Pembimbing :
dr. Kamal Basri Siregar, Sp.B(K) Onk
Kanker merupakan Pada tahun 2012,
salah satu penyebab sekitar 8,2 juta
kematian utama di kematian disebabkan
seluruh dunia. oleh kanker.
KANKER
Salah satu kanker Menurut data GLOBOCAN
(IARC), kanker tiroid
yang dapat terjadi
merupakan kasus baru
pada endokrin adalah terbesar ke 8 pada wanita,
kanker tiroid. sebesar 3,5%.
Di Amerika Serikat, insidennya
sekitar 5.4% pada laki-laki dan 6,5%
pada wanita dari tahun 2006 sampai
2010
13
Principal (follicular) cells:2
Mainly form wall of follicle
Squamous to cuboidal or
collumnar, depend on activity of
thyroid
Round to ovoid nuclei, centrally
placed, 2 nucleoli
Numerous small vesicles contain
thyroglobulin
In great demand of thyroid
hormone, follicular cells extend
pseudopods into follicles to
envelop & absorb colloid
Synthesized Thyroglobulin
14
15
Parafollicular / C cells
16
Kelenjar tiroid terdiri dari sel folikel-folikel. Pada folikel
terdapat sel folikuler yang menghasilkan hormone yang
mengandung iodium, yaitu hormon tiroid (tetraiodo-thyronin /
T4 dan triiodothyronin / T3 )
Di ruang interstitium di antara folikel-folikel terdapat sel
parafolikuler atau sel C yang mensekresi hormon kalsitonin.
Produksi hormon tiroid diatur oleh otak melalui Thyrotropin
Releasing Hormone (TRH ) yang dihasilkan oleh hipotalamus
yang akan masuk ke vena hypophyseal dan mengalir ke
hipofisis anterior, menstimulasi sel Thyrotroph untuk
mensekresi Thyroid Stimulating Hormone (TSH).
TSH akan menstimulasi kelenjar tiroid untuk pembentukan dan
sekresi dari hormon tiroid (T3 dan T4)
Pelepasan TRH dan TSH
dipengaruhi oleh kadar
T3 dan T4 dalam darah.
Jika kadar T3 dan T4
berlebihan dalam
darah, maka akan
memberikan efek
negatif terhadap
hipotalamus dan
hipofisis sehingga
kadar TRH dan TSH
akan menurun dan
kemudian sel sel
folikuler kelenjar tiroid
mengurangi produksi
hormon T3 dan T4, dan
sebaliknya.
Bahan dasar untuk sintesis
hormone tiroid adalah tirosin dan
iodium, yang keduanya harus
diserap dari darah oleh sel-sel
folikel. Pembentukan dan
penyimpanan, dan sekresi
hormone tiroid terdiri dari
langkah-langkah berikut:
Pengambilan iodida.
Sintesis tiroglobulin.
Oksidasi iodida.
Iodinisasi tirosin.
Penggabungan T1 dan T2.
Fagositosis koloid.
Sekresi hormon tiroid.
Transport dalam darah.
Sebenarnya hampir seluruh sel dalam tubuh
memiliki reseptor hormon tiroid, berikut beberapa
peran hormon tiroid dalam tubuh :
Hormon tiroid meningkatkan basal metabolic
rate (BMR) dengan menstimulasi penggunaan
oksigen sel dalam memproduksi ATP.
Menstimulasi sintesis pompa natrium-kalium
tambahan, dimana membutuhkan ATP dalam
jumlah besar untuk kemudian melepas ion natrium
(Na+) dari sitosol ke ekstraseluler dan ion kalium
(K+) dari cairan ekstraseluler ke sitosol.
Hormon ini memiliki efek umun bahkan yang
spesifik pada pertumbuhan. Bersama dengan
hormon pertumbuhan dan insulin, hormon tiroid
memercepat pertumbuhan, termasuk pertumbuhan
nervus dan system skeletal.
Stimulasi metabolisme karbohidrat termasuk
menigkatkan penggunaan glukosa oleh sel,
meningkatkan glikolisis, meningkatkan
gluconeogenesis, meningkatkan absorbsi di saluran
cerna, dan bahkan meningkatkan sekresi insulin.
Meningkatkan beberapa efek katekolamin
(norepinefrin dan epinefrin) karena hormone ini
menambah jumlah reseptor beta.
Hormon ini juga meningkatkan motilitas
gastrointestinal. Sehingga pada hipertiroid
menunjukkan gejala diare, sedangkan hipotiroid sering
menyebabkan konstipasi.
Meningkatkan laju respiratorik karena meningkatnya
kebutuhan oksigen untuk metabolisme dan
meningkatkannya pembentukan karbondioksida.
Meningkatkan sekresi dari kebanyakan kelenjar
endokrin lainnya disertai juga meningkatkan
kebutuhan jaringan terhadap hormon tersebut.
Definisi
Ketepatan pemeriksaan : 75 – 83
Merupakan pemeriksaan definitif atau
baku emas
Pemeriksaan ini dapat menentukan jenis
dan varian kanker
Dilakukan setelah operasi pengangkatan
nodul tiroid (ismulobektomi, subtotal
tiroidektomi, near total tiroidektomi)
Sehingga terkadang penderita harus
menjalani dua kali operasi
Ismolobektomi
Subtotal lobektomi
Total lobektomi
Subtotal tiroidektomi
Near total tiroidektomi
Total tiroidektomi
Radical Neck Dissection ( RND)
Minimally Invasive Endoscopy thyroidectomy
Jika tidak
ada frozen
section
Total Tiroidektomi
Keuntungan :
- Scaning tiroid lebih baik
- Serum tyroglobulin
- Resiko anaplastik 1,9 %
- Multisentris hingga 85 %
- Resiko komplikasi ↓
- Resiko rekurensi ↓
Adjuvan terapi :
1. Radiasi interna radioaktif 131
2. Radiasi eksterna
3. Kemoterapi
4. Terapi Hormonal
FOLLOW UP
1. Perdarahan (Insiden:0,3%-1%)
2. Obstruksi jalan napas (ok. perdarahan, edema larynx &
paralisis vokal cords)
3. Cedera n. laringeus (fatigued voice, suara serak, suara
lemah, obstruksi jln napas)
4. Hipoparatiroid (ok terangkatnya atau devaskularisasi kel.
Paratiroid)
5. Mortalitas Pasca Operasi (insiden < 1 %)
1. Cedera Nervus Assesorius
2. Ligasi simultan vena jugularis interna bilateral
3. Reseksi M. Sternocleidomastoideus
4. Fistula Duktus Thorasikus
AMES
Tergantung: umur, sex, keadaan pada waktu operasi
dan ukuran
AGES = patient age, histologic grade of the tumor,
tumor extent (extrathyroidal invasion or distant
metastases), and size of the primary tumor
Low risk High risk
Laki <40 , wanita <50 Laki >40, wanita>50
Metastasis (-) Metastasis (+)
Papiler intratiroid Papiler ekstra tiroid
Folikuler dgn minimal invasi Folikuler dgn invasi
Ukuran <5 cm Ukuran > 5 cm
Risiko rendah :
Setiap usia risiko rendah tanpa metastasis
Usia risiko tinggi tanpa meta dan dengan ekstensi dan ukuran
tumor risiko rendah.
Angka Survivalnya 61 % selama 5 tahun
Risiko tinggi :
Setiap pasien dengan metastasis, atau
Usia risiko tinggi dengan salah satu ekstensi atau ukuran tumor
Angka survivalnya 99% selama 20 tahun
Papiler : I →99,8 % , II →99,9%, III →93.3%
IV → 50,7%
Folikuler : I →99,8 % , II →99,7%, III →71,1%
IV → 50,4%
Meduler : I → 100 % , II →97,9 %, III →81%
IV → 27,7%
Anaplastik : sama semua 6,9 %
Nama Elvi Yati
Usia 18 tahun 0 bulan 26 hari
Tempat/ Tanggal Lahir Sukarejo/ 12-10-1999
Jenis Kelamin Perempuan
Alamat Dusun Nelayan Sukarejo, Kec. Langsa
Timur, Aceh
Agama Islam
Suku Aceh
Golongan Darah O+
Status Pernikahan Belum menikah
Jumlah Anak -
Pendidikan Terakhir SMA
Pekerjaan Tidak bekerja
Status Sosial-Ekonomi Menengah ke bawah
TB/BB 158 cm/ 51 kg
Tanggal masuk rs 13 November 2017
Keluhan Utama : Benjolan di leher
Telaah :
Hal ini telah dialami pasien ± 9 bulan yang lalu sebelum masuk rumah
sakit. Pasien awalnya mengeluhkan benjolan sebesar kelereng pada
leher dan semakin lama semakin membesar sebesar telur puyuh dalam
5 bulan terakhir ini. Benjolan tidak terasa nyeri namun pasien
mengeluhkan tidak nyaman jika minum minuman bersoda. Keluhan lain
seperti suara hilang, suara serak, sulit menelan, sulit makan dan minum
disangkal oleh pasien.
Pasien juga mengeluhkan sesak napas dan jantung berdebar jika
beraktivitas berat. Keluhan lain seperti demam, sering gemetaran, mata
melotot, berkeringat banyak, gangguan menstruasi, sering BAB, dan
penurunan berat badan disangkal oleh pasien. Keluhan tangan dingin,
kulit dan rambut kering, sering kelelahan, sulit BAB, dan peningkatan
berat badan disangkal oleh pasien. Keluhan mual, muntah, dan
penurunan nafsu makan disangkal oleh pasien. BAK dan BAB dijumpai
dalam batas normal. Pada April 2017, pasien sudah pernah berobat di
Puskesmas untuk penanganan benjolan di lehernya, namun pasien
berhenti berobat setelah meminum obat selama 7 hari.
Pasien mengatakan tidak ada benjolan lain selain di leher. Pasien tidak
merasakan adanya benjolan pada dada, ketiak, perut, maupun pada
paha ataupun selangkangan baik besar maupun kecil. Riwayat tinggal di
penggunungan disangkal. Riwayat tinggal di daerah pinggir pantai
disangkal. Riwayat mendapat sinar radiasi pada leher disangkal. Riwayat
minum jamu-jamuan dijumpai, namun pasien mengaku hanya sesekali
meminumnya. Riwayat makan makanan penyedap rasa dijumpai. Sejak
kecil, pasien mengaku sangat menyukai makanan seperti indomie dan
bakso. Riwayat merokok disangkal. Riwayat meminum minuman
beralkohol disangkal. Riwayat anggota keluarga memiliki keluhan yang
sama dijumpai, yaitu nenek dari ayah kandung pasien. Pasien mengaku
nenek pasien memiliki penyakit seperti gondokan dan meninggal pada
usia 60 tahun akibat penyakit infeksi paru-paru dan tidak dibawa ke
dokter karena masalah biaya. Riwayat tetangga memiliki keluhan yang
sama tidak dijumpai. Riwayat memiliki penyakit lain disangkal. Riwayat
menggunakan obat untuk penyakit lain disangkal. Riwayat berobat
kampung dan mengkonsumsi obat herbal tidak dijumpai.
Pendidikan terakhir pasien adalah tamat sekolah menengah atas dan
saat ini pasien tidak bekerja. Ayah pasien bekerja sebagai buruh
bangunan dan ibu pasien tidak bekerja. Ayah pasien merupakan
perokok dengan konsumsi rokok 1 bungkus per hari selama ± 30
tahun hingga sekarang. Sejak kecil, pasien tinggal di kampung dan
tidak pernah berpindah. Keadaan ekonomi keluarga pasien
menengah ke bawah. Pasien merupakan anak ke-2 dari 3 bersaudara.
Kakak dan adik pasien tinggal sekampung dengan pasien. Pasien
tinggal berempat dengan ayah, ibu, dan adik di rumah orangtua
pasien. Sehari-hari pasien mengkonsumsi makanan yang dimasak
oleh ibunya dengan lauk pauk yang sederhana dan beragam. Riwayat
penyakit keganasan lain pada keluarga pasien tidak dijumpai.
o Perkusi: batas jantung kanan: linea para sternal ICS III dekstra
Abdomen:
o Inspeksi: simetris
Status lokalis :
mobile, batas tegas, tidak ada nyeri tekan, ukuran 5 cm x 3 cm, suhu kulit di atas
benjolan sama seperti jaringan sekitarnya.
Kelenjar getah bening :
o Nodus submental & submandibular : pembesaran KGB (-)
o Nodus rantai yugular bagian atas : pembesaran KGB (-)
o Nodus rantai yugular bagian tengah : pembesaran KGB (-)
o Nodus rantai yugular bagian bawah : pembesaran KGB (-)
o Nodus trigonum posterior leher : pembesaran KGB (-)
Foto thorax PA
Kesan :
Tidak tampak
kelainan pada cor
dan pulmo
Tidak tampak
metastase
intrapulmonal
USG thyroid
Tampak nodul isoechoic
dengan komposisi kistik
dan kalsifikasi multiple di
dalamnya, dengan ukuran
2,5 x 1,8 x 4,2 cm
Tampak pembesaran KGB
cervical kiri multiple
Kesan
Struma nodusa thyroid kiri
berdegenerasi kistik
dengan limphadenopati
cervical kiri
Diagnosis
Thyroid neoplasm susp. malignancy T3N0M0
Penatalaksanaan
IVFD RL 20 gtt/i
Rencana
1. Konsul Bedah Onkologi
2. Konsul Anastesi
3. Tindakan ismuslobektomi + frozen section
(14/11/2017)
TEORI KASUS