lama
7 tahun.”

Pasal 342
“Seorang ibu yang untuk melaksanakan niat yang ditentukan karena takut akan ketahuan bahwa ia akan melahirkan anak,
pada saat anak dilahirkan atau tidak lama kemudian merampas nyawa anaknya, diancam karena melakukan pembunuhan
anak sendiri dengan rencana, dengan pidana penjara paling lama 9 tahun.”

Pasal 343
“Kejahatan yang diterangkan dalam pasal 341 dan 342 dipandang bagi orang lain yang turut serta melakukan sebagai
pembunuhan atau pembunuhan dengan rencana.”
Pasal 308
“Jika seorang ibu karena takut akan diketahui orang tentang kelahiran anaknya, tidak lama sesudah
melahirkan, menempatkan anaknya untuk ditemukan atau meninggalkannya dengan maksud untuk
melepaskan diri dari padanya, maka maksimum pidana tersebut dalam pasal 305 dan 306 dikurangi separuh

Pasal 181
“Barang siapa mengubur, menyembunyikan, membawa lari atau menghilangkan mayat dengan maksud
menyembunyikan kematian atau kelahirannya, diancam dengan pidana penjara selama 9 bulan atau pidana
denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.”
˃˃˃Adapun bunyi pasal 305 dan 306 tersebut adalah sebagai berikut

 Pasal 305

“Barang siapa menempatkan anak yang umurnya belum tujuh tahun untuk ditemukan atau meninggalkan anak
itu dengan maksud untuk melepaskan diri daripadanya, diancam dengan pidana penjara paling lama 5 tahun 6
bulan.”

 Pasal 306

“(1) Jika salah satu perbuatan berdasarkan pasal 304 dan 305 itu mengakibatkan luka-luka berat, yang bersalah
diancam dengan pidana penjara paling lama 7 tahun 6 bulan. (2) Jika mengakibatkan kematian, pidana penjara
paling lama 9 tahun.”
tindak pidana merampas nyawa bayi yang bersifat Kinderdoodslag dan Kindermoord, harus
memenuhi syarat sebagai berikut:

 Pelaku harus ibu kandung

 Korban harus bayi anak kandung sendiri

 Pembunuhan harus dilakukan pada saat dilahirkan atau tidak lama kemudian

 Motif pembunuhan karena takut ketahuan telah melahirkan anak

Jika pembunuhan bayi tidak memenuhi syarat untuk dikatakan sebagai


Kinderdoodslag ataupun Kindermoord seperti yang disebutkan di atas, maka
pembunuhan tersebut dikategorikan sebagai tindak pidana perampasan nyawa
yang bersifat umum sebagaimana diuraikan dalam pasal 338 dan 340 KUHP
dengan hukuman yang jauh lebih berat
Bagi orang lain yang melakukan atau turut membunuh anak tersebut dihukum karena pembunuhan atau
pembunuhan berencana, dengan hukuman yang lebih berat, yaitu penjara 15 tahun (KUHP Pasal 338: tanpa
rencana) atau 20 tahun, seumr hidup/hukuman mati (KUHP Pasal 340). Adapun bunyi pasalnya, yaitu :

KUHP Pasal 338

Barang siapa dengan sengaja merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan
dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun

KUHP Pasal 340

Barang siapa dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang
lain, diancam dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu
tertentu, paling lama dua puluh tahun
Perberdaan Infanticide Dengan
Pembunuhan Biasa
Pembunuhan anak biasa adalah pembunuhan pada anak di atas usia satu hari yang dilakukan oleh ibu,
ayah, atau orang tua tiri. Pembunuhan anak biasa adalah pembunuhan yang dilakukan oleh orang tuanya
sendiri dan tidak memenuhi syarat pembunuhan infanticide.

Klasifikasi pembunuhan anak berdasarkan Resnick yaitu

1. Altruism

2. Acute Psychosis

3. Unwanted children

4. Accidental

5. Spousal Revange
Pembunuhan anak biasa dapat dimasukkan dalam bab kejahatan terhadap nyawa orang. Selain itu, pada
Undang-Undang juga terdapat pasal yang mengatur mengenai perlindungan anak.
Berikut merupakan isi-isi pasal tersebut.

 Pasal 338
“ Barang siapa dengan sengaja merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan dengan
pidana penjara paling lama lima belas tahun.”
 Pasal 339
“Pembunuhan yang diikuti, disertai atau didahului oleh suatu perbuatan pidana, yang dilakukan
dengan maksud untuk mempersiapkan atau mempermudah pelaksanaannya, atau untuk melepaskan
diri sendiri maupun peserta lainnya dari pidana dalam hal tertangkap tangan, ataupun untuk
memastikan penguasaan barang yang diperolehnya secara melawan hukum, diancam dengan
pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama dua puluh tahun.”
 Pasal 340
“Barang siapa dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang
lain, diancam karena pembunuhan dengan rencana, dengan pidana rnati atau pidana
penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama dua puluh tahun.”
 Pasal 344
“Barang siapa merampas nyawa orang lain atas permintaan orang itu sendiri yang jelas
dinyatakan dengan kesungguhan hati, diancam dengan pidana penjara paling lama dua
belas tahun.”
• Undang-Undang Perlindungan Anak (Pasal 13)

1) Setiap anak selama dalam pengasuhan orang tua, wali, atau pihak lain mana pun yang bertanggung jawab atas
pengasuhan, berhak mendapat perlindungan dari perlakuan:
a. diskriminasi;
b. eksploitasi, baik ekonomi maupun seksual;
c. penelantaran;
d. kekejaman, kekerasan, dan penganiayaan;
e. ketidakadilan; dan
f. perlakuan salah lainnya.

2) Dalam hal orang tua, wali atau pengasuh anak melakukan segala bentuk perlakuan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), maka pelaku dikenakan pemberatan hukuman
Pemeriksaan Kedokteran Forensik Infantisida

1. Bayi tersebut viable atau tidak 2. Bayi lahir hidup atau mati

Tanda dapat diukur antara lain : Pada bayi yang sistem pernafasannya
• Umur kehamilan >28 minggu, perna bernafas, ditemukan:
• Panjang badan kepala-tumit >35 cm, • Dada sudah mengembang.
• Panjang badan kepala-bokong 30-33 • Tulang iga terlihat lebih mendatar.
cm, • Sela iga melebar.
• Berat badan sekitar 2500-3000 gr, • Paru-paru telah memenuhi rongga
• Lingkar kepala sudah mencapai 33 dada.
cm. • Tepi paru tumpul.
• Warna paru (mottled pink)
• Uji apung paru postitif
3. Lama Hidup Diluar kandungan Untuk mengetaui lama bayi hidup diluar
kandungan dapat dinilai juga dari :
Setelah diketahui bayi lahir hidup, maka selanjutnya • Kondisi bayi, masih kotor atau sudah
perlu diamati berapa usia bayi dan berapa lama bayi dirawat
• Mekonium yang akan keluar dari usus
hidup diluar kandungan. Usia bayi dapat dihitung maksimal dalam 2 hari
menggunakan rumus de Hass yaitu untuk 5 bulan • Tingkat proses pelepasan tali pusat
• Ikterus yang akan tampak pada hari ke-
pertama panjang kepala sampai tumit (cm) adalah 4-10
kuadrat dari umur (bulan). • Terdapat udara pada usus kecil (1 jam
setelah lahir), duodenum (6-12 jam
pasca lahir) dan usus besar (12-24 jam
4. Sebab Kematian pasca lahir).
Penentuan sebab kematian dapat dilihat dari tanda-
tanda jeratan, luka atau pun tanda kekerasan lain
pada tubuh bayi. Cara yang paling sering dilakukan
adalah dengan pembekapan dan penjeratan.
5. Apakah sudah ada tanda-tanda perawatan

Tanda perawatan tersebut antara lain:


• Pemotongan tali pusat dengan alat : dapat dilihat pada ujung pemotongan tali pusat terlihat rata,
apabila tidak dapat dinilai karena sudah mengelisut penilaian dilakukan dengan memasukan ujung
tali pusat didalam air. Sehingga dapa terlihat apakak ujung pemotongan tersebut rata atau terkoyak.
• Verniks kaseosa pada leher, lipat ketiak dan lipat paha sudah dibersihkan
• Adanya makanan atau susu dalam labung
• Adanya pakaian yang dikenakan oleh bayi.
LAHIR MATI ATAU LAHIR HIDUP
• Lahir mati (still birth) adalah kematian hasil konsepsi sebelum keluar atau
dikeluarkan dari ibunya, tanpa mempersoalkan usia kehamilan (baik sebelum
ataupun setelah kehamilan berumur 28 minggu dalam kandungan)
• Lahir hidup (live birth) adalah keluar atau dikeluarkannya hasil konsepsi yang
lengkap, yang setelah pemisahan, bernapas atau menunjukkan tanda kehidupan
lain, tanpa mempersoalkan usia gestasi, sudah atau belumnya tali pusat dipotong
dan ari dilahirkan.
Pemeriksaan
• Pernapasan
• Letak diafragma
Pada bayi yang sudah bernapas, letak diafragma setinggi iga ke-5 atau ke-6.
Sedangkan pada yang belum bernapas setinggi iga ke-3 atau ke-4.
• Gambaran Makroskopik Paru
Paru-paru bayi yang sudah bernapas berwarna merah muda tidak homogen
namun berbercak-bercak (mottled). Konsistensinya adalah seperti spons dan
berderik pada perabaan. Sedangkan, pada paru-paru bayi yang belum
bernapas berwarna merah ungu tua seperti warna hati bayi dan homogen,
dengan konsistensi kenyal seperti hati atau limpa.
UJI APUNG PARU

Tetap terapung berarti


terdapat udara volume residu
atau dikatakan sebagai uji
apung paru positif
• Positif berarti : pernah
bernafas = lahir hidup
• Negatif berarti :
• Mungkin belum pernah
bernafas = lahir mati
• sudah bernapas: resorbsi
pd asfiksia / apnoe lama
Pemeriksaan
• Mikroskopik paru-paru
• Setelah paru-paru dikeluarkan dengan teknik tanpa sentuh, dilakukan fiksasi
dengan larutan formalin 10 %. Sesudah 12 jam, dibuat irisan melintang untuk
memungkinkan cairan fiksatif meresap dengan baik ke dalam paru. Setelah
difiksasi selama 48 jam, kemudian dibuat sediaan histopatologik. Biasanya
digunakan perwarnaan HE dan bila paru telah membusuk digunakan
pewarnaan Gomori atau Ladewig.
• Tanda khas untuk paru janin belum bernapas adalah adanya tonjolan
(projection) yang berbentuk seperti bantal (cushion-like) yang kemudian akan
bertambah tinggi dengan dasar menipis sehingga akan tampak seperti gada
(club-like). Pada permukaan ujung bebas projection tampak kapiler yang berisi
banyak darah.
Pemeriksaan
• Mikroskopik paru-paru
• Pada paru bayi yang lahir mati mungkin pula ditemukan tanda inhalasi cairan
amnion yang luas karena asfiksia intrauterin, misalnya akibat tertekannya tali
pusat atau solusio plasenta sehingga terjadi pernapasan janin prematur
(intrauterine submersion). Tampak sel-sel verniks akibat deskuamasi sel-sel
permukaan kulit, berbentuk persegi panjang dengan inti piknotik berbentuk
huruf “S”, bila dilihat dari atas samping terlihat seperti bawang. Juga tampak
sel-sel amnion bersifat asidofilik dengan batas tidak jelas dan inti terletak
eksentrik dengan batas yang juga tidak jelas.
Pemeriksaan
• Isi Usus dan Lambung
• Bila dalam lambung bayi ditemukan benda asing yang hanya dapat masuk
akibat reflek menelan, maka ini merupakan bukti kehidupan (lahir hidup).
• Cara pemeriksaan yaitu esophagus diikat, dikeluarkan bersama lambung yang
diikat pada jejunum lekuk pertama, kemudian dimasukkan ke dalam air. makin
jauh udara usus masuk dalam usus, makin kuat dugaan adanya pernapasan 24-
48 jam post mortem, mekonium sudah keluar semua seluruhnya dari usus
besar.
Cukup Bulan dalam Kandungan

• Bayi yang cukup bulan (matur, term) adalah bayi yang lahir setelah
dikandung selama 37 minggu atau lebih tetapi kurang dari 42 minggu
penuh
Pengukuran bayi cukup bulan
Ciri-ciri eksternal:
• Daun telinga
• Susu
• Kuku jari tangan
• Garis telapak kaki
• Alat kelamin luar
• Rambut kepala
• Skin opacity
• Processus xiphoideus
• Alis Mata
• Pusat penulangan
Penaksiran umur gestasi

• Rumus De Haas : untuk 5 bulan pertama panjang kepala-tumit dalam


sentimeter adalah sama dengan kuadrat angka bulan. Untuk 5 bulan
terakhir, panjang badan adalah sama dengan angka bulan dikalikan dengan
angka 5
• Rumus Arey : Menggunakan panjang kepala, tumit dan bokong.
Umur (bulan) = panjang kepala - tumit (cm) x 0,2
Umur (bulan) = panjang kepala - bokong (cm) x 0,3
• Rumus Finnstrom : Menggunakan panjang lingkar kepala oksipito-frontal.
Umur gestasi = 11,03 + 7,75 (panjang lingkar kepala)
PENENTUAN USIA JANIN DILUAR KANDUNGAN

Usia pasca lahir dapat ditentukan dari:


Udara dalam saluran pencernaan

Bila mekonium telah keluar seluruhnya berarti telah 24 jam atau lebih

Perubahan tali pusat

Duktus arteriosus menutup berarti 3-4 minggu

Duktus venosus menutup berarti lebih dari 4 minggu

Sel darah merah berinti hilang berarti 24 jam
PENENTUAN USIA JANIN DILUAR KANDUNGAN

Penentuan umur bayi ekstra uterin didasarkan atas perubahan-perubahan yang


terjadi setelah bayi dilahirkan, misalnya:


Udara dalam saluran cerna.

Mekonium dalam kolon.

Perubahan tali pusat setelah bayi keluar akan terjadi proses pengeringan tali pusat baik di lahirkan hidup maupun mati.

Eritrosit berini akan hilang dalam 24 jam pertama setelah lahir, namun kadangkala masih dapat ditemukan dalam sinusoid hati.

Ginjal. Pada hari ke 2-4 akan terdapat deposit asam urat yang berwarna jingga berbentuk kipas (fan-shaped) lebih banyak
dalam pyramid daripada medulla ginjal.

Perubahan sirkulasi darah
Pemeriksaan Terhadap Perilaku Infantisida

Tanda telah melahirkan anak


• Robekan baru pada alat kelamin
• Osteum uteri dapat dilewati ujung jari
• Keluar darah dari Rahim
• Ukuran Rahim: saat post partum setinggi pusat, 6-7 hari post partum
setinggi tulang kemaluan
• Payudara mengeluarkan air susu
• Hiperpigmentasi aerola mamae
• Striac gravidarum dari warna merah menjadi putih
Berapa lama telah melahirkan
• Ukuran Rahim kembali ke ukuran semula 2-3 minggu
• Getah nifas: 1-3 hari post partum berwarna merah, 4-9 hari post
partum berwarna putih, 10-14 hari post partum getah nifas habis
• Robekan alat kelamin sembuh dalam 8-10 hari
Tanda-tanda partus presipitatus
• Robekan pada alat kelamin
• Inversion uteri
• Robekan tali pusat anak
• Luka pada kepala bayi
Pemeriksaan histopatologi
• Mencocokkan waktu partus ibu dengan waktu lahir anak
• Memeriksa golongan darah ibu dan anak
Pemeriksaan DNA
Cara ini merupakan cara yang meskipun canggih namun harus
diinterpretasikan dengan hati-hati.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai