KEBIDANAN
PADA IBU
BERSALIN KALA I
PEMERIKSAAN
02
FISIK
PEMERIKSAAN
03
KHUSUS
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
PENGKAJIAN 04
ANAMNESE
✓Mengidentifikasi identitas ibu dan suami : Nama, Umur,
Suku, Agama, Status Pernikahan, Pendidikan Terakhir,
Pekerjaan, Alamat
✓Keluhan utama yang dialami dan dirasakan oleh ibu
A
Auskultasi detik jantung janin dengan menggunakan fetoskop de
Lee, funandoskop, doppler
B
Frekuensi detik jantung janin normal 120 – 160 kali per menit.
Teknik Vaginal toucher pada pemeriksaan
kehamilan dan persalinan
➢Didahului dengan melakukan inspeksi pada organ genitalia eksterna.
➢Tahap berikutnya, pemeriksaan inspekulo untuk melihat keadaan jalan lahir.
➢Labia minora disisihkan kekiri dan kanan dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri
dari sisi kranial untuk memaparkan vestibulum.
➢Jari telunjuk dan jari tengah tangan kanan dalam posisi lurus dan rapat dimasukkan
kearah belakang - atas vagina dan melakukan palpasi pada servik.·
• Menentukan dilatasi (cm) dan pendataran servik (prosentase).·
• Menentukan keadaan selaput ketuban masih utuh atau sudah pecah, bila sudah
pecah tentukan:1. Warna2. Bau3. Jumlah air ketuban yang mengalir keluar·
• Menentukan presentasi (bagian terendah) dan posisi (berdasarkan denominator)
serta derajat penurunan janin berdasarkan stasion. ·
• Menentukan apakah terdapat bagian-bagian kecil janin lain atau talipusat yang
berada disamping bagian terendah janin (presentasi rangkap – compound
presentation).
Pemeriksaan dalam (VT)
Selaput
Lendir darah Pembukaan effacement
ketuban
Bagian
Denominator Moulase Hodge
terendah
Talpus dan
bagian terkecil
disamping
bagian terendah
Indikasi vaginal toucher pada kasus
kehamilan atau persalinan:
• Sebagai bagian dalam menegakkan diagnosa kehamilan muda.
• Pada primigravida dengan usia kehamilan lebih dari 37 minggu digunakan
untuk melakukan evaluasi kapasitas panggul (pelvimetri klinik) dan
menentukan apakah ada kelainan pada jalan lahir yang iperkirakan akan
dapat mengganggu jalannya proses persalinan pervaginam.
• Pada saat masuk kamar bersalin dilakukan untuk menentukan fase persalinan
dan diagnosa letak janin.
• Pada saat inpartu digunakan untuk menilai apakah kemajuan proses
persalinan sesuai dengan yang diharapkan.
• Pada saat ketuban pecah digunakan untuk menentukan ada tidaknya
prolapsus bagian kecil janin atau talipusat.
• Pada saat inpartu, ibu nampak ingin meneran dan digunakan untuk
memastikan apakah fase persalinan sudah masuk pada persalinan kala II.
Effacement
Pemeriksaan •USG
khusus •rontgen
Pemeriksaan •Darah
penunjang •Urin
II. Merumuskan Diagnosa/Masalah
kebidanan
Diagnosa kebidanan Masalah sering berkaitan
adalah diagnosa yang dengan hal-hal yang
ditegakkan bidan dalam sedang dialami wanita
lingkup praktik kebidanan yang diidentifikasi oleh
dan memenuhi standar bidan sesuai dengan hasil
nomenklatur diagnosa pengkajian
Content Content
kebidanan Here Here
Contoh : Contoh :
GIP0000 Ab000 UK 40 Masalah : nyeri persalinan
minggu, intrauterin,
tunggal, hidup inpartu kala
I fase laten
III. Antisipasi Diagnosa/Masalah
Potensial
STRENGTHS
• Pada langkah ini bidan dituntut
THREATS
T untuk mampu mengantisipasi
S masalah potensial tidak hanya
SWOT merumuskan masalah potensial
yang akan terjadi tetapi juga
WEAKNESS
Option
dikonsultasikan atau ditangani bersama
dengan anggota tim kesehatan yang lain Option
sesuai dengan kondisi klien.
Option
Option
Option
merumuskan tindakan emergency/segera
untuk segera ditangani baik ibu maupun
Option
2 Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa-apa yang sudah
teridentifikasi dari kondisi klien atau dari masalah yang berkaitan tetapi juga dari
krangka pedoman antisipasi terhadap wanita tersebut seperti apa yang
diperkirakan akan terjadi berikutnya, apakah dibutuhkan penyuluhan konseling dan
apakah perlu merujuk klien bila ada masalah-masalah yang berkaitan dengan
sosial ekonomi-kultural atau masalah psikologi
• : 20-40 detik
• : > 40 detik
• Obat-obatan dan cairan yang
diberikan Catat obat dan cairan
yang diberikan di kolom yang
sesuai. Untuk oksitosin
dicantumkan jumlah tetesan dan
unit yang diberikan.
• Volume urine, protein dan aseton
Lakukan tiap 2 jam jika
memungkinkan.
THANK YOU