WANITA:
TUBEKTOMI
Pelatihan Teknologi Kontrasepsi Terkini (Contraceptive Technology Update
CTU)
Jakarta, 20 24 Mei 2003
1
TUBEKTOMI:
Metoda Kontrasepsi Terpopuler Secara
Global
JENIS TUBEKTOMI
Pascapersalinan
Minilaparotomi Subumbilikus
Interval
Minilaparotomi Suprapubik
Laparoskopi
Tubektomi:
Tubektomi: Mekanisme
Kerja
Mencegah pertemuan
sperma dengan sel telur
(fertilisasi) dengan jalan
menutup atau oklusi
saluran telur (tuba
fallopii)
Tubektomi: Manfaat
Kontraseptif
Tubektomi:
Manfaat NonKontraseptif
Tidak mengganggu produksi ASI
Mengurangi risiko kanker ovarium
Tubektomi:
Pengurangan Risiko Kanker
Ovarium
Risiko 39% lebih rendah
dibandingkan dengan klien nonoklusi tuba
Pengurangan risiko tidak
tergantung dari jenis atau
teknik metode sterilisasi
Risiko tetap rendah hingga 25
tahun pasca-oklusi tuba
Source: Green et al 1997.
Tubektomi:
Keterbatasan
Angka Kegagalan
Kumulatif 1
2.6
> 34
0.7
Semua usia
1.8
10
Tubektomi: Efektifitas
Jangka Panjang
Berdasarkan Metoda
Angka Kegagalan 1
Metoda
Koagulasi Unipolar
1 Tahun
0.02
10 Tahun
0.81
0.01
0.75
0.62
1.72
0.75
2.01
Koagulasi Bipolar
0.35
2.48
1.82
3.65
11
Seberapa Efektifkah
Tubektomi?
Metode
Laparoskopi
Cincin
Koagulasi
Klip
Minilaparotomi
Pomeroy
Source: Church and Geller 1990.
Studi CREST:
Rangkuman Berbagai Hasil
Penelitian1
Risiko kehamilan:
CREST 1996.
13
Studi CREST:
Rangkuman Berbagai Hasil
Penelitian
Kehamilan ektopik:
CREST 1996.
14
Tubektomi Sesuai
Untuk:
Wanita:
Berusia > 22 hingga < 45
Menghentikan fertilitas (tidak ingin anak
lagi) secara efektif dan permanen
Kehamilan mengancam keselamatan jiwanya
Pascapersalinan
Pascakeguguran
Laktasi (dalam 48 jam atau setelah 6
minggu)
Mengerti arti permanen, sukarela, dan telah
memberi persetujuan untuk prosedur
tersebut
15
Tubektomi:
Informasi Penting dalam
Konseling
Perlu dijelaskan pada Wanita yang:
takut dengan prosedur operasi
belum pasti tentang rencana atau
kebutuhan reproduksi dikemudian
hari
tidak mengerti azaz permanen,
sukarela atau merasa tidak perlu
memberikan persetujuan tindakan
medik
16
Tubektomi:
Kondisi (WHO Kelas 3) yang Perlu
Dipertimbangkan
Perlu penundaan atau terapi yang sesuai hingga kondisi membaik atau
memungkinkan untuk dilaksanakan
17
Tubektomi:
Kondisi-Kondisi yang Memerlukan
Operator Berpengalaman dan
Fasilitas Pendukung
Diabetes Melitus
Komplikasi:
Sterilisasi
Jangka
pendek
Laparoskopik
Jangka lama
Tubektomi:
Komplikasi
Intra-operatif
Laparoskopi (terutama):
20
Tubektomi:
Komplikasi Segera
Pasca-operasi
Waktu Pelaksanaan
Tubektomi
22
Tubektomi: Anestesia
obesitas
kelainan organ ginekologi (sudah diketahui
sebelumnya)
alergi terhadap anesthesia lokal
dengan masalah medik yang dapat
menjadi penyulit atau menimbulkan
komplikasi selama prosedur
23
24
Tubektomi: Informasi
Umum
Tubektomi: Pelayanan
Mobil
Tubektomi: