MAPPING
ONCOLOGY
Aze 2015
CANCER IN GENERAL
SURGERY
MAPPING
I. CANCER IN
GENERAL
Page 2
CANCER IN GENERAL
Page 3
CANCER IN GENERAL
Sel anak sel dewasa masuk restriction zone 2 kemungkinan
a. Berhenti tumbuh fase G0
Sel yang masuk G0 ada 2 golongan :
- Stem sel : sel yang dapat tumbuh lagi bila ada rangsangan tertentu, misal mengganti
sel yang rusak / mati. masuk fase S
- Sel yang tetap tidak akan tumbuh sampai mati. ( sel saraf )
b. Tumbuh terus fase S
2. Fase S ( Synthetic phase )
Lama : 6 8 jam
Pembentukan DNA dengan bantuan enzim DNA-polimerase DNA diploid
3. Fase G2 ( Growth phase 2 )
Lama : 1 - 2 jam
Pembentukan RNA
4. Fase M ( Mitotic phase )
Lama : 1 2 jam
Pembelahan 1 sel induk 2 sel anak ( DNA diploid haploid )
Mengetahui siklus sel sangat penting untuk mempelajari cara kerja obat sitostatika
ARDHIANZ (AZE)
Page 4
CANCER IN GENERAL
ARDHIANZ (AZE)
Page 5
CANCER IN GENERAL
SURGERY MAPPING
CANCER - DIAGNOSIS
KLINIS
RADIOLOGIS
DIAGNOSIS
( T, N )
LABORATORI
UM
STAGING
( M )
PATOLOGI
DIAGNOSIS KANKER
Penegakan diagnosis suatu kanker dapat ditegakkan melalui beberapa macam cara :
1.
2.
3.
4.
Hampir semua jenis kanker ditegakkan diagnosis melalui gabungan beberapa macam cara tersebut
agar didapatkan diagnosis yang lebih akurat dan perencanaan terapi yang lebih matang
ARDHIANZ (AZE)
Page 6
CANCER IN GENERAL
SURGERY MAPPING
CANCER DIAGNOSIS KLINIS
PROGRESIF
TUMOR
GANAS
INFILTRATIF
METASTASIS
GENETIK
KLINIS
FAKTOR
RESIKO
HORMONAL
RIWAYAT
PENGOBATAN
SEBELUMNYA
LINGKUNGAN
TERKAIT
KANKER
KOMORBID
TERKAIT
TERAPI
ARDHIANZ (AZE)
Page 7
CANCER IN GENERAL
I.KLINIS
Dari pemeriksaan klinis ( anamnesis + pemeriksaan fisik ) harus dapat diperoleh informasi mengenai :
A. Tumor jinak / ganas Kanker dibedakan dari tumor jinak karena memiliki 3 ciri khas :
1. Progresif
2. Infiltratif
3. Metastasis
B.Faktor resiko timbulnya kanker sebagai upaya prevensi primer dibagi menjadi 3 garis besar :
1. Genetik
2. Hormonal
3. Lingkungan
C. Riwayat pengobatan sebelumnya 5W + 1H
D. Penyakit komorbid penderita yang bisa mempengaruhi perjalanan penyakit maupun keberhasilan
terapi. Penyakit komorbid dibagi menjadi 2 kelompok :
1. Terkait perjalanan kanker
2. Terkait terapi yang akan dilaksanakan
A. TUMOR GANAS
1. Progresif
Tumor ganas dapat bermanifestasi dalam 5 bentuk :
a. Plaque
Lesi kulit / mukosa yang tinggi permukaannya sama atau hampir sama dengan sekitarnya
namun berbeda konsistensi, elastisitas, atau warnanya
b. Nodus tumor berdasarkan konsistensi :
- Solid / padat / masif tanda ganas :
1. Bentuk tidak teratur
2. Kapsul tidak jelas / tidak ada
3. Batas tidak tegas
4. Hipervaskuler / neovaskularisasi
5. Rapuh, mudah berdarah
6. Ada bagian yang nekrosis / ulcerasi
7. Ada infiltrasi dengan jaringan sekitar
- Kisteus tanda ganas :
1. Dinding tebal
2. Permukaaan dalam tidak licin, papiler, noduler, atau ada tumor di dalamnya
3. Berisi cairan berdarah
- Campuran
c. Erosi ulkus
Ulkus dapat disebabkan :
- Infeksi
- Tumor
- Nekrosis jaringan
- Hiperaciditas, dll
Tanda tanda ganas :
-
ARDHIANZ (AZE)
Page 8
CANCER IN GENERAL
- Permukaan tidak rata, noduler, atau granuler dan sering ditutupi jaringan nekrosis
- Tepi ulkus meninggi
- Rapuh, mudah berdarah
- Sering merupakan bagian tumor yang lebih besar
d. Campuran
e. Tanpa bentuk tertentu leukemia
Kecepatan tumbuh tumor dipengaruhi oleh : ( Sukardja, Onkologi Klinik )
a. Faktor penderita
1. Umur
Kanker pada anak anak lebih cepat tumbuh
2. Jenis kelamin
Beberapa kanker dipengaruhi oleh hormon seperti kanker mama oleh estrogen,
kanker testis oleh testosteron
3. Penyakit
Beberapa
penyakit
mempengaruhi
pertumbuhan
kanker
seperti
hiperkolesterolemia pada kanker mama dan Diabetes Mellitus. DM atau
tepatnya hiperinsulinemia memicu karsinogenesis dengan cara : ( Ardhiansyah,
Pengaruh metformin terhadap respon terapi & indeks mitosis )
- Peningkatan insulin like growth factors yang memiliki sifat mitogenik
- Hiperglikemi
- Inflamasi kronik yang menurunkan kapasitas antioksidan sel
b. Faktor tumor
1. Jenis tumor
Kanker yang tumbuh pada organ dengan vaskularisasi yang baik lebih cepat
tumbuhnya seperti kanker paru, kanker hati
2. Asal sel tumor
Kanker yang berasal dari jaringan mesenkim lebih cepat tumbuh seperti soft
tissue sarkoma otot
3. Sifat tumor
Sifat tumor dapat dibedakan menjadi 4 kategori :
1. Tumor jinak
2. Tumor in situ
3. Tumor ganas
4. Tumor yang sifatnya tidak tentu
Teratoma
Tumor desmoid tumor jaringan ikat dari fascia
Papiloma pelvis renalis, vesica urinaria, prostat, tiroid
Dermatofibroma protuberans
Neurofibromatosis
4. Derajat keganasan
Derajat keganasan kanker dapat dilihat dari 3 cara : ( Sukardja, Onkologi Klinik )
1. Klinis dilihat dari doubling time
High grade < 2 bulan
Moderate : 2-4 bulan
Low grade : > 4 bulan
2. Patologis dari hasil PA operasi ataupun biopsi
Grading histologi ( Nottingham Histologic Score )
A. Glandular ( acinar ) / tubular differentiation
Skor 1 : > 75% area tumor terdiri dari glandular / tubular
Skor 2 : 10 - 75% area tumor terdiri dari glandular / tubular
ARDHIANZ (AZE)
Page 9
CANCER IN GENERAL
Skor 3 : < 10% area tumor terdiri dari glandular / tubular
B. Nuclear pleomorphism
Skor 1 : nucleus kecil dengan ukuran sedikit membesar batas regular
dibanding sel payudara normal, kromatin inti uniform
Skor 2 : sel membesar dengan open vesicular nuclei, nucleoli terlihat,
ukuran & bentuk agak bervariasi
Skor 3 : vesicular nuclei dengan nucleoli yang prominent, banyak
variasi ukuran & bentuk, kadang terlalu besar dan bentuk
yang aneh
C. Mitotic count ( memakai high power fields dengan diameter mikroskop
0,50 mm )
Skor 1 : < 7 mitosis / high power fields
Skor 2 : 8 14 mitosis / high power fields
Skor 3 : > 15 mitosis / high power fields
Overall grade :
G1 : well differentiated ( skor 3, 4, 5 )
G2 : moderately differentiated ( skor 6, 7 )
G3 : poorly differentiated ( skor 8, 9 )
3. Biologis
Diukur dengan :
- Flow cytometri
- Waktu siklus
- Skoring S-phase fraction
- Euploidi DNA
- Indeks mitosis
- Ekspresi onkogen / supresor gen.
5. Rasio sel yang tumbuh
Sel kanker dibagi menjadi 3 fraksi :
a. Fraksi sel yang tumbuh ( clonogenic fraction )
b. Fraksi sel yang tidak tumbuh ( non clonogenic fraction )
c. Fraksi sel yang hilang ( cells loss fraction ) karena nekrosis / metastasis
a
Kecepatan tumbuh = -----b+c
6. Besar tumor
Makin besar tumor, makin terbatas pasokan darah dan makin lambat
tumbuhnya
c. Faktor lingkungan
1. Ruang tempat tumbuh
Barier alamiah tubuh membatasi pertumbuhan kanker seperti fascia,
periosteum, dan rongga tubuh
2. Pasokan darah
3. Penyakit penyakit tertentu
Grafik pertumbuhan tumor dapat digambarkan melalui beberapa macam cara ( Sukardja, Onkologi
Klinik )
a. Pertumbuhan eksponensial
1 sel 2 4 8 dst
Doubling time ( DT ) : waktu yang diperlukan suatu tumor membesar hingga volumenya
menjadi 2x semula
Rumus : 2n
DT kanker dalam minggu ( Tannock, The Basic Science of Oncology, Oxford Textbook of Oncology )
ARDHIANZ (AZE)
Page 10
CANCER IN GENERAL
No
1
Jenis kanker
Kolorektal
d.Primer
e. Metastase
2
Mamma
f. Primer
g.Metastase paru
h.Metastase jaringan lunak
3
DT ( mgg )
90
14
14
11
3
Paru ( primer )
i. Adeno Ca
j. SCC
k.Anaplastic Ca
21
12
11
4
4
7
Limfoma
o.Lesi limfonodi
4
p.Non hodgkin
4
6
Testis
3
7
Sarcoma Ewing
5
b. Pertumbuhan Gompertz
Tumor yang tadinya tumbuh secara eksponensial (2 n), pada titik tertentu ( 10-15 lapis sel )
akan tumbuh melandai karena angiogenesis & neovaskularisasi tidak cukup mengimbangi
pertumbuhan tumor sehingga terjadi nekrosis di bagian tengah
2. Infiltratif
Sifat infiltratif tumor dapat dilihat dari gejala penekanan struktur di sekitar tumor
Contoh :
- Ca tiroid
N.laringeus rekuren suara parau
Trakea sesak
Esofagus disfagia
- Ca parotis
N.facialis gerakan otot wajah asimetri
- Ca rektum
Sfingter ani nyeri
Ureter hidronefrosis
3. Metastasis
Penyebaran kanker ke tempat yang jauh dari asal tumor dapat menimbulkan gejala maupun
tidak. Gejala yang timbul dapat berupa gejala anatomis maupun metabolik
Contoh gejala anatomis :
- Paru : sesak, batuk batuk terutama pada metastasis yang terletak di parenkim sentral
seperti pada Ca mama
- Pleura : sesak sesak berkurang jika pasien duduk atau membungkuk karena cairan akan
mengalir ke bawah
DD/ sesak karena metastase paru tidak akan berkurang dengan perubahan posisi
- Hepar : ikterus bila nodul metastase mengakibatkan obstruksi intrahepatal
- Otak : cephalgia persisten, muntah, hemiparese/plegi, kejang, penurunan kesadaran
ARDHIANZ (AZE)
Page 11
CANCER IN GENERAL
-
Tulang : nyeri
Ciri nyeri tulang pada kanker :
- Muncul pada waktu istirahat & aktifitas (DD/ trauma saat aktifitas)
- Tidak berkurang dengan analgetik biasa
- Progresif
- Terus menerus
Macam nyeri :
o Nyeri lokal
Infiltrasi periosteum
Dipicu bersin, batuk, atau valsava maneuver
Sering terasa pada waktu bangun pagi hari, pasien sering tidur posisi duduk
o Nyeri radikuler
Penekanan radiks saraf
Dipicu valsava maneuver
Biasanya bilateral ( DD/ radikulopati : unilateral )
o Referred pain
Penyebaran tumor intraneural
Berupa allodynia, hyperpathia, hyperalgesia
Vertebra : nyeri, paraparese/plegi, inkontinensia uri / alvi
Paraplegi
Onset : Ca mama lambat, Ca bonkogenik akut
Gejala awal : kaki terasa berat, sulit naik tangga, berdiri dari kursi
Level hypesthesia berada dua atau tiga segmen di bawah lesi metastatik
Gangguan miksi / defekasi
Retensi lesi di atas conus medularis
Inkontinensia lesi di sakrum / pada conus medularis
Contoh gejala metabolik :
Hiperkalsemia
Hiperbilirubinemia
B. FAKTOR RESIKO
1. Genetik
- Jenis kelamin
- Usia
- Riwayat penyakit kanker pada keluarga ( 1st degree )
o Ca tiroid medulare : MEN2A, MEN2B
- Mutasi genetik
o Ca payudara : BRCA1, BRCA2
2. Hormonal
Faktor resiko yang terkait hormonal banyak berhubungan dengan kanker endokrin
Contoh :
- Estrogen pada kanker payudara
- TSH pada kanker tiroid folikuler
3. Lingkungan
Faktor lingkungan penyebab timbulnya kanker adalah paparan bahan karsinogen atau kondisi
yang memudahkan terjadinya mutasi
Contoh bahan karsinogen :
- Nikotin
ca paru
- Tembakau oral cancer
- Arsen
skin cancer
Contoh kondisi lingkungan karsinogen :
- Paparan sinar UV B pada kanker kulit
ARDHIANZ (AZE)
Page 12
CANCER IN GENERAL
-
D. KOMORBID
1. Terkait kanker
- Diabetes Mellitus ( DM )
DM atau tepatnya hiperinsulinemia ( DM tipe II ) memicu karsinogenesis dengan cara :
( Ardhiansyah, Pengaruh metformin terhadap respon terapi & indeks mitosis )
1. Insulin like growth factors-I ( IGF-I )
Insulin mengaktifkan reseptor IGF-I yang memiliki sifat mitogenik. Selain itu
insulin juga menurunkan IGF-I Binding Protein (IGF BP1) sehingga
meningkatkan IGF-I bebas yang merupakan bentuk aktif faktor pertumbuhan sel.
2. Hiperglikemi.
Sel kanker hanya bisa memanfaatkan glukosa sebagai sumber energi karena tidak
memiliki mitokondria yang normal sehingga tidak bisa mengolah substrat non
glukosa menjadi energi. Kondisi hiperglikemi menyebabkan tersedianya glukosa
dalam jumlah besar untuk pertumbuhan sel kanker.
3. Inflamasi kronik
Kondisi metabolisme yang abnormal pada pasien diabetes juga meningkatkan
stres oksidatif dan menyebabkan kondisi pro inflamasi yang permanen. Kondisi
yang berlangsung lama ini menurunkan kapasitas anti oksidan intraseluler
sehingga membuat sel yang rentan mengalami degenerasi maligna
- Hiperkolesterolemia
Kolesterol akan di ubah menjadi androgen dan kemudian menjadi estrogen oleh kelenjar
adrenal. Kelenjar adrenal merupakan sumber utama pembentukan estrogen pada wanita
menopause, sedangkan pada wanita premenopause pemasok utama estrogen berasal dari
ovarium.Estrogen sendiri merupakan faktor resiko terjadinya kanker payudara
2. Terkait terapi
- Diabetes Mellitus
ARDHIANZ (AZE)
Page 13
CANCER IN GENERAL
SURGERY MAPPING
RADIOLOGIS
ARDHIANZ (AZE)
Page 14
CANCER IN GENERAL
SCREENING
DIAGNOSIS
(LOKOREGION
AL)
STAGING
(METASTASIS)
RECOMMEND
ED
RADIOLOGIS
OPTIONAL
PERSIAPAN
OPERASI
RESEKTABILIT
AS
KOMORBID
FOLLOW UP
RADIOLOGIS
Pemeriksaan radiologis mempunyai beberapa fungsi :
1.
2.
3.
4.
5.
Screening
Diagnostik
Staging
Persiapan operasi
Follow up
SURGERY MAPPING
LABORATORIUM
ARDHIANZ (AZE)
Page 15
CANCER IN GENERAL
TUMOR
MARKER
MEMBANTU
DIAGNOSIS
(ORIGIN)
FOLLOW UP
LABORATORIU
M
PERSIAPAN
OPERASI
KOMORBID
PENYAKIT
KOMPLIKASI
TERAPI
LABORATORIUM
Pemeriksaan laboratorium mempunyai beberapa peranan :
1. Tumor marker
2. Persiapan operasi
3. Komplikasi
SURGERY MAPPING
PATOLOGI
ARDHIANZ (AZE)
Page 16
CANCER IN GENERAL
SCREENING
PREOPERATI
F
DIAGNOSIS
MODALITAS
TERAPI
PATOLOGI
DURANTE
OPERATIF
NEOADJUVA
NT
CONFIRM
DIAGNOSIS
RADIKALITAS
DIAGNOSIS
POST
OPERATIF
IMUNO
HISTO KIMIA
(IHC)
RADIKALITAS
MODALITAS
TERAPI
ORIGIN
MODALITAS
TERAPI
PATOLOGI
Peranan pemeriksaan patologi tergantung dari waktu pemeriksaan :
1. Pre operatif
2. Durante operatif
3. Post operatif
STADIUM
ARDHIANZ (AZE)
Page 17
ADJUVANT
CANCER IN GENERAL
SURGERY MAPPING
PERSIAPAN TERAPI
ONKOLOGIS
PERSIAPAN
TERAPI
MEDIS
ADMINISTRA
TIF
Persiapan terapi :
1. Onkologi
- Kanker atau bukan ? triple diagnostic atau tissue diagnostic
- Staging
- Respon
- Sifat : adjuvan, neoadjuvan, primer
- Tujuan : kuratif, paliatif
- Operasi apakah waktu operasi sudah tepat setelah pemberian kemoterapi neoadjuvant
terakhir
2. Medik
- Performance status : Karnofsky score > 60 ( kemoterapi )
- Aspek umum :
o Hb > 10 mg%
o Lekosit > 4000/ mm3
o Trombosit > 100.000/ mm3
- Aspek hepatologi :
o OT/PT tidak boleh lebih dari 2x normal
o Alkali Phosphatase
o Bilirubin Direct / Indirect
- Aspek renalis :
o BUN/SK harus normal
o Elektrolit : Na, K, Ca, P, asam urat
ARDHIANZ (AZE)
Page 18
CANCER IN GENERAL
-
Aspek cardiologis :
o Tensi, nadi
o EKG
o Echocardiografi untuk yang kardiotoksik, lihat EF > 60 ( Ejection Fraction )
- Pemeriksaan telinga untuk yang ototoksik
- Operasi apakah perlu persiapan darah
3. Administratif
- Persiapan pemberi
o Standar perlengkapan ( masker, kaca mata, schort, sarung tangan )
o Protokol tertulis pemberian kemoterapi
- Persiapan obat obatan
o Obat kemoterapi sudah lengkap
o Premedikasi, pelarut, alat alat yag diperlukan
o Obat obatan antihipersensitifitas ( adrenalin, deksametason, delladril )
- Persiapan pasien
o Informed consent
o Pembiayaan
- Pencatatan
o Hasil lab sebelum kemoterapi
o Premedikasi & obat kemo yang diberikan
o Keluhan / komplikasi kemoterapi
o Evaluasi respon kemoterapi
SURGERY MAPPING
TERAPI
ARDHIANZ (AZE)
Page 19
CANCER IN GENERAL
NEOADJUVA
NT
SIFAT
PRIMER
ADJUVANT
OPERASI
LOKOREGIO
NAL
RADIASI
EKSTERNA
KEMOTERAPI
TERAPI
AREA
TARGET
KEMOTERAPI
RADIASI
INTERNA
SISTEMIK
HORMONAL
TERAPI
KURATIF
TARGETED
TERAPI
PALIATIF
IMUNO
TERAPI
TUJUAN
SURGERY MAPPING
KOMPLIKASI OPERASI
ARDHIANZ (AZE)
Page 20
CANCER IN GENERAL
ARDHIANZ (AZE)
Page 21
CANCER IN GENERAL
SURGERY MAPPING
KOMPLIKA
SI
OPERASI
DURANTE
OP
EARLY
POST OP
LATE
EVALUASI TERAPI
ARDHIANZ (AZE)
Page 22
CANCER IN GENERAL
KUALITATIF
Keluhan
penderita
Berat badan
SEMIKUANTITA
TIF
Performance
Status
RESPON
SUBJEKTIF
UKURAN
TUMOR
EVALUASI
TERAPI
RESPON
OBJEKTIF
EFEK SAMPING
& TOKSISITAS
ARDHIANZ (AZE)
Page 23
KUANTITATIF
PRODUK
TUMOR
OBYEKTIF
KUALITATIF
CANCER IN GENERAL
EVALUASI TERAPI
Evaluasi terapi non-surgical
1. Respon subjektif
a. Kualitatif : keluhan penderita, berat badan,
b. Semi kuantitatif : Performance Status
- Performance Status (PS) : suatu cara pengukuran seberapa bisanya seorang penderita kanker
dapat menjalankan aktifitas sehari hari
- Fungsi PS :
a. Menetapkan pengobatan terhadap kanker yang masih dapat ditoleransi
b. Sebagai kriteria menjadi subyek dalam penelitian tertentu
c. Penilaian respon pengobatan penderita
d. Memperkirakan prognosis
- Macam PS : Karnofsky score, WHO / Zubrod, ECOG, Lansky
Karnofsky score
100 Normal, keluhan (-)
90 Aktifitas normal (+), gejala minor penyakit
80 Aktifitas normal dengan usaha, gejala penyakit (+)
70 Bisa mengurus diri sendiri, tidak dapat beraktifitas normal dan bekerja
60 Terkadang perlu bantuan, namun dapat mengurus sebagian besar kebutuhan pribadi
50 Memerlukan bantuan dan pelayanan kesehatan rutin
40 Disabilitas, memerlukan perawatan & bantuan khusus
30 Disabilitas parah, indikasi MRS
20 Sakit parah, harus MRS, terapi supportif
10 Sekarat
0 Mati
ECOG / WHO / Zubrod
0 Asimptomatik
1 Simptomatik, ambulatory ( terbatas dalam pekerjaan berat, namun dapat melakukan
pekerjaan ringan )
2 Simptomatik, < 50% di tempat tidur ( dapat mengurus diri sendiri, namun tidak bisa
bekerja aktif )
3 Simptomatik, > 50% di tempat tidur namun tidak bedbound ( dapat mengurus diri
sendiri dengan keterbatasan )
4 Bedbound ( disabilitas, tidak bisa mengurus diri sendiri )
5 Mati
Lansky ( anak anak )
100 Normal
90 Restriksi ringan pada aktifitas berat
80 Aktif, namun cepat lelah
70 Restriksi lebih besar pada waktu bermain dan waktu bermain yang lebih sedikit
60 Active play minimal, tetap quiet play
50 Sering berbaring, active play (-), lebih senang quiet play
40 Terutama di tempat tidur, quiet play
30 Bedbound, memerlukan bantuan untuk quiet play
20 Sering tidur, bermain dengan aktifitas pasif
10 Tidak bermain, tidak beranjak dari tempat tidur
1 Tidak respon
2. Respon objektif
a. Ukuran tumor
ARDHIANZ (AZE)
Page 24
CANCER IN GENERAL
-
WHO
RECIST ( Response Evaluation Criteria In Solid Tumor )
Pengukuran
Respon
terapi
Waktu
Ukuran min.
Lesi
Ukuran min
KGB
Lesi
multiple
WHO
Bidimensional ( panjang x lebar )
(2 diameter terpanjang yang tegak lurus)
Complete Response (CR) : semua tumor
menghilang dan tidak muncul tumor
baru
Partial response (PR) : tumor mengecil
> 50% dan tidak terdapat tumor baru
Progressive disease (PD) : tumor
membesar > 25% atau muncul tumor
baru
Stable disease (SD) / No Change (NC) :
tumor mengecil < 50% atau membesar
tidak > 25%
Dipertahankan 4 minggu
RECIST
Unidimensional ( diameter terpanjang )
Complete Response (CR) : semua tumor
menghilang dan tidak muncul tumor
baru
Partial response (PR) : tumor mengecil >
30% dan tidak terdapat tumor baru
Progressive disease (PD) : tumor
membesar > 20% atau muncul tumor
baru
Stable disease (SD) : tumor mengecil <
30% atau membesar tidak > 20%
Sesuai protokol kemo yang dipakai
10 mm CTscan / klinis
20 mm foto thorax
Diameter terpendek > 15 mm ( CTscan )
Max 5 lesi, 2 lesi per organ
Glucose
/
+
Cis
++
Mg ,
uric, Ca
+
++
Cystitis
ARDHIANZ (AZE)
Nefrotoxic
Page 25
CANCER IN GENERAL
hemoragic
6.Kardiologi
7.Neurologi
8.Lain-lain
++
Amenorhe
(supresi
gonad)
ARDHIANZ (AZE)
Cerebellar
ataxia
Hand foot
synd
Page 26
Neuropati
perifer
Ototoksic
CANCER IN GENERAL
SURGERY MAPPING
ONCOLOGIC EMERGENCIES ( BREAST CANCER )
ARDHIANZ (AZE)
Page 27
CANCER IN GENERAL
PENINGKATAN
ICP
OBSTRUKSI
AIRWAY
SUPERIOR
VENA CAVA
SYNDROME
EFUSI PLEURA
ANATOMI
EFUSI
PERICARD
KOMPRESI
MEDULA
SPINALIS
OBSTRUKSI
GIT
ONCOLOGIC
EMERGENCIES
PERFORASI
GIT
SUPRESI
BONE
MARROW
METABOLIK
TUMOR LYSYS
SYNDROME
HIPERKALSEMI
A
NUTRISI
ARDHIANZ (AZE)
Page 28
CANCER IN GENERAL
Malnutrisi Kaheksia : kehilangan massa otot, dengan atau tanpa lipolisis, yang tidak dapat pulih
dengan dukungan nutrisi konvensional
Diagnosis kaheksia :
1. Satu di antara kriteria sbb :
a. BB > 5% dalam 12 bulan terakhir
b. Body Mass Index < 20 kg/m2
2. Tiga dari lima kriteria sbb :
a. Penurunan kekuatan otot
b. Kelelahan ( fatigue ) : keterbatasan fisik & mental setelah aktifitas fisik, atau
ketidakmampuan untuk terus melakukan aktifitas fisik dengan intensitas yang sama yang
disertai penurunan kinerja
c. Anoreksia : kekurangan asupan makanan sampai < 20 kkal/kgBB/hr atau kurang nafsu
makan
d. Indeks massa bebas lemak rendah
- LILA ( lingkar lengan atas ) : < 10 persentil
- Indeks otot rangka DEXA < 5,45 kg/m2 ( wanita ) atau < 7,25 kg/m2 ( pria )
e. Laboratorium :
- Penanda inflamasi ( CRP, IL-6 )
- Hb < 12 g/dL
- Alb < 3,2 g/dL
Komponen nutrisi yang diperlukan pasien kanker
1. Arginin, glutamin, dan asam nukleat (A)
- Memperbaiki daya tahan tubuh
- Diberikan 5-7 hari pre op untuk pasien yang mengalami malnutrisi
2. Asam lemak omega-3 (B)
- Menurunkan jumlah sitokin proinflamasi
3. Branched-chain amino acids ( BCAA ) leusin, isoleusin, valin (C)
- Regulator sintesis & degradasi protein
- Prekursor sumber energi untuk otot
4. Fructo Oligo Saccharide ( FOS prebiotik ) & probiotik (E)
- Beberapa penelitian membuktikan sejumlah bakteri flora normal usus dapat
mempengaruhi karsinogenesis
Anjuran asupan gizi untuk pasien Ca (B)
-
Page 29
CANCER IN GENERAL
3. Opioid kuat + non-opioid + ajuvan
Macam analgetik
- Non-opioid : Aspirin, Paracetamol/asetaminofen, Naproxen
- Opioid lemah : Kodein, Dextropropoxifen, Dihidrokodein
- Opioid kuat : Morfin, Fenazocine, Oksikodon, Dihidromorfin
Nyeri yang resisten terhadap analgetik :
-
Tension headache
Neuralgia post herpes
Disesthesia
Distensi lambung
- Kejang otot
- Trauma
- Tenesmus
- Dekubitus
Obat ajuvan
untuk nyeri yang resisten terhadap analgetik, komplikasi terapi, depresi & cemas
-
Amitriptylin
Dexamethasone
Valproat
Antidepresan
Phenytoin
ARDHIANZ (AZE)
Page 30