Anda di halaman 1dari 32

KARSINOMA TIROID

Muhammad Rafi Syahputra


1708436511

Pembimbing : dr. Elfadri Abdah, Sp.B(K)Onk.M.Kes


Kepaniteraan Klinik Senior
Bagian Ilmu Bedah
Fakultas Kedokteran Universitas Riau
RSUD Arifin Achmad ProvinSI Riau
2018
LIST OF VIEW

 Definisi
 Anatomi
 Fisiologi
 Faktor Risiko
 Patofisiologi
 Diagnosis
 Grading
 Tatalaksana
 Prognosis
DEFINISI

 Karsinoma tiroid adalah


penyakit keganasan
yang terjadi pada
kelenjar tiroid
EPIDEMIOLOGI

Kemenkes. Data and Health Information of Cancer Situation.; 2014.


Fidiawaty WA, Selvialiany, Zulfikar W. Distribusi Keganasan Organ Tiroid Berdasarkan Pemeriksaan
Histopatologi di Kota Pekanbaru. J Ilmu Kedokt. 2016;(1):67-70.
Fidiawaty WA, Selvialiany, Zulfikar W. Distribusi Keganasan Organ Tiroid Berdasarkan Pemeriksaan
Histopatologi di Kota Pekanbaru. J Ilmu Kedokt. 2016;(1):67-70.
ANATOMI
HISTOLOGI
FISIOLOGI KELENJAR TIROID
FAKTOR RISIKO

Genetik

Peningka
Radiasi
tan TSH

Pajanan
Intake
Zat
Iodine
toksik

Autoimu
Bonnefond S, Davies TF. Thyroid Cancer—Risks and Wanita
Causes. Oncol Hematol Rev. 2014;10(02):144. n
KLASIFIKASI
Karsinoma Papillare Tiroid

 Karsinoma papiler tiroid merupakan kanker terbanyak yaitu


sebesar 74-80% dengan massa solid atau massa kistik yang
timbul dari jaringan tiroid normal
Terjadinya karsinoma papiler tiroid berkaitan dengan mutasi
pada RET proto-onkogen dan pemberian radiasi untuk terapi
kelainan jinak kepala leher.
Onset puncak pada usia antara 30-50 tahun dengan kasus
lebih sering pada wanita dibandingkan laki-laki
Manifestasi klinis kebanyakan berupa benjolan di leher yang
asimtomatis. Jika tumor besar dapat menimbulkan gejala
penekanan seperti suara parau, sesak nafas, atau disfagia.
Sering metastasis ke kelenjar getah bening sekitarnya.
Karsinoma Folikulare Tiroid
 Kanker folikuler tiroid merupakan kanker ke-2 yang tersering dengan
frekuensi sekitar 10-20%

Penyebabnya yaitu mutasi ras-onkogen yang dapat menimbulkan


tranformasi neoplastik dari tirosit pada karsinoma folikuler tiroid

Angka kejadian pada wanita 2-3 kali lebih banyak dibandingkan laki-
laki dapat terjadi pada semua umur terutama 15-84 tahun dengan rata-
rata 49 tahun.

Manifestasi klinis hampir mirip dengan karsinoma papilare tiroid.

Sering metastasis melalui pembuluh darah dan jaringan parenkim


tiroid sekitarnya
KARSINOMA MEDULARE TIROID

Karsinoma moduler tiroid meliputi 4% dari seluruh karsinoma tiroid di


Amerika Serikat. Puncak insiden terjadi pada usia dekade 5-6.

Karsinoma moduler tiroid biasanya berupa nodul soliter dan seringkali


metastasis ke kelenjar gatah bening regional

Karsinoma meduler tiroid berasal dari sel perafolikel kelenjar tiroid yang
disebut sebagai sel C yang memproduksi kalsitonin

Keluhan dan gejala karsinoma meduler tiroid mirip karsinoma papiler atau
tiroid folikuler. Pada beberapa penderita bisa didapatkan diare karena kadar
kalsitonin yang tinggi, atau sindroma paraneoplastik (Cushing, carcinoid
syndrome) karena tumor ini juga menghasilkan hormon lain seperti
kortikotropin, serotonin, melanin dan prostaglandin
KARSINOMA ANAPLASTIK TIROID

Karsinoma anaplastik tiroid merupakan kanker tiroid yang paling sedikit


frekuensinya sekitar 2-3% dan merupakan kanker yang paling mematikan
yaitu 40% mengakibatkan kematian pada kanker tiroid

Penderita wanita lebih banyak dibandingkan laki-laki yaitu 3:1. Penderita


biasanya pada dekade usia 6 atau 7 dengan rentang antara 15-90 tahun

Karsinoma anaplastik tiroid cepat membesar, sering terjadi infiltrasi pada


jaringan sekitar (trakea, esofagus) dan metastasis ke paru, tulang, dan otak

Pada pemeriksaan fisik didapatkan massa yang besar pada leher anterior,
40% penderita didapatkan metastasis pada kelenjar getah bening leher.
Pada penderita yang telah bermetastasis jauh dijumpai gejala klinis sesuai
dengan lokasi metastasisnya seperti sesak nafas, nyeri tulang, atau
gangguan neurologis
DIAGNOSIS
ANAMNESIS

Keluhan di leher :
• Adanya benjolan Keluhan di tempat
padat lain :
• progresivitas • sakit kepala Faktor resiko :
pertumbuhan hebat • Usia >40 tahun
benjolan • nyeri tulang • Jenis kelamin
• keluhan gangguan • gangguan perempuan
menelan neurologis • Diet
• Sesak, berdebar • Riwayat tumor
• Kelelahan tiroid dalam
• perubahan suara keluarga
dan nyeri • Terpapar radiasi
• keringat berlebih
• nafsu makan
• penurunan berat
badan
PEMERIKSAAN FISIK

 Nodul : konsistensinya keras atau lunak, ukurannya,


terdapat tidaknya nyeri, permukaan nodul rata atau
berdungkul-dungkul, berjumlah tunggal atau multipel,
memiliki batas yang tegas atau tidak, dan keadaan
mobilitas nodul, warna, pembesaran KGB, ikut bergerak saat
menelan

 Pada tumor ganas, pemeriksaan fisik yang didapatkan


yaitu : pertumbuhannya cepat membesar, konsistensi,
padat, keras, tidak rata dan terfiksir, ada gangguan
menelan dan suara serak. Penyebarannya terjadi
pembesaran kelenjar limfe leher
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Pemeriksaan serologi
Pemeriksaan fungsi tiroid (TSH, T4, T3 serum), kadar
kalsitonin serum

 Sidik tiroid
Metabolisme hormon tiroid berhubungan dengan
metabolisme yodium, sehingga yodium yang dimuati bahan
radioaktif dapat mengamati aktifitas kelenjar tiroid maupun
bentuk lesinya. Radioisotop yang umum digunakan dalam
bidang tiroidologi adalah I131,I123, I125, Tc99m pertechnetate.
• Pemeriksaan histopatologi
 FNAB (Fine Needle Aspiration Biopsi)
Dengan menggunakan jarum kecil ukuran 22 – 27 dilakukan
aspirasi dari nodul maka didapatkan sampel dari jaringan.
Dapat mendiagnosa malignan, benigna, tiroiditis, kanker
folikular, kanker papilar, kanker medular, anaplastik dan
metastatik serta dapat untuk membedakan limfoma maligna,
nodul colloid, tiroiditis hashimoto dan tiroiditis subacut.
 Pemeriksaan potong beku (VC=Varies Coupe)
Pemeriksaan potong beku pada operasi tiroidektomi diperlukan
untuk membedakan suatu keganasan atau bukan, dilakukan
pada saat operasi.
o Bila jinak (VC negatif) maka operasi cukup dilakukan
lobektomi subtotal
o Sel ganas (VC positif) maka operasi dilanjutkan tiroidektomi
total atau tiroidektomi subtotal tergantung kondisi dan
indikasi penderita.

 Pemeriksaan paraffin block (PA=Patologi anatomi)


Lesi tiroid atau sisa tiroid yang dilakukan VC dilakukan
pemeriksaan patologi anatomis untuk memastikan proses
• Radiologis
Foto leher AP, LAT memberikan gambaran soft tissue massa, pendesakan
trakea serta tanda infiltrasi ke tulang leher, adanya deviasi trakea
Foto rontgen thoraks digunakan untuk melihat tumor tiroid yang telah
menyebar ke paru

 Ultrasonography
 Menggunakan gelombang suara untuk membuat gambaran dari bagian
tubuh.
 USG dapat membantu menentukan apakah nodul tiroid padat atau
berisi cairan. USG juga sangat sensitif untuk menentukan ukuran dan
jumlah nodul di tiroid, volume dari nodul tiroid, mendeteksi jaringan
kanker tiroid residif, sebagai pemandu dalam menentukan lokasi saat
FNAB
• Computerised Tomography
Membantu menentukan lokasi dan ukuran kanker tiroid dan apakah mereka
telah menyebar ke daerah-daerah di dekatnya. CT scan dapat melihat
penyebaran tumor ke organ yang jauh seperti paru-paru
KLASIFIKASI TNM
T (Tumor primer)
 Tx Tumor primer tidak dapat dinilai
 T0 Tidak didapat tumor primer
 T1 Tumor dengan ukuran 2cm atau kurang, masih terbatas pada
tiroid
 T2 Tumor dengan ukuran lebih dari 2cm namun tidak lebih dari
4cm, masih terbatas pada tiroid
 T3 Tumor dengan ukuran lebih dari 4 cm masih terbatas pada
tiroid, atau tumor dengan ukuran berapa saja dengan perluasan
ekstratiroid minimal (misal perluasan ke sternohyoid muscle atau
perithyroid soft tissue)
 T4a Tumor dengan ukuran berapa saja yang telah meluas keluar
kapsul tiroid hingga menginvasi jaringan lunak subkutan, laring,
trakea, esophagus, n.laringeus rekuren
 T4b Tumor menginvasi fasia prevertebra atau melapisi arteri
karotid atau pembululuh darah mediastinum

Seluruh tumor undifferentiated (anaplastic) dianggap T4


• T4a Karsinoma anaplastik intratiroid – surgically resectable
• T4b Karsinoma anaplastik ekstratiroid – surgically unresectable
N (Kelenjar getah bening regional)
 Nx Kelenjar getah bening tidak dapat dinilai
 N0 Tidak didapat metastasis ke kelenjar getah bening regional
 N1 Terdapat metastasis ke kelenjar getah bening regional
 N1a Metastasis ke level VI kelenjar getah bening (pretracheal, paratracheal, dan
relaryngeal/Delphian)
 N1b Metastasis pada kelenjar getah bening unilateral atau kontralateral atau
mediastinum posterior
M (Metastasis jauh)
 Mx Metastasis jauh belum dapat dinilai
 M0 Tidak terdapat metastasis jauh
 M1 Terdapat metastasis jauh
KLASIFIKASI TNM THE AMERICAN JOINT
COMMITTEE ON CANCER (AJCC)
Tumor papiler dan folikuler tiroid (umur < 45tahun):
Stage T N M
I Any T Any N M0
II Any T Any N M1

Tumor papiler dan folikuler tiroid ; diferensiasi (umur ≥


45tahun):
Stage T N M
I T1 N0 M0
II T2 N0 M0
T3 N0 M0
III
T1-3 N1a M0
T1-3 N1b M0
IVA
T4a N0, N1 M0
IVB T4b Any N M0
IVC Any T Any N M1
Karsinoma meduler (semua kelompok umur):
Stage T N M
I T1 N0 M0
II T2, T3 N0 M0
III T1-T3 N1a M0
T4a N0 M0
T4a N1a M0
T1 N1b M0
T2 N1b M0
IVA
T3 N1b M0
T4a N1b M0
T4a N0, N1b M0
T1-T4a N1b M0
IVB T4b Any N M0
IVC Any T Any N M1
Karsinoma anaplastik (semua karsinoma anaplastik pada
stage IV):

Stage T N M

IVA T4a Any N M0

IVB T4b Any N M0

IVC Any T Any N M1


TATALAKSANA
PROGNOSIS
Penentuan prognosis dan manajemen
karsinoma tiroid berdiferensiasi baik dibuat
berdasarkan beberapa faktor :
 AMES : Age, Metastasis, Extent, Size
 AGES : Age, Grading histologis, Extent, Size
 MACIS : Metastasis, Age, Complete Excision,
Size
 MSKCC : Tumor factors & Patient factors

Anda mungkin juga menyukai