Anda di halaman 1dari 13

Teratoma Testis

oleh : ikke kristiya 2120332021


Pendahuluan

Kanker testis adalah pertumbuhan sel-sel ganas di dalam testis (buah


zakar), yang dapat menyebabkan testis membesar atau menyebabkan
adanya benjolan di dalam skrotum (kantung zakar)

Teratoma testis adalah subtipe dari non-seminomatous germ cell


tumours (NSGCT) yang terjadi pada testis. Teratoma ini mempunyai
elemen yang terdiferensiasi secara total atau inkomplit dari minimal
dua lapisan sel germinal, yakni endoderm, ektoderm, atau mesoderm.
Definisi

Teratoma adalah tumor sel germinal yang


umumnya terdiri dari beberapa jenis sel yang
berasal dari satu atau lebih dari 3 lapisan Teratoma imatur merupakan keganasan
germinal endoderm, mesoderm, dan tumor sel germinal ke tiga tersering
ekktoderm. Teratoma berasal dari bahasa setelah disgerminoma dan tumor sinus
yunani yaitu teras yang berarti monster. endodermal. Selain itu, ada juga yang
Teratoma dibagi dalam tiga kategori yaitu memiliki komponen tertentu (umumnya
teratoma matur (jinak), teratoma imatur, dan squamous) yang mengalami
teratoma monodermal dengan diferensiasi transformasi maligna, namun jarang
khusus. Teratoma bervariasi dari bentuk yang ditemukan.
jinak yaitu lesi kistik well differentiated
(mature) sampai bentuk yang solid dan
maligna (immature). Umumnya teratoma kistik
adalah jinak dan yang padat adalah ganas.
Epidemiologi Teratoma Testis
• Secara epidemiologi, teratoma testis merupakan neoplasma tersering
kedua pada anak-anak setelah yolk sac tumour, dengan frekuensi relatif
sebesar 13–19%. Hanya sekitar 2–6% teratoma testis merupakan teratoma
murni dan sisanya adalah teratoma dengan sel tumor campuran.
• Teratoma testis dapat terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa. Pada
anak-anak, teratoma testis merupakan tumor jinak, sedangkan pada orang
dewasa dan remaja, teratoma testis cenderung bermetastasis.
Transformasi teratoma menjadi ganas terjadi hanya pada 3–6% teratoma
testis.
• Teratoma testis prapubertas bersifat jinak dan tidak memiliki kasus
metastasis yang terdokumentasi, sehingga mortalitasnya tidak tercatat dan
dinilai hanya berkaitan dengan komplikasi bedah. Namun, pada teratoma
testis pascapubertas yang ganas, mortalitas diperkirakan lebih tinggi,
meskipun data yang ada masih terbatas.
Etiologi Teratoma Testis

Etiologi teratoma testis sampai saat ini belum diketahui secara pasti.
Kelainan genetik dan kelainan kromosom diduga dapat menjadi
penyebab. Teratoma prapubertas adalah suatu diploid yang sering kali
memiliki ketidakseimbangan kromosom dan tidak memiliki
pembentukan isokromosom (i(12p)). Sebaliknya, teratoma pada
kelompok dewasa, yang sebagian besar merupakan tipe campuran,
bersifat hipotriploid dan berhubungan dengan kelainan kromosom.
Perubahan genetik lain yang ditemukan pada sebagian besar tumor
adalah hilangnya sebagian kromosom 13 (q31) dan bertambahnya
kromosom 7 (q11), kromosom 8, dan kromosom X.
Faktor risiko Teratoma Testis

Faktor risiko teratoma testis adalah ras Kaukasian (perbandingan risiko 9:1
dengan ras Afrika-Amerika), gangguan spermatogenesis, riwayat tumor pada
testis kontralateral, disgenesis testikular, orchitis, infeksi HIV, dan riwayat
trauma groin.

Selain itu, pasien dengan riwayat undescended testis juga memiliki peningkatan
risiko, yakni sebesar 10–40 kali lipat. Sekitar 10% teratoma testis berhubungan
dengan riwayat undescended testis. Mikrolitiasis testikular juga dapat
meningkatkan risiko teratoma testis, yakni hingga sebesar 8 kali lipat.

Riwayat germ cell tumor pada keluarga juga dinilai dapat menjadi faktor
risiko. Risiko dilaporkan meningkat 4 kali lipat jika ayah menderita germ cell
tumor dan meningkat 9 kali lipat jika saudara kandung menderita germ cell
tumor.
Mekanisme penyakit/ gangguan Teratoma
Testis
• malignansi yang memiliki tingkat metastasis 20%. Secara

Teratoma makroskopis, teratoma testis matur pascapubertas tampak


sebagai tumor solid, sedangkan secara mikroskopis,
teratoma ini tampak sebagai tatanan tidak teratur yang
testis menggambarkan atipia sitologis. Tubulus seminiferus yang
berdekatan sering menunjukkan karsinoma in situ atau
intratubular germ cell neoplasia (ITGCN), yang dikaitkan
pascapubertas dengan potensi keganasan

• tumor jinak yang mewakili 30% dari seluruh tumor sel

Teratoma germinal testikular pada anak-anak. Pada teratoma


prapubertas, gambaran yang ditemukan jarang
berhubungan dengan ITGCN. Tumor ini tidak memiliki
matur potensi metastasis dan proses spermatogenesis umumnya
masih dapat berlangsung

prapubertas
Tanda dan gejala Teratoma Testis

Benjolan atau pembesaran disalah satu testis

Perasaan berat pada skrotum

Nyeri tumpul pada perut bagian bawah atau pangkal paha

Skrotum membesar karena terisi cairan

Pembesaran dan nyeri pada payudara


Gambaran klinis Teratoma Testis

Benjolan di dalam skrotum Skrotum terasa berat dan


yang tidak nyeri rasa sesak dalam skrotum

Testis menjadi lebih besar


dengan perabaan yang
Nyeri pada punggung atau terasa aneh beda dari
perut bagian bawah, biasanya, atau bisa jadi tidak
mengalami gejala sama
sekali.
Diagnosa Teratoma Testis
• Anamnesa
Seringkali muncul sebagai massa di skrotum yang tidak
menimbulkan rasa sakit, kecuali pada teratoma yang mengalami
torsi. Dalam kebanyakan kasus, massa tegas atau keras, tidak ada
nyeri tekan, dan tidak bertransiluminasi.
Hidrokel sering dikaitkan dengan teratoma di masa kecil. Pada
pemeriksaan, testis mengalami pembesaran yang difus, bukan
nodular. Sebuah karsinoma testis  terdapat campuran tulang
rawan kebiruan dengan warna merah dan jaringan tumor putih.
Secara mikroskopis terdiri dari teratoma, tetapi terdapat pula
daerah karsinoma embrional.
Pemeriksaan penunjang

Laboratorium

Radiologi

Histologi
STADIUM
Secara mikroskopis dipakai sistem diferensiasi dari Norris yang
dimodifikasi oleh Robboy dan Scully:
• Derajat 0 : Jaringan seluruh tumor
• Derajat 1 : Sebagian besar jaringan imatur, terutama
ganglia. Mitosis dapat ditemukan, tetapi epitel neural tidak
ditemukan atau terbatas pada 1 lapangan pandang per slaid
• Derajat 2 : Sebagian besar imatur dengan epitel neural 1-3
per slaid
• Derajat 3 : Jaringan imatur berat dengan epitel neural > 4
per slaid dan sering menyerupai koriokarsinoma.
Terapi Teratoma Testis
penataksanaan kanker testis dapat dilakukan dengan empat cara,
yaitu:
• Pembedahan, pengangkatan tetis (orkiektomi dan
pengangkatan kelenjar getah bening/limfadenektomi).
• Terapi penyinaran, mengunakan sinar X dosis tinggi atau sinar
tinggi lainnya, sering dilakukan setelah limfa denektomi pada
tumor nin- seminoma. Juga, dapat digunakan sebagai pengobatan
utama pada seminoma, terutama pada stadium awal
• Kemoterapi, digunakan obat-obatan (misalnya, cisplastin,
bleomycin dan etoposid) untuk membunuh sel-sel kanker.
• Pencangkokan sumsum tulang belakang, dilakukan jika kemoterapi
telah menyebabkan kerusakan pada sumsum tulang penderita

Anda mungkin juga menyukai