Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH MATERNITAS

“Pemberian Salep Mata Pada Bayi Baru Lahir”

Disusun oleh:

Kelompok 5B

Eli Irna Erviana

Novia Leastari Lubis

Nunik Fitoloka

Ririn Anggraeni Lestari

Dosen Pengajar:

Dr. Nur Elly, S.Kp., M.Kes

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
PRODI DIII KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. karena atas rahmat dan hidayahnya kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar. Sebelumnya terima kasih kepada teman-teman
yang telah membantu dan ikut bekerjasama dalam proses penulisan makalah ini. Serta tak lupa
kami ucapkan terima kasih kepada Dr. Nur Elly, S.Kp., M.Kes selaku Dosen Pengajar pada mata
kuliah Maternitas yang sudah berperan penting dalam memberikan ilmu kepada kami sehingga
makalah yang berjudul “Pemberian Salep Mata Pada Bayi Baru Lahir” ini dapat selesai tepat
pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu, untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
Maternitas. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang pemberian
salep mata pada bayi baru lahir bagi para pembaca dan juga penulis. Kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna, masih banyak kekurangan baik dari segi isi maupun
penulisan. Hal ini disebabkan keterbatasan kami, maka karena itu kami mengarapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun demi perbaikan makalah selanjutnya. Semoga apa yang telah
kami sampaikan dalam makalah ini bisa mengandung banyak manfaat khususnya bagi kami yang
masih tahap belajar dan umum bagi semua pembaca.

Bengkulu, 3 Maret 2022

Kelompok 5B
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1

A. Latar belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan masalah....................................................................................................1
C. Tujuan masalah........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................3

A. Definisi....................................................................................................................3
B. Tujuan Pemberian Salep Mata.................................................................................3
C. Indikasi....................................................................................................................3
D. Kontra Indikasi .......................................................................................................3
E. Hal Yang Harus Diperhatikan Pada Pemberian Salep Mata BBL...........................4
F. SOP Pemberian Salep Mata Pada Bayi Baru Lahir.................................................4

BAB III PENUTUP..........................................................................................................6

A. Kesimpulan..............................................................................................................6
B. Saran........................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Obat mata biasanya berbentuk cairan (obat tetes mata) dan oitmen/ obat salep
yang dikemas dalam bentuk kecil. Karena sifat selaput lendir dan jaringan mata yang
lunak dan responsif terhadap obat, maka obat mata biasanya diramu dengan kekuatan
yang rendah. Sedangkan salep mata atau dalam istilah farmasi disebut oculenta adalah
salep yang digunakan pada mata. Salep ini harus sterildan disimpan di dalam tube salep
mata yang steril. Pemberian obat ini bertujuan untuk mengobati gangguan pada mata,
untuk mendilatasi pupil pada pemeriksaan struktural internal mata, untuk melemahkan
otot lensa mata pada pengukuran refraksi mata, untuk mencegah kekeringan pada mata.
Dalam dunia kesehatan salep atau obat mata sering digunakan untuk pengobatan pada
mata. Obat mata tersebut digunakan dari mulai orang dewasa hingga bayi baru lahir. Pada
bayi baru lahir biasanya obat mata digunakan untuk membersihkan mata bayi dari air
ketuban yang menempel pada bagian mata bayi tersebut. Bayi bisa saja terkena air
ketuban jika ia lahir dengan ketuban keruh, preeklamsi, vacum, jalan lahir macet atau ke
jadian lain serupa yang dapat mengganggu mata bayi untuk melihat secara jernih. Maka
obat mata biasa diberikan pada bayi baru lahir pada kejadian-kejadin tersebut.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana cara penggunaan salep mata pada bayi baru lahir yang benar dan tepat?

C. Tujuan Masalah
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memahamii bagaimana cara pemberian salep mata pada bayi baru
lahir yang baik dan benar sesuai dengan SOP
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa dapat memahami apa tujuan pemberian salap mata pada bayi baru lahir
b. Mahasiswa dapat mengetahui apa indikasi dan kontra indikasi dalam pemberian
salep mata pada bayi baru lahir
c. Mahasiswa mampu mengetahui langkah-langkah dalam pemberian salep mata pada
bayi baru lahir
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi
Salep mata adalah salep yang digunakan pada mata. Pada pembuatan salep mata
harus diberikan perhatian khusus. Sediaan dibuat dari bahan yang sudah disterilkan
dengan perlakuan aseptik yang ketat serta memenuhi syarat uji sterilitas (Anonim, 1995).
Salep adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat
luar. Bahan obatnya harus larut atau terdispersi homogen dalam dasar salep yang
cocok (Anief, 2000). Berbeda dengan salep dermatologi, salep mata harus steril. Salep
mata harus memenuhi uji sterilitas sebagaimana tertera pada kompendia resmi. Jadi, salep
mata dapat diartikan sebagai sediaan setengah padat yang mudah dioleskan ditujukan
untuk  pemakaian topikal pada kulit ataupun selaput lendir pada bagian mata atau
sekitarnya, di mana bahan obat harus larut atau terdispersi homogen dalam dasar salep
yang sesuai.
B. Tujuan Pemberian Salep Mata 
Untuk pencegahan penyakit mata karena klamidia (penyakit menular seksual)
perlu diberikan obat mata pada jam pertama persalinan, yaitu pemberian obat mata
eritromisin 0.5 % atau tetrasiklin 1 %, sedangkan salep mata biasanya diberikan 5 jam
setelah bayi lahir.
C. Indikasi
Biasanya obat salep mata digunakan dengan indikasi sebagai berikut:
1. Meredakan sementara mata merah akibat iritasi ringan yang dapat disebabkan oleh
debu, sengatan sinar matahari, pemakaian lensa kontak, alergi atau sehabis berenang.
2. Antiseptik dan antiinfeksi.
3. Radang atau alergi mata
D. Kontraindikasi
Obat salep mata yang mengandung nafazolin hidroksida tidak boleh digunakan
pada  penderita konjutivitis atau penyakit mata lainnya yang hebat, bayi dan anak.
Kecuali dalam pegawasan dan nasehat dokter.
E. Keuntungan dan kerugian
Keuntungan utama suatu salep mata terhadap larutan untuk mata adalah
penambah waktu hubungan anatara obat dengan obat dengan mata, dua sampai empat
kali lebih besar apabila dipakai salep dibandingkan jika dipakai larutan garam. Satu
kekurangan bagi pengggunaan salep mata adalah kaburnya pandangan yang terjadi begitu
dasar salep meleleh dan menyebar melalui lensa kontak. (Ansel, 1989). Sediaan mata
umumnya dapat memberikan bioavailabilitas lebih besar daripada sediaan larutan dalam
air yang ekuivalen. Hal ini disebabkan karena waktu kontak yang lebih lama sehingga
jumlah obat yang diabsorbsi lebih tinggi. Salep matadapat mengganggu penglihatan,
kecuali jika digunakan saat akan tidur (Remington Pharmaceutical Science,1990). 
F. Hal yang hharus diperhatikan ketika memberikan obat tetes atau salep mata
1. Perawatan mata harus segera dikerjakan, tindakan ini dapat dikerjakan setelah bayi
selesai dengan perawatan tali pusat
2. Yang lazim dipakai adalah larutan perak nitrat atau neosporin dan langsung
diteteskan pada mata bayi segera setelah lahir
3. Bayi baru lahir sangat rentan terhadap infeksi, pastikan untuk melakukan tindakan
pencegahan infeksi berikut ini:
a. Cuci tangan secara seksama sebelum dan setelah melakukan kontak dengan bayi.
b. Pakai sarung tangan bersih pada saat menangani bayi yang belum dimandikan.
c. Pastikan bahwa semua peralatan, termasuk klem gunting dan benang tali pusat
telah didinfeksi tingkat tinggi atau steril, jika menggunakan bola karet penghisap,
pakai yang bersih dan baru.
d. Pastikan bahwa semua pakaian, handuk, selimut serta kain yang
digunakan.Pastikan bahwa timbangan, pipa pengukur, termometer, stetoskop dan
benda- benda lainnya yang akan bersentuhan dengan bayi dalam keadaan bersih
(dekontaminasi dan cuci setiap setelah digunakan). (Dep.kes.RI, 2002).
G. SOP Pemberian Salep Mata Baru Lahir
1. Persiapan Alat
a. Salep mata
b. Bengkok
c. Kapas
2. Fase orientasi
a. Salam terapeutik
b. Evaluasi validasi
c. Informed consent
3. Langkah kerja
a. Mencuci tangan (gunakan sabun dan air bersih mengalir ) kemudian keringkan
b. Menjelaskan kepada keluarga tentang maksud dan tujuan pemberian salep mata
c. Memposisikan bayi dengan nyaman
d. Tarik kelopak mata bagian bawah Ke arah bawah
e. Memberikan salep mata pada mata bayi dalam satu garis lurus mulai dari terdekat
hidung menuju bagian luar mata
f. Ujung tabung salep mata tidak boleh menyentuh mata bayi
g. Setelah selesai beri penjelasan pada keluarga untuk tidak mengelap salep mata
pyang dioleskan pada bayi
h. Rapikan bayi dan alat
i. Cuci tangan dan dokumentasikan tindakan
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pemberian salep mata pada bayi baru lahir sangat penting diberikan hal ini untuk
pencegahan penyakit mata karena klamidia (penyakit menular seksual) perlu
diberikan obat mata pada jam pertama persalinan, yaitu pemberian obat mata
eritromisin 0.5 % atau tetrasiklin 1 %, sedangkan salep mata biasanya diberikan 5 jam
setelah bayi lahir.

B. Saran
Pemberian salep mata pada bayi baru lahir hendaknya perlu dilakukan sesuai
dengan standar yang berlaku agar tidak menimbulkan efek samping terhadap bayi itu
sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

Arief, M.2000. Ilmu Meracik Obat Teori dan Praktik. Yogyakarta : Gadjah Mada University pres

G.Bare, Brenda.C Smeltzer, Suzanne. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner
dan Suddarth Edisi 8. Jakarta : EGC

Lusiana El Sinta B. 2019. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Neonatus, Bayi, dan Anak. Jawa
Timur: Indomedika Pustaka

Anda mungkin juga menyukai