Anda di halaman 1dari 19

RESUME TUGAS MATERNITAS

“Anatomi Reproduksi Perempuan, Konsep Menstruasi, Konsepsi,


Perkembangan Embrio dan Perubahan Fisik dan Psikologis Selama Kehamilan”

Dosen Pengajar:
Asmawati S.Kp, M.Kep
Disusun oleh:

Eli Irna Erviana

M. Widy Pangestu

Novia Lestari Lubis

Nunik Fitoloka

Ririn Anggraeni Lestari

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

PRODI DIII KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2021/2022


A. Anatomi dan Fisiologi Sistem Reproduksi Wanita
Anatomi fisiologi sistem reproduksi wanita dibagi menjadi 2 bagian
yaitu: alat reproduksi wanita bagian dalam yang terletak di dalam rongga
pelvis, dan alat reproduksi wanita bagian luar yang terletak di perineum.
1. Alat genitalia wanita bagian lua

a. Mons veneris / Mons pubis


Disebut juga gunung venus merupakan bagian yang menonjol di
bagian depan simfisis terdiri dari jaringan lemak dan sedikit
jaringan ikat setelah dewasa tertutup oleh rambut yang bentuknya
segitiga. Mons pubis mengandung banyak kelenjar sebasea
(minyak) berfungsi sebagai bantal pada waktu melakukan
hubungan seks.
b. Bibir besar (Labia mayora)
Merupakan kelanjutan dari mons veneris berbentuk lonjong,
panjang labia mayora 7-8 cm, lebar 2-3 cm dan agak meruncing
pada ujung bawah. Kedua bibir ini dibagian bawah bertemu
membentuk perineum, permukaan terdiri dari:
1) Bagian luar
Tertutup oleh rambut yang merupakan kelanjutan dari rambut
pada mons veneris.
2) Bagian dalam
Tanpa rambut merupakan selaput yang mengandung kelenjar
sebasea (lemak).
c. Bibir kecil (labia minora)
Merupakan lipatan kulit yang panjang, sempit, terletak dibagian
dalam bibir besar (labia mayora) tanpa rambut yang memanjang
kea rah bawah klitoris dan menyatu dengan fourchette, semantara
bagian lateral dan anterior labia biasanya mengandung pigmen,
permukaan medial labia minora sama dengan mukosa vagina yaitu
merah muda dan basah.
d. Klitoris
Merupakan bagian penting alat reproduksi luar yang bersifat
erektil, daan letaknya dekat ujung superior vulva. Organ ini
mengandung banyak pembuluh darah dan serat saraf sensoris
sehingga sangat sensitive analog dengan penis laki-laki. Fungsi
utama klitoris adalah menstimulasi dan meningkatkan ketegangan
seksual.
e. Vestibulum
Merupakan alat reproduksi bagian luar yang berbentuk seperti
perahu atau lonjong, terletak di antara labia minora, klitoris dan
fourchette. Vestibulum terdiri dari muara uretra, kelenjar
parauretra, vagina dan kelenjar paravagina. Permukaan vestibulum
yang tipis dan agak berlendir mudah teriritasi oleh bahan kimia,
panas, dan friksi.
f. Perinium
Merupakan daerah muskular yang ditutupi kulit antara introitus
vagina dan anus. Perinium membentuk dasar badan perinium.
g. Kelenjar Bartholin
Kelenjar penting di daerah vulva dan vagina yang bersifat rapuh
dan mudah robek. Pada saat hubungan seks pengeluaran lendir
meningkat.
h. Himen (Selaput dara)
Merupakan jaringan yang menutupi lubang vagina bersifat rapuh
dan mudah robek, himen ini berlubang sehingga menjadi saluran
dari lendir yang di keluarkan uterus dan darah saat menstruasi.
i. Fourchette
Merupakan lipatan jaringan transversal yang pipih dan tipis,
terletak pada pertemuan ujung bawah labia mayoradan labia
minora. Di garis tengah berada di bawah orifisium vagina. Suatu
cekungan kecil dan fosa navikularis terletak di antara fourchette
dan himen.
2. Alat genitalia wanita bagian dalam

a. Vagina
Vagina adalah suatu tuba berdinding tipis yang dapat melipat
dan mampu meregang secara luas karena tonjolan serviks ke bagian
atas vagina. Panjang dinding anterior vagina hanya sekitar 9 cm,
sedangkan panjang dinding posterior 11 cm. Vagina terletak di
depan rectum dan di belakang kandung kemih. Vagina merupakan
saluran muskulomembraneus yang menghubungkan rahim dengan
vulva. Jaringan muskulusnya merupakan kelanjutan dari muskulus
sfingter ani dan muskulus levator ani oleh karena itu dapat
dikendalikan. Pada dinding vagina terdapat lipatan-lipatan
melintang disebut rugae dan terutama di bagian bawah. Pada
puncak (ujung) vagina menonjol serviks pada bagian uterus.
Bagian servik yang menonjol ke dalam vagina di sebut portio.
Portio uteri membagi puncak vagina menjadi empat yaitu: fornik
anterior, fornik posterior, fornik dekstra, fornik sinistra. Sel dinding
vagina mengandung banyak glikogen yang menghasilkan asam susu
dengan PH 4,5. Keasaman vagina memberikan proteksi terhadap
infeksi. Fungsi utama vagina yaitu sebagai saluran untuk
mengeluarkan lendir uterus dan darah menstruasi, alat hubungan
seks dan jalan lahir pada waktu persalinan.
b. Uterus
Merupakan jaringan otot yang kuat, berdinding tebal,
muskular, pipih, cekung dan tampak seperti bola lampu / buah peer
terbalik yang terletak di pelvis minor di antara kandung kemih dan
rectum. Uterus normal memiliki bentuk simetris, nyeri bila ditekan,
licin dan teraba padat. Uterus terdiri dari tiga bagian yaitu: fundus
uteri yaitu bagian corpus uteri yang terletak di atas kedua pangkal
tuba fallopi, corpus uteri merupakan bagian utama yang
mengelilingi kavum uteri dan berbentuk segitiga, dan seviks uteri
yang berbentuk silinder. Dinding belakang, dinding depan dan
bagian atas tertutup peritoneum sedangkan bagian bawahnya
berhubungan dengan kandung kemih.
c. Tuba Fallopi
Tuba fallopi merupakan saluran ovum yang terentang antara
kornu uterine hingga suatu tempat dekat ovarium dan merupakan
jalan ovum mencapai rongga uterus. terletak di tepi atas
ligamentum latum berjalan ke arah lateral mulai dari osteum tubae
internum pada dinding rahim.
d. Ovarium
Ovarium berfungsi dalam pembentukan dan pematangan
folikel menjadi ovum, ovulasi, sintesis, dan sekresi hormon –
hormon steroid. Letak: Ovarium ke arah uterus bergantung pada
ligamentum infundibulo pelvikum dan melekat pada ligamentum
latum melalui mesovarium.
Jenis: Ada 2 bagian dari ovarium yaitu:
1) Korteks ovary
2) Mengandung folikel primordial
3) Berbagai fase pertumbuhan folikel menuju folikel de graff
4) Terdapat corpus luteum dan albikantes
e. Medula ovari
1) Terdapat pembuluh darah dan limfe
2) Terdapat serat saraf
3) Parametrium Parametrium adalah jaringan ikat yang terdapat di
antara ke dua lembar ligamentum latum. Batasan parametrium
4) Bagian atas terdapat tuba fallopi dengan mesosalping
5) Bagian depan mengandung ligamentum teres uteri
6) Bagian kaudal berhubungan dengan mesometrium
7) Bagian belakang terdapat ligamentum ovary

B. Konsep Menstruasi
1. Pengertian Menstruasi
Menstruasi adalah peredaran uterus secara periodik yang terjadi sekitar
14 hari setelah ovulasi. Hari pertama keluarnya darah menstruasi
ditetapkan sebagai hari pertama siklus menstruasi. Siklus menstruasi
terjadi karena selaput lendir rahim mengalami perubahan yang berulang-
ulang, dalam 1 bulan mengalami 4 masa (stadium).
2. Fase-Fase Menstruasi
a. Fase menstruasi
Fase menstruasi ditandai dengan luruhnya dinding rahim yang
berisi pembuluh darah dan cairan lendir. Proses ini dimulai sejak hari
pertama menstruasi dan berlangsung selama 4–6 hari.
b. Fase folikular
Pada fase folikular, ovarium akan membentuk folikel yang
berisi sel telur yang belum matang. Folikel dan sel telur ini akan
tumbuh dan merangsang penebalan di dinding rahim. Fase folikular
umumnya berlangsung selama 11–27 hari, tergantung siklus pada
masing-masing wanita.
c. Fase ovulasi
Fase ovulasi terjadi ketika ovarium melepaskan sel telur yang
sudah matang. Sel telur ini siap dibuahi oleh sperma di saluran indung
telur. Namun, jika tidak dibuahi oleh sperma, sel telur akan melebur
dalam 24 jam setelah terjadinya fase ovulasi. Fase ovulasi umumnya
terjadi pada hari ke 14 siklus menstruasi.
d. Fase luteal
Fase luteal ditandai dengan berubahnya sel telur menjadi
korpus luteum. Jaringan ini akan melepaskan hormon yang
mempertebal dinding rahim. Namun, jika tidak dibuahi oleh sperma,
korpus luteum akan menyusut dan kembali diserap. Akhirnya lapisan
rahim akan luruh selama menstruasi. Fase luteal berlangsung selama
11–17 hari.
3. Macam-Macam Gangguan yang Berhubungan dengan Menstruasi
a. Premenstrual Syndrome
Merupakan keluhan dari gejala-gejala fisik dan psikologis yang
terjadi selama fase luteal siklus menstruasi dan menghilang setelah
menstruasi dimulai.
b. Mastodinial/Mastalgia
Rasa berat dan bengkak pada payudara menjelang menstruasi
yang disebabkan oleh pengaruh estrogen yang menyebabkan retensi
natrium dan air pada payudara serta menimbulkan rasa nyeri.
c. Dismenorea
Dismenorea adalah nyeri selama menstruasi yang disebabkan
oleh kejang otot uterus.
4. Patofisiologi
Menstruasi disebabkan oleh berkurangnya estrogen dan
progesteron secara tiba-tiba, terutama progesteron pada akhir siklus
ovarium bulanan. Apabila tidak ada kehamilan, sekresi estrogen dan
progesteron menurun karena korpus luteum menjadi tua. Penuaan ini
menyebabkan peningkatan asam arakidonat dan endoperoksidase bebas di
dalam endometrium. Enzim-enzim ini menginduksi lisosom sel stroma
untuk mensintesis dan mensekresi prostaglandin (PGF2α dan PGE2) dan
prostasiklin.
Prostaglandin adalah asam lemak yang teroksigenasi, dan
diklasifikasikan sebagai hormon. Berbagai jenis PG dibedakan oleh huruf
(PGE, PGF), nomor (PGE2), dan huruf latin (PGF2). Prostaglandin
diproduksi di sebagian besar organ dalam tubuh, terutama endometrium.
Darah menstruasi merupakan sumber PG yang kuat. Prostaglandin F2-alfa
(PGF2α) dihasilkan oleh wanita dan menyebabkan regresi (kembali ke
status semula) korpus luteum, regresi endometrium, dan pelepasan
endometrium yang menyebabkan menstruasi. Pelepasan PGF2α yang
berlebihan meningkatkan amplitudo dan frekuensi kontraksi uterus dan
menyebabkan vasospasme arteriol uterus, sehingga mengakibatkan
iskemia dan kram abdomen bawah yang bersifat siklik.

5. Penyebab Menstruasi Tidak Normal


Normalnya, siklus menstruasi datang setiap 21–35 hari dengan
masa menstruasi selama 3–7 hari. Pada fase menstruasi, wanita
mengeluarkan darah dengan volume rata-rata kurang dari 80 mililiter.
Rentang waktu siklus menstruasi pada setiap wanita bisa berbeda-beda,
tetapi ada beberapa wanita yang mengalami kelainan siklus menstruasi.
Beberapa kelainan yang sering ditemukan adalah jadwal menstruasi yang
tidak teratur, serta volume darah yang keluar terlalu banyak. Ada beberapa
faktor yang dapat menjadi penyebab siklus menstruasi wanita tidak
normal, yaitu:
a. Menggunakan alat kontrasepsi bentuk IUD
b. Mengonsumsi obat tertentu, seperti pil KB atau obat antidepresan
c. Berolahraga terlalu berat
d. Menderita penyakit tertentu, seperti hipertiroidisme, hipotiroidisme,
atau polycystic ovarian syndrome (PCOS)
e. Sedang hamil atau menyusui
f. Menderita stres
g. Menderita gangguan rahim seperti miom
h. Merokok
6. Gejala Menstruasi
a. Gejala Pramenstruasi (PMS)
Pada siklus menstruasi kadar hormone dalam tubuh wanita akan
berubah. Perubahan jumlah hormone tersebut bisa memengaruhi
fisik dan emosi sejak beberapa hari sebelum menstruasi. Gejala
ini disebut sindrom pramenstruasi. Gejala ini berlangsung selama
6–7 hari, yaitu selama 4 hari sebelum menstruasi dan 2–3 hari
sesudah menstruasi.
1) Sakit kepala
2) Nyeri di payudara
3) Tubuh jerawat di kulit
4) Perut kembung
5) Perubahan suasana hati (mood swing)
6) Perubahan gairah seks
b. Gejala saat menstruasi
Pada saat menstruasi berlangsung, otot rahim mengalami
kontraksi yang lebih kuat untuk melepaskan lapisannya. Perubahan
hormon pada fase menstruasi juga akan menimbulkan gejala
menstruasi, yang umumnya berlangsung selama 1–3 hari. Gejala yang
dirasakan pada saat menstruasi meliputi:
1) Nyeri di perut
2) Rasa seperti ditekan di perut
3) Nyeri di bagian pinggul, punggung bagian bawah dan paha bagian
dalam
4) Sakit kepala
5) Pusing
6) Mual
7) Diare

C. Proses Konsepsi
Menurut Manuaba (2010:77-79), keseluruhan proses konsepsi berlangsung
seperti uraian dibawah ini:
1. Ovum yang dilepaskan dalam proses ovulasi, diliputi oleh karena radiata
yang mengandung persediaan nutrisi.
2. Pada ovum dijumpai inti dalam bentuk metafase ditengan sitoplasma
yang disebut vitelus.
3. Dalam perjalanan, korona radiata makin berkurang pada zona pellusida.
Nutrisi dialirkan kedalam vitelus, melalui saluran pada zona pelusida.
4. Konsepsi terjadi pada pars ampularis tuba, tempat yang palimg luas yang
dindingnya penuh jonjot dan 17 tertutup sel yang mempunyai silia. Ovum
mempunyai waktu hidup terlama di ampulla tuba.
5. Ovum siap dibuahi setelah 12 jam dan hidup selama 48 jam. Spermatozoa
menyebar, masuk melalui kanallis servikalis dengan kekuatan sendiri.
Pada kavum uteri, terjadi proses kapasitasi, yaitu pelepasan lipoprotein
dari sperma sehingga mampu mengadakan fertilisasi. Spermatozoa
melanjutkan perjalanan menuju tuba fallopi. Spermatozoa hidup selama
tiga hari di dalam genetalia interna. Spermatozoa akan mengelilingi ovum
yang telah siap dibuahi serta mengikis korona radiata dan zona pellusida
dengan proses enzimatik: hialuronise. Melalui “stomata”, spermatozoa
memasuki ovum. Setelah kepala spermatozoa masuk kedalam ovum,
ekornya lepas dan tertinggal diluar. Kedua inti ovum dan inti spermatozoa
bertemu dengan membentuk zigot.

D. Perkembangan Embrio dan perubahan fisik serta psikologis selama kehamilan


1. Pertumbuhan Janin
a. Perkembangan awal embrio
Segera setelah fertilisasi, zigot yang dihasilkan mulai
mengalami pembelahan sel mitosis, yang disebut pembelahan atau
cleavage . Melalui serangkaian tahapan massa sel yang membelah
disebut morula . Setelah mengalami reorganisasi sel dan cairan yang
masuk kedalam sel, morula menjadi blastosit. Saat proses implantasi
berakhir pada hari ke 10 atau ke 11 setelah fertilisasi, periode
embrionik telah dimulai.
b. Perkembangan embrio lebih lanjut
1) 14 hari pertama . Blastula diberi makan oleh sitoplasma. Pembuluh
darah primitive untuk embrio mulai berkembang pada mesoderm
2) Hari ke 14 – 28. Pembuluh darah embrio berhubungan dengan
pembuluh darah pada villi korion plasenta primitif. Sirkulasi
embrio dengan demikian telah terbentuk dan darah dapat
beredar .perkembangan yang terjadi pada janin. Perkambangan
yang terjadi pada janin:
a) Kepala embrio dapat dibedakan dati badannya
b) Tunas – tunas tungkai dan lengan sudah tampak
c) Jantung menonjol dari tubuh dan mulai berdenyut.
3) Hari ke 28 – 42 . Panjang embrio kira – kira 12 mm pada akhir
minggu ke enam . Perkembangan Janin:
a) Dengan mulai memanjang dan tangan mendapatkan bentuknya
b) Telinga tampak, dan terletak lebih rendah
c) Gerakan pertama dapat dideteksi dengan ultrasound
d) mulai dari minggu ke enam
e) Minggu ke 8 . Menandai akhir dari masa embrio
2. Perkembangan Fetus
a. 4-6 minggu

Panjang janin kira-kira 7,5-10 mm (Manuaba, 2010). Terjadi


pembentukan hidung, dagu, palatum, dan tonjolan paru. Jari-jari telah
berbentuk, namun masih tergenggam. Jantung telah terbentuk penuh.
Telinga mulai terbentuk (Saifuddin, 2010).

b. 7-8 minggu. Ukuran janin kira-kira 2,5 cm (Manuaba, 2010). Mata


tampak pada muka, juga terdapat pembentukan alis dan lidah. Bentuk
mirip manusia, dimulai pembentukan genitalia eksterna dan tulang.
Sirkulasi melalui tali pusat dimulai.
c. Minggu ke 8 – 10
Perkembangan janin :
1) Kepala mempunyai ukuran kira – kira sama dengan tubuh .
2) Leher lebih panjang sehingga dagu tidak menyentuh tubuh .
3) Pusat-pusat penulangan atau osifikasi muncul pada tulang
rawan / kartilago.
4) Terbentuk kelopak mata, tetapi tetap menutup sampai minggu ke
25 usus mengalami penonjolan ke dalam funiculus umbilicalis
karena tidak tersedia cukup ruang di dalam perut.
5) Insersi funiculus umbilicalis, sangat rendah pada abdomen .
Apabila perut ibu diraba terlalu keras maka fetus akan bergerak
menjauh.
d. Minggu ke 12
Perkembangan janin:
1) Panjang tubuh kira – kira 9 cm dan berat 14 gram
2) Sirkulasi fetal telah berfungsi secara penuh
3) Traktus renalis mulai berfungsi
4) Terdapat refleks menghisap dan menelan
5) Ganetalia eksterna telah tampak dan dapat ditetapkan jenis
kelaminnya.
e. Minggu ke 12 – 16
Perkembangan janin:
1) Panjang badan kira – kira 16 cm pada akhir
2) Minggu ke 16 dengan berat badan 100 gram
3) Kulit sangat tembus pandang sehingga vasa darah terlihat
4) Timbunan lemak subkutan terjadi menjelang minggu ke 16
5) Rambut mulai tumbuh pada kepala dan lanugo (bulu halus) mulai
tumbuh pada tubuh.
6) Tungkai lebih panjang daripada lengan.
f. Minggu ke 16 – 20
Perkembangan janin:
1) Kecepatan pertumbuhan mulai berkurang
2) Kepala sekarang tegak dan merupakan separuh panjang badan
3) Gambaran wajah telah nyata, dengan telinga yang terletak pada
tempatnya yang normal
4) Kelopak mata, alis mata dan kuku telah tumbuh dengan sempurna
5) Tungkai mempunyai proporsi yang baik terhadap tubuh
6) Kelenjar minyak telah aktif dan vernix caseosa akan melapisi
tubuh fetus/ janin
7) Gerakan fetus dapat dirasakan oleh ibu setelah kehamilan minggu
ke 18
8) Djj dapat didengar setelah minggu ke 20
g. Minggu ke 24 – 28
Perkembangan janin:
1) Mata terbuka, alis dan bulu mata telah berkembang dengan baik
2) Rambut menutupi kepala
3) Lebih banyak timbunan lemak subkutan yang menyebabkan
kerutan kulit berkurang.
h. Minggu ke 28 – 32
Perkembangan janin:
1) Lanugo mulai berkurang
2) Tubuh mulai lebih gemuk karena lemak disimpan disana
i. Minggu ke 32 – 36
Perkembangan janin:
1) Lanugo sebagian besar telah terlepas / rontok tetapi kulit masih
tertutup oleh vernix caseosa.
2) Testis fetus laki – laki terdapat didalam skrotum pada minggu ke
36
3) Ovarium perempuan masih berada di sekitar cavitas pelvic
4) Kuku jari tangan dan kaki mencapai ujung jari
5) Umbilicus sekarang terletak lebih di pusat abdomen.
j. Minggu ke 36 – 40
k. Perkembangan janin:
1) Penulangan / osifikasi tulang tengkorak masih belum sempurna,
tetapi keadaan ini merupakan keuntungan dan memudahkan
lewatnya fetus melalui jalan lahir
2) Gerakan pernapasan fetus dapat di identifikasi pada pemindaian
ultrasound

3. Perubahan Fisiologis Pada Kehamilan


a. Berat Badan
1) Peningkatan berat badan sekitar 25% dari sebelum hamil (rata –
rata 12,5kg).
2) Pada trimester II dan III sebanyak 0,5 kg/minggu
3) Pengaruh dari pertumbuhan janin , pembesaran organ maternal
penyimpanan lemak dan protein , serta peningkatan volume darah
dana cairan interstisial pada maternal .(Marmi,2011:70)
b. Sistem Reproduksi
1) Uterus
a) Berat naik 20 sampai 50 gram
b) Pembesaran uterus karena pengaruh estrogen adalah
hyperplasia dan hipertrofi jaringan otot uterus
c) Kontraksi Braxton hicks terjadi pada minggu ke 6 dengan
teregangnya uterus karena pengaruh estrogen dan
progesterone
2) Serviks
a) Serviks terdapat tanda – tanda chadwick , goodell
b) Serviks uteri mengalami hipervaskularisasi dan pelunakan
(tanda hegar)
c) Lendir serviks meningkat seperti gejala keputihan
3) Ovarium
Fungsi ovarium diambil alih oleh plasenta terutama fungsi
produksi progesteron dan estrogen pada usia kehamilan 16 minggu
. Tidak terjadi kematangan ovum selama kehamilan
4) Payudara
a) Payudara menjadi lebih besar , kenyal , dan terasa tegang
b) Aerola mengalami hiperpigmentasi
c) Papila mamae makin membesar / menonjol
d) Pengeluaran asi belum berlangsung karena prolaktin belum
berfungsi
5) Vulva
Mengalami hipervaskularisasi karena pengaruh progesteron dan
estrogen, berwarna kebiruan .
c. Sistem Muskuloskleketal
1) Pembesaran payudara dan rotasi anterior panggul memungkinkan
untuk terjadinya lordosis
2) Ibu sering mengalami nyeri di bagian punggung dan pinggang
karena mempertahankan posisi stabil,beban meningkat pada otot
punggung dan kolumna vertebrata
d. Adaptasi mukuloskeletal
1) Pengaruh hormonal terdiri dari relaksasi persendian karena
pengaruh hormon relaksin, mobilitas dan pliabilitas (pelunakan)
meningkat pada sendi sakroiliaka dan sakrokoksigeal dan pelvis
untuk persiapan persalinan
2) Pengaruh mekanik yaitu peningkatan berat badan karena
pembesaran uterus serta perubahan postur tubuh
e. Sistem Integumen
Selama kehamilan terjadi perubahan – perubahan pada sistem
organ ibu dikarenakan pengaruh hormon . Perubahan pada sistem
integumen selama hamil disebabkan oleh perubahan keseimbangan
hormon dan peregangan mekanis yang ditandai dengan beberapa
kondisi berikut :
1) Peningkatan aktivitas melanophore stimulating hormone
mengakibatkan hiperpigmentasi wajah (cloasma gravidarum),
payudara, linea alba, dan striae gravidarum. Ada 2 jenis striae
gravidarum yaitu striae livide pada primi berwarna putih kebiruan
dan striae albican pada multi berwarna putih agak kehitaman.
2) Perubahan umum lainnya yang timbul adalah peningkatan
ketebalan kulit dan lemak subdermal, hiperpigmentasi,
pertumbuhan rambut dan kuku, percepatan aktivitas kelenjar
keringat dan sebasea, serta peningkatan sirkulasidan aktivitas
vasomotor. (Sulistyawati,2012:65)
f. Sistem Respirasi
Kebutuhan oksigen meningkat 15–20% , diagfragma terdorong
ke atas, hiperventilasi, pernapasan dangkal (20–24x/menit)
mengakibatkan penurunan kompliansi dada,volume residu, dan
kapasitas paru serta terjadi peningkatan volume tidal. Oleh karena itu
sistem respirasi selama kehamilan dapat mengakibatkan peningkatan
inspirasi dan ekspirasu dalam pernapasa , yang secara langsung juga
memengaruhi suplai oksigen dan karbondioksida pada janin .Ibu hamil
bernapas lebih dalam (meningkatkan volume tidal), tetapi frekuensi
napasnya kira – kira dua kali lebih cepat bernapas dalam 1 menit.
Peningkatan volume tidal menyebabkan peningkatan volume napas
selama 1 menit sekitar 26%. Peningkatan volume napas 1 menit
disebut hiperventilasi kehamilan yang menyebabkan konsentrasi CO2
di alveoli menurun. Peningkatan kadar progesterone menyebabkan
hiperventilasi kehamilan. Kesadaran ibu hamialakan kebutuhan anpas
meningkat, namun beberapa ibu mengeluh mengalami dipsnea saat
istirahat akibat penekanan diagfragma.
g. Sistem Gastrointestinal
Selama masa hamil , nafsu makan meningkat, sekresi usus
berkurang, fungsi hati berubah, dan absorpsi nutrient meningkat.
Aktivitas peristaltik menurun, akibatnya bising usus menghilang,
sehingga menyebabkan mual muntah, konstipasi. Aliran darah ke
panggul dam tekanan vena meningkat, sehingga menyebabkan
hemorrhoid pada akhir kehamilan.
h. Sistem Kardiovaskuler
Hipertrofi atau dilatasi ringan jantung mungkin disebabkan
oleh peningkatan volume darah dan curah jantung. Oleh karena
diafragma terdorong keatas, jantung terangkat ke atas lalu berotasi ke
depan dan ke kiri . Peningkatan ini juga menimbulkan perubahan hasil
auskultasi yang umum terjadi selama masa hamil. Perubahan pada
auskultasi mengiringi perubahan ukuran dan posisi jantung .
(Hutahaean , 2013:55)
i. Sistem Perkemihan
Bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih akan tertekan
oleh uterus yang mulai membesar sehingga menimbulkan sering
berkemih. Selain itu ginjal akan membesar, glomerular filtration rate
and renal plasma flowjuga akan meningkat. Pada ekskresi akan
dijumpai kadar amino dan vitamin yang larut air dalam jumlah yang
lebih banyak. (Prawirohardjo,2008:135)

4. Perubahan Psikologis Selama Kehamilan


a. Trimester
Trimester pertama ini sering dirujuk sebagai masa penentuan.
Penentuan untuk menerima kenyataan bahwa ibu sedang hamil. Segera
setelah konsepsi, kadar hormon progesteron dan estrogen dalam tubuh
akan meningkat dan ini menyebabkan timbulnya mual dan muntah
pada pagi hari, lemah,lelah dan membesarnya payudara. Ibu merasa
tidak sehat dan sering kali membenci kehamilannya (Kamariyah dkk,
2014:39).
b. Trimester II
Trimester kedua sering disebut sebagai periode pancaran
kesehatan, saat ibu merasa sehat. Ibu sudah menerima kehamilannya
dan mulai dapat menggunakan energy serta pikirannya secara
konstruktif (Kumalasari, 2015:8)
c. Trimester III
Trimester ketiga sering kali disebut periode menunggu dan
waspada sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu
kelahiran bayinya. Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul
kembali pada trimester ketiga dan banyak ibu yang merasa dirinya
jelek. Disamping itu, ibu mulai merasa sedih karena akan berpisah dari
bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil.
Pada trimester inilah ibu memerlukan keterangan dan dukungan dari
suami, keluarga dan bidan (Dewi dkk, 2011:110).

Anda mungkin juga menyukai