Anda di halaman 1dari 70

KANKER

TIROIDPRESENTAN:
FARIS MAULANA IRFAN 2040312146
FADHILATI SABRINA 2140312056

PRESEPTOR:
dr. Roni Rustam, Sp.B(K) Onk
KONTEN PRESENTASI

PENDAHULUAN 01 02 TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN KASUS 03 04 DISKUSI


01
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN

Kejadian kanker tiroid


berhubungan dengan berbagai
faktor resiko yaitu usia, jenis
• Dari data terbaru pada kelamin, tinggi, berat badan,
tahun 2014 didapatkan ras, mengalami pajanan
kasus kanker tiroid terhadap radiasi dan kurang
meningkat menjadi 62.980 konsumsi yodium.
kasus baru dan terdapat
1.890 kematian yang
Kanker tiroid merupakan diakibatkan oleh kanker
tiroid.
salah satu penyakit
keganasan endokrin • Menurut Riskesdas pada
pada kelenjar tiroid yang tahun 2010 kanker tiroid
telah menduduki tempat
cukup sering ditemukan.
ke-5 terbanyak
Pendahuluan

Batasan Tujuan Metode


Masalah Penulisan Penulisan
Membahas mengenai Penulisan Penulisan
anatomi, fisiologi
kelenjer tiroid, serta Grand Case ini Grand Case ini
definisi, epidemiologi, bertujuan menggunakan
etiologi, faktor risiko, untuk metode
poatogenesis,manife memahami penulisan
stasii klinis,
diagnosis, diagnosisi serta tinjauan
banding, menambah kepustakaan
penatalaksanaan, pengetahuan merujuk pada
komplikasi dan tentang kanker berbagai
prognosis kanker
tiroid tiroid. literatur.
02
TINJAUAN
PUSTAKA
Definisi

Kanker tiroid merupakan suatu


neoplasma pada kelenjar tiroid yang
bersifat ganas dan terbentuk akibat
dari sel-sel kelenjar tiroid menjadi
abnormal, tumbuh tidak terkendali,
dan membentuk suatu massa sel.
Epidemiologi
Tumor ganas endokrin yang terbanyak
ditemukan yaitu 90% dari seluruh kanker
endokrin

Berdasarkan penelitian di United Kingdom


kanker tiroid merupakan 1% dari semua
keganasan.

Menurut registrasi Perhimpunan Dokter


Spesialis Patologi Indonesia dari 10 kanker
terbanyak didapatkan kanker tiroid menempati
Di padang, didapatkan data rekam medis kurun urutan ke 9 dari seluruh kanker yaitu sebanyak
waktu 2007 sampai 2011 sebanyak 210 4,43%
penderita kanker tiroid yang mendapat
pengobatan dan didiagnosa di RSUP Dr. M.
Djamil Padang.
Epidemiologi

Usia rata-rata saat diagnosis untuk kanker tiroid


adalah 50 tahun.

Asia-Amerika memiliki insiden tertinggi


karsinoma tiroid tipe papiler dengan perkiraan
164 kasus per 100.000 pasien wanita.

Angka kematian akibat kanker tiroid adalah


0,4% dari semua kematian akibat kanker

Angka ketahanan hidup lima tahun relatif


kanker tiroid adalah sebanyak 96%
Anatomi

1. Kelenjar tiroid terdiri dari dua lobus lateral yang dihubungkan di tengah oleh
isthmus
2. Isthmus tiroid terletak anterior dari trakea, menutupi cincin trakea ketiga
ANATOMI
1. Batas atas : vertebra servikal kelima
2. Batas bawah : kartilago trakea keempat
dan kelima; sekitar vertebra torakal
pertama
3. Ukuran tiroid normal mempunyai dimensi
anteroposterior 3 cm, tebal 2 cm dan tinggi
5 cm.
ANATOMI
1. 4 buah arteri yang utama:

a. arteri tiroidea superior kanan dan kiri,


cabang dari arteri karotis eksterna

b. arteri tiroidea inferior kanan dan kiri,


cabang dari arteri subklavia.

2. Vena Internal jugular membentuk:

a. vena tiroidea superior yang berjalan


bersama arteri

b. vena tiroidea media

c. vena tiroidea inferior


ANATOMI
1. Kelenjar tiroid mendapat persarafan dari cabang
nervus vagus, yaitu nervus laringeus superior
dan inferior (nervus laringeus rekuren).
2. Nervus laringeus rekuren dan cabang nervus
laringeus superior tersebut mempersarafi laring
dengan pita suara (plica vocalis).
ANATOMI
1. Kanker tiroid biasanya menyebar ke kelenjar getah bening di
leher sebelum kanker ditemukan dan didiagnosis.
2. Metastasis dapat terjadi pada KGB level II-IV, paling sering
terjadi setelah KGB level VI mengalami obstruksi akibat
tumor, sehingga menyebabkan gangguan aliran limfatik.
Metastasis jarang terjadi pada KGB level I.
LEVEL KGB
Level 1 : Submandibularis dan
Submentalis
Level 2 : Upper Jugularis
Level 3 : Mid Jugularis
Level 4 : Lower Jugularis
Level 5 : Post triangle
FISIOLOGI

Di produksi oleh sel Hormon Tiroid Utama


- Folikuler • T4
- Parafolikuler • T3

TRH TSH T3 & T4


ETIOLOGI DAN FAKTOR RISIKO

JENIS
RADIASI USIA
KELAMIN

RAS /
DIET GENETIK
ETNIK
KLASIFIKASI

Berdasarkan morfologi dan


manifestasi klinis kanker
tiroid terbagi atas 4 tipe
yaitu
• papiler,
• folikuler,
• meduler
• anaplastik
KLASIFIKASI
Karsinoma Anaplastik

Karsinoma Tiroid Papiler Karsinoma Tiroid Folikuler

Karsinoma Meduler
DIAGNOSIS

ANAMNESIS PEMERIKSAA PEMERIKSAAN


N FISIK PENUNJANG
ANAMNESIS
• Riwayat radiasi,
• pertumbuhan cepat,
• suara serak,
• riwayat keluarga positif,
• riwayat keluarga dengan Multiple
Endocrine Neoplasia (MEN),
• gejala sumbatan jalan napas, tetap
membesar dengan terapi tiroksin,
• usia kecil dari 20 tahun atau besar dari
50 tahun
PEMERIKSAAN FISIK
• Nodul yang teraba biasanya
mempunyai ukuran lebih dari
1,5 cm
• Adanya konsistensi nodul yang
padat dan ireguler atau
menempel pada jaringan
sekitar, disertai dengan
paralisis dari pita suara dan
pembesaran kelenjar limfe
yang terpalpasi.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan USG FNAB HISTOPATOLOGI


Fungsi Tiroid

SCANNING TIROID & SIDIK


TIROID
PEMERIKSAAN FUNGSI TIROID

• Tes kadar T3, T4


• Free T4 dan TSHs
• Kadar serum
tiroglobulin
• Pemeriksaan kadar
kalsitonin
USG
USG merupakan pemeriksaan yang
cukup sensitif dan akurat dalam
medeteksi

• Metastasis kanker tiroid ke kelenjar


limfe,
• Infiltrasi tumor kejaringan sekitar,
• Rekurensi dari kanker tiroid
• Menuntun jarum biopsi kearah yang
tepat saat melakukan FNAB.
FNAB

• FNAB dapat memberikan informasi


yang spesifik mengenai komposisi
seluler dari nodul tiroid
• FNAB merupakan metode
pengambilan contoh sel dari nodul
tiroid yang praktis, cepat, akurat dan
murah.
PEMERIKSAAN HISTOPATOLOGI
• Pemeriksaan jaringan pembedahan
atau histopatologi merupakan gold
standard diagnosis kanker tiroid
pascabedah.
• Biopsi adalah suatu prosedur dimana
diambil sejumlah jaringan yang kecil
pada kelenjar tiroid dan dilihat di bawah
mikroskop untuk menentukan apakah
terdapat karsinoma, infeksi dan
keadaan tiroid lainnya
Scanning tiroid / sidik tiroid
• Pemeriksaan sidik tiroid atau scanning tiroid adalah
untuk melihat besar, bentuk dan letak kelenjar tiroid
serta distribusi dalam kelenjar.
• Scanning tiroid dapat dilakukan dengan
menggunakan dua macam isotop, yaitu iodium
radioaktif (123-I) dan technetium pertechnetate
(99m-Tc).
• Keganasan biasanya terekam sebagai nodul dingin
soliter.
Stadium Kanker Tiroid

• American Joint Committee


on Cancer (AJCC)
• Sistem TNM sebagai
dasar untuk mengukur
stadium kanker tiroid. T
(Tumor size), N (Nodal ),
dan M (metastasis)
Stadium Kanker Tiroid
Berdasarkan tipe
histopatologi
• penderita yang berusia <45
tahun dan mempunyai tipe
papilare atau folikulare,
• penderita yang berusia ≥45
tahun yang mempunyai tipe
histopatologi papilare,
folikulare dan medulare
• tipe anaplastik yang tidak
mengira usia.
PENATALAKSANAAN

OPERATIF NON-OPERATIF
OPERATIF

• Total tiroidektomi
• Subtotal tiroidektomi
• Near total thyroidectomy (NTT)
• Total Lobektomi
• Subtotal Lobektomi
• Ismolobektomi
• Radical neck dissection (RND)
Radical neck dissection (RND)
• RND adalah suatu tindakan operasi yang digunakan untuk mengobati kanker di daerah kepala
dan leher. Operasi ini tidak boleh dilakukan jika kanker telah menyebar ke luar daerah kepala
dan leher.
• Pengangkatan seluruh tumor ganas dan kelenjar getah bening sekitar leher dari level 1-5
beserta jaringan limfoid di daerah lehersisi yang bersangkutan
• Pengangkatan juga menyertakan nervus asesorius, vena jugularis interna atau eksterna, M.
Sternokleidomastoideus, M. Omohyoideus, kelenjar ludah sub mandibularis dan kelenjar ludah
parotis.
• Berikut merupakan batasan level, KGB

Level 1 : Submandibularis dan Submentalis


Level 2 : Upper Jugularis
Level 3 : Mid Jugularis
Level 4 : Lower Jugularis
Level 5 : Post triangle
PENATALAKSANAAN NODUL TIROID
Penatalaksanaan Alternatif Nodul Tiroid
Bagan Penatalaksanaan Kanker Tiroid dengan
Metastasis Regional.
Penatalaksanaan Kanker Tiroid Metastasis Jauh
Non-Operatif

• Radioterapi
• Kemoterapi
• Terapi Hormonal
PROGNOSIS

Faktor resiko prognostik


dapat ditentukan melalui
sistem pengelompokan
faktor berdasarkan kriteria
• AMES,
• DAMES,
• AGES,
• MACIS
KRITERIA AMES
Kriteria AGES (Age, Grade, Extent, Size)
Skor prognostik : 0.05 x age ( usia ≥40)
+ 1 (grade 2)
+ 3 (grade 3 atau 4)
+1 (extratiroid)
+ 3 metastasis 30
+ 0.2 x saiz tumor (cm maksimal diameter)

Skor Survival (20-yr):


≤3.99 = 99%
4-4.99 =80%
5-5.99 =67%
≥6 =13%
Kriteria DAMES
• kriteria AMES yang ditambah dengan memperhitungkan
pemeriksaan DNA sel tumor dengan flow cytometry.

Kriteria AMES rendah dengan DNA euploid masuk dalam


kategori DAMES resiko rendah (persentase hidup tanpa
penyakit 92%),
AMES rendah dengan DNA aneuploid masuk dalam kategori
DAMES resiko sedang (persentase hidup tanpa penyakit 45%),
sedangkan AMES tinggi dengan DNA aneuploid masuk dalam
kategori DAMES resiko tinggi (persentase hidup tanpa penyakit
0%)
kriteria MACIS
PERABOI
03
LAPORAN
KASUS
IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. NY
Umur : 56 Tahun
Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Guru
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Alamat : Bukittinggi
Tanggal Masuk : 16 Agustus 2021
Nomor RM : 01.05.28.18
Tanggal Pemeriksaan: 27 Agustus 2021
KELUHAN UTAMA

Keluar darah dari bengkak di leher sejak 1 hari


yang lalu sebelum masuk rumah sakit.
Riwayat Penyakit Sekarang
• Keluar darah dari bengkak di leher sejak 1 hari yang lalu
sebelum masuk rumah sakit. Bengkak di leher semakin
membesar sejak 1 bulan ini.
• Benjolan di leher muncul sejak tahun 2004 dan semakin
membesar sejak tahun 2013. telah dilakukan operasi di RS
Ahmad Muchtar dan dilanjutkan dengan konsumsi thyrax.
• Tahun 2014 bengkak muncul lagi di leher namun pasien tidak
berobat
• Tahun 2019 bengkak bertambah besar
• Jantung berdebar-debar sejak 2004.
• Tangan gemetaran sejak 2004
• Mudah lelah sejak 2004.
Riwayat Penyakit Sekarang
• Penurunan berat badan sejak 2013-2019 lebih
kurang 16 kg.
• Riwayat suara serak ada sejak 3 tahun lalu.
• Sesak nafas ada sejak 1 minggu sebelum masuk
rumah sakit
• Batuk ada 1 minggu sebelum masuk rumah sakit.
• Riwayat keringat berlebih tidak ada
• Mual dan muntah tidak ada.
• Gangguan menelan tidak ada.
Riwayat Penyakit Sekarang
• Nyeri menelan tidak ada.
• Demam tidak ada.
• Buang air besar maupun buang air kecil tidak ada
keluhan.
Riwayat Penyakit Dahulu
• Pasien pernah dirawat di Rumah Sakit Ahmad
Muchtar tahun 2013 dengan keluhan yang sama dan
dilakukan operasi pengangkatan tumor.
• Riwayat diabetes melitus tidak ada.
• Riwayat hipertensi tidak ada.
• Riwayat pernah terkena radiasi tidak ada.
Riwayat Pengobatan
• Pada tahun 2013 dilakukan oprasi di RS Ahmad Muchtar dan
dilanjutkan dengan konsumsi thyrax
• Pada tahun 2019 dilakukan biopsi dengan hasil papilary
carcinoma yang menginfiltrasi lapisan dermis tanpa ada
jaringan KGB pada sediaan
• Tahun 2019 bengkak bertambah besar dan pasien dirujuk ke
RS Unand dan dirujuk lagi ke RS M. Djamil dan dilakukan
operasi dan dilakukan operasi rekonstruksi luka di dada serta
dilakukan operasi pada tumor sisa
• Tahun 2020 pasien dirujuk ke RS Darmais untuk dilakukan
ablasi yang direncanakan sebanyak 3 kali tetapi karena
pandemi hanya dilakukan sekali
Riwayat Penyakit Keluarga
Adik pasien menderita keluhan yang sama

Riwayat Pekerjaan, Sosial, Ekonomi, Kejiwaan dan


Kebiasaan
Pasien adalah seorang guru, tidak merokok, tidak minum
minuman keras

Riwayat Alergi (makanan, obat bahan tertentu)


Tidak ada

Riwayat Seksual (disfungsi, obstetric/gynecological)


Tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan Fisik Umum Status Internus

• Kulit dan kuku: Turgor baik, tidak ada


Keadaan Umum : Sakit sedang sianosis
Kesadaran :Composmentis GCS • Kepala : Normochepal
• Leher: Lihat status lokalis
15 (E4M6V5)
• Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera
Tekanan Darah : 125/72 mmHg tidak ikterik
Nadi : 80 kali/menit • Telinga: Tidak ditemukan kelainan
Nafas : 19 kali/menit • Hidung : Tidak ditemukan kelainan
• Gigi dan mulut : Tidak ditemukan
Suhu : 36,7 C kelainan
• Dinding dada : Normochest, simetris kiri
kanan, terdapat sikatrik
Pemeriksaan Thorax

Paru-paru :
● Inspeksi : bentuk dinding dada normal, Jantung :
pergerakan dinding dada simetris
kanan kiri. Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
● Palpasi : Fremitus simetris kanan-kiri Palpasi : Iktus kordis teraba pada 1 jari
medial LMCS RIC V
● Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru Perkusi : Batas jantung normal
● Auskultasi : Suara nafas vesikuler pada Auskultasi: Irama teratur, Bunyi jantung I-
seluruh lapangan paru, wheezing II
(-/-), ronkhi (-/-) murni, murmur (-)
Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : Distensi tidak ada
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), nyeri lepas (-)
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus (+) normal

Genitalia dan Anorektal


Tidak dilakukan pemeriksaan

Ekstremitas
Akral hangat, edema tidak ada, CRT<2 detik.

Skala Karnofsky
50%
Status Lokalis
Regio Colli

• Inspeksi :
Tampak massa pada area colli dekstra, warna kulit kemerahan, bentuk
tidak beraturan, batas tidak tegas, terdapat perdarahan pada massa.

• Palpasi :
- Teraba massa padat pada area colli dekstra dengan ukuran ±
25 cm x 18 cm x 7 cm, batas tidak tegas, permukaan rata,
terfiksir, nyeri tekan , konsistensi kenyal.
FOTO KLINIS

DIAGNOSIS KERJA
Tumor tiroid residif
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Imunologi Darah Rutin Kimia Klinik
TSH : 0,49 uIU/mL Ur/CR : 11/0,8 mg/dL
FT4 : 10,7 pmol/L • Hemoglobi : 10,8 g/dL Albumin : 3,5 g/dL
• Leukosit : 17,220 /mm3
Kalsium : 7,6 mg/dL
• Trombosit : 334.000 /mm
Kesan : Hasil dalam batas • Hematokrit : 33%
normal Kesan : Albumin menurun
Kesan : Anemia, Leukositosis
Elektrolit

• Na/K/Cl : 135/4/99 mg/dl

Kesan : Natrium menurun


Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan biopsi (19 Juli 2019)
Papillary Thyroid Carcinoma yang menginfiltrasi lapisan
dermis, tidak tampak jaringan KGB pada sediaan yang
dikirim.

Wholebody Scan I-131(13 maret 2020)


Distribusi I-131 pada residu tiroid, tidak tampak
metastasis.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Rotgen
Thorax AP
Corakan bronkovaskular
meningkat
Tampak infiltrasi maupun
nodul kecil-kecil coarse di
kedua lapangan paru,
mediastinum dan cor
normal
Kesan:
Metastasis paru
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan CT Scan Colli

Kesan: Sugestif Ca Tiroid Residif dengan infiltrasi ke


leher dan parotis serta laring.
DIAGNOSIS
Tumor Tiroid Residif (T4NxMx)
TATALAKSANA
Diet : Makanan biasa tinggi kalori tinggi protein
Koreksi Albumin
Operatif : Debulking Tumor

PROGNOSIS
Quo ad vitam: dubia ad malam
Quo ad functionam: dubia ad malam
Quo ad sanationam: dubia ad malam
04
DISKUSI
DISKUSI
Pasien perempuan
berusia 56 tahun

Keluhan utama:
Keluar darah dari bengkak di leher sejak 1 hari yang lalu sebelum masuk rumah sakit.

RPS
• Keluar darah dari bengkak di leher sejak 1 hari yang lalu sebelum masuk rumah sakit. Bengkak di leher
semakin membesar sejak 1 bulan ini.
• Benjolan di leher muncul sejak tahun 2004 dan semakin membesar sejak tahun 2013. telah dilakukan
operasi di RS Ahmad Muchtar dan dilanjutkan dengan konsumsi thyrax.
• Tahun 2014 bengkak muncul lagi di leher namun pasien tidak berobat
• Tahun 2019 bengkak bertambah besar
• Jantung berdebar-debar sejak 2004.
• Tangan gemetaran sejak 2004
• Mudah lelah sejak 2004.
• Penurunan berat badan sejak 2013-2019 lebih kurang 16 kg.
• Riwayat suara serak ada sejak 3 tahun lalu.
• Sesak nafas ada sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit
DISKUSI
• Tampak massa pada area colli dekstra,
warna kulit kemerahan, bentuk tidak
beraturan, batas tidak tegas, terdapat
perdarahan pada massa. ukuran ± 25 cm x
18 cm x 7 cm, batas tidak tegas, permukaan
PEMERIKSAAN FISIK rata, terfiksir, nyeri tekan , konsistensi kenyal.
DISKUSI

ANAMNESIS PEMERIKSAAN
FISIK
Diagnosis:
Tumor tiroid
residif
DISKUSI
• Pada pasien telah dilakukan pemeriksaan
laboratorium, hematologi, kimia klinik,
serta pemeriksaan imunologi TSH dan Tumor Tiroid Residif
FT4. (T4NxMx)
• Imaging yang telah dilakukan adalah
rontgen thoraks AP dengan kesan
.
metastase paru
• Pemeriksaan CT scan dengan kesan • T diberi nilai 4a Tumor telah
Sugestif Ca Tiroid Residif dengan infiltrasi berekstensi keluar kapsul
ke leher dan parotis serta laring. tiroid dan menginvasi ke
• pemeriksaan biopsi dengan hasil papillary tempat lain
thyroid carcinoma yang menginfiltrasi • N diberi nilai X karena
lapisan dermis. Tidak tampak jaringan kelenjer getah bening tidak
KGB pada sediaan. dapat dinilai
• Wholebody Scan I-131 pada residu tiroid, • M diberi nilai X metastasis
tidak tampak metastasis. jauh tidak dapat dinilai
DISKUSI

Prognosis pasien berdasarkan


Tatalaksana : AMES termasuk dalam kategori
risiko tinggi hal ini disebabkan
Debulking Tumor oleh perempuan usia > 40
tahun (pasien ini berusia 58
tahun) dengan kanker primer
≥5 cm.
Thank You
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, infographics & images by Freepik and illustrations by Stories

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai