Dosen Pengajar:
Asmawati S.Kp, M.Kep
Disusun oleh:
M. Widy Pangestu
Nunik Fitoloka
a. Vagina
Vagina adalah suatu tuba berdinding tipis yang dapat melipat
dan mampu meregang secara luas karena tonjolan serviks ke bagian
atas vagina. Panjang dinding anterior vagina hanya sekitar 9 cm,
sedangkan panjang dinding posterior 11 cm. Vagina terletak di
depan rectum dan di belakang kandung kemih. Vagina merupakan
saluran muskulomembraneus yang menghubungkan rahim dengan
vulva. Jaringan muskulusnya merupakan kelanjutan dari muskulus
sfingter ani dan muskulus levator ani oleh karena itu dapat
dikendalikan. Pada dinding vagina terdapat lipatan-lipatan
melintang disebut rugae dan terutama di bagian bawah. Pada
puncak (ujung) vagina menonjol serviks pada bagian uterus.
Bagian servik yang menonjol ke dalam vagina di sebut portio.
Portio uteri membagi puncak vagina menjadi empat yaitu: fornik
anterior, fornik posterior, fornik dekstra, fornik sinistra. Sel dinding
vagina mengandung banyak glikogen yang menghasilkan asam susu
dengan PH 4,5. Keasaman vagina memberikan proteksi terhadap
infeksi. Fungsi utama vagina yaitu sebagai saluran untuk
mengeluarkan lendir uterus dan darah menstruasi, alat hubungan
seks dan jalan lahir pada waktu persalinan.
b. Uterus
Merupakan jaringan otot yang kuat, berdinding tebal,
muskular, pipih, cekung dan tampak seperti bola lampu / buah peer
terbalik yang terletak di pelvis minor di antara kandung kemih dan
rectum. Uterus normal memiliki bentuk simetris, nyeri bila ditekan,
licin dan teraba padat. Uterus terdiri dari tiga bagian yaitu: fundus
uteri yaitu bagian corpus uteri yang terletak di atas kedua pangkal
tuba fallopi, corpus uteri merupakan bagian utama yang
mengelilingi kavum uteri dan berbentuk segitiga, dan seviks uteri
yang berbentuk silinder. Dinding belakang, dinding depan dan
bagian atas tertutup peritoneum sedangkan bagian bawahnya
berhubungan dengan kandung kemih.
c. Tuba Fallopi
Tuba fallopi merupakan saluran ovum yang terentang antara
kornu uterine hingga suatu tempat dekat ovarium dan merupakan
jalan ovum mencapai rongga uterus. terletak di tepi atas
ligamentum latum berjalan ke arah lateral mulai dari osteum tubae
internum pada dinding rahim.
d. Ovarium
Ovarium berfungsi dalam pembentukan dan pematangan
folikel menjadi ovum, ovulasi, sintesis, dan sekresi hormon –
hormon steroid. Letak: Ovarium ke arah uterus bergantung pada
ligamentum infundibulo pelvikum dan melekat pada ligamentum
latum melalui mesovarium.
Jenis: Ada 2 bagian dari ovarium yaitu:
1) Korteks ovary
2) Mengandung folikel primordial
3) Berbagai fase pertumbuhan folikel menuju folikel de graff
4) Terdapat corpus luteum dan albikantes
e. Medula ovari
1) Terdapat pembuluh darah dan limfe
2) Terdapat serat saraf
3) Parametrium Parametrium adalah jaringan ikat yang terdapat di
antara ke dua lembar ligamentum latum. Batasan parametrium
4) Bagian atas terdapat tuba fallopi dengan mesosalping
5) Bagian depan mengandung ligamentum teres uteri
6) Bagian kaudal berhubungan dengan mesometrium
7) Bagian belakang terdapat ligamentum ovary
B. Konsep Menstruasi
1. Pengertian Menstruasi
Menstruasi adalah peredaran uterus secara periodik yang terjadi sekitar
14 hari setelah ovulasi. Hari pertama keluarnya darah menstruasi
ditetapkan sebagai hari pertama siklus menstruasi. Siklus menstruasi
terjadi karena selaput lendir rahim mengalami perubahan yang berulang-
ulang, dalam 1 bulan mengalami 4 masa (stadium).
2. Fase-Fase Menstruasi
a. Fase menstruasi
Fase menstruasi ditandai dengan luruhnya dinding rahim yang
berisi pembuluh darah dan cairan lendir. Proses ini dimulai sejak hari
pertama menstruasi dan berlangsung selama 4–6 hari.
b. Fase folikular
Pada fase folikular, ovarium akan membentuk folikel yang
berisi sel telur yang belum matang. Folikel dan sel telur ini akan
tumbuh dan merangsang penebalan di dinding rahim. Fase folikular
umumnya berlangsung selama 11–27 hari, tergantung siklus pada
masing-masing wanita.
c. Fase ovulasi
Fase ovulasi terjadi ketika ovarium melepaskan sel telur yang
sudah matang. Sel telur ini siap dibuahi oleh sperma di saluran indung
telur. Namun, jika tidak dibuahi oleh sperma, sel telur akan melebur
dalam 24 jam setelah terjadinya fase ovulasi. Fase ovulasi umumnya
terjadi pada hari ke 14 siklus menstruasi.
d. Fase luteal
Fase luteal ditandai dengan berubahnya sel telur menjadi
korpus luteum. Jaringan ini akan melepaskan hormon yang
mempertebal dinding rahim. Namun, jika tidak dibuahi oleh sperma,
korpus luteum akan menyusut dan kembali diserap. Akhirnya lapisan
rahim akan luruh selama menstruasi. Fase luteal berlangsung selama
11–17 hari.
3. Macam-Macam Gangguan yang Berhubungan dengan Menstruasi
a. Premenstrual Syndrome
Merupakan keluhan dari gejala-gejala fisik dan psikologis yang
terjadi selama fase luteal siklus menstruasi dan menghilang setelah
menstruasi dimulai.
b. Mastodinial/Mastalgia
Rasa berat dan bengkak pada payudara menjelang menstruasi
yang disebabkan oleh pengaruh estrogen yang menyebabkan retensi
natrium dan air pada payudara serta menimbulkan rasa nyeri.
c. Dismenorea
Dismenorea adalah nyeri selama menstruasi yang disebabkan
oleh kejang otot uterus.
4. Patofisiologi
Menstruasi disebabkan oleh berkurangnya estrogen dan
progesteron secara tiba-tiba, terutama progesteron pada akhir siklus
ovarium bulanan. Apabila tidak ada kehamilan, sekresi estrogen dan
progesteron menurun karena korpus luteum menjadi tua. Penuaan ini
menyebabkan peningkatan asam arakidonat dan endoperoksidase bebas di
dalam endometrium. Enzim-enzim ini menginduksi lisosom sel stroma
untuk mensintesis dan mensekresi prostaglandin (PGF2α dan PGE2) dan
prostasiklin.
Prostaglandin adalah asam lemak yang teroksigenasi, dan
diklasifikasikan sebagai hormon. Berbagai jenis PG dibedakan oleh huruf
(PGE, PGF), nomor (PGE2), dan huruf latin (PGF2). Prostaglandin
diproduksi di sebagian besar organ dalam tubuh, terutama endometrium.
Darah menstruasi merupakan sumber PG yang kuat. Prostaglandin F2-alfa
(PGF2α) dihasilkan oleh wanita dan menyebabkan regresi (kembali ke
status semula) korpus luteum, regresi endometrium, dan pelepasan
endometrium yang menyebabkan menstruasi. Pelepasan PGF2α yang
berlebihan meningkatkan amplitudo dan frekuensi kontraksi uterus dan
menyebabkan vasospasme arteriol uterus, sehingga mengakibatkan
iskemia dan kram abdomen bawah yang bersifat siklik.
C. Proses Konsepsi
Menurut Manuaba (2010:77-79), keseluruhan proses konsepsi berlangsung
seperti uraian dibawah ini:
1. Ovum yang dilepaskan dalam proses ovulasi, diliputi oleh karena radiata
yang mengandung persediaan nutrisi.
2. Pada ovum dijumpai inti dalam bentuk metafase ditengan sitoplasma
yang disebut vitelus.
3. Dalam perjalanan, korona radiata makin berkurang pada zona pellusida.
Nutrisi dialirkan kedalam vitelus, melalui saluran pada zona pelusida.
4. Konsepsi terjadi pada pars ampularis tuba, tempat yang palimg luas yang
dindingnya penuh jonjot dan 17 tertutup sel yang mempunyai silia. Ovum
mempunyai waktu hidup terlama di ampulla tuba.
5. Ovum siap dibuahi setelah 12 jam dan hidup selama 48 jam. Spermatozoa
menyebar, masuk melalui kanallis servikalis dengan kekuatan sendiri.
Pada kavum uteri, terjadi proses kapasitasi, yaitu pelepasan lipoprotein
dari sperma sehingga mampu mengadakan fertilisasi. Spermatozoa
melanjutkan perjalanan menuju tuba fallopi. Spermatozoa hidup selama
tiga hari di dalam genetalia interna. Spermatozoa akan mengelilingi ovum
yang telah siap dibuahi serta mengikis korona radiata dan zona pellusida
dengan proses enzimatik: hialuronise. Melalui “stomata”, spermatozoa
memasuki ovum. Setelah kepala spermatozoa masuk kedalam ovum,
ekornya lepas dan tertinggal diluar. Kedua inti ovum dan inti spermatozoa
bertemu dengan membentuk zigot.