Anda di halaman 1dari 18

HIPERTENSI

DALAM
KEHAMILAN,
PREEKLAMPSIA
DAN EKLAMPSIA
Isnaini Saidah 1910104321
Andika Wahyusari 1910104329
Siti Zulaekah 1910104328
Sri Rejeki 1910104325
Suprapti 1910104319
Sri Indarwati 1910104323
HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN
(PREGNANCY-INDUCED
HYPERTENSION / PIH)

– Hipertensi adalah tekanan darah ≥ 140/90 mmHg pada dua kali pemeriksaan
berjarak 4-6 jam pada wanita yang sebelumnya normotensi atau terjadi
kenaikan tekanan sistolik > 30 mmHg, dan tekanan diastolik > 15 mmHg setelah
20 minggu usia kehamilan. Apabila disertai proteinuria dan edema maka
dikategorikan preeklamsia. Bila diikuti dengan kejang disebut eklamsia.
– Bila tekanan darah ≥ 140/90 mmHg pada ibu hamil, lakukan pemeriksaan
protein urine 24 jam dan tentukan diagnosa
FAKTOR
PREDISPOSISI

– Gemeli
– Penyakit Trofoblast
– Hidramnion
– Diabetes Melitus
– Gangguan Vaskuler Plasenta
– Faktor Herediter
– Riwayat Preeklampsiaa sebelumnya
– Obesitas sebelum hamil
KLASIFIKASI
Super Imposed
Pre Eklampsia
pada Hipertensi
Kronik

Hipertensi
Eklampsia KLASIFIKASI
Gestasional

Pre Eklampsia
HIPERTENSI
KRONIK
Hipertensi tanpa proteinuria yang timbul sebelum kehamilan dan menetap
setealh persalinan

Diagnosis

– Tekanan darah ≥140/90 mmHg

– Sudah ada riwayat hipertensi sebelum hamil, atau diketahui adanya hipertensi
pada usia kehamilan <20 minggu

– Tidak ada proteinuria

– Dapat disertai keterlibatan organ lain, seperti mata, jantung, dan ginjal
PENATALAKSANAAN
– Anjurkan istirahat lebih banyak

– Jika tekanan diastolic >110 mmHg atau tekanan sistolik >160 mmHg  Berikan Antihipertensi

– Jika terdapat proteinuria atau tanda gejala lain, pikirkan kemungkinan terjadi superimposed
preeklampsia  Tangani seperti preeklampsia

– Berikan suplementasi Kalsium 1,5-2 g/hari dan aspirin 75 mg/hari mulai usia kehamilan 20 minggu

– Pantau kondisi janin

– Jika terjadi komplikasi, tunggu sampai aterm

– DJJ <100 kali/menit atau >180 kali/menit  Penatalaksanaan Gawat janin

– Jika terjadi Pertumbuhan Janin Tehambat  Pertimbangkan Terminasi kehamilan


HIPERTENSI
GESTASIONAL
Hipertensi tanpa proteinuria yang timbul setelah kehamilan 20 minggu dan menghilang setelah
persalinan.

Diagnosis

• Tekanan darah ≥140/90 mmHg

• Tidak ada riwayat hipertensi sebelum hamil

• Tidak ada proteinuria

• Dapat disertai tanda gejala pre eclampsia, seperti nyeri ulu hati dan trombositopenia

• Diagnosis pasti dapat ditegakkan pasca persalinan


PENATALAKSANAAN

– Pantau tekanan darah, urine (proteinuria) dan kondisi janin


– Jika TD meningkat  tangani sebagai PER
– Jika kondisi janin memburuk atau terjadi pertumbuhan janin terhambat, rawat
untuk penilaian kesehatan janin
– Jika tekanan darah stabil  janin dapat dilahirkan secara normal
PRE EKLAMPSIA

Preeklampsia Ringan

– Tekanan darah ≥140/90 mmHg pada usia kehamilan > 20 minggu

– Tes celup urin menunjukkan proteinuria 1+ atau pemeriksaan protein kuantitatif


menunjukkan hasil >300 mg/24 jam
Preeklampsia Berat

– Tekanan darah >160/110 mmHg pada usia kehamilan >20 minggu

– Tes celup urin menunjukkan proteinuria ≥2+ atau pemeriksaan protein kuantitatif menunjukkan hasil >5 g/24
jam

– Atau disertai keterlibatan organ lain:

– Trombositopenia (<100.000 sel/uL), hemolisis mikroangiopati

– Peningkatan SGOT/SGPT, nyeri abdomen kuadran kanan atas

– Sakit kepala , skotoma penglihatan

– Pertumbuhan janin terhambat, oligohidramnion

– Edema paru dan/atau gagal jantung kongestif

– Oliguria (<500ml/24jam), kreatinin >1,2 mg/dl


Derajat preeklampsia
Kelainan Ringan Berat
Tekanan darah diastolik <110 mmHg ≥110 mmHg
Tekanan darah sistolik <160 mmHg ≥160 mmHg
Proteinuria ≤ +2 ≥ +3
Sakit kepala - +
Penglihatan kabur - +
Nyeri epigastrium - +
Oliguria - +
Kejang (eklampsia) - +
Serum kreatinin Normal Meningkat
Trombositopenia - +
Peningkatan serum transaminase Minimal Jelas Meningkat
Fetal-growth restriction - Jelas
Edema paru - +
SUPERIMPOSED PRE
EKLAMPSIA
– Proteinuria > 300 mg/24 jam dengan hipertensi tanpa
proteinuria sebelum usia 20 mg kehamilan

– Terjadi peningkatan mendadak proteinuria dan Tekanan


Darah, trombosit < 100.000/mm3 pada wanita dengan
hipertensi dan proteinuria sebelum usia kehamilan 20 mg
EKLAMPSIA

– Kejang umum dan/atau koma

– Tanda dan gejala preeklampsia

– Tidak ada kemungkinan penyebab lain (misalnya epilepsi,


perdarahan subarakhnoid, dan meningitis)
PENATALAKSANAAN
MgSO4

– Antikonvulsan yang efektif tanpa penekanan pada SSP ibu dan janin

– Dosis untuk PEB berat sama dengan untuk eklampsia

– Berikan 24 jam pasca persalinan

– Tidak di maksudkan untuk menurunkan tekanan darah

– Eksresi melalui ginjal


MgSO4
• Refleks patella positif
• Respirasi > 16 x/mnt
• Diuresis > 30 cc/jam
Syarat pemberian • Tersedia antidotum
MgSo4 • Hematuria (-)

• Ca Glukonas 10% 10 cc IV ( pemberian dlm 5-10 menit)


Antidotum
MgSO4

• Ada tanda intoksikasi


• 12-24 jam postpartum
• Pasca Kejang terakhir
Stop pemberian • 24 Jam setelah pemberian dosis maintenance
MgSO4
DAFTAR PUSTAKA

– KEMENKES RI. 2013. BUKU SAKU PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN FASILITAS
KESEHATAN DASAR DAN RUJUKAN. JAKARTA: KEMENKES RI

Anda mungkin juga menyukai