HIDROPS FETALIS
S: O:
Ku: tampak sakit sedang
Os datang dengan keluhan keluar
GCS: 15
flek flek sejak 1 bulan sebelum TD :130/80, N :80x/i,
masuk rumah sakit, keluhan RR :20x/i T :36,7 C
disertai mual, tidak ada muntah, Kepala: Ca-/- Si -/-
os mengeluh lemas, dan nyeri Thorak: ves +/+, BJ I/II reg
saat bak, dan nyeri pada bagian Abdomen: BU(+), CVA (-)
pinggang, os mengaku sedang Extremitas: akral hangat
hamil anak ke-2.
HPHT:11-06-2019 Stagin: ball(+), DJJ(+)
I: vulva vagina tenang
RPD: tidak ada
Io: tidak dilakukan
R. Alergi obat: tidak ada VT: tidak dilakukan
04 oktober 2019
Ke poli kebidanan RSMH
Laboratorium:
Hb : 11,50 g/dL
Lekosit ; 9.900/uL
Eritrosit ; 4,20x10^6/uL
Trombosit : 377.000 /uL
Hematokrit ; 33 %
Goldar/Rh ; B+
Waktu perdarahan; 3’ menit
Waktu pembekuan; 5’ menit
HbsAg : Non Reaktif
Hiv : Non Reaktif
Feritin : 109
Darah Tepi : Normokrom normositer (DBN)
Hasil USG
Hasil :
Janin dengan akumulasi
cairan pada kutis, ascites,
dan higroma coli dengan
hidrop fetalis.
Diagnosis : Abortus Iminens G2P1 Hamil
18-19 minggu janin fetal hidrops
P: Advice DPJP
- Rencana Induksi
- Misoprostol 400mg PV/ 3jam
LAPORAN PERSALINAN NORMAL 04 0KTOBER 2019
JAM 03:40 wib
Selesai oprasi : 03:45 wib
Anastesi: -
persalinan : Jenis : spontan
Nadi : 80 x/menit
RR : 20 x/ menit
T : 36,9 C
Uterus : TFU : Sepusar
Kontraksi : baik
Perdarahan : ± 50 cc
Bayi : jenis kelamin : -
BBL: 150 gram
Panjang badan : 26 cm
Kelainan bawaan : Hidrofetalis
Resusitasi : -
Diagnosa : Abortus imminens G2P1 hamil 18-19 mgg dengan Fetal Hidrops
Follow up post op 5 oktober 2019, jam
10 wib
S : pusing (-) mual (-),demam(-)
O : ku baik, CM, TD: 110/70, N: 80x/i, RR: 20x/i, T: 36,9ºC
Stage : mata ca -/-
Staobs : kontraksi (+)
I : v/v tenang
A : P1A1 post partus medisinalis dengan sisa plasenta
P : IVFD RL 20 tpm
Rencana kuretase pukul 14.00
Misoprostol 2 tab 1 jam sebelum tindakan
Follow up post op 6 oktober 2019,
jam 10 wib
S : pusing (-) mual (-),demam(-)
O : ku baik, CM, TD: 110/70, N: 80x/i, RR: 20x/i, T: 36,9ºC
Stage : mata ca -/-
Staobs : kontraksi (+)
I : v/v tenang
A : P1A1 post kuretase a/i sisa plasenta
P : Pulang
Cefixim 2x1
Asam mefenamat 3x1
Asam folat 1x1
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Hydrops fetalis (HF) adalah akumulasi cairan yang
berlebihan dalam kompartemen ekstravaskuler janin
dan rongga tubuh, yang ditandai oleh ketebalan kulit
umumnya > 5 mm, pembesaran plasenta, perikardial,
efusi pleura, atau ascites.
EPIDEMIOLOGI
Hidrops fetalis jauh lebih umum di Asia Tenggara. Di
Thailand, frekuensi hidrops, dari homozigot alfa-
thalassemia adalah 1 dalam 500 banding 1 dalam 1500
kehamilan. Perkiraan angka kematian sangat bervariasi,
dari hampir nol sampai hampir 100%. Kasus yang
paling sering dilaporan kematian 60-90%, meskipun
beberapa perbaikan yang terkenal dalam laporan yang
lebih baru.
MANIFESTASI KLINIS pada janin
a. Pembengkakan hati
b. Perubahan warna kulit (pucat)
c. Gangguan pernapasan
d. Memar atau memar keunguan seperti bintik-bintik pada kulit
e. Gagal jantung
f. Anemia berat
g. Ikterus berat
h. Pembengkakan tubuh
KLASIFIKASI
A. Immune hidrops fetalis
Inkompabilitas RH
G6PD
Penyakit ginjal atau hati seperti penyakit polikistik,
USG
Skrining antibody Rh
Tes indirect Coombs
KOMPLIKASI
Komplikasi pada ibu
akumulasi cairan pada kutis, ascites, dan higroma coli dengan hidrop fetalis.
Dari anamnesis didapatkan data tentang umur ibu 31 tahun beretnis jawa. Suami juga beretnis jawa.
Riwayat obstetric dari kehamilan pertama lahir spontan. Pasien menyangkal tidak mederita penyakit
selama kehamilan seperti infeksi saluran kemih, malaria. asma, jantung, diabetes mellitus, paru, ginjal.
Pasien menyangkal mengalami trauma pada abdomen, tidak pernah dipijit, dan tidak mengalami
perdarahan selama kehamilan, dan dilakukan pemeriksaan penunjang seperti apusan darah tepi di
dapatkan normokrom normositer, dan pemeriksaan feritin dengan hasil normal yaitu sebanyak 109 µg/l.
Jadi kemungkinan pada pasien ini penyebanya disebabkan oleh hidrops fetalis immune karena terjadi
ketika sel darah merah janin mengekspresikan protein yang tidak terdapat didalam eritrosit ibu. terjadi
sensitisasi sistem imunologi ibu. menimbulkan antibodi IgG untuk melawan protein asing tersebut.
IgG melintasi plasenta dan menghancurkan eritrosit janin, mengakibatkan anemia dan gagal
jantung.
Daftar pustaka
1. Matthew E. A, et al. 2007. Hydrops Fetalis: A Retrospective Review of Cases Reported to a
Large National Database and Identification of Risk Factors Associated With Death.
2. Cunningham, et.al. 2010. Hidrop Fetalis : Obstetri William Ed. 23. Jakarta: EGC
3. Durre Sabih. 2011. Hydrops Fetalis. Diunduh dari http://www. 403962-overview
4. Keeling, Jean W. Khong T Yee. 2007. Fetal and Neonatal Pathology. Springer.
5. Sindu, E. 2005. Hemolytic disease of the newborn. Jakarta: Direktorat Laboratorium Kesehatan
Dirjen. Pelayanan Medik Depkes dan Kessos RI.
6. Bellini C, Hennekam RC. 2012. Non-immune hydrops fetalis: a short review of
7. etiology and pathophysiology. Am J Med Genet A. Mar;158A(3):597-605.
8. Bianchi DW, Crombleholme TM, D'Alton ME. 2000. Non-immune hydrops fetalis. In: Bianchi
DW, Crombleholme TM, D'Alton ME, editors. Fetology: Diagnosis and management of the fetal
patient New York: McGraw-Hill;. p. 959-965.
9. Carlo bellini,et al. 2009. Etyologi Of Non-immune Hydrops Fetalis: Systemic
10. Review. Am J Med Genet Part A 149a:844-851
11. Durre Sabih. 2011. Hydrops Fetalis. Diunduh dari http://www. 403962-overview
12. Keeling, Jean W. Khong T Yee. 2007. Fetal and Neonatal Pathology. Springer.
Terima Kasih