Anda di halaman 1dari 60

Darurat Urologi

dr F.X Sri Hartono, SpB, SpU


Urologi RSAL dr Ramelan FK Universitas Hang
Tuah Surabaya

BUKU PEGANGAN
General Urulogy, Donald R. Smith
Campbells Urulogy

Darurat Urologi :
1. Trauma :
a) Ginjal
b) Ureter
c) Buli
d) urethra
2. Non trauma
a) Retensio urine
b) Torsio testis
c) Infeksi
d) Hematuria
e) Anuria

Trauma Traktus UG
a). Trauma Ginjal
A.Blunt trauma = trauma tumpul
Misal

:- kecelakaan lalu lintas


- terpukul / olah raga
- terjatuh / kecelakaan kerja

B.Penetrating trauma

Trauma tajam = stab wound

Trauma tembak

= shotgun wound

trauma ginjal
o Kontusio renal
o Laserasi
o Trauma pedikel
Secara umum semua trauma ginjal +
80% penanganannya secara konservatif,
kecuali pada trauma pedikel dan laserasi yang
mengakibatkan
perdarahan
cukup
besar
dilakukan tindakan operatif

Grade I

no parenchymal
laceration

Grade II

laceration < 1 cm
no extravasation

Grade VII
renal artery
thrombosis
Grade III

laceration >1 cm
no extravasation

Grade VI
vascular
avulsion

Grade V

multiple major
laceration

Gerotas fascia
Perirenal fat
Renal capsule

Grade IV

laceration into
collecting system
or
involvement of
segmental vessel

DERAJAT TRAUMA GINJAL

URO-TRAUMA DMS 2002

KONTUSIO

LASERASI

TRAUMA PEDIKEL

o. Kontusio renal
Disebut juga memar ginjal
Anamnesa : trauma pada daerah flank, nyeri
pinggang, jika cukup berat didapatkan hematuria
Pemeriksaan fisik : jejas pada daerah pinggang,
perlu diperiksa apakah ada tanda tanda patah
tulang iga, pemeriksaan dilakukan dengan
bimanual palpasi
Pemeriksaan penunjang dilakukan apabila kondisi
penderita baik, perfusi, vital sign baik, dilakukan
IVP pada saat itu juga, akan didapatkan
gambaran kapsul yang intak
Urine sedimen : adakah tanda tanda hematuria

Penatalaksanaan : apabila diagnosa sudah


ditegakkan, tindakan adalah :
MRS, tirah baring
Diet lunak
UL setiap hari sampai eritrosit negatif
Apabila didapatkan tanda tanda infeksi
dapat diberikan antibiotika, tentu perlu
diberikan analgetika

o. Laserasi Ginjal
Pada dasarnya hampir sama, hanya
pada
IVP
didaptkan
adanya
diskontinuitas dari kapsul
Apabila
klinisnya
baik,
penderita
ditangani secara konservatif seperti
pada contusio renal, dalam hal ini
antibiotika mutlak diberikan

o. Trauma pedikel
Pedikel adalah : arteri, vena renalis dan pyelum
Biasanya traumanya besar, diwaspadai adanya
kemungkinan fraktur costae
Sangat
besar
kemungkinan
penderita
mengalami syok, oleh karena itu harus segera
dilakukan
pembedahan
untuk
mengatasi
perdarahan
Hasil pembedahan ditentukan selama durante
operasi apakah ginjal dipertahankan atau tidak
Pada kasus ini tidak didapatkan hematuria

b). Trauma ureter


Biasanya disebabkan karena iatrogenik, yaitu
karena tindakan operator.
Contoh : pada tindakan histerektomi
terpotong/terikat
Jika keduanya terikat/terpotong anuria
Jika tidak terdeteksi dalam beberapa hari
urinoma, sepsis (terpotong), gagal ginjal akut
(terikat)
Penanganan : segera dilakukan penyambungan
ureter

PEMBAGIAN URETER

RUPTUR URETER PROKSIMAL

OPERASI ANASTOMOSE URETER

c). Trauma Buli


Pada umumnya terjadi bila kandung kemih terisi penuh
dan terjadi trauma
Bagian vesika urinaria yang terlemah adalah fundus
urine masuk ke peritoneum karena fundus dilingkupi oleh
peritoneum
Anamnese : trauma pada perut bagian bawah, kandung
kencing terisi, retensi atau urine sedikit
Pemeriksaan fisik : kemungkinan jejas di suprapubik,
kandung kencing sulit dievaluasi
Diagnostik : tes buli, uretrosistogram ekstravasasi
Tindakan : peritoneum dibersihkan dari urine, jahit buli
lapis demi lapis

d).Trauma uretra
Trauma uretra posterior
Trauma uretra anterior
Keduanya mempunyai trias cardinale (3 gejala
utama)

Trauma uretra anterior


Disebut straddle injury uretra tercepit diantara
tulang pelvis dan benda tumpul
Trias cardinale :
1. Retensio urine
2. Bloody discharge (perdarahan per uretra)
3. Hematoma pada perineum
Diagnostik : klinis + uretrogram
Tindakan : diversion dengan open sistostomi, setelah
itu definitif memperbaiki uretra
Definitif dilakukan 2 minggu pasca sistostomi
setelah hematoma & infeksi tidak ada

Trauma uretra posterior


Biasanya
traumanya
besar,
trauma
panggul/pelvis, akan didapatkan fraktur pelvis,
open book sehingga terjadi ruptur uretra posterior
Trias cardinale :
1. Retensi urine
2. Bloody discharge
3. Floating prostat, pada RT prostat tidak teraba
karena terapung dalam perdarahan di cavum
pelvis
Tindakan : open sistostomi, 2 minggu kemudian
definitif uretroplasti

Ruptur urethra anterior

Ruptur urethra posterior

RETENSI URINE
tidak mampu untuk mengeluarkan urine
Ginjal memproduksi urine dengan baik tetapi
terkumpul di buli dan urine tidak bisa keluar karena
adanya obstruksi infravesica
Penyebab
1. Obstruksi anatomis
BPH
Striktur urethra
Kontraktur leher buli
Karsinoma prostat
Obstruksi fungsional
Penyakit neurologis ( CNS ataupun perifer )
Efek
samping
obat
(
simpatomimetik,
antikolinergik )
Nyeri ( post operatif ataupun trauma )
Psikogenik

Gambaran Klinis
tidak dapat kencing atau keluar sedikit-sedikit.
Buli penuh benjolan kistus disertai nyeri yang hebat.
colok dubur setelah buli-buli dikosongkan menilai prostat,
memeriksa refleks bulbokavernosus, deteksi adanya buli-buli
neurogenik.
BNO batu opak
uretrografi striktura uretra.

Pada anak-anak penyebabnya dari distal ke


proksimal :
1. Phimosis
prepusium penis yang tidak
dapat diretraksi (ditarik) ke proksimal sampai
ke korona glandis. Tindakan : sirkumsisi
2. Paraphimosis tertariknya preputium ke
balakang, tidak kembvali dan menjerat glans,
segera dorsumsisi untuk membuka jeratan,
setelah infeksi sembuh 1 mggu lg sirkumsisi

3. Infeksi : balanitis (infeksi pada glans penis) dan


postitis (infeksi pada preputium). Tindakan :
pasang kateter & pengobatan infeksi
4. Batu uretra : bisa di anterior,posterior, bladder
neck. Penanganan : lubrikasi batu ke dalam buli,
penanganan berikut oleh dr ahli
5. Uretral valve posterior klep pada uretra
posterior satu arah, penanganan oleh dokter ahli
6. Tumor ganas : tumor ganas uretra, buli buli.
Tindakan : pasang DK, penanganan oleh dokter
ahli

phymosis

paraphymosis

Reposisi
paraphymosis

Balanitis

Pada laki-laki dewasa muda


Penyebab utama perlu dipikirkan striktur
uretra karena infeksi uretritis spesifik
maupun non spesifik
Anamnesa : terkena infeksi setelah
hubungan sexual, keluar eocolemant
Fisik : penebalan jaringan fibrosis pd uretra
Penunjang : uretrogram
Penanganan : diversion, sistostomi troicart,
setelah itu definitif

Jenis Striktur Uretra

A. Lipatan mukosa / mucosal fold


B. Kontriksi iris / iris constriktion
C. Fibrosis minimal
D. Spongiofibrosis
E. Inflamasi dan fibrosis sampai jaringan corpus spongiosum
F. Striktur dengan komplikasi fistel. Dapat terbentuk abses,
fistel kearah kulit dan rektum

STRIKTUR URETHRA

SACHSE

Penyebab kedua bisa batu uretra, batu buli buli .


Diagnosa dengan BOF tampak penis dorong batu
ke buli, pasang kateter, definitif dng litotripsi
Trauma
Tumor ganas : dari uretra, prostat, buli buli.
Tindakan berupa pasang kateter, penanganan oleh
dokter ahli
Pada wanita
Penyebab utama terbanyak tanpa memandang usia
infeksi. 5 tanda inflamasi : calor, rubor, dolor,
functio laesa. Tindakan dengan pemasangan
kateter, atasi infeksi, setelah teratasi lepas kateter
Carancula uretra : tumor jinak menutupi MUE.
Tindakan dengan melakukan eksisi
Tumor ganas UG

Pada laki laki tua


Penyebab utama yang harus dipikirkan adalah
BPH, apabila terjadi retensi, yang terjadi adalah
adanya kegagalan buli menurunkan urine (gagal
buli),
sehingga
penanganannya
adalah
mengistirahatkan buli dengan cara memasang
kateter menetap. Setelah pemasangan kateter
dan urine keluar semua dilakukan RT
Tindakan definitif dengan operasi
Penyebab yang lain bisa batu, trauma, tumor
(prostat, buli)

Tatalaksana
kateterisasi maupun sistostomi
Tindakan penyakit primer stabil.
batu di meatus uretra eksternum atau meatal
stenosis meatotomi,
fimosis atau parafimosis dilakukan sirkumsisi atau
dorsumsisi.
BPH TURP, operasi terbuka
Striktur sachse, E &E anastomose, uretroplasty

TURP

Torsio Testis
Definisi : terpeluntirnya testis beserta funikulus
spermatikus mengikuti arah muskulus cremaster
yang apabila dilihat dari arah kaki maka yang
kanan searah jarum jam, yang kiri kebalikan
jarum jam
Dimasukkan kedaruratan karena jika dibiarkan
necrosis testis, tidxak viable, cacat
Klinis : pada anak2 pubertas, nyeri pada waktu
bangun tidur, akan didapatkan testis yang
terpeluntir letaknya lebih tinggi dari yang tidak
dan posisi horizontal

Klinis torsio testis


1. Nyeri mendadak
2. Tampak lebih tinggi
3. Tampak horisontal
4. Tetap nyeri saat diangkat
Tempak testis terpeluntir

Penanganan :
segera
dilakukan
reposisi
manual
sd
nyeri
berkurang/hilang
Segera dikirim ke dokter ahli setelah direposisi
berhasil atau tidak, untuk dilakukan explorasi segera
Apabila explorasi reposisi berhasil dilakukan fikasai
pada 3 tempat, pada yang torsi maupun yg tidak, krn
40-50% kemungkinan yg tidak torsi menjadi torsi
Bila hasil reposis blm berhasil dilakukan eksplorasi
reposisi durante op
Kasus ini sangat penting untuk dr umum karena
sering
tidak
terdiagnosa,
dianggap
sebagai
keradangan, saat sampai ke dr ahli sudah terlambat.
Perlu diketahui apabila 12 jam torsi viabilitas tinggal
50%

Infeksi
Bakterimia adalah adanya kuman di dalam darah
Septikemia/sepsis: adanya toksin yang dikeluarkan bakteri di
dalam darah
Urosepsis : keadaan sepsis dengan kelainan dasar urologi
(batu,BPH)
Septikemia adalah keadaan infeksi yang berat dengan kriteria
:
Kesadaran menurun
Tensi turun, nadi naik
Febris tinggi
Gangguan elektrolit : hipoNa, hiperK
Pada pemeriksaan blood gas : BE, PO@ turun
Leukositosis dan leukosituria (pd urosepsis)

Penanganan :
Perbaikan KU, cairan, elektrolit, antibiotika
broad spketrum (kl mungkin sesuai biakan),
pemasangan CVP untuk rehidrasi cairan dan
elektrolit lbh cepat
Tindakan : secara khusus pada urologi
1. Jika kasus suatu batu gingal dengan
pyonefrosis diversion pus dengan
nefrostomi

FOURNIERS GANGGREN
fascitis nekrotikan yang terdapat di sekitar
genitalia eksterna pria.
berlangsung
sangat
mendadak,
cepat
berkembang, bisa menjadi gangrene yang luas,
dan menyebabkan septikemia.
Penyebab
13-50% adalah infeksi dari kolorektal dan 1787% sumber infeksi dari urogenitalia, sedang
yang lain dari trauma local atau infeksi kulit di
sekitar genitalia.

Gambaran klinis
Demam, toksemia, syok, dan delirium.
bengkak, nyeri, teraba hangat, dan eritematous.
krepitasi pembentuk gas, Clostridium spp.
nekrosis luas, plak berwarna hitam dan hijau,
dan sekret sangat berbau.
infeksi polimikroba dari enterik gram negatif,
gram positif Stafilokokus atau Streptokokus, dan
bakteri anerobik (Clostridium spp). E coli,
Bakteroides, Klebsiella spp, Proteus spp,
Pseudomonas spp, dan Enterokoki disebut
sebagai
bakteri
yang
paling
sering
menyebabkan infeksi ini.

Terapi
suportif, perbaiki keadaan umum
antibiotika, dan debridement dengan membuang
jaringan nekrosis.
Antibiotika kultur kuman
diversi urine melalui sistostomi atau diversi feses
dengan melakukan kolostomi.
hidroterapi dilakukan dengan kombinasi rendam
duduk hangat, dan pemberian hidrogen peroksida.
Angka mortalitas gangrene Fournier berkisar dari
7-75%.

Fournier ganggren

Hematuria
Hematuria adalah didapatkannya sel darah
merah pada urine,
Dikategorikan sebagai makroskopik mikroskopik.
Hematuria makroskopik hematuria yang
secara kasat mata dapat dilihat sebagai urine
yang berwarna merah
hematuria mikroskopik hematuria yang
secara kasat mata tidak dapat dilihat sebagai
urine yang berwarna merah tetapi didapatkan
lebih dari 3 sampai 5 sel darah merah/lapang
pandang

Kategori lain :
Inisial hematuria : terjadi pada awal miksi, tempat kelainan di
uretra
Terminal hematuria : terjadi pada seluruh proses miksi, tempat
kelainan di buli buli, ureter, ginjal
total hematuria : terjadi pada akhir miksi, tempat kelainan di leher
buli buli
Beberapa penyebab hematuria
Glomerular : Glomerulonephritis akut
Renal : Penyakit polikistik ginjal, nekrosis papillar, inflamasi dan
infeksi
Urologik : neoplasma, batu, BPH, striktur uretra
Hematologik : koagulopati kongenital dan didapat, antikoagulasi
teraputik, penyakit Sickle cell

Factitious
Perdarahan vaginal
Pseudo hematuria Pigmen makanan Metabolit obat
Anamnesa :
warna urine, initial/total/terminal hematuria,
bekuan-bekuan darah yang menyertai, nyeri
Pemeriksaan fisik :
hipertensi ,syok hipovolumik, anemia, tanda-tanda
perdarahan di tempat lain, palpasi bimanual pada
ginjal, palpasi suprasimphisis, colok dubur

Penunjang :
Urinalisis
Sitologi urine
IVP : batu saluran kemih, kelainan bawaan
saluran kemih, tumor-tumor urotelium, trauma
saluran kemih, infeksi saluran kemih
USG : massa yang solid atau kistus, adanya
batu non opak, bekuan darah pada bulibuli/pielum
Sistoskopi : mencari sumber perdarahan dan
diatasi, kalau perlu biopsi
Ureteroscopy : dilakukan bila ada kelainan pada
tractus urinarius bagian atas

Skema pembacaan foto polos abdomen,


perhatikan metode cara pembacaan 4 S pada foto
ini.

IVP, A. Foto polos abdomen sebagai foto awal sebelum kontras


disuntikkan tampak bayangan opak di kavum pelvis sebelah kiri, B.
Foto kontras tampak bayangan batu pada ureter distal kanan yang
menyebabkan hidroureter dan hidronefrosis kanan.

A. Foto 30 menit setelah kontras disuntikkan tampak sistem pieloureter kiri dan kanan ada dua buah (double system), B. Tampak filling
defect pada sistogram menunjukkan adanya tumor buli-buli pada
dinding lateral kanan

Normal retrograde pyelogram. A. menunjukkan sistem pyelocalyceal dan


ureter . B.Kateter ureter di dalam ureter pada pielografi retrograd.

Ultrasonografi ginjal. Cairan atau darah ditunjukkan sebagai area


hipoekoik seperti pada hidronefrosis, kista ginjal atau hemaoma
subkapsuler .

Sistoskopi Rigid .terdiri atas: metal sheath dengan kanul irigasi


(A); obturator (B); bridge (C); deflector system (Albarran lever)
(D); and lensa yang disambung dengan sumber cahaya (E).
(A to E, Courtesy of Circon Corp., Santa Barbara, CA.)

Anuria
Produksi kencing normal : 0,5-1 cc/kgBB/jam
Anuria : berkurangnya produksi urine hingga kurang dari 200
ml dalam 24 jam.
Anuria pada kasus urologi terjadi karena adanya sumbatan
saluran kemih bilateral atau sumbatan saluran kemih unilateral
pada ginjal tunggal. Misal pada batu ureter bilateral.
Gejala : tidak kencing atau kencing hanya sedikit, keluhan
obstruksi ( nyeri di daerah pinggang atau kolik), dan tidak
jarang diikuti dengan demam
Jika tidak segera diatasi akan timbul penyulit berupa uremia,
infeksi, sepsis
Tindakan : memperbaiki keadaan pasien, secepatnya dilakukan
diversi/pengeluaran urine. Pengeluaran urine dapat dilakukan
melalui pemasangan kateter nefrostomi

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai