Etiologi teratoma testis sampai saat ini belum diketahui secara pasti.
Kelainan genetik dan kelainan kromosom diduga dapat menjadi
penyebab. Teratoma prapubertas adalah suatu diploid yang sering kali
memiliki ketidakseimbangan kromosom dan tidak memiliki
pembentukan isokromosom (i(12p)). Sebaliknya, teratoma pada
kelompok dewasa, yang sebagian besar merupakan tipe campuran,
bersifat hipotriploid dan berhubungan dengan kelainan kromosom.
Perubahan genetik lain yang ditemukan pada sebagian besar tumor
adalah hilangnya sebagian kromosom 13 (q31) dan bertambahnya
kromosom 7 (q11), kromosom 8, dan kromosom X.
Faktor risiko Teratoma Testis
Faktor risiko teratoma testis adalah ras Kaukasian (perbandingan risiko 9:1
dengan ras Afrika-Amerika), gangguan spermatogenesis, riwayat tumor pada
testis kontralateral, disgenesis testikular, orchitis, infeksi HIV, dan riwayat
trauma groin.
Selain itu, pasien dengan riwayat undescended testis juga memiliki peningkatan
risiko, yakni sebesar 10–40 kali lipat. Sekitar 10% teratoma testis berhubungan
dengan riwayat undescended testis. Mikrolitiasis testikular juga dapat
meningkatkan risiko teratoma testis, yakni hingga sebesar 8 kali lipat.
Riwayat germ cell tumor pada keluarga juga dinilai dapat menjadi faktor
risiko. Risiko dilaporkan meningkat 4 kali lipat jika ayah menderita germ cell
tumor dan meningkat 9 kali lipat jika saudara kandung menderita germ cell
tumor.
Mekanisme penyakit/ gangguan Teratoma
Testis
• malignansi yang memiliki tingkat metastasis 20%. Secara
prapubertas
Tanda dan gejala Teratoma Testis
Laboratorium
Radiologi
Histologi
STADIUM
Secara mikroskopis dipakai sistem diferensiasi dari Norris yang
dimodifikasi oleh Robboy dan Scully:
• Derajat 0 : Jaringan seluruh tumor
• Derajat 1 : Sebagian besar jaringan imatur, terutama
ganglia. Mitosis dapat ditemukan, tetapi epitel neural tidak
ditemukan atau terbatas pada 1 lapangan pandang per slaid
• Derajat 2 : Sebagian besar imatur dengan epitel neural 1-3
per slaid
• Derajat 3 : Jaringan imatur berat dengan epitel neural > 4
per slaid dan sering menyerupai koriokarsinoma.
Terapi Teratoma Testis
penataksanaan kanker testis dapat dilakukan dengan empat cara,
yaitu:
• Pembedahan, pengangkatan tetis (orkiektomi dan
pengangkatan kelenjar getah bening/limfadenektomi).
• Terapi penyinaran, mengunakan sinar X dosis tinggi atau sinar
tinggi lainnya, sering dilakukan setelah limfa denektomi pada
tumor nin- seminoma. Juga, dapat digunakan sebagai pengobatan
utama pada seminoma, terutama pada stadium awal
• Kemoterapi, digunakan obat-obatan (misalnya, cisplastin,
bleomycin dan etoposid) untuk membunuh sel-sel kanker.
• Pencangkokan sumsum tulang belakang, dilakukan jika kemoterapi
telah menyebabkan kerusakan pada sumsum tulang penderita