Anda di halaman 1dari 11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.2 Anatomi Sistem Reproduksi Wanita


Secara anatomi, sistem reproduksi wanita terdiri dari genitalia eksternal dan

genitalia internal. Alat reproduksi wanita bagian luar yang terletak di perineum

dan alat reproduksi bagian dalam yang terletak di dalam rongga pelvis.

Gambar 2. 1 Organ reproduksi Wanita

2.1.1 Alat Genetalia Eksternal Wanita


a. Vulva (Pudendum)
Genitalia eksternal ( Gambar 2.2) atau vulva mencakup semua
struktur yang terlihat secara eksternal dari pubis ke perineum. Ini
termasuk mons pubis, labia mayora, labia minora, klitoris, orifisium
vagina, vestibula, himen dan kelenjar vestibular (kelenjar bartholini)

b. Mons Pubis
Mons pubis disebut juga gunung venus adalah penonjolan
berlemak di sebelah ventral simfisis dan daerah supra pubis. Sebagian
besar mons pubis mengandung banyak kelenjar sebasea (minyak)
berfungsi sebagai bantal pada waktu melakukan hubungan seks.
jumlah jaringan lemak bertambah pada pubertas dan berkurang setelah
menopause. Setelah dewasa, mons pubis tertutup oleh rambut
kemaluan yang kasar.
c. Labia Mayora
Labia mayora merupakan dua lipatan besar yang membentuk
batas vulva. Labia mayora terdiri atas kulit, jaringan fibrosa, dan
lemak, serta mengandung banyak kelenjar sebasea. Panjang labia
mayora 7-8 cm, kedalaman 2-3 cm dan ketebalan 1-1,5 cm serta agak
meruncing pada ujung bawah. Di anterior, lipatan ini menyatu didepan
simfisis pubis, sedangkan di posterior, lipatan ini bersatu dengan kulit
perineum. Saat pubertas, rambut tumbuh di mons pubis dan
dipermukaan lateral labia mayora.
d. Labia Minora
Labia ini merupakan dua lipatan kecil kulit diantara labia
mayora dan mengandung bnyak kelenjar sebasea. Labia minora meluar
ke superior, yang masing-masingnya terbagi menjadi dua lamela.
Kedua bagian yang dibawah menyatu membentuk frenulum klitoridis,
dan kedua bagian yang diatas menyatu membentuk prepusium
klitoridis. Di inferior labia monira meluas mencapai garis tengah
sebagai punggung jaringan rendah yang menyatu membentuk
fourchette.
Secara struktural, labia minora terdiri dari jaringan ikat dengan
banyak pembuluh darah, serat elastin dan beberapa serat otot polos
yang disarafi oleh berbegai ujung saraf dan sangat sensitif. Epitel labia
minora berbeda sesuai tempatnya. Epitel berlapis gepeng menutupi
permukaan luar masing-masing labium. Bagian lateral permukaan
dalam ditutupi oleh epitel berlapis gepeng sampai garis batas-garis
Hart. Medial terhadap garis ini, masing-masing labia ditutupi oleh
epitel gepeng yang tidak berkeratin.

Gambar 2. 2 Genitalia eksternal wanita

e. Vestibulum
Merupakan alat reproduksi bagian luar yang berbentuk seperti
perahu atau lonjong, terletak di antara labia minora, klitoris dan
fourchette. Vestibulum terdiri dari muara uretra, kelenjar parauretra,
vagina dan kelenjar paravagina. Permukaan vestibulum yang tipis dan
agak berlendir mudah teriritasi oleh bahan kimia, panas, dan friksi.
f. Klitoris
Klitoris mirip dengan penis pada pria mengandung ujung saraf
sensori dan jaringa erektil. Terletak dorsal dari komisura anterior labia
mayora dan hamper keseluruhannya tertutup oleh labia minora.
Panjang klitoris jarang melebihi 2 cm dan terdiri dari glans, korpus
atau badan dan dua krura. Diameter glans biasnanya kurang dari 0,5 7
cm, terdiri dari sel-sel berbentuk gelendong, dan dilapisi oleh epitel
gepeng berlapis yang kaya akan persarafan. Klitoris mempunyai tiga
bagian yaitu krura klitoris, korpus klitoris dan glans klitoris.
g. Himen
Himen adalah lapisan tipis membrane mukosa yang Sebagian
menyumbat lubang vagina. Normalnya, himen tidak menutup, tetapi
memiliki pori-pori untuk memungkinkan aliran menstruasi. hymen ini
mempunya bentuk yag berbeda-beda, dari yang similar (bulan sabit)
sampai yang berlubang-ubang atau yang bersekat (septum).
Konsistensinya pun berbeda-neda, dari yang kaku sampai yang lunak
sekali. Hiatus himenalis (lubang selaput dara) berukuran dari yang
seujung jari sampai yang mudah dilalui oleh dua jari.
h. Kelenjar Bartholini (Kelenjar vestibula)
Kelenjar ini berada pada setiap sisi didekat lubang vagina.
Ukurannya sebesar ukuran kacang polong kecil dan memiliki ductus,
yang bersambung ke vestibula tepat dibagiam lateral melekat pada
himen. Kelenjar Bartholini menyekresi mucus yang menjaga vulva
tetap lembap.
i. Perineum
Perineum adalah area yang memanjang dari dasar labia minora
ke saluran anus, panjangnya rata-rata 4 cm. Bentuknya menyerupai
segitiga terdiri atas jaringan ikat, otot, dan lemak. Perineum
menyebabkan genitalia eksternal melekat pada otot dasar pelvis.
j. Introitus Vagina
Lubang vagina terletak di ujung posterior vestibulum di
belakang muara uretra. Mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda-
beda, Introitus vagina ditutupi oleh selaput dara (hymen).
k. Bulbus Vestibuli
Merupakan pengumpulan vena dibawah selaput lendir
vestibulum, dekat ramus ossis pubis. Panjangnya 3-4 cm, lebarnya 1-2
cm dan tebalnya 0,5-1 cm. Bulbus vestibuli mengandung banyak
pembuluh darah, sebagian tertutup oleh muskulus iskio karvenosus
dan maskulus konstriktor vagina. Embriologik sesuai dengan korpus
karvenosum penis.
Pada waktu persalinan biasnya kedua bulbus tertarik ke arah
atas ke bawah arkus pubis, akan tetapi bagian bagian bawahnya yang
melingkari vagina sering mengalami cedera dan seklai-sekali timbul
hematoma vulva atau perdarahan.

2.1.3 Alat Genetalia Internal Wanita


Organ internal reproduksi Wanita (Gambar 2.3 dan 2.4) berada
dirongga pelvis dan terdiri atas vagina, uterus, dua tuba falopii, dan dua
ovarium.
Gambar 2. 3 Organ reproduksi wanita di rongga pelvis

a. Vagina
Secara anatomi, vagina merupakan organ yang berbentuk
tabung dan membentuk sudut kurang lebih 60 derajat dengan bidang
horizontal. Namun, posisi ini berubah sesuai dengan isi vesika
urinaria. Dinding ventral vagina yang ditembus serviks panjangnya 7,5
cm, sedangkan panjang dinding posterior kurang lebih 9 cm. Dinding
anterior dan posterior ini tebal dan dapat diregang. Dinding lateralnya
di bagian cranial melekat pada ligament Cardinale, dan di bagian
kaudal melekat pada diafragma pelvis sehingga lebih rigid dan
terfiksasi. Vagina ke bagian atas berhubungan dengan uterus,
sedangkan bagian kaudal membuka pada vestibulum vagina pada
lubang yang disebut introitus vaginae.
Vagina memiliki tiga lapisan, yaitu bagian luar dilapisis
janringan ikat longgar, bagian tengah dilapisi otot polos, dan bagian
dalam dilapisi epitelium skuamosa berlapis yang membentuk rugae.
Vagina tidak memiliki kelnjar sekresi, tetapi permukaannya dijaga
tetap lembap karena sekresi serviks. Terdapat bakteri Lactobacillus
acidophilus yang menyekresikan asam laktat, mempertahankan pH
antara 3,5-4,9. Keasaman vagina menghambat mikroba lain yang dapat
masuk kevagina dari perineum.
Vagina memiliki suplai arteri, vena, pembuluh limfe, dan saraf.
Pleksus arteri yang memperdarahi vagina, berasal dari arteri uterus
dan vagina, yang merupakan cabang dari arteribinternal iliaka.
Pleksus vena yang berada didinding otot vagina, mengalir ke vena
iliaka internal, sedangkan pembuluh limfe yang mengalir divagina
adalah kelenjar iliaka superfisial dan profunda.
Serat parasimpatik yang keluar dari sacral, serat simpatik yang
keluar dari lumbal, dan serat somatosensoris yang keluar dari saraf
pudendal merupakan saraf-saraf yang mempersarafi vagina. Fungsi
vagina adalah sebagai lubang masuknya penis saat koitus, dan sebagai
jalan lahir yang elastis bagi bayi saat melahirkan.

Gambar 2. 4 Organ reproduksi dan struktur yang membatasi –


tampak samping

b. Uterus
Uterus berbentuk seperti buah avokad atau buah pir yang seikit
gepeng ke arah depan belakang. Ukurannya sebesar teur ayam dan
mempunyai rongga. Dindingnya terdiri atas otot-otot polos. Ukuran
panjang uterus adalah 7-7,5 cm, lebar diatas 5,25 cm, tebal 2,5 cm dan
tebal dinding 1,25 cm. Letak uterus dalam keadaan fisiologis adalah
anteversiofleksio (serviks ke depan dan membentuk sudut vaigna,
sedangkan korpus uteri ke depan dan membentuk sudut dengan
serviks uteri). Bagian-bagian uterus sebagai berikut (Gambar 2.5) :
1. Fundus merupakan bagian uterus yang berbentuk kubah dan
berada diatas lubang tuba falopi.
2. Badan uteri merupakan bagian utama. Di bagian inferior yang
berada di ostium internal merupakan bagian yang paling sempit
dan bersambung dengan serviks.
3. Serviks (leher uterus) merupakan bagian yang menonjol dari
dinding anterior vagina, dimana terhubung dengan ostium
eksternal.

Gambar 2. 5 Ligamen utama yang menunjang uterus-hanya satu sisi yang


ditunjukkan.
Fungsi uterus. Setelah pubertas, endometrium uterus mengalami
siklus perubahan teratur bulanan, yaitu siklus menstruasi, yang berada
dibawah kendali hormon hipofisis anterior dan hipotalamus. Tujuan siklus
adalah mempersiapkan uterus untuk menerima nutrisi melindungi ovum yang
dibuahi. Siklus biasanya teratur, antara 26 dan 30 hari. Jika ovum tidak
dibuahi, siklus baru menstruasi dimulai dengan periode perdarahan singkat
(menstruasi).
c. Tuba Fallopi
Tuba fallopi merupakan saluran ovum yang terentang antara
kornu uterine hingga suatu tempat dekat ovarium dan merupakan
jalan ovum mencapai rongga uterus. terletak di tepi atas ligamentum
latum berjalan ke arah lateral mulai dari osteum tubae internum pada
dinding rahim. Panjang tuba fallopi 12cm diameter 3-8cm. Dinding
tuba terdiri dari tiga lapisan yaitu serosa, muskular, serta mukosa
dengan epitel bersilia. Tuba fallopi terdiri atas:
1. Pars interstitialis (intramularis) terletak di antara otot rahim mulai
dari osteum internum tuba.
2. Pars istmika tubae, bagian tuba yang berada di luar uterus dan
merupakan bagian yang paling sempit.
3. Pars ampuralis tubae, bagian tuba yang paling luas dan berbentuk
“s”.
4. Pars infindibulo tubae, bagian akhir tubae yang memiliki lumbai
yang disebut fimbriae tubae.
Fungsi tuba fallopi :
1. Sebagai jalan transportasi ovum dari ovarium sampai kavum uteri.
2. Untuk menangkap ovum yang dilepaskan saat ovulasi.
3. Sebagai saluran dari spermatozoa ovum dan hasil konsepsi.
4. Tempat terjadinya konsepsi.
5. Tempat pertumbuahn dan perkembangan hasil konsepsi sampai
mencapai bentuk blastula yang siap mengadakan implantasi.
d. Ovarium
Ovarium (Gambar 2.3) adalah kelenjar yang menghasilkan
hormon seksual dan ovum pada Wanita, serta berada di fossa dangkal
pada dinding lateral pelvis. Panjang ovarium 2,5-3 cm, lebar 2 cm,
tebal 1 cm. masing-masing ovarium (sisi kiri dan sisi kanan) melekat
pada bagian atas uterus oleh ligament ovarium dan pada belakang
ligamentum latum oleh pita jaringan yang lebar, mesovarium,
pembuluh darah dan saraf melewati ovarium melalui mesovarium
(Gambar 2.6).
Ovarium memiliki dua lapisan jaringan.
1. Medulla : medulla berada di bagian pusat (tengah) dan terdiri atas
jaringan fibrosa, pembuluh darah, dan saraf.
2. Korteks : korteks mengelilingi medulla. Kortek memiliki
kerangka kerja jaringan ikat atau stroma, yang dilapisi oleh
epitelium germinal. Korteks mengandung folikel ovarium pada
berbagai tingkat maturitas dimana masing-masing folikel berisi
satu ovum. Sebelum pubertas, ovarium tidak aktif, tetapi stroma
sudah berisi folikel imatur (priomordial), yang sudah dimiliki
Wanita sejak lahir. Saat masa usia subur sekitar setiap 28 hari, satu
folikel ovarium menjadi matang (folikel de Graaf), ruptur dan
melepaskan ovumnya ke rongga peritoneum. Peristiwa ini disebut
ovulasi dan terjadi di antara periode menstruasi (Gambar 2.6)
Suplai darah, drainase limfe, dan saraf. Arteri yang
memperdarahi ovarium adalah arteri ovarium dan merupakan
cabang dari aorta abdomen yang berada tepat di bawah arteri
renalis.
Vena yang melalui ovarium adalah vena ovarium yang
keluar menuju pleksus vena dan berada dibelakang uterus. Vana
ovarium kana terhubung dengan vena kava inferior, sedangkan
vena ovarium kiri terhubung dengan vena renalis kiri.
Limfe yang melalui ovarium berasal dari nodus limfe pre-
aorta dan aorta. Pembuluh limfe mengikuti rute yang sama dengan
arteri.
Ovarium dipersarafi oleh saraf parasimpatik yang keluar
dari sacrum dan saraf simpatik keluar dari lumbal.

Gambar 2. 6 Bagian ovarium menunjukkan tahap perkembangan satu


folikel ovarium

Anda mungkin juga menyukai