Anda di halaman 1dari 2

1.

Langkah-langkah diagnosis
a. Anamnesis :
Menggali informasi dari keluhan utama : perdarahan pasca coitus
- Onset atau sejak kapan keluar darah
- Jumlah (volume) darahnya
- Disertai nyeri atau tidak
- Frekuensi perdarahan
- Riwayat menstruasi
- Kebiasaan/kebersihan vagina
Gejala penyerta : keputihan
- Onset atau sejak kapan
- Karakteristik keputihan (warna dan bau)
- Disertai gatal atau tidak
- Riwayat pengobatan
- Kebiasaan/kebersihan vagina
Anamnesis sistematis
- Riwayat penyakit sebelumnya
- Riwayat penyakit yang sama dalam keluarga
- Riwayat perkawinan
- Perilaku seksual
- Riwayat pengobatan
b. Pemeriksaan Fisis :
Status vitalis
Status gizi
Keadaan umum
Pemeriksaan dalam vagina

c. Pemeriksaan Penunjang :
Pulasan kerokan serviks : digunakan untuk penapisan dan diagnosis dini
karsinoma serviks uteri.
Sitologi pulasan tipis (TCT) : digunakan untuk penapisan dan deteksi
dini karsinoma serviks uteri dan lesi pre-kanker.
Deteksi DNA HPV : dapat memprediksi tingkat risiko pasien yang
diperiksa, menetapkan interval waktu pemeriksaan penapis, dan untuk
pemantauan pasca terapi karsinoma serviks dan CIN.
Pemeriksaan koloskopi : dapat menemukan lesi pre-klinis yang tidak
tampak dengan mata telanjang, dapat dilakukan biopsi di lokasi yang
mencurigakan, meningkatkan ratio positif dan akurasi hasil biopsi.
Biopsi serviks uteri dan kerokan kanalis servikalis : untuk dapat
memperoleh jaringan kanker secara akurat, harus dilakukan biopsi dari
multiple titik, secara terpisah patologinya.
Konisasi serviks uteri : mencakup dengan pisau konvensional dan
konisasi dengan eksisi listrik.
Petanda tumor
Pemeriksaan penunjang khusus

Raharjo, Monica. 2014. Polip Serviks. Kepaniteraan Klinik Ilmu Obstetri dan
Ginekologi FKU Trisakti.

Anda mungkin juga menyukai