Anda di halaman 1dari 102

Embriologi

Kardiovaskuler
Dr. Alfian
2016

Embriologi Susunan Kardiovaskuler


Terdiri atas :

embriologi jantung
embriologi pembuluh darah dan
darah

1/10/17

Embriologi
Embriogenesis
Proses perkembangan Mudigah dari 1 sel yang kemudian
melalui periode primordia organ selama 8 minggu pertama
masa kehidupan

Organogenesis
Bagian dari proses embryogenesis
Masa pembentukan organ
Mulai minggu ke-3

1/10/17

Minggu 1
Hari 1: jika mengalami Fertilisasi (pembuahan), 1 sel
terdiri dari 2 bakal nucleus (Pronukleus) membentuk
blastomer, kemudian mengalami Cleavage (pembelahan)
Hari 2: sel blastomer membelah menjadi 2 sel (std 2 sel)
4 sel (std 4 sel) 8 sel (std 8 sel)
Hari 3: sel blastomer membelah sampai menjadi 16 sel
morula, massa dalam jadi embrioblas/mudigah (calon
janin), massa luar jadi trofoblas (plasenta)
Hari 4-7: Morula masuk ke rongga uterus dan berubah
menjadi Blastokista dini (tetapi tetap dengan massa
dalam dan massa luarnya)

1/10/17

1/10/17

Minggu 2
Hari 8
Trofoblast berdiferensiasi menjadi Sitotrofoblas (lapisan dalam, aktif)
dan Sinsitiotrofoblas (lapisan luar), nantinya bersama2 membentuk
lacuna sinsitium
Embrioblast berkembang memiliki lapisan hipoblas dan lapisan
epiblast
Lapisan hipoblas dan epiblast bersama2 membentuk Diskus Germinativum
Bilaminar
Hipoblas juga membentuk membrane Eksoselon (Heuser) hingga melapisi
permukaan dalam Sitotrofoblas
Epiblast juga membentuk amnioblast yang membentuk rongga amnion

Hari 9 14
Sinsitiotrofoblas mengikis lapisan endotel kapiler ibu, kapiler ibu
menjadi sinusoid dan terhubung dengan lacuna sinsitium membentuk

Sirkulasi Uteroplasenta
Diskus Germinativum Bilaminar berkembang lambat
1/10/17

1/10/17

1/10/17

Minggu 3
Mudigah dalam bentuk Diskus
Germinativum Bilaminar mengalami
Gastrulasi (membentuk 3 lapisan
germinativum; ekto, endo n mesoderm)
Sumber k3 lapisan germinativum adalah
Epiblas, melalui proses invaginasi epiblast
itu sendiri
Organ Kardiovaskuler Mulai dibentuk,
bahan dari mesoderm dan aliran darah nantinya
berasal dari Vena dan arteri Umbilikalis
1/10/17

1/10/17

10

Perkembangan Jantung
Nampak pada minggu ke-3
Faktor: Embrio/mudigah tidak lagi dapat mencukupi kebutuhan
makanan hanya dari difusi saja
Lapisan mesoderm splanknik (pada embrio tahap presomit)
diinduksi oleh endoderm dibawahnya untuk membentuk Angioblas
Angioblas berproliferasi dan membentuk Blood Islands (kelompok2
sel Angiogenik/endotel/Myoblast tersendiri yang disebut
Angiokista)
Awalnya Blood Islands terletak pada sisi lateral Embrio/Mudigah, kemudian
menyebar ke arah Sefalik (kepala)
Selanjutna Blood Islands berkonsolidasi (bersatu) dan membentuk Pleksus
Pembuluh2 Darah Kecil berbentuk Tapal Kuda
Bagian Sentral Anterior (tengah depan) Pleksus yang akan menjadi Daerah
Kardiogenik

Rongga Perikardium terbentuk dari Rongga Selom


Intraembrional yang terletak di Superior (atas) Pleksus Pembuluh
Darah

Pembentukan dan Kedudukan


Tabung Jantung
Awalnya daerah kardiogenik bagian sentral terletak di depan lempeng
prekordal dan lempeng saraf
Lempeng saraf menutup dan terbentuk gelembung2 otak
Saat pembentukan tabung jantung (endokardium), dalam waktu yang
bersamaan terjadi:
Mudigah bagian lempeng saraf bergerak melipat dan cepat ke arah sefalokaudal
hingga melewati daerah kardiogenik tengah dan rongga selom intraembrional,
sehingga:
lempeng prekordal (bakal membrana bukofaringelis) tertarik ke depan,
daerah kardiogenik dan rongga selom intraembrional juga bergeser ke daerah leher
dan akhirnya ke dada

Bersamaan pergerakan sefalokaudal, mudigah juga melipat ke lateral, akibatnya:


Daerah kaudal kedua tabung endotel tersebut saling mendekat dan ber-fusion (bersatu),
kecuali di ujung paling kaudal (Sinus venosum), membentuk tabung jantung
Ujung-ujung rongga selom intraembrional bertemu membentuk rongga perikardium (dari
lapisan perikardium parietalis

Bagian lengkungan berbentuk tapal kuda meluas membentuk traktus aliran


pembuluh darah keluar (arteri2) dan daerah2 ventrikel

Bagian2 tabung jantung


Tabung jantung sudah
terdiri 5 bagian:
Truncus Arteriosus
Bulbus Cordis (Primitive Right
Ventrikel)
Primitive Left Ventrikel
Primitive Atrium
Sinus Venosus

Pompa dan aliran darah pertama


kali
Tabung jantung terus menerus meluas dengan ujung
kaudalnya sinus venosum
Sinus venosum menerima aliran darah vena dan mulai
memompakan darah keluar dari lengkung aorta
pertama menuju aorta dorsalis

Pembentukan Lapisan Jantung


Tabung jantung menonjol ke dalam rongga perikardium parietal dan
menempel di sisi dorsal rongga perikardium parietal melalui lipatan
jaringan mesoderm (Mesokardium Dorsal)
Perlahan mesokardium dorsal menghilang dan terbentuk Sinus Perikardial
Transversal yang menghubungkan kedua sisi rongga perikardium
Bersamaan dengan hal itu, lapisan mesoderm tabung jantung (saat itu
masih endokardium saja) mulai menebal dan membentuk miokardium.
Kemudian miokardium mensekresikan suatu lapisan tebal matriks
ekstraseluler yang kaya asam hialuronat yang memisahkannya dari
endotelium (endokardium) antara endokardium dan miokardium
terbentuk cardiac jelly dengan sel2 mesenchim di dalamnya
Selain itu sel2 mesotel dari daerah sinus venosus bermigrasi ke atas
jantung untuk membentuk Epikardium
Dengan demikian tabung jantung terdiri dari 3 lapisan:
Endokardium: membentuk lapisan endotel sisi dalam jantung
Miokardium: membentuk dinding otot
Epikardium: membentuk lapisan perikardium viseralis

Pembentukan Rongga Jantung


Dimulai pada hari ke-23 sampai hari ke-28
Tabung jantung membentuk huruf S
Bagian sefalik (bulbus cordis) tabung jantung membengkok ke
arah ventrokaudal dan ke kanan
Bagian kaudal (Primitive atrium) tabung jantung bergeser ke
arah dorsokranial dan ke kiri

Pembentukan Rongga Jantung


Bagian primitive atrium membentuk atrium komunis dan masuk ke
rongga perikardium
Dari persambungan primitive atrium dgn primitive left ventrikel mulai
terbentuk Saluran atrioventrikular yang menghubungakan atrium
komunis dengan primitive left ventrikel
Bagian distal dari bulbus kordis adalah konus kordis, konus kordis
membentuk saluran2 aliran keluar dari kedua ventrikel
Trunkus arteriosus membentuk akar dan bagian proksimal dari aorta dan
arteri pulmonalis
Persambungan antara primitive left ventrikel dan bulbus kordis pada
daerah lipatan luar tabung S disebut Sulkus bulboventrikular, pada
bagian dalam persambungan ini di level Sulkus bulboventrikula terdapat
saluran sempit di dalamnya disebut Foramen Interventrikularis Primer
Pada akhir pembentukan ruang jantung, bulbus kordis mulai
membentuka trabekula primitif di dua daerah yang sama sekali terpisah
tepat di sebelah proksimal dan distal foramen interventrikularis primer
primitif ventrikel kiri dan kanan menjadi bertrabekula
Pada atrium terjadi pembentukan dua pelebaran melintang dan menonjol
pada kedua sisi bulbus kordis, sehingga bagian konotrunkal yang mula2
terletak di sisi kanan rongga jantung perlahan bergeser ke medial

Perkembangan Tubulus Kordis


Komponen

Derivat Postnatal

- Sinus venosus

- v. cava superior, sinus


coronarius, didnding posterior
atrium

- Primitive atrium

- Musculus atria bagian anterior


atrium kiri dan kanan

- Primitive ventrikel

- Ventrikel kiri

Bulbus kordis
- Ventrikel kanan
* pars trabecula ventrikel kanan - Traktus outflow dari ventrikel ke
aorta dan trunkus pulmonarius
* Konus kordis

Trunkus arteriosus
1/10/17

- Aorta ascendens, trunkus


pulmonaris
21

Perkembangan Sinus Venosum


Pertengahan minggu ke-4 sampai 10
Awalnya Sinus Venosum menerima darah dari Kornu Sinus dex. n sin. yang
saling berhubungan di pangkalnya
Pada setiap Kornu Sinus terdapat percabangan dan mendapat aliran darah dari 3 vena:
Vena vitellina (omfalomesenterika) (VIT-Vittelina Vein)
Vena umbilikalis (UV-Umbilical vein)
Vena Kardinalis Komunis (CCV-Communis Cardinal Vein)
Vena Kardinalis Anterior (ACV-Anterior Cardinal Vein)
Vena Kardinalis Posterior (PCV-Posterior Cardinal Vein)

Kemudian terjadi penutupan vena yg dominan pada Kornu Sinus Sinistra:

V.
V.
V.
V.

umbilikalis dex (minggu ke-5)


umbilikalis sin (minggu ke-5)
vitellina sin (minggu ke-5)
kardinalis komunis sin tertutup (minggu ke-10)

Akibat penutupan vena2 pada Kornu Sinus sin tersebut, terjadi peningkatan
tekanan pintas darah Kornu sinus sin dari kiri ke kanan, akibatnya:
Sinus venosum bergeser ke kanan atrium
Kornu sinus dex dan vena2 yang bercabang padanya semakin melebar

Perkembangan Sinus Venosum


Di akhir minggu kesepuluh
Sisa2 dari Kornu sinus sin menjadi Sinus koronarius dan Vena Oblikus atrium kiri
Pada Kornu dex:
Terjadi Persambungan dengan atrium kanan dan menjadi bagian atrium kanan yang licin
(Sinus Venarum)
V. vitellini menjadi Vena Kava Inverior
V. Kardinalis Anterior menjadi Vena Kava Superior

Proses Pada Persambungan Sinuatrial


Terbentuk Orrifisium Sinuatrial dari lipatan katup Vena dex n sin yang keduanya
bersatu dan membentuk Septum Spurium di sebelah dorsokranialnya
Awalnya katup2 ini besar, akan tetapi setelah Kornu Sinus dex ikut menyatu
dengan Atrium, sehingga:
Katup vena sin dan Septum Spurium terdorong dan bersatu dengan sekat intaratrial (Septum
Sekundum)yang sedang terbentuk
Katup Vena dex: bagian atas menghilang seluruhnya, bagian bawah bwekwmbang menjadi:
Katup Veba Kava Inferior
Katup Sinus Koronarius

Terbentuk Krista Terminalis: garis pemisah antara bagian asli atrium kanan yang bertrabekula
dengan sinus venarum

Pembentukan Sekat2 Jantung


Antara hari ke 27 sampai 37
Sumber sekat2 jantung adalah dari bantalan
endocardium, yang kemudian memproduksi sel2
mesenchym, tumbuh di daerah Atrioventrikuler dan
Konotrunkal, terdiri dari bantalan2 jantung:
Superior
Inferior
Lateral

Penbentukan Sekat di dalam Atrium


Komunis (Septum Interatrial)
Membagi atrium kanan dan kiri
Terdiri dari 2 Septum yang saling overlap:
Septum Primum :
Terbentuk dari bantalan2 Endokardium
Pada awalnya terdapat ostium primum (lubang antara tepi bawah septum primum dgn
endocardium lateral), akan tertutup oleh perluasan bantalan2 superior dan inferior
Kemudian terbentuk Ostium Sekundum, lubang yang trbentuk dari septum primum
yang mengalami apoptosis di bagian superior

Septum Sekundum:
Terbentuk dari penyatuan Katup Vena (S) dgn septum spurium yang bergerak ke arah
medial akibat atrium kanan yg meluas setelah kornu sinus (d) menyatu dengan atrium
Terdapat Foramen Ovale (lubang antara tepi bawah septum Sekundung dgn
endocardium lateral)

Jadi saat di dalam kandungan darah mengalir dari atrium kanan ke


atrium kiri melalui Foramen Ovale celah antara 2 septum
Ostium sekundum

Korelasi Klinis
Pada Kondisi Normal:
Setelah lahir (paru-paru mulai berfungsi)
Paru mengembang dan memberi tekanan, sehingga darah mengalir deras dari paru
Vena pulmonalis Arium kiri, tekanan volume darah dari atrium kiri mendorong septum
primum menempel pada septum sekundum, overlap septum saling menutupi Ostium
sekundum dan Foramen Ovale
Yang tersisa bentuk cekungan pada septum inter atrial yang disebut: Fossa Ovalis

Pada Kelainan Septum Interatriale


Yang paling sering adalah cacat septum sekundum
Tanda-tanda: Lubang besar diantara atrium

kiri dan kanan

Penyebab:

Penyerapan septum primum secara berlebihan


Perkembangan septum sekundum yang tidak
semestinya
Setelah lahir Darah mengalir dari atrium kiri ke atrium kanan (dari tekanan tinggi ke
tekanan rendah)
Menyebabkan pembesaran jantung kanan.

1/10/17

30

1/10/17

31

Septum Interventriculare
Menjelang akhir minggu keempat, kedua
ventrikel sederhana mulai melebar
Dinding medial yang sedang meluas ini
berhimpitan dan tumbuh ke superior dari
dasar ventrikel
Perhimpitan ini berangsur angsur bersatu
dan membentuk septum interventriculare
Bagian superior septum berasal dari
septum aortico pulmonarius yang akan
menjadi trunkus arteriosus ke trunkus
pulmonarius dan aorta ascendens.
1/10/17

32

1/10/17

33

Kelainan Pembentukan Septum


Interventrikulorum
Terjadi bila pertumbuhan septum tak sempurna
Dehingga darah yang diangkut ke A.pulmonalis lebih
banyak dari pada yang diangkut melalui aorta

1/10/17

34

Pembentukan sekat
atrioventrikularis
Katup atrioventrikulare, muskulus papilaris,
dan korda tendine berasal dari lantai
ventrikel
Pada akhir minggu ke 4, terdapat 2 bantalan mesenkim yaitu
bantalan endokardium pada tepi atas dan bawah kanalis atrio
ventrikularis
Selain itu ada bantalan endokardium lateral kanan dan kiri
Bantalan-2 ini makin menonjol dan akan bersatu, menyebabkan
pembagian kanalis atrio ventrikularis menjadi orifisium
atrioventrikulare kanan dan kiri

1/10/17

35

1/10/17

36

Kelainan pada pembentukan sekat


atrio ventrikularis
1. Kegagalan bantalan
endokardium
bersatu disertai
cacat pada sekat
atrium atau
ventrikel

1/10/17

37

Kelainan pada pembentukan sekat


atrio ventrikularis
2. Hanya sebagian yang bersatu (ostium
primum defek)
cacat sekat atrium
Septum interventrikulare tertutup
Biasanya bersama dengan celah pada
daun anterior katup trikuspidal

1/10/17

38

1/10/17

39

Pembentukan katup-katup
atrioventrikuler
Setelah bantalan endokardium bersatu, setiap orifisium
atrioventrikulare dikelilingi oleh proliferasi jaringan
mesenkim setempat, sehingga terbentuk katup-katup

1/10/17

40

Jaringan yang terletak diatas permukaan


ventrikel yang berproliferasi ini menjadi
berongga, karena aliran darah
Katup-katup yang terbentuk berhubungan
dengan dinding ventrikel melalui tali-tali otot
Jaringan otot pada tali-tali ini berdegenerasi,
diganti oleh jaringan penyambung yang
meliputi endokardium, disebut muskuli
papilaris, yang dihubungkan pada katup oleh
korda tendine

1/10/17

41

1/10/17

42

Pembentukan sekat didalam


trunkus arteriosus dan konus
kordis
Selama minggu ke lima, dibagian sefalik
trunkus arteriosus terbentuk rigi-rigi yaitu:
rigi trunkus superior kanan
tumbuh ke distal dan kiri

rigi trunkus superior kiri


tumbuh ke distal dan kanan

1/10/17

43

1/10/17

44

Dalam pertumbuhannya kearah sakus


trunko aortikus, berputar satu sama lain

1/10/17

45

Setelah penyatuan sempurna, rigi-rigi


membentuk sekat yang dikenal : septum
aortiko pulmonale yang membagi
trunkus : saluran aorta dan saluran
pulmonalis

1/10/17

46

1/10/17

47

Pada saat yang sama, pada dinding


dorsal kanan dan ventral kiri konus
kordis, tumbuh rigi yang serupa
Setelah sekat trunkus selesai, rigi konus
tumbuh saling mendekati
Rigi konus kanan berakhir pada pinggir
atas orifisium atrioventrikularis kanan
Rigi konus kiri meluas ke sepanjang sisi
kanan kaki depan septum
interventrikulare pars muskularis
1/10/17

48

Setelah kedua rigi konus bersatu, sekat


membagi konus menjadi :
Bagian anterolateral (saluran keluar
ventrikel kanan)
Bagian posteromedial (saluran keluar
ventrikel kiri

1/10/17

49

1/10/17

50

Foramen interventrikulare yang


terdapat di atas septum
interventrikulare pars muskularis
mengecil
Foramen ini kemudian menutup karena
pertumbuhan jaringan bantalan
endokardium bawah
Setelah menutup sempurna, foramen
interventikulare menjadi septum
interventrikulare pars membranasea
1/10/17

51

Perkembangan katup semilunaris


Dalam saluran aorta dan saluran
pulmonalis terbentuk tonjolan
Tonjolan ini berangsur-angsur cekung
pada permukaan atasnya, sehingga
membentuk valvula semilunaris

1/10/17

52

Kelainan perkembangan trunkus


dan konus
1. Pemisahan konus yang tidak merata
Disebabkan pergeseran letak sekat trunkus
dan conus ke depan, sehingga menimbulkan:
penyempitan saluran keluar ventrikel
kanan: stenosis infundibularis pulmonalis
Cacat besar pada septum inventrikulare
Aorta timbul dari kedua ventrikel
Hipertrofi ventrikel kanan
Keadaan ini disebut: tetralogi fallot

1/10/17

53

1/10/17

54

2. Trunkus arteriosus persistens


Disebabkan kegagalan rigi-rigi trunkus dan
konus gagal bersatu, serta turun ke arah
ventrikel
A. pulmonalis timbul di atas permukaan yang
tidak terbagi
Cacat septum interventrikulorum karena rigirigi ini juga berperan dalam pembentukan
septum interventrikulare

1/10/17

55

1/10/17

56

Transposisi pembuluh-pembuluh
besar
Sekat trunkus dan konus tidak berjalan seperti
spiral, melainkan turun lurus ke bawah
Akibatnya:
Aorta keluar dari ventrikel kanan
A.pulmonalis dari ventrikel kiri

Cacat ini biasanya disertai cacat pada septum


pars membransea septum interventrikulare,
dan duktus arteriosus persistens

1/10/17

57

1/10/17

58

Kelainan pada valvula


semilunaris
Kelainan ini disebabkan daun katup
semilunaris arteri pulmonaris atau
aorta menyatu sampai derajat tertentu
1. Stenosis valvularis arteri pulmonalis
Batang arteri pulmonalis sempit
atau menutup sama sekali

1/10/17

59

2. Stenosis valvularis aorta


Penyatuan daun katup
Ukuran aorta normal
Apabila penyatuan total, ventrikel
dan atrium kiri kurang berkembang
Kelainan ini biasanya disertai duktus
arteriosus persistens yang
mengalirkan darah ke aorta

1/10/17

60

Kelainan Letak Jantung


1. Dextro kardia

Jantung terletak di sisi kanan thorax


Disertai inversus totalis dan atau partialis

2. Ektopik kordis

1/10/17

jantung terletak pada permukaan dinding dada


Sebab kegagalan mudigah untuk menutup digaris tengah

61

Penyebab Kelainan Kardio


Vaskuler
1. Lingkungan mudigah
Infeksi yang mengenai ibu selama kehamilan

2. Faktor genetik
Penelitian menunjukkan silsilah keluarga yang menderita
kelainan jantung bawaan.

1/10/17

62

PERKEMBANGAN
PEMBULUH
DARAH

1/10/17

63

Pertumbuhan jantung dan pembuluh darah dimulai pada


minggu ke 3
Pertumbuhan pembuluh darah disebut vaskulogenesis
yang berasal dari sel-sel mesoderm yang disebut
angioblast
Angioblast ini berhubungan untuk membentuk pembuluh
darah primitive
Pembuluh ini kemudian tumbuh dan menginvasi keseluruh
embrio

1/10/17

64

Perkembangan Arteri
Embrio mempunyai aorta dorsalis kiri dan
kanan
Aorta ini bergabung membentuk aorta
dorsalis komunis
A.umbilicalis pada permulaan berhubungan
dengan aorta dorsalis komunis

1/10/17

65

1/10/17

66

1/10/17

67

Pars superior aorta dorsalis kanan


mengalami degenerasi
Aorta dorsalis kiri dan aorta menetap
membentuk aorta desendens

1/10/17

68

Selama minggu ke 4 trunkus arteriosus


jantung berhubungan dengan aorta
dorsalis kiri dan kanan melalui arkus
aortikus
Arkus aortikus (lengkung aorta)
berasal dari sakus aortikus
banyaknya 6 pasang

1/10/17

69

1/10/17

70

Lengkung aorta 1-2 mengalami regresi


dan sebagian kecil menetap untuk
membentuk A.maxillaris
Lengkung aorta 3, 4, 6 berkembang
menjadi arteri pada orang dewasa
Lengkung aorta 5 tidak pernah terbentuk
pada manusia

1/10/17

71

1/10/17

72

Pars superior trunkus arteriosus bertunas


untuk membentuk trunkus brachiocephalicus
Aorta desendens berkembang untuk
membentuk pembuluh darah diseluruh tubuh
Pembuluh darah yang terbentuk tumbuh
terus dan bermigrasi ke daerah yang
membutuhkan

1/10/17

73

1/10/17

74

Perkembangan Vena
Sistem vena pada perkembangan
embrio meliputi :
Sistem Vitelina (vena omphalo
mesenterika) : mengangkut darah dari
kandung kuning telur ke sinus venosus
Sistem Umbilikalis : mengangkut darah
yang mengandung oksigen dari
plasenta
Sistem Kardinalis
mengembalikan darah dari tubuh
mudigah ke jantungnya
1/10/17

75

1/10/17

76

Sistem Vitelina
Terdiri atas vena vitelina kiri dan kanan
Muncul pada minggu ke 4 dan selesai pada
minggu ke 12
V.vitelina kiri berdegenerasi
V.vitelina kanan berkembang membentuk :
sistem vena porta hepatis
sinusoid hati
bagian v. cava inferior
duktus venosus (menghubungkan
v.umbilikalis ke v.cava inferior dan jantung)
1/10/17

77

1/10/17

78

Sistem Umbilikalis
Pada permulaan embrio, telah terbentuk
vena umbilikalis kiri dan kanan
Pada bulan ke 2, vena umbilikalis kanan
berdegenerasi, vena umbilikalis kiri
berhubungan langsung dengan ductus
venosus
Setelah lahir vena umbilikalis kiri dan
duktus venosus menutup, masingmasing membentuk lig. teres hepatis
dan lig. venosum
1/10/17

79

Sistem Kardinalis
Terdiri atas sepasang vena :
V. kardinalis anterior
V. kardinalis posterior
V. supra kardinalis
V. subkardinalis

1/10/17

80

1/10/17

81

Vena kardinalis anterior berkembang menjadi :

Vv. Leher dan kepala


V. cava superior
Vena kardinalis posterior pada minggu ke 8 berdegenerasi
dan ditempati oleh vena supra kardinalis dan vena
subkardinalis yang membentuk susunan asimetris

1/10/17

82

V. Subkardinalis membentuk :
vena-vena yang membawa darah dari dinding posterior
abdomen

V. supra kardinalis membentuk :


vena hemiazygos
vena azygos

1/10/17

83

V. cava inferior dibentuk oleh :

sebagian vena vitelina kanan


vena subkardinalis
vena kardinalis posterior
Vena-vena ini telah terbentuk sempurna sebelum lahir

1/10/17

84

1/10/17

85

Kelainan Pertumbuhan
Pembuluh Nadi Besar
1. Patent Ductus Arteriosus
- dalam keadaan normal, duktus
arteriosus menutup segera lahir.
- karena kontraksi otot-ototnya, duktus
arteriosus tetap terbuka (PDA)
- akibat tekanan perbedaan tekanan
antara sirkulasi sistemik dan sirkulasi
pulmonalis, darah akan mengalir dari
oarta ke sistem pulmonalis melalui
duktus arteriosus
1/10/17

86

1/10/17

87

Bila keadaan ini tidak diobati, tekanan darah


pada sirkulasi pulmonal akan meningkat
Keadaan ini akan menimbulkan gagal jantung
kanan
Prostaglandin selama kehidupan fetal
menyebabkan ductus arteriosus tetap terbuka
Untuk pertolongan pertama dapat diberikan
pengobatan prostaglandin inhibitor
Bila tidak berhasil dilakukan pembedahan

1/10/17

88

2. Coartatio Aorta
Rongga aorta sangat menyempit dibawah pangkal A. subclavia
Penyempitan ini dapat terjadi :

Preductalis
penyempitan diatas muara duktus
arteriosus, ductus arteriosus tetap
terbuka
Postductalis
penyempitan dibawah muara ductus
arteriosus, ductus arteriosus biasanya
menutup
Penyebab : kelainan tunika media dan proliferasi tunika intima

1/10/17

89

1/10/17

90

3. Kelainan A. Subclavia Kanan


Pada kelainan ini, A. subclavia dibentuk oleh bagian distal aorta
dorsalis kanan dan A.Intersegmentalis ketujuh kanan
Akibatnya A. Subclavia kanan harus menyilang garis tengah
dibelakang oesophagus
Dapat menimbulkan gangguan menelan dan pernapasan

1/10/17

91

1/10/17

92

4. Arcus Aorta Duplex


Pada kelainan ini, aorta dorsalis tetap ada
Dengan demikian, terbentuklah cincin pembuluh yang
mengelilingi trachea dan oesophagus

1/10/17

93

1/10/17

94

Kelainan Pertumbuhan Pembuluh


Balik

1. Vena cava inferior duplex pada daerah lumbal

V.sacrochardinalis kiri gagal memutuskan hubungan dengan


v.subcardinalis kiri

1/10/17

95

1/10/17

96

96/9

2. Tidak terbentuknya vena cava inferior


Vena subcardinalis kanan gagal membuat pembuluh
penghubung dengan hati, sehingga akan mengalirkan darahnya
langsung ke vena subcardinalis kanan

1/10/17

97

97/9

1/10/17

98

98/9

1/10/17

99

Sirkulasi darah sebelum lahir

Sirkulasi darah setelah lahir


Ligamentum Arteriosus

Fossa Ovale

Ligamentum Umbilikal Medialis

Anda mungkin juga menyukai