Anda di halaman 1dari 28

UROGYNECOLOGY UPDATE

Urogynecology Update

TERAPI PROLAPS
ORGAN PELVIKS

Prof. Dr. H. Junizaf, SpOG(K)

Divisi Uroginekologi Rekonstruksi


Departemen Obstetri dan Ginekologi
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Rs. Dr. Cipto Mangunkusumo,Jakarta
DEFINISI POP

 Turunnya dinding vagina kedalam vagina


atau keluar liang vagina disertai oleh
organ pelvik / visera
JENIS POP
JENIS OPERASI UNTUK POP

 Kolporafi anterior
 Kolporafi posterior
 Kolpoperineografi
 Histerektomi
 Kolpoklisis
 Sakro kolpopeksi
 Sakro spinopeksi
Operasi konvensional yang telah berlangsung
100 th, dan mempunyai rekuren yang tinggi
OPERASI KONVENSIONAL

 Secara konvensional (Kelly 1909)


 Sudah berlangsung hampir 100 th

◦ Kolporafi anterior, rekurensi 30%

◦ Kolporafi posterior, rekurensi 20%

◦ Histerektomi vaginal, rekurensi 30%


SEBAB REKURENSI PASCA OPERASI TINGGI

 Etiologi POP yang multifaktor


 Teknik operasi yang kurang baik
 Materi dan jaringan yang di reparasi kurang baik
 Terdapat beberapa defek didinding vagina atau
penyokonggnya yang tidak diketahui atau
dipahami oleh pembedah
 Seleksi pasien tidak baik
JENIS POP
JENIS TINDAKAN OPERASI TERBARU

a. Untuk prolaps dinding vagina anterior dan


posterior
1. Kolporafi anterior untuk sentral sistokel (menggunakan
benang lambat serap atau mesh atau graft)

2. Kolporafi anterior diperluas ke lateral kanan dan kiri


dengan jahitan puboservikalis pada ATFP atau dengan
bantuan mesh

3. Kolporafi posterior atau kolpoperiniorafi konvensional


atau dengan bantuan mesh/graft
TINDAKAN OPERASI UNTUK MENCEGAH /
PENGOBATAN PROLAPS PUNCAK VAGINA DAN
DINDING BELAKANG VAGINA

1. Sakro spinosus lig. suspesi (SSLS)

2. Abdominal sakrokolpopeksi (ASCP)

3. Hight Utero Sakro Ligament Suspensi (HUSLS)

4. Iliokoksigius suspensi (ICS)

5. Intra vaginal sling (IVS)

6. Kolpoklisis Parsial-Total
1,2,3,4,5 digunakan benang yang tidak diserap atau mesh/graft
MACAM MATERIAL GRAFT, MESH YANG DIGUNAKAN
PADA REKONSTRUKSI DASAR PANGGUL (FPRS)

A. Biologik material
◦ Autologus (fasia rektus, fasia lata, vaginal wall)
◦ Allograft = Homolograft (fasia lata cadaver, dermis
cadaver (hydrix or repliform)
◦ Xenograft atau herologous (forcine dermis seperti
pelvicol), forcine subintestinal mucosa seperti
simpasis, forcine fericardium seperti veritas

 FPRS=FEMALE PELVIK RECONSTRUCTION SURGERY):


B. Sintetik graft/mesh
◦ Material graft terdiri dari polypropylene (marlex, prolene, polyster,
perluasan polyterafluoroethyline (Gore-Tex), silastik band,
multifilamen polythylene terephthalate (PETP, Mersilene)

◦ Baik untuk sentral sistokel

C. Biologik + sintetik material


materi graft/ mesh terdidi dari bahan sintetik dan biologik (Pelvitex,
Apogee, Prigee)
DIFINISI DASAR
Autologous Graft yang digunakan salah satu jaringan
tubuh sepertu autologous fasia rektus

Homologous Graft yang digunakan jaringan cadaver


seperti dermis cadaver

Heterologous Graft yang digunakan jaringan binatang,


contoh forcine internal submukosa

Xenograft Graft dari jaringan binatang

Allograft Graft dari jaringan binatang


IDEAL GRAFT/MESH
 Tidak mahal (Inexpensive)
 Menurunkan waktu operasi
 Kuat dan lembut tidak kaku
 Tidak terlalu banyak retraksi
 Tidak ditolak host, aman
(Infeksi, erosi,reaksi radang)
 Selalu tersedia
PENGGUNAAN MESH / GRAFT
 Rekuren POP
 Pasien yang diperkirakan mempunyai resiko rekuren
(beberapa risk faktor ) atau yang telah mengalami
rekuren sebelumnya
 Prolaps 3 - 4
 Jaringan endopelvik yang tidak baik
 Prolaps puncak vagina
 Faktor risiko yang menetap
KEUNTUNGANNYA

Keberhasilan 98%
Penurunan rekurensi POP
Panjang liang vagina normal
Disparenia tidak ada dalam
penilaian waktu yang pendek
KOMPLIKASI PENGGUNAAN GRAFT /
MESH
 Rekurensi berulang
 Infeksi, erusi, fibrosis, reaksi radang

 Ditolak jaringan penderita

 Pengamatan lebih lama kemungkinan dapat terjadi

infeksi, erosi, fibrosis, reaksi radang dan


disparenia
 Oleh karena komplikasi yang cukup banyak

penggunaan mesh harus diperhatikan betul-betul


apakah perlu betul atau tidak dan berikan
informed consent yang baik pada pasien
CONTOH-CONTOH
PENGGUNAAN MESH PADA
KASUS POP
The perforated mesh design of PeIviSoft® BioMesh
allows a tension free augmentation of site specific
defects.
REPARASI PARAVAGINAL PROLAPS
DENGAN SurgiSIS®
PROLAPS DINDING ANTERIOR (PELVICOL)
AvaultaTM Anterior System: Distal end is positioned at the bladder
neck, with arms passed through the superior medial aspect of obturator
membrane. Proximal end is positioned at the vaginal apex with the arms
passed through the inferior medial aspect of obturator membrane.
AvaultaTM Posterior System: Distal arms are passed near the perineal body
and exit through pararectal incisions. Proximal arms are passed near the ischial
spine and exit through pararectal incisions.
PerigeeTM ApogeeTM Vaginal Straight-InTM
Transobturator Vault Prolapse Sacral Colpopexy
Anterior Prolapse Repair System System
Repair System

Her Option Office In-FastTM Ultra Sling SPARCTM Sling BioArcTM TO


Cryoablation Therapy System System Subfascial Hammock
CapioTM Suture Capturing
Device
KESIMPULAN
 Tindakan operatif secara konfensional masih digunakan terutama pada
sistokel dan rektokel senteral.
 Penggunaan mesh atau graft sebagai alat bantu agar anatomi dan fungsi
organ pelvik normal, masih kontroversi karena belum lama dipakai
 Penggunaan mesh-atau graft perlu diperhatikan luas dan tempat
kerusakan dinding vagina
 Terdapat beberapa kompilasi penggunaan mesh yang mungkin dapat
menimbulkan gangguan kesehatan penderita pasca operasi seperti, rasa
nyeri, dispareunia dan lain-lain
 Penggunaan mesh dianjurkan hanya untuk kasus-kasus dengan POP
stadium 3-4 (lanjut), rekurens atau reparasi berulang, prolaps puncak
vagina, dan perlu diberikan informed consent yang teliti dan lengkap

Anda mungkin juga menyukai