1. Ibu. Hanya ibu kandung yang dapat dihukum karena melakukan pembunuhan anak sendiri. Tidak dipersoalkan
apakah ia kawin atau tidak. Sedangkan bagi orang lain yang melakukan atau turut membunug anak tersebut
dihukum karena pembunuhan atau pembunuhan berencana, dengan hukuman yang lebih berat.
2. Waktu. Dalam undang-undang tidak disebutkan batasan waktu yang tepat, tetapi hanya dinyatakan “pada saat
dilahirkan atau tidak lama kemudian”. Sehingga boleh dianggap pada saat belum timbul rasa kasih sayang
seorang ibu terhadap anaknya. Bila rasa kasih sayang sudah timbul maka ibu tersebut akan merawat dan bukan
membunuh anaknya.
3. Psikis. Ibu membunuh anaknya karena terdorong oleh rasa ketakutan akan diketahui orang telah melahirkan
anak itu, biasanya, anak yang dibunuh tersebut didapat dari hubungan yang tidak sah.
LANDASAN HUKUM INFANTISIDA
Dalam KUHP, pembunuhan anak sendiri tercantum di dalam bab kejahatan terhadap nyawa orang.
Adapun bunyi pasalnya, yaitu:
Pasal 341
“Seorang ibu yang karena takut akan ketahuan melahirkan anak pada saat anak dilahirkan atau tidak lama kemudian,
dengan sengaja merampas nyawa anaknya, diancam karena membunuh anak sendiri, dengan pidana penjara paling lama
7 tahun.”
Pasal 342
“Seorang ibu yang untuk melaksanakan niat yang ditentukan karena takut akan ketahuan bahwa ia akan melahirkan anak,
pada saat anak dilahirkan atau tidak lama kemudian merampas nyawa anaknya, diancam karena melakukan pembunuhan
anak sendiri dengan rencana, dengan pidana penjara paling lama 9 tahun.”
Pasal 343
“Kejahatan yang diterangkan dalam pasal 341 dan 342 dipandang bagi orang lain yang turut serta melakukan sebagai
pembunuhan atau pembunuhan dengan rencana.”
Pasal 308
“Jika seorang ibu karena takut akan diketahui orang tentang kelahiran anaknya, tidak lama sesudah
melahirkan, menempatkan anaknya untuk ditemukan atau meninggalkannya dengan maksud untuk
melepaskan diri dari padanya, maka maksimum pidana tersebut dalam pasal 305 dan 306 dikurangi separuh
Pasal 181
“Barang siapa mengubur, menyembunyikan, membawa lari atau menghilangkan mayat dengan maksud
menyembunyikan kematian atau kelahirannya, diancam dengan pidana penjara selama 9 bulan atau pidana
denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.”
˃˃˃Adapun bunyi pasal 305 dan 306 tersebut adalah sebagai berikut
Pasal 305
“Barang siapa menempatkan anak yang umurnya belum tujuh tahun untuk ditemukan atau meninggalkan anak
itu dengan maksud untuk melepaskan diri daripadanya, diancam dengan pidana penjara paling lama 5 tahun 6
bulan.”
Pasal 306
“(1) Jika salah satu perbuatan berdasarkan pasal 304 dan 305 itu mengakibatkan luka-luka berat, yang bersalah
diancam dengan pidana penjara paling lama 7 tahun 6 bulan. (2) Jika mengakibatkan kematian, pidana penjara
paling lama 9 tahun.”
tindak pidana merampas nyawa bayi yang bersifat Kinderdoodslag dan Kindermoord, harus
memenuhi syarat sebagai berikut:
Pembunuhan harus dilakukan pada saat dilahirkan atau tidak lama kemudian
Barang siapa dengan sengaja merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan
dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun
Barang siapa dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang
lain, diancam dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu
tertentu, paling lama dua puluh tahun
Perberdaan Infanticide Dengan
Pembunuhan Biasa
Pembunuhan anak biasa adalah pembunuhan pada anak di atas usia satu hari yang dilakukan oleh ibu,
ayah, atau orang tua tiri. Pembunuhan anak biasa adalah pembunuhan yang dilakukan oleh orang tuanya
sendiri dan tidak memenuhi syarat pembunuhan infanticide.
1. Altruism
2. Acute Psychosis
3. Unwanted children
4. Accidental
5. Spousal Revange
Pembunuhan anak biasa dapat dimasukkan dalam bab kejahatan terhadap nyawa orang. Selain itu, pada
Undang-Undang juga terdapat pasal yang mengatur mengenai perlindungan anak.
Berikut merupakan isi-isi pasal tersebut.
Pasal 338
“ Barang siapa dengan sengaja merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan dengan
pidana penjara paling lama lima belas tahun.”
Pasal 339
“Pembunuhan yang diikuti, disertai atau didahului oleh suatu perbuatan pidana, yang dilakukan
dengan maksud untuk mempersiapkan atau mempermudah pelaksanaannya, atau untuk melepaskan
diri sendiri maupun peserta lainnya dari pidana dalam hal tertangkap tangan, ataupun untuk
memastikan penguasaan barang yang diperolehnya secara melawan hukum, diancam dengan
pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama dua puluh tahun.”
Pasal 340
“Barang siapa dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang
lain, diancam karena pembunuhan dengan rencana, dengan pidana rnati atau pidana
penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama dua puluh tahun.”
Pasal 344
“Barang siapa merampas nyawa orang lain atas permintaan orang itu sendiri yang jelas
dinyatakan dengan kesungguhan hati, diancam dengan pidana penjara paling lama dua
belas tahun.”
• Undang-Undang Perlindungan Anak (Pasal 13)
1) Setiap anak selama dalam pengasuhan orang tua, wali, atau pihak lain mana pun yang bertanggung jawab atas
pengasuhan, berhak mendapat perlindungan dari perlakuan:
a. diskriminasi;
b. eksploitasi, baik ekonomi maupun seksual;
c. penelantaran;
d. kekejaman, kekerasan, dan penganiayaan;
e. ketidakadilan; dan
f. perlakuan salah lainnya.
2) Dalam hal orang tua, wali atau pengasuh anak melakukan segala bentuk perlakuan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), maka pelaku dikenakan pemberatan hukuman
Pemeriksaan Kedokteran Forensik Infantisida
1. Bayi tersebut viable atau tidak 2. Bayi lahir hidup atau mati
Tanda dapat diukur antara lain : Pada bayi yang sistem pernafasannya
• Umur kehamilan >28 minggu, perna bernafas, ditemukan:
• Panjang badan kepala-tumit >35 cm, • Dada sudah mengembang.
• Panjang badan kepala-bokong 30-33 • Tulang iga terlihat lebih mendatar.
cm, • Sela iga melebar.
• Berat badan sekitar 2500-3000 gr, • Paru-paru telah memenuhi rongga
• Lingkar kepala sudah mencapai 33 dada.
cm. • Tepi paru tumpul.
• Warna paru (mottled pink)
• Uji apung paru postitif
3. Lama Hidup Diluar kandungan Untuk mengetaui lama bayi hidup diluar
kandungan dapat dinilai juga dari :
Setelah diketahui bayi lahir hidup, maka selanjutnya • Kondisi bayi, masih kotor atau sudah
perlu diamati berapa usia bayi dan berapa lama bayi dirawat
• Mekonium yang akan keluar dari usus
hidup diluar kandungan. Usia bayi dapat dihitung maksimal dalam 2 hari
menggunakan rumus de Hass yaitu untuk 5 bulan • Tingkat proses pelepasan tali pusat
• Ikterus yang akan tampak pada hari ke-
pertama panjang kepala sampai tumit (cm) adalah 4-10
kuadrat dari umur (bulan). • Terdapat udara pada usus kecil (1 jam
setelah lahir), duodenum (6-12 jam
pasca lahir) dan usus besar (12-24 jam
4. Sebab Kematian pasca lahir).
Penentuan sebab kematian dapat dilihat dari tanda-
tanda jeratan, luka atau pun tanda kekerasan lain
pada tubuh bayi. Cara yang paling sering dilakukan
adalah dengan pembekapan dan penjeratan.
5. Apakah sudah ada tanda-tanda perawatan
• Bayi yang cukup bulan (matur, term) adalah bayi yang lahir setelah
dikandung selama 37 minggu atau lebih tetapi kurang dari 42 minggu
penuh
Pengukuran bayi cukup bulan
Ciri-ciri eksternal:
• Daun telinga
• Susu
• Kuku jari tangan
• Garis telapak kaki
• Alat kelamin luar
• Rambut kepala
• Skin opacity
• Processus xiphoideus
• Alis Mata
• Pusat penulangan
Penaksiran umur gestasi
●
Udara dalam saluran pencernaan
●
Bila mekonium telah keluar seluruhnya berarti telah 24 jam atau lebih
●
Perubahan tali pusat
●
Duktus arteriosus menutup berarti 3-4 minggu
●
Duktus venosus menutup berarti lebih dari 4 minggu
●
Sel darah merah berinti hilang berarti 24 jam
PENENTUAN USIA JANIN DILUAR KANDUNGAN
●
Udara dalam saluran cerna.
●
Mekonium dalam kolon.
●
Perubahan tali pusat setelah bayi keluar akan terjadi proses pengeringan tali pusat baik di lahirkan hidup maupun mati.
●
Eritrosit berini akan hilang dalam 24 jam pertama setelah lahir, namun kadangkala masih dapat ditemukan dalam sinusoid hati.
●
Ginjal. Pada hari ke 2-4 akan terdapat deposit asam urat yang berwarna jingga berbentuk kipas (fan-shaped) lebih banyak
dalam pyramid daripada medulla ginjal.
●
Perubahan sirkulasi darah
Pemeriksaan Terhadap Perilaku Infantisida