Anda di halaman 1dari 41

Thyroid dan Parathyroid

Oleh :
dr. Caesa Rizkha Febryane

Pembimbing
dr. Raden Yohana, Sp.B(K)Onk
Topografi
– Terdiri atas 2 lobus : dextra &
sinistra
– Isthmus terdapat diantara
kedua lobus
– Letak :
– cartilago trachea 2-3.
– Anterolateral laring dan trachea
– Dilapisi oleh capsula, yang
melekat pd cartilago cricoidea
& cincin trachea teratas.
– Berat 15-20 gr, panjang 4-5 cm,
lebar 2 cm dan tebal 2-4 cm
Vascularisasi:
• Arteri :
– A. thyroidea superior
– A.thyroidea inferior
– A. thyroidea ima
(variasi : 1-4%
populasi)
• Vena :
– V. thyroidea superior
– V. thyroidea media
– V. thyroidea inferior
NLR
ALIRAN LIMFE THYROID
FUNGSI THYROID
Efek Hormon tiroid pada metabolisme:
1. Efek dari pembentukan kalori
Tiroksin menambah pembentukan panas dan komsumsi oksigen (melalui fosforlasi
oksidasi di methokondria)
2 Efek pada Metabolisme KH
a. Stimulasi glikogenolisis di hati
b. Stimulasi absorpsi glukosa di intestinum
c. efek sinegistis dengan adrenalin pada glikogenolisis
d. Stimulasi hidrolisa insulin
3 .Efek pada metabolisme lemak
a. Stimulasi pelepasan asam lemak terbagi dari adipose dengan
meningkatkan aktifitas hormon sensitive lipase melalui peninggian
b. Stimulasi oksidasi asam lemak
c. Menurunkan kolesterol plasma dengan stimulasi kholesterol menjadi asam
empedu
4. Efek pada metabolisme Protein
a. Stimulasi sintesa protein terutama enzim yang berperan dalam reaksi oksidative
dan yang diperlukan untuk sintesa protein pada kecepatan normal.
b. Stimulasi katabolisme protein, terutama pada otot bila terjadi kelebihan protein.
Keadaan TSH (normal 0.5 Total T4 (normal 55- Free T4 T3 (normal 1.5-
- 5 µU/mL) 150nmol/L) (normal 12- 3.5nmol/L)
28pmol/L)
Thyrotoxicosis Sangat menurun Meningkat Sangat Sangat
(<0.05) meningkat meningkat
Primary Sangat Menurun atau dapat Menurun atau Normal atau
Hypothyroidisme meningkat(>10) normal dapat normal sedikit menurun

TSH deficiency Menurun sedikit / Menurun atau dapat Sedikit Normal atau
subnormal normal menurun sedikit menurun

T3 Thyrotoxicosis Sangat menurun Normal Normal Sangat


(<0.05) meningkat
Compensated Sedikit Normal Normal Normal
Euthyroidism meningkat (5-10)
Pathology of Thyroid

Malignant thyroid
Benign Thyroid Disorder
Disorder

Folicular Parafolicullar
Adenoma
Hyperthyroid
Thyroid

Well
Hypothyroid Thyroiditis Undifferentiated
Differentiated

Medullare
Carcinoma
Hyperthyroidism
• Peningkatan kadar hormon tiroid dalam darah
• 3 bentuk hipertiroidi :
– GRAVE'S DISEASE
– TOXIC MULTINODULAR GOITER
– ADENOMA TOXIC (PLUMMER’S DISEASE)
Hyperthyroidism
Terapi
– OBAT-OBATAN ANTI THYROID :
• Prophylthiouracil dosis 100-300 mg setiap 8 jam atau
Methymazole 10-30 mg setiap 8 jam
– PEMBEDAHAN
– Radioactive Iodine Therapy
HIPOTIROIDISME
• Suatu keadaan dimana kadar hormon tiroid dalam
plasma menurun
Terapi
• T4 merupakan obat terpilih.
• Dosis : 50-200 mcg / hari.
• Dosis awal : 100 mcg / hari atau pada lansia 25-50
mcg/hari  hingga mencapai eutiroid
Tiroiditis
• Umumnya terjadi pada anak-anak
• Stapfilokokus, sterptokokus
Akut/supuratif
• Nyeri leher yang menjalar ke rahang atau telinga, demam,
odinofagi, disfagi

• painfull-/painless
• Painfull : >> wanita 30-40 thn, self-limited, terapi
Sub akut
simptomatik
• Painless : >> wanita 30-50 thn atau wanita post partum

• Autoimun, wanita 30-50 thn


Kronis
• Pemeriksaan fisik: pembesaran difus, kenyal, lobulated

• >> wanita 30-60 thn


• Massa di leher yang keras namun tidak nyeri, disfagia, sesak,
serak
Tiroiditis Riedel
• Jaringan tiroid digantikan dengan jaringan fibrotik yang
menginfiltrasi kapsel mencapai otot disekitarnya, jaringan
ikat paratrakheal, dan selubung karotis
Neoplasma Thyroid
• Insidensi di Amerika:
< 1% dari seluruh keganasan (2% perempuan dan
0.5% pada laki-laki)
- Insidensi keganasann di US :
– Papillary (80%)

– Follicular (about 10%)

– Medullary thyroid (5%-10%)

– Anaplastic carcinoma (1%-2%)


Nodul Thyroid dicurigai ganas bila:
– Usia dibawah 20 tahun atau diatas 50 tahun
– Riwayat radiasi daerah leher sewaktu kanak-kanak
– Disfagia, sesak nafas, perubahan suara
– Nodul soliter, pertumbuhan cepat, konsistensi
keras
– Ada pembesaran kelenjar getah bening leher
– Ada tanda-tanda metastasis jauh.
Klasifikasi menurut WHO
Tumor epitel maligna
- Karsinoma folikulare
- Karsinoma papilare
- Campuran karsinoma folikulare-papilare
- Karsinoma anaplastik (undifferentiated)
- Karsinoma sel skuamosa
- Karsinoma tiroid medulare
Tumor non-epitel maligna
- Fibrosarkoma
- Lain-lain
Tumor maligna lainnya
- Sarkoma
- Limfoma maligna
- Hemangiothelioma maligna
- Teratoma maligna
Klasifikasi Mc-Kenzie
• Papillary (80%-85%): berasal dari salah satu atau kedua lobus
folikel tiroid; tumbuh lambat tetapi dapat menyebar
• Follicular (5%-10%): umumnya terjadi di negara yang
kekurangan konsumsi iodine; metastase lymphn node jarang
terjadi
• Medullary: berasal dari C-cell, dapat menyebar dengan cepat
• Anaplastic: Berkembang dari kanker folikular atau papilary
yang telah ada sebelumnya, agresif
Ackerman : klasifikasi berdasarkan gambaran histopatologis

Benigna (Adenoma) Maligna

• Folikuler • a.Karsinoma yang berdiferensiasi baik :


• Oksifil (Hurthle cell) • Papilare
• Atipikal • Folikuler
• Campuran
• Oksifil
• b.Karsinoma yang berdiferensiasi buruk
:
• Small cell
• Spindle cell dan giant cell
• c.Karsinoma medullare
• d.Lain-lain :
• Squamous cell carcinoma
• Limfoma maligna
• Plasmasitoma
• Sarkoma
KARSINOMA PAPILARE
 karsinoma yang paling sering ditemukan (80-85%)
 kebanyakan (60-70%) sudah disertai pembesaran KGB
 jarang metastase hematogen, tapi 10% kasus telah
mengadakan metastase jauh.
 Faktor predisposisi : pada daerah diet tinggi yodium. Riwayat
radiasi (+).
 Pada usia 30-40 thn, rasio perempuan : pria = 2:1
 Tumor yang besar akan memberikan gambaran degenerasi
kistik sehingga tumor kistik tidak selalu jinak. Adanya
psamomma bodies merupakan tanda khas, berupa bulatan
berkalsifikasi dalam tangkai karsinoma papilifer.
KARSINOMA FOLIKULER
 sekitar 10-15% keganasan tiroid ,
 Pada usia 50 thn, rasio perempuan : pria= 3:1
 Lebih sering ditemukan di daerah dengan defisiensi
yodium.
 Dikenal 2 subtipe, yaitu :

mikroangioinvasif angioinvasif
Klinis mirip adenoma, yaitu Secara makroskopis  massa tunggal
ditemukan kapsul yang jelas. yang besar berwarna putih keabuan
Mikroskopis terlihat invasi pada atau kadang-kadang menampakkan
kapsulnya atau invasi ke dalam invasi yang menembus kapsul atau
sinusoid vena sinusoid tetapi sering juga vena 
bermetastase ke tulang
KARSINOMA MEDULARE

 5-10% dari karsinoma tiroid, terutama mengenai usia


50-60 tahun.
 Riwayat keluarga(+) dalam usia yang muda, bahkan
pada anak-anak
 Tumor ini berasal dari sel parafolikulare atau sel C
KARSINOMA ANAPLASTIK
 lebih jarang (<10%),
 sangat ganas,pada usia tua (antara 70-80 tahun)
 Wanita >>
 Kebanyakan tumor ini terjadi pada struma yang lama
dan kemudian membesar dengan cepat, dapat disertai
dengan rasa nyeri dan nyeri alih ke daerah telinga,
serta adanya perubahan suara.
 Penderita datang sudah menunjukkan adanya invasi ke
jaringan sekitarnya seperti laring, faring, dan esofagus
sehingga prognosisnya kurang begitu baik.
DIAGNOSTIK CA THYROID

anamnesis Pemeriksaan fisik

nodul soliter atau multiple dengan


usia dan jenis kelamin konsistensi bervariasi dari kistik –
keras, bergantung kepada jenis
Kecepatan tumbuh tumor
patologi anatomi (PA) nya.
Pengaruh radiasi didaerah ada tidaknya pembesaran kelenjar
leher dan kepala getah bening regional.
Riwayat gangguan mekanik di ada tidaknya benjolan pada calvaria,
daerah leher. tulang belakang, clavicula, sternum
dll, serta tempat metastasis jauh
Riwayat penyakit serupa pada
lainnya yaitu di paru-paru, hati,
famili/keluarga ginjal dan otak.
Pemeriksaan Penunjang

• Pemeriksaan Laboratorium
• Pemeriksaan radiologis
• Foto thorax AP, foto polos leher dengan soft tissue
technique AP dan lateral
• USG
• Sidik thyroid
• FNAB
• Histopatologi
Terapi Nodul Thyroid
• Klinismaligna atau benigna?  Lesi jinak tindakan operasi selesai
observasi
 Karsinoma papilare:klasifikasi AMES.
operabel atau inoperabel.  Bila risiko rendah tindakan operasi
selesai observasi
inoperabel :BI+PA tindakan
 Bila risiko tinggi dilakukan tindakan
debulking dan radiasi eksterna atau tiroidektomi total.
kemoradioterapi.  Karsinoma Folikulare: tiroidektomi total
operabel :isthmolobektomi dan  Karsinoma Medulare:Dilakukan tindakan
pemeriksaan potong beku (VC ). tiroidektomi total
 Karsinoma Anaplastik
 Bila memungkinkan dilakukan
tindakan tiroidektomi total.
 Bila tidak memungkinkan, cukup
dilakukan tindakan debulking
dilanjutkan dengan radiasi eksterna
atau kemoradioterapi.
AMES SCORE
LOW RISK HIGH RISK
1.8% Mortality Rate 46% Mortality Rate

Men under 41 and Women under All patients with distant


51 metastases
without distant metastases
All men over 41 and women over All men over 41 and
51 with: women over 51 with:
 Intra-thyroidal papillary cancer (papillary  Extra-thyroidal papillary cancer
cancer confined present only within the thyroid (extends beyond the thyroid gland) OR
gland) OR
 follicular cancer tumor with major
 follicular cancer tumor with minor capsular
involvement (the tumor slightly extends into capsular involvement (the tumor
the capsule which surrounds it) AND extends significantly into the capsule
 Primary tumor less than 5 cm in diameter AND which surrounds it) AND/OR
 No distant metastases  Primary cancer is 5 cm in diameter or
larger, regardless of the extent of the
disease
Paratiroid
PARATIROID
• Terdapat di medioposterior
gland. Thyroid.
• Terdiri atas 4 buah glandula
parathyroid yaitu:
– Gld parathyroid superior (2 buah)
– Gld parathyroid inferior (2 buah)
• Vascularisasi : a. thryroidea
inferior.
• Inervasi : ganglion sympatis
cervicalis
• berukuran kurang lebih 3x3x2
mm, dengan berat masing-
masing 40- 50 mg.
HIPOPARATIROIDISME

 Keadaan defisiensi sekresi kelenjar paratiroid yang paling


sering terjadi sebagai komplikasi pembedahan tiroid.
 Gejala klinis disebabkan menurunnya kadar kalsium dalam
plasma (gejala hipokalsemia) : kejang, parestesia, hipestesia,
aritmia jantung dan mungkin kelumpuhan otot.
Terapi hipoparatiroidisme
 Kalsium intravena diberikan 1 atau 2 ampul Ca glukonas 10% ( 1-
2 gram dalam 10-20cc) yang diberikan pelan-pelan selama 3
menit.
 Bila kadar kalsium masih rendah, kalsium intravena ini dapat
ditambah dengan infus kalsium ( 1 ampul Ca glukonas dalam
D5% 100cc dalam 1 jam) dapat diulang sampai 4 kali.
 Bila belum tercapai drip kalsium intravena dapat diulang
kembali.
 Bila telah tercapai, kadar kalsium dipertahankan dengan
suplemen kalsium oral 15mg/kg BB/hari.
HIPERPARATIROIDISME

• Suatu keadaan dimana produksi parathormon meninggi


primer apabila sekresi bertambah sedangkan sekunder bila
produksi meningkat karena kebutuhan.
• Primerkarena adenoma parathyroid

Anda mungkin juga menyukai