Tumor atau kanker tiroid merupakan neoplasma sistem endokrin yang terbanyak
dijumpai. Berdasarkan dari Pathological Based Registration di Indonesia kanker tiroid
merupakan kanker dengan insidensi tertinggi urutan yang ke sembilan.
Penanganan pertama untuk suatu kanker adalah kesempatan terbaik untuk pasien
mencapai tingkat kesembuhan optimal. Demikian juga untuk kanker tiroid.
Untuk mendapatkan hasil yang terbaik dalam penatalaksanaan tumor atau kanker tiroid
yang sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran, perlu
merevisi protokol yang telah ada sehingga dapat menjadi panduan bersama dan dapat:
Menyamakan persepsi dalam penatalaksanaan tumor atau kanker tiroid.
Bertukar informasi dalam bahasa dan istilah yang sama.
Menjadi tolak ukur mutu pelayanan.
Menunjang pendidikan bedah umum dan bedah onkologi.
Bermanfaat untuk penelitian bersama.
KLASIFIKASI HISTOPATOLOGI DAN SISTEM TNM
Klasifikasi karsinoma tiroid menurut WHO :
Tumor epitel maligna
Karsinoma folikulare
Karsinoma papilare
Campuran karsinoma folikulare-papilare
Karsinoma anaplastik (undifferentiated)
Karsinoma sel skuamosa
Karsinoma tiroid medulare
Tumor non epitel maligna
Fibrosarkoma
Lain-lain
Tumor maligna lainnya
Sarkoma
Limfoma maligna
Hemangiomthelioma maligna
Teratoma maligna
Tumor sekunder dan unclassified tumors
Rosai J membedakan tumor tiroid atas adenoma folikulare, karsinoma papilare,
karsinoma folikulare , hurtle cell tumors, clear cell tumors, tumor sel skuamous, tumor
musinus, Karsinoma medulare, karsinoma berdeferensiasi buruk, dan undifferentiated
carcinoma
Untuk menyederhanakan penatalaksanaan Mc Kenzie membedakan kanker tiroid atas 4
tipe, yaitu :
Karsinoma papilare
Karsinoma folikulare
Karsinoma medulare
Karsinoma anaplastik
PROSEDUR DIAGNOSTIK
A.Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik
1. Pengaruh usia dan jenis kelamin
Risiko malignansi: apabila nodul tiroid terdapat pada usia dibawah 20 tahun, dan diatas
50 tahun jenis kelamin laki-laki mempunyai risiko malignansi lebih tinggi.
2. Pengaruh radiasi di daerah leher dan kepala
Radiasi pada masa anak-anak dapat menyebabkan malignansi pada tiroid kurang lebih
33-37 %
3. Kecepatan tumbuh tumor
Nodul jinak membesar tidak terlalu cepat
Nodul ganas membesar dengan cepat
Nodul anaplastik membesar dengan cepat
Kista dpat membesar dengan sangat cepat
4. Riwayat gangguan mekanik daerah leher
Keluhan gangguan menelan, perasaan sesak, perubahan suara, dan nyeri dapat terjadi
akibat desakan dan infiltrasi tumor.
5. Riwayat penyakit serupa pada famili/keluarga
Bila ada harus curiga kemungkinan adanya malignansi tiroid tipe medulare.
6. Temuan pada pemeriksaan fisik
Pada tumor primer dapat berupa suatu nodul soliter atau multipel dengan
konsistensi bervariasi dari kistik sampai dengan keras bergantung dari jenis
patologi anatominya (PA) nya.
Perlu diketahui adanya pembesaran KGB regional.
Disamping ini perlu dicari ada tidaknya benjolan pada calvaria, tulang belakang,
clavicula, sternum dll,serta tempat metastasis jauh lainnya yaitu paru-paru, hati,
ginjal dan otak.
B.Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium
Human thyroglobulin, suatu penanda tumor untuk keganasan tiroid, jenis
yang berdiferensiasi baik, terutama untuk follow up.
Pemeriksaan kadar FT4 dan TSHS untuk menilai funsi tiroid.
Kadar calcitonin hanya untuk pasien yang dicurigai karsinoma meduler.
2. Pemeriksaan radiologis
Dilakukan pemeriksaan foto paru posteroanterior, untuk menilai ada
tidaknya metastasis. Foto polos leher anteroposterior dan lateral dengan
metode soft tissue technique dengan posisi leher hiperekstensi, bila
tumornya besar. Untuk melihat ada tidaknya mikrokalsifikasi
3.
4.
5.
6.
PEMBAHASAN
1. Bagaimana cara menegakkan diagnosis pada pasien ini?
Menegakkan diagnosis pada pasien dengan benjolan di leher yang dicurigai merupakan
kelainan pada tiroid sebagai berikut:
Dari anamnesis didapatkan :
Keluhan disertai lekas lelah, lebih suka hawa dingin, berdebar-debar, sering gugup,
disertai dengan berat badan yang menurun.
Tidak ada keluhan sering berkeringat banyak dan nafsu makan yang bertambah.
Benjolan tidak terasa nyeri, tidak ada suara serak, sesak nafas terutama saat
beraktivitas, dan gangguan menelan.
Tidak ada riwayat nyeri tulang maupun rasa tidak enak di perut kanan bagian atas.
Tidak ada riwayat keluhan serupa pada keluarga atau penduduk sekitar tempat
tinggal pasien.
Sehingga dapat disimpulkan diagnosis kerja pada pasien ini adalah tumor tiroid
bilateral suspek benigna.
Untuk menegakkan diagnosis pasti pada pasien ini diperlukan beberapa pemeriksaan
Penunjang yaitu:
Foto thoraks
Foto thoraks untuk melihat ada tidaknya metastasis dan desakan trakhea
USG leher
o Untuk membedakan dengan cermat antara massa padat dan massa
kistik. Karsinoma tiroid biasanya padat, sedangkan massa kistik
biasanya jinak.
o Dapat menentukan jumlah nodul dan volume nodul.
o Dapat mendeteksi adanya jaringan kanker tiroid yang residif yang
tidak menangkap yodium yang tidak terlihat dengan sidik tiroid.
o Pada kehamilan dimana pemeriksaan sidik tiroid merupakan kontra
indikasi, pemeriksaan USG sangat membantu mengetahui adanya
pembesaran tiroid.
metastasis ke
Sidik tiroid
Bila nodul menangkap iodium lebih sedikit dari jaringan tiroid yang normal
disebut nodul dingin (cold nodule), bila sama afinitasnya maka disebut nodul hangat
(warm nodule), dan bila afinitasnye lebih maka disebut nodul panas (hot nodule).
Karsinoma tiroid sebagian besar adalah nodul dingin. Sekitar 10-17% struma dengan
nodul dingin ternyata adalah suatu keganasan. Bila akan dilakukan pemeriksaan sidik
tiroid maka obat-obatan yang mengganggu penangkapan iodium oleh tiroid harus
dihentikan selama 2-4 minggu sebelumnya.
FNAB
Mempunyai akurasi diagnostik sebesar 80%. Oleh karena itu jangan menentukan
terapi definitif hanya berdasarkan hasil FNAB saja.
2. Suspek benigna
Bila nodul tiroid secara klinis suspek benigna dilakukan tindakan FNAB ( Biopsi
aspirasi jarum halus ). Ada 2 kelompok hasil yang mungkin didapat ;
- Hasil FNAB suspek maligna,folliculare pattern dan Hurthle Cell .
Dilakukan tindakan isthmulobektomi dengan pemeriksaan potong beku.
- Hasil FNAB benigna
Dilakukan terapi supresi TSH dengan tablet Thyrax selama 6 bulan
kemudian dievaluasi,bila nodul tersebut mengecil diikuti dengan tindakan
observasi dan apabila nodul tersebut tidak ada perubahan atau bertambah
besar sebaiknya dilakukan tindakan isthmulobektomi dengan pemeriksaan
potong beku.
Operasi tiroid(tiroidektomi)merupakan operasi bersih, dan tergolong
operasi besar. Berapa luas kelenjar tiroid yang akan diambil tergantung
patologinya serta ada tidaknya penyebaran dari penyakitnya.
Ada 6 macam operasi yaitu :
1. Lobektomi subtotal
Pengangkatan sebagian lobus tiroid yang mengandung jaringan
patologis.
2. Lobektomi total (= hemitiroidektomi=isthmulobektomi)
Pengangkatan satu sisi lobus tiroid.
3. Strumektomi (tiroidektomi) subtotal
Pengangkatan sebagian kelenjar tiroid yang mengandung jaringan
patologis,meliputi kedua lobus tiroid.
4. Tiroidektomi near total
Pengangkatan seluruh lobus tiroid yang patologis berikut sebagian
besar lobus tiroid kontralateralnya.
5. Tiroidektomi total
Pengangkatan seluruh kelenjar tiroid.
6. Operasi-operasi yang sifatnya extendeed, yaitu :
- tiroidektomi total + laringektomi total
Waynes Index :
Symptoms
Dyspneu d effort
Papitation
Tiredness
Preference for heat
Preference for cold
Indifference to temp
Exessive sweating
Appetitie increased
Appetitie decreased
Weight increased
Weight decreased
Nervouseness
Interpretation
Hyperthyroid
Prob. Hyperthyroid
No Hyperthyroid
Score
+1
+2
+2
-5
+5
0
+3
+3
-3
-3
+3
+2
Signs
Palpable thyroid (struma)
Bruit over thyroid
Exophthalmus
Lid retraction
Lid lag
Hyperkinetic movement
Fine finger tremor
Hands hot
Hands moist
Pulse : (perminute)
AF
Regular : < 80
81 90
> 90
Total score
> 20
(+10) (+20)
< 10
Score
Present Asbsent
+3
-3
+2
-2
+2
0
+2
0
+1
0
+4
-2
+1
0
+2
-2
+1
-1
+4
-3
0
+3