DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH :
2021
PENYAKIT MENULAR SEKSUAL
GONORE
A. Definisi
Gonore adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae.
Bakteri tersebut menginfeksi membran mukus dari saluran reproduksi, termasuk serviks,
uterus, serta tuba falopi pada wanita, dan uretra pada wanita dan pria. Penyakit ini
ditularkan dari orang ke orang melalui kontak atau aktivitas seksual yang melibatkan
mukosa (vaginal, oral, dan anal).
B. Faktor risiko
Gonore pada dewasa umumnya ditularkan melalui hubungan seksual, sedangkan
pada bayi baru lahir disebabkan oleh terpaparnya bayi ketika melewati jalan lahir dari
ibu yang terinfeksi gonore. Faktor risiko dari penyakit ini adalah perilaku hubungan
seksual yang tidak sehat atau tidak aman, seperti mempunyai pasangan seksual lebih
dari satu serta melakukan hubungan seksual berisiko tanpa menggunakan
proteks.Faktor lain yang berpengaruh adalah lingkungan sosial ekonomi yang rendah,
melakukan hubungan seksual pertama kali pada usia terlalu muda, penggunaan obat-
obatan, dan pernah mengalami infeksi gonore sebelumnya juga dapat meningkatkan
angka kejadian gonore.
C. Etiologi
Gonore disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Bakteri ini adalah bakteri
Gram negatif berbentuk diplokokus (berpasangan) dan merupakan patogen yang
eksklusif pada manusia. Gonokokus, seperti semua spesies Neisseria lainnya, merupakan
oksidase positif. Mereka dibedakan dari Neisseriae lain olehkemampuan mereka untuk
tumbuh pada media selektif dan untuk memanfaatkan glukosa tetapi tidak maltosa,
sukrosa, atau laktosa.
D. Patogenesis
Neisseria gonorrhoeae ditularkan melalui kontak seksual atau melalui penularan
vertikal dari ibu ke janin saat melahirkan. Bakteri ini terutama mengenai epitel kolumner
atau kuboidal manusia. Hampir semua selaput lendir dapat terinfeksi oleh
mikroorganisme ini.
KASUS
Kasus Gonorrhea
Seorang laki-laki, umur 30 tahun, sudah menikah dan berkerja sebagai pelaut datang ke
klinik “Maju Mundur” dengan keluhan keluar cairan dari alat kelaminnyasudah sejak 3 hari yang
lalu disertai rasa sakit pada waktu BAK.Dari hasil pemeriksaan didapatkan pus yang keluar dari
OUE yang jumlahnya banyak hingga membasahi celana dalam pasien. Pus berwarna hijau
kemerahan yangkental.Dari anamnesis diketahui bahwa pasien telah melakukan hubungan
seksual denganPSK ketika kapal pasien sedang sandar di pelabuhan 3 hari sebelum keluarnya
pus dariOUE
Masalah yang terdapat pada kasus ini adalah keluarnya pus yang keluar dari OUE sejak 3
(tiga) hari yang lalu dan disertai dengan rasa sakit saat BAK. Berdasarkan keluhan pasien berupa
keluarnya cairan dari alat kelamin disertairasa sakit waktu BAK, kami merumuskan beberapa
hipotesis. Adanya cairan keluar darigenitalia yang mula-mula belum diketahui jumlah, warna,
dan konsistensinya didugamerupakan akibat dari infeksi menular seksual. Adapun infeksi
menular seksual yangditandai oleh adanya duh tubuh uretra pada laki-laki, meliputi gonore dan
uretritis nonspesifik. Rasa sakit waktu BAK selain dikarekanan reaksi peradangan uretra akibat
infeksisaluran kemih seperti yang telah disebut di atas, juga dapat disebabkan oleh
obstruksisaluran kemih, seperti batu kandung kemih. Untuk mengerucutkan beberapa hipotesis
diatas menjadi sebuah diagnosis kerja, maka kami memerlukan informasi tambahan
darianamnesis, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang.Hipotesis pada kasus ini adalah
gonore , uretritis non spesifik dan infeksi salurankemih. Hipotesis infeksi saluran kemih kita
singkirkan karena pada anamnesis tambahan di dapatkan info bahwa pus yang keluar dari
genital sang pasien berwarna hijau kemerahan kental yang merupakan gejala khas dari gonore
dan didapatkan info tambahan bahwa sang pasien telah melakukan hubungan seks dengan PSK
3hari sebelum pus keluar. Hipotesis Uretritis non spesifik juga dihapuskan karena didapatkan
info bahwa pusyang keluar dalam jumlah banyak sehingga membasahi celana dalam pasien
yang berartigejala yang ditemukan termasuk berat,sedangkan diketahui bahwa gejala yang
timbulkarena Uretritis non spesifik tidak seberat gonore. Meningkatkan sikap dan pengetahuan
dengan cara memberikan informasi tentang manfaat pentingnya pemeriksaan rutin dan berkala
infeksi menular seksual dan penggunaan kondom ketika berhubungan seks.
Kasus
kasus trikomoniasis
Masalah yang terdapat ada kasus ini transmisi utama trikomoniasis adalah melalui
hubungan seksual. Sehingga kelompok masyarakat yang memiliki faktor risiko tinggi untuk
penularan trikomoniasis adalah kelompok yang memiliki aktivitas seksual tinggi dan berganti-
ganti pasangan (multiple sexual partners), seperti pekerja seks komersial. Peningkatan insidensi
trikomoniasis tidak terlepas kaitannya dengan faktor risiko ini.Promosi prilaku seks yang aman
dan penggunaan kondom pada kalangan berisiko seperti pekerja seks komersial merupakan
upaya yang dapat dilakukan dalam mencegah penularan infeksi T. vaginalis. Meningkatkan
sikap dan pengetahuan PSK dengan cara memberikan informasi tentang manfaat pentingnya
pemeriksaan rutin dan berkala infeksi menular seksual dan penggunaan kondom. Pemeriksaan
secara rutin dan berkala terhadap infeksi menular seksual pada kelompok yang memiliki faktor
risiko tinggi misalnya, pekerja seks komersial, pengobatan yang tepat bagi penderita infeksi
menular seksual dan pasangan seksnya. Pelaksanaan peraturan kewajiban menggunakan
kondom 100% pada pekerja seks komersial dan pelanggannya.
Daftar Pustaka
Mikhael., 2019, INFEKSI, REKOMENDASI TERAPI, DAN RESISTENSI GONORE, KLINIK MAWAR
PKBI JAWA BARAT, Kota Bandung, Indonesia, CDK-278/ vol. 46 no. 8.
Sari M.P., 2017, METODE DIAGNOSTIK TRIKOMONIASIS VAGINA, J. Kedokt Meditek Volume 23,
No. 63.
Ratnasari D.T., Indramaya D.M., & matodiharjo S., 2010, VALIDITAS UJI DIAGNOSTIK
AGLUTINASI LATEKS DAN SEDIAAN BASAH PASIEN TRIKOMONIASIS VAGINALIS DI RSUD DR.
SOETOMO SURABAYA, Vol. 22 No. 2.
Khairiyah U., Lesmana S.D., & Gandrakirana D.A., 2012, IDENTIKASI TRICHOMONAS VAGINALIS
PADA PEKERJA SEKS KOMERSIAL DI KAWASAN JONDUL KOTA PEKANBARU DAN FAKTOR YANG
MEMPENGARUHINYA, Fakultas Kedokteran Universitas Riau.