Anda di halaman 1dari 32

Referat Adenoma dan

Karsinoma Tiroid
Pembimbing:
dr. Melvin Pascamotan Togatorop, M.Ked.Sp. B

Disusun oleh:
Muliaty Mardiani Putri 112021179
Anatomi

• Glandula thyroidea terletak disebelah dalam M.


sternothyroideus dan muskulus sternohyoideus.
• Terletak dianterior pada leher setinggi vertebra C5-T1.
• Terbagi dari dua lobus kanan dan kiri di anterolateral laring
dan trakea. Istmus yang relatif tipis menyatukan lobus-
lobus pada trakea, biasanya di cincin trakea kedua dan
ketiga.
• Glandula thyroidea dikelilingi oleh capsula fibrosa.
Histologi Kelenjar Tiroid

Sel folikuler Sel Parafolikuler/Sel C

Mensintesis dan mensekresi hormone Mensintesis dan mensekresi hormone


tiroid (T3 dan T4). kalsitonin/tirokalsitonin.

Fungsi hormone tiroid  meningkatkan Fungsi hormone kalsitonin 


meabolisme, pertumbuhan, differensiasi menurunkan kadar kalsium dalam darah
dan perkembangan sel tubuh.
01
Adenoma Tiroid
Adenoma Tiroid
Adenoma tiroid merupakan neoplasma jinak dari epitel
folikuler, biasanya soliter. Adenoma folikuler merupakan
neoplasma jinak yang paling sering terjadi, memiliki batas
tegas.

Sebagian besar adenoma adalah non-fungsional. Sebagian


kecil adenoma menghasilkan tiroid (adenoma toksik) sehingga
menyebabkan tirotoksikosis.
Prevalensi

Berkisar antara 5% - 50% bergantung pada populasi

Meningkat sesuai dengan umur, keterpajanan terhadap


radiasi pengion, dan defisiensi iodium.

Belum ada dari Indonesia yang dikenal memiliki tipologi


geografis dan konsumsi iodium yang bervariasi.
Klasifikasi Adenoma Tiroid

Berdasarkan selnya
Berdasarkan ukuran • Trabecular adenomas: tersusun oleh sel kolumner
yang padat
Microfolicullar • Hyalinizing trabecular adenomas: adanya tonjolan
Normofolicullar hialin di ruang ekstraseluler
• Atipikal: hiperseluler dan dapat menjadi keganaan
Macrofolicullar • Oxyphilic/oncocytic (Hirthie cell) adenomas: +/- 75%
sel granular besar yang sitoplasmanya eosionofilik

Berdasarkan fungsi:
• Tidak fungsional: paling sering
• Fungsional: Adenoma toksik 
tiroksikosis
Makroskopis

• Berkapsul fibrosa yang tipis


• Berbatas tegas
• Diameter +/- 5cm
• Soliter
Mikroskopis

• Ukuran sel folikuler bermacam


• Degenerasi kista
• Hemorrhage
• Kalsifikasi
• Fibrosis
• Sel yang eosinofilik dengan inti yang kecil
dan reguler (adenoma sel hurthle)
Manifestasi Klinis

• Pembesaran kelenjar tiroid


• Mayoritas tidak ada gejala
• Massa yang lebih besar mengakibatkan penekanan
pada trakea sehingga kesulitan bernapas,
penekanan pada esofagus sehingga timbul
kesulitan menelan, penekanan pada persarafan,
dan gejala nyeri leher.
02
Karsinoma Tiroid
Karsinoma Tiroid • Keganasan terbanyak ke-9 di antara 10 kanker
terbanyak
• Dijumpai di semua usia, dengan puncaknya pada usia
1 Umur < 20 tahun dan > 50 tahun
antara 21-40 tahun
2 Riwayat terpapar radiasi leher pada masa anak-
anak • Wanita 2-4 kali lebih sering.
3 Pembesaran kelenjar tiroid yang cepat • Tipe papiler 60-80%, tipe folikuler 10-27,5%, tipe
4 Struma dengan suara parau medular 3-10%, dan tipe anaplastik 3-8%.
5 Disfagia
6 Nyeri spontan
7 Riwayat keluarga menderita kanker

8 Struma hyperplasia yang tetap membesar


setelah diobati dengan tiroksin
9 Sesak napas
Faktor Resiko populasi yang terpapar sinar x dan radiasi γ (>20Gy)
insiden karsinoma papilar dan folikular lebih tinggi

• Radiasi ionisasi Timbulnya karsinoma medular tiroid familial berkaitan dengan


mutasi gen RET pada kromosom 10. karsinoma medular
• Genetik dan onkogen tiroid familial memiliki mutasi titik proto-onkogen RET.

• Jenis kelamin dan hormonal


Perbedaan jenis kelamin pada karsinoma tiroid relatif
• Faktor diet besar, hormon pada wanita mungkin berperan dalam
etiologinya

Didaerah pegunungan yang defisiensi berat iodium, insiden


karsinoma tiroid relatif tinggi. Namun data epidemiologis juga
menunjukan, meskipun didaerah pesisir yang kaya iodium,
kersinoma tiroid juga relatif terjadi
Patofisiologi

Infiltrasi karsinoma tiroid dapat ditemukan


di trakea, faring, esophagus pembulu
darah karotis, vena jugularis dan struktur
lain dalam leher dan kulit

Metastasis limfogenik dapat meliputi


semua region leher.

Metastasis hematogen ditemukan


terutama di paru, tulang otak dan hati.
Karsinoma Papiler
• Paling sering ditemukan, penderita terbanyak adalah wanita (< 40
tahun). Tingkat keganasan relatif rendah, progresif relatif lambat,
interval antar ditemukan benjolan dan datang berkonsultasi yang
terlama bisa mencapai lebih dari 20 tahun.

• Tumor umumnya soliter. Frekuensi metastasis kelenjar limfe leher


tinggi, progresi lambat, dapat disertai transformasi kistik.

• Secara makroskopis, karsinoma papiler tiroid merupakan tumor


tidak berkapsul, berbatas tegas dengan jaringan tiroid normal,
kadang didapatkan gambaran kistik, kalsifikasi atau osifikasi. 8%
multisentris dan sering didapatkan pada kedua lobus.
Karsinoma Folikular

• Karsinoma folikuler tiroid pada umumnya timbul pada usia


lebih tua (50-59 tahun) dan jarang terjadi pada usia kurang
dari 30 tahun.

• Rendahnya kadar yodium pada daerah endemik goiter


berasosiasi pada peningkatan frekuensi karsinoma tiroid tipe
folikuler.

• Derajat keganasan relatif tinggi, mudah metastasis jauh,


terutama hematogen sering ke paru dan tulang. Lesi primer
umumnya agak besar, umumnya satu sisi, metastasis
kelenjar limfe umumnya menjadi pertanda stadium lanjut
Karsinoma Anaplastik

• Keganasan tiroid dan lebih sering ditemukan pada dekade 6 sampai


8 kehidupan, khususnya Wanita.
• Tumor tumbuh progresif mengadakan invasive ke struktur
sekitarnya, sering disertai nyeri dan nyeri ahli ke daerah telinga dan
suara serak karena infiltrasi ke n. rekurens.
• Sebagaian tumor terjadi pada struma nodusa yang kemudian
membesar denga cepat
• Massa tumor besar, padat, difus di tiroid dan leher konsistensi
keras, terfiksasi, batas tak jelas, luas menginfiltrasi jaringan sekitar
Diagnosis

Anamnesis Pemeriksaan Fisik


 Usia pasien  Benjolan bertambah besar mendadak dalam waktu singkat
 Paparan radiasi daerah kepala dan leher  Konsistensi tumor keras
 Ukuran dan laju pertumbuhan tumor  Permukaan kasar tidak rata
 Ada tidaknya desakan  Mobilitas tumor terbatas atau terfiksasi
 Riwayat keluarga  Tidak turun naik sesuai gerakan menelan
 Pembesaran kelenjar limfe leher
Cara Pemeriksaan Tiroid
Diagnosis Karsinoma Tiroid
Pemeriksaan Laboratorium

Untuk mencari underlying thyroid pathlogy. Indikator utama fungsi tiroid adalah TSH
dan FT4, nilai normal faal tiroid adalah sebagai berikut.

TT3 : 75-200 ng/Dl


TT4 : 4,5-11,5 mcg/dL
FT4 : 0,8-2,8 ng/dL
TRH : 5-25 ng/mL

TSH : 0,3-5,0 U/mL


Tiroglobulin : 5-25ng/ml
Diagnosis Karsinoma Tiroid
Pemeriksaan USG

• Mencakup USG biasa dan dopler warna, merupakan cara


yang cukup sensitif untuk memeriksa ukuran dan jumlah
tumor tiroid, dapat menunjukan ada tidaknya tumor,
sifatnya padat atau kistik, ada tidaknya kalsifikasi.
• Dopler warna dapat mengetahui situasi aliran darah
didalam tumor dan kelenjar limfe.
Diagnosis Karsinoma Tiroid
Pemeriksaan Pemeriksaaan tomografi komputer, magnetic
resonance imaging, dan positron emisssion tomography

• Tomografi computer direkomendasikan karena lebih sensitif untuk evaluasi KGB pada level sentral
dan lateral dibandingkan dengan USG

• TK dapat digunakan untuk evalusi infiltrasi tumor ke daerah sekitar seperti infiltrasi ke trakea, laring,
dan esophagus

• Sensitivitas MRI dan PET-scan relatif lebih rendah sekitar 30%-40% dibandingkan TK untuk menilai
KGB servikal
Diagnosis Karsinoma Tiroid
Pemeriksaan Skintigrafi
Dasar pemeriksaan ini adalah uptake dan distribusi yodium radioaktif dalam
kelenjar tiroid. Yang dapat dilihat dari pemeriksaan ini adalah besar, bentuk,
dan letak kelenjar tiroid serta distribusi dalam kelenjar. Juga dapat diukur
uptake yodium dalam waktu 3, 12, 24, dan 48 jam

Indikasi:
Evaluasi morfologik fungsional nodul tiroid soliter.
• Evaluasi massa di mediastinum bagian atas.
• Membedakan penyakit Plummer dari penyakit Grave’s dengan
komponen nodosa.
• Mendeteksi jaringan fungsional yang tersisa pasca
tiroidektomi.Mendeteksi sisa jaringan tiroid atau metastasis karsinoma
tiroid berdiferensiasi baik.
• Evaluasi penyebab hipotiroidi neonatal.Evaluasi massa didaerah leher
atau jaringan tiroid ektopik.
Pemeriksaan biopsi aspirasi
jarum halus (BAJAH)

Ketepatan pemeriksaan sitologi untuk tipe


anaplastik, medular, dan papiler hampir
mendekati 100% tetapi untuk tipe folikular
kurang dapat dipakai karena gambaran
sitologi goiter edematosa, folikular
edematosa, dan adenokarsinoma folikular
adalah serupa
Penggolongan Stadium
Penggolongan Stadium
Pembagian stadium klinis :
Karsinoma papilar dan folikular <45 tahun
Stadium I : T apapun, N apapun, M0
Stadium II : T apapun, N apapun, M1
• Karsinoma papilar, karsinoma folikular dan karsinoma medular, usia ≥45
tahun
Stadium I : T1N0M0
Stadium II : T2N0M0
Stadium III : T3N0M0
T1-T3, N1aM0
Stadium IVA : T1-T3,NIbM0
T4aN0-1 M0
Stadium IVB : T4b, N apapun, M0
Stadium IVC : T apapun, N apapun, M1
• Karsinoma tak berdifensiasi
Stadium IVA : T4a, N apapun, M0
Stadium IVB : T4b, N apapun, M0
Stadium IVC : T apapun, N apapun, M1.
Tatalaksana Karsinoma Tiroid dengan Frozen Section Nodul
tiroid
TSH/FT4

Eutiroid Hipertiroid

Operasi:
TT/ST
Klinis+USG
Medikamentosa
Ganas Jinak

IL+FS/ Bajah
ST+FS
Suspek Diameter>2cm
Jinak Ganas ganas, Lesi
folikuler,
Hurthle cell
RR:Selesai RR:TT
Selesai
IL/ST

Ket:
• Klinis+USG ganas bila hasil klinis dan
Diameter <2
cm Tetap/membesar: IL USG tidak sinkron atau hasil keduanya
meragukan atau tanpa USG.
Supresi 6 bulan, Observasi 6
• TT  Total Tiroidektomi
bulan • ST  Subtotal Tiroidektomi
• IL  Ismolobektomi
Mengecil:lanjutkan • L  Lobektomi
• FS  Frozen Section
• RR Resiko Rendah
• RT  Resiko Tinggi
Tatalaksana Karsinoma Tiroid dengan Trias diagnostik (Klinis, USG, BAJAH)

Nodul tiroid

TSH/FT4
Eutiroid/hipotiroid Hipertiroid

Medikamentosa,
Operasi : TT/ST
Klinis+USG+BAJAH Trias Ganas

Ket:
• Trias ganas : 3 modalitas hasilnya sama yaitu ganas.
RR:IL/ST RT:TT
• Trias Jinak : 3 modalitas hasilnya sama jinak.
• Trias tidak lengkap: tidak melakukan salah satu trias.
• HP  histologi pasca operasi
Trias: ganas dan
• Jika hasil HP  papiler atau meduler  TT+diseksi leher
jinak, trias tidak
lengkap
Trias Jinak sentral

IL, ST Diameter >2 cm Diameter <2cm

HP:Ganas IL, ST Supresi, Observasi

Mengecil: lanjutkan
RR: Selesai RT: completion TT Tetap/membesar: IL
sampai 6 bulan
Tatalaksana Karsinoma Tiroid dengan Trias Diagnostik dan Sidik Tiroid

Nodul tiroid

Eutiroid/hipotiroid Hipertiroid

Klinis+USG+BAJAH Trias Ganas Sidik tiroid

RR:IL/ST RT:TT Cold Hot

Trias: ganas dan Medikamentosa


jinak, trias tidak Trias Jinak
lengkap Operssi: TT?ST

IL, ST Diameter >2 cm Diameter <2cm

Ket:
• Supresi: FU 6 bulan  jika mengecil,
HP:Ganas IL, ST Supresi, Observasi
lanjutkan, namun jika tetap atau
membesar  lobektomi
• Makroskopis tidak teridentifikasi jaringan
normal  tiroidektomi total.
Mengecil: lanjutkan
RR: Selesai RT: completion TT Tetap/membesar: IL
sampai 6 bulan • Jika HP  papiler atau meduler  TT+
diseksi leher sentral.
Tatalaksana Operatif Karsinoma Tiroid

• Lobektomi subtotal, pengangkatan sebagaian lobus tiroid yang


mengandung jaringan patologis.

• Lobektomi total (hemitiroidektomi/ ismolobektomi) merupakan


pengangkatan satu sisi lobus tiroid

• Strumektomi (tiroidektomi) subtotal merupakan pengangkatan sebagian


kelenjar tiroid yang mengandung jaringan patologis, meliputi kedua lobus
tiroid.

• Tiroidektomi near total merupakan pengangkatan seluruh lobus tiroid


yang patologis.

• Tiroidektomi total merupakan pengangkatan seluruh kelenjar tiroid.


Kesimpulan
• Tumor tiroid merupakan pertumbuhan abnormal dari kelenjar tiroid,
dimana dapat berupa tumor jinak ataupun tumor ganas seperti tipe
papiler, folikular, medular, atau tipe anaplastik.

• Pemeriksaan penunjang rutin yang dapat dilakukan pada kasus tumor


tiroid adalah pemeriksaan laboratorium fungsi tiroid, ultrasonografi dapat
membedakan tumor tiroid apakah bersifat kistik atau nodul solid.

• Terapi tiroid dengan tirodektomi dan lobektomi, setelah operasi tiroid


tetap harus dilakukan pemeriksaan kembali untuk mendeteksi
kekambuhan
Sekian dan
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai