1. Definisi
Secara umum,sebenarnya laparoskopi telah lama dikenal dengan istilah yang beraneka
ragam, antara lain ventroscopy, kolioskopie, abdominodcopy, peritoneoscopy, celioscopy,
pelviscopy. Istilah terkenal pada sat ini adalah laparoskopi atau pelviscopy. Khusus dalam
ginekologi, Teknik Laparoskopi adalah teknik operasi tanpa melakukan pembedahan besar
yang lebih yang disempurnakan dengan koagulasi tanpa aliran listrik frekuensi tinggi dan
endoloop serta dosuture; saat ini sangat memungkinkan untuk melakukan operasi ginelogik.
Bagi mereka yang sudah berpengalaman dalam melakukan operasi laparoskopi. Saat ini
operasi histerektomi pun telah dapat digantikan dengan teknik laparoskopi. Sementara itu,
aspirasi kista ovarium, salpingolisis pada perlekatan ringan atau sedang, biopsi ovarium
,fulgurasi lesi endrometriosis, merupakan tindakan yang tidak begitu sukar, dan dapat
dilakukan sekaligus pada saat operasi laparoskopi diagnostik.
2. Fungsi
3. Indikasi
Indikasi Dioagnostik
Indikasi Terapi
Kontraindikasi
Kontraindikasi Absolut
Kondisi pasien yang tidak memungkinkan dilakukannya anestesi.
Diatese hemoragik sehingga mengganggu fungsi pembekuan darah.
Peritonitis akut, terutama yang mengenai abdomen bagian atas, disertai dengan
distensi dinding perut, sebab kelainan ini merupakan kontradiksi untuk melakukan
pneumoperitoneum.
Kontraindikasi Relatif
Tumor abdomen yang sangat besar, sehingga sulit untk memasukkan trokar ke dalam
rongga pelvis oleh karena trokar dapat melukai tumor tersebut.
Hernia abdominalis, dikhawatirkan dapat melukai usus pada saat memasukkan trokar
ke dalam ronggal pelvis, atau memperberat hernia pada saat dilakukan
pneumoperitoneum. Kini kekhawatiran ini dapat dihilangkan dengan modifikasi alat
pneumoperitoneum otomatlk.
Kelainan atau insufisien paru-paru, jantung, hepar, atau kelamin pembuluh darah vena
porta, goiter, atau kelainan metabolisme lain yang sulit menyerap gas CO2
3 Jarum Verress
Untuk melakukan
insuflasi gas
5. Endoloop
mengikat jaringan
sebelum atau sesudah
dipotong, disayat atau
digunting pada saat
operasi laparoskopi.
6. Endosuture Teknik jahitan
endosuture
memungkinkan
dilakukannya jahitan
pada jaringan atau
pembuluh darah pada
operasi laparoskopi.
7. Moorselator
merusak jaringan
padat dan kemudian
jaringa tersebut dapat
dikeluarkan dari
rongga pelvis.
Ilustrasi ini menunjukkan hernia inguinalis kanan dan anatomi yang mencakup
pembuluh darah epigastrika inferior yang berjalan ke superior pada dinding abdomen
anterior. Kemampuan memaparkan ligamentum Cooper memegang peranan penting. Plika
umbilikalis media diperlihatkan tetapi di luar bidang sebagian besar repair anatomik. Vasa
diferens dan bundel neurovaskular liaka berjalan melalui hernia inguinalis indirek dan perlu
dihindari selama repair. Nervus kutaneus femoralis lateral juga dapat mengalami trauma dan
perlu dihindari bilamana mesh distaples di tempat.
Peritoneum pada anulus inguinalis internus diinsisi. Hal ini memungkinkan
pemotongan kantong dan menghasilkan moilisasi peritoneum sehingga mesh dapat diletakkan
di belakang peritoneum. Hal ini dikerjakan secara cermat agar hanya peritoneum yang
diinsisi. Segera setelah kantong dipotong dan direduksi , diseksi tumpul digunakan untuk
memobilisasi peritoneum. Tindakan ini dikerjakan dengan hatihati utnnuk menghindari
pembuluh darah epigastrika dan diseksi tumpul biasanya memaparkan ligamnetum Cooper
dengan mudah. Peritoneum dimobilisasi ke supperior hingga fasia transfersalis, ke lateral
hingga krista iliaka anterior superior, ke medial hingga ke tuberkulum pubik, dan ke inferior
hingga vasa diferens.