Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH PPK

GANGGUAN PENGELIHATAN

Disusun dalam rangka memenuhi tugas PPK

Dosen pengampu : Agustiningsih S. Kep., Ns.

Disusun Oleh :

1. Anitasari / 20211317

2. Aulia Safitri / 20211318

3. Baitti Nurul Anggraini / 20211319

4. Dewi Nur Aeni / 20212320

5. Dewi Puspitasari / 20211321

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANTUL

TA. 2022/2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan


Rahmat Inayah serta Magfirah kepada kami sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini yang membahas tentang Masalah Pengelihatan .

Adapun penulisan makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi terkait


dengan Masalah Pengelihatan. Oleh sebab itu, terselesaikannya makalah ini tentu saja
bukan karena kemampuan kami semata. Tetapi karena adanya bantuan serta dorongan
dari pihak- pihak yang terpaut. Sehubungan dengan hal tersebut, perlu rasanya kami
dengan ketulusan hati mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang tidak
dapat kami sebutkan satu persatu, yang sudah membantu menuntaskan makalah ini.

Dalam penataan makalah ini, kami menyadari pengetahuan serta pengalaman


kami masih sangat terbatas. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan terdapatnya
kritik serta anjuran dari bermacam pihak supaya makalah ini dapat menjadi lebih baik.

27 Mei 2022

Penulis
DAFTAR ISI

COVER .................................................................................................................................i

KATA PENGANTAR .........................................................................................................ii

DAFTAR ISI........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1

Latar Belakang.......................................................................................................................1

Rumusan Masalah..................................................................................................................1

Tujuan.....................................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................4

BAB III PENUTUP............................................................................................................16

Kesimpulan...........................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................18
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gangguan penglihatan masih menjadi sebuah masalah di dunia. Angka kejadian


gangguan penglihatan di dunia cukup tinggi yakni mencakup 4,25 % dari penduduk
dunia atau sekitar 285 juta orang dimana 86% diantaranya mengalamipenglihatan
yang lemah dan 14% sisanya mengalami kebutaan. Gangguan penglihatan itu
disebabkan berbagai macam penyakit seperti gangguan refraktif yang tidak terkoreksi
(42%), katarak (33%), glaukoma (2%), trakoma (1%), diabetes retinopati (1%),
penyebab lain (18%). Untuk di negara kita, Indonesia memiliki angka kebutaannya
tertinggi di wilayah Asia Tenggara. Hasil survey kesehatan indera penglihatan dan
pendengaran tahun 1993 – 1996 menunjukkan angka kebutaan 1,5 % dengan
penyebab utama katarak (0,78%), glaukoma (0,20%), kelainan refraksi (0,14%), dan
penyakit – penyakit lain yang berhubungan dengan lanjut usia (0,38%) (Kepmenkes,
2005). Dari data tersebut dapat diketahui bahwa di Indonesia bahwa katarak dan
glaukoma adalah dua penyebab utama kebutaan.

Glaukoma berasal dari kata Yunaini “Glaukos” yang berarti hijau kebiruan yang
memberikan kesan warna tersebut pada pupil penderita glaukoma. Glaukoma
merupakan kelompok penyakit saraf optik yang melibatkan hilangnya sel ganglion
retina (Ilyas, 2014). Secara pengertian glaukoma adalah suatu neuropati optik kronik
didapat yang ditandai oleh pencekungan (cupping) diskus optikus dan pengecilan
lapang pandang (Vaughan, 2014). Glaukoma akan terjadi bila cairan mata di dalam
bola mata pengalirannya terganggu. Pada mata yangsehat dan normal, cairan mata ini
akan masuk ke dalam bilik mata dan keluarmelalui celah halus (trabekulum) di daerah
yang disebut sebagai sudut bilik mata, yang terletak antara selaput pelangi dan selaput
bening. Pada tahun 1996, jumlah penderita glaukoma di Indonesia diperkirakan
sekitar 0,2 % dari populasi. Glaukoma menempati posisi nomor dua penyebab
kebutaan setelah katarak (0,78 %). Pada tahun 2003, jumlah penderita glaukoma
sekitar 0,17 % sebagai penyebab kebutaaan. Hal ini menunjukkan bahwa dari tahun
ke tahun jumlah

penderita glaukoma masih belum banyak berubah.

B. Rumusan Masalah

1. Pengertian Gangguan Pengelihatan ?

2. Faktor yang menyebabkan Gangguan Pengelihatan ?

3. Contoh Gangguan Pengelihatan ?

4. Cara Mengatasi Gangguan Pengelihatan ?

5. Cara mencegah Gangguan Pengelihatan ?

C. Tujuan

1. Mahasiswa dapat mengetahui Pengertian Gangguan Pengelihatan

2. Mahasiswa dapat mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan Gangguan


Pengelihatan

3. Mahasiswa dapat mengetahui contoh dari Gangguan Pengelihatan

4. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara mengatasi Gangguan Pengelihatan


II . PEMBAHASAN

A. Pengertian Gangguan Pengelihatan

Gangguan penglihatan adalah adanya kelainan yang menyebabkan gangguan pada


penglihatan normal. Berbagai jenis gangguan penglihatan dapat disebabkan oleh
beberapa kondisi medis dan kelainan tertentu. Beberapa penyebab gangguan
penglihatan bersifat sementara dan dapat diatasi dengan pengobatan. Namun,
beberapa penyebab bisa menyebabkan gangguan penglihatan yang permanen.

B. Faktor yang meenyebabkan Gangguan Pengelihatan

1.Gangguan autoimun, seperti myasthenia gravis

2. Katarak

3. Lensa mata yang keruh

4. jaringan parut atau infeksi pada kornea

5. diabetes

6. hipertensi

7. cedera atau ketidakteraturan pada lensa mata dan kornea

8. kelemahan otot

9. kondisi saraf, seperti multiple sclerosis dan sindrom Guillain-Barre


10. usia lanjut

11. glaukoma

12. Penyakit keturunan

13. degenerasi makula

14. neuritis optik , atau radang saraf optik

15. trauma

16. tumor

C. Contoh Gangguan Pengelihatan

1. Buta Warna

Buta warna merupakan suatu keadaan di mana seseorang tidak dapat melihat
spektrum warna tertentu. Buta warna sebagian adalah suatu keadaan di mana
seseorang tidak dapat melihat spektrum warna merah dan atau hijau. Buta warna
sebagian dapat dibagi menjadi beberapa jenis tergantung pada keparahan dan
spektrum warna yang tidak dapat dilihat.Buta warna komplit (amat sangat jarang)
merupakan suatu keadaan di mana seseorang tidak dapat melihat seluruh spektrum
warna. Dengan kata lain penderita hanya dapat melihat warna hitam dan putih.
Menggunakan kacamata berwarna mungkin dapat membantu seorang penderita buta
warna melihat dengan lebih baik.

2. Rabun Jauh (Miopia)

Saat Anda menderita rabun jauh atau miopia, maka segala sesuatu yang berada pada
jarak tertentu atau jauh akan terlihat kabur. Resiko Anda untuk menderita gangguan
mata yang satu ini akan meningkat bila salah satu atau kedua orang tua Anda
menderita miopia atau bila Anda sering membaca dengan jarak dekat.
Penyebab dari miopia biasanya adalah karena bola mata terlalu panjang atau bentuk
kornea yang abnormal atau akibat adanya kelainan pada lensa mata. Berbagai
kelainan tersebut menyebabkan titik fokus jatuh tepat di depan retina, bukan pada
retina. Gejala miopia biasanya mulai terjadi saat anak memasuki usia sekolah dan
remaja. Anak biasanya akan memerlukan penggantian kacamata beberapa kali karena
perubahan minus matanya. Keadaan ini biasanya akan stabil (minus tidak berubah
lagi) saat anak berusia awal 20 tahun. Penderita miopia biasanya mengalami kesulitan
untuk mengemudi, berolahraga, atau melihat papan iklan atau bahkan televisi. Gejala
yang biasa ditemukan adalah pandangan kabur, sering menyipitkan mata, dan mata
terasa sangat lelah. Untuk mengatasinya, Anda dapat menggunakan kacamata, lensa
kontak, atau melakukan tindakan pembedahan laser. Tindakan pembedahan laser
(iLASIK) merupakan suatu teknik pembedahan untuk membentuk ulang kornea mata
Anda yang dapat membantu mengatasi rabun jauh, rabun dekat, maupun silinder.
Tindakan pembedahan ini memiliki tingkat kesuksesan yang cukup tinggi (lebih dari
90%), akan tetapi sebaiknya tidak dilakukan bila Anda memiliki mata kering yang
cukup parah, memiliki bentuk kornea yang tipis atau abnormal, atau menderita
gangguan penglihatan berat. Efek samping yang mungkin terjadi adalah sensitif
terhadap cahaya.

3. Rabun Dekat (Hiperopia)

Sebagian besar orang dilahirkan dengan rabun dekat ringan, yang biasanya akan
menghilang saat memasuki usia kanak-kanak. Bila rabun dekat tetap ada, maka orang
tersebut biasanya akan mengalami kesulitan untuk melihat benda-benda yang terletak
cukup dekat dengannya (benda tampak kabur atau buram). Keadaan ini dapat
menurun dalam keluarga. Rabun dekat seringkali terjadi karena bentuk bola mata
terlalu pendek. Hal ini menyebabkan titik fokus jatuh di belakang retina, bukan pada
retina. Pada kasus yang berat, penderita juga dapat mengalami kesulitan melihat
benda atau objek yang terletak cukup jauh. Selain kelainan bentuk bola mata, kelainan
bentuk kornea atau lensa juga dapat menyebabkan terjadinya rabun dekat. Anak-anak
yang menderita rabun dekat biasanya memiliki mata juling (strabismus) atau mata
malas (amblyopia) dan mungkin mengalami kesulitan membaca. Oleh karena itu,
dianjurkan untuk memeriksakan kesehatan mata anak Anda ke seorang dokter
spesialis mata. Gejala yang dapat ditemukan adalah kesulitan untuk membaca,
pandangan kabur di malam hari, mata terasa lelah, dan nyeri kepala. Untuk
mengatasinya, gunakanlah kacamata atau lensa kontak atau melakukan tindakan
pembedahan.

4. Presbiopia

Kesulitan membaca tulisan merupakan salah satu tanda penuaan. Keadaan ini disebut
dengan presbiopia (artinya mata tua dalam bahasa Yunani). Pada sebagian besar
orang, keadaan ini mulai terjadi saat mereka memasuki usia 40 tahun. Presbiopia
terjadi karena lensas mata menjadi kurang fleksibel dan tidak dapat mengubah
bentuknya untuk memfokuskan penglihatan pada benda yang berjarak dekat. Untuk
mengatasinya, gunakanlah kacamata.

5. Astigmatisma (Silinder)

Jika Anda menderita astigmatisma atau silinder pada salah satu atau kedua bola mata,
maka pandangan Anda pada jarak berapa pun biasanya terganggu. Keadaan ini terjadi
saat kornea memiliki bentuk yang tidak normal. Akibatnya, terbentuk banyak titik
fokus yang jatuh pada berbagai tempat pada retina. Penggunaan kacamata atau lensa
kontak dapat membantu mengatasinya. Selain itu, tindakan pembedahan juga dapat
membantu mengatasinya.

Gejala yang dapat ditemukan adalah pandangan kabur, nyeri kepala, dan mata terasa
sangat lelah.

6. Glaukoma

Glaukoma dapat membuat Anda kehilangan penglihatan Anda dengan merusak saraf
optik di dalam mata Anda. Penderita mungkin tidak akan mengalami gejala apapun.
Gejala awal yang biasa ditemukan adalah hilangnya lapang pandang sebagian,
awalnya lapang pandang samping, yang kemudian akan diikuti oleh hilangnya lapang
pandang pusat. Pada sebagian besar kasus glaukoma, peningkatan tekanan di dalam
mata menyebabkan terjadinya kerusakan saraf optik dan membuat penderita
kehilangan penglihatannya. Pada keadaan normal, mata manusia dipenuhi oleh cairan
yang berfungsi untuk memberikan nutrisi pada berbagai struktur di dalam mata. Akan
tetapi, bila cairan ini menjadi berlebihan, maka tekanan di dalam mata Anda pun akan
meningkat dan merusak saraf optik yang terletak di bagian belakang mata. Untuk
mendeteksi adanya glaukoma sedini mungkin, dianjurkan agar Anda melakukan
pemeriksaan mata secara teratur setiap 1-2 tahun sekali, terutama bila Anda telah
berusia lebih dari 40 tahun. Glaukoma dapat diatasi dengan obat-obatan atau tindakan
pembedahan. Tanpa pengobatan glaukoma akan menyebabkan terjadinya kebutaan
total.

7. Degenerasi Makula

Age related macular degeneration (AMD) atau degenerasi makula terkait usia akan
merusak dan menghancurkan penglihatan pusat, yang akan membuat Anda sulit untuk
membaca atau mengemudi kendaraan bermotor. Gejala yang dapat ditemukan adalah
lapang pandang pusat tampak hitam atau garis lurus tampak bergelombang. Resiko
terjadinya AMD akan meningkat bila Anda berusia lebih dari 60 tahun, merokok,
memiliki tekanan darah tinggi, menderita obesitas, berjenis kelamin wanita, atau
memiliki anggota keluarga yang menderita glaukoma. AMD terjadi akibat adanya
gangguan yang mengenai bagian pusat dari retina, yang disebut dengan makula.
Degenerasi makula terbagi menjadi 2 jenis yaitu "basah" dan "kering". Pada AMD
"kering", biasanya ditemukan kumpulan bintik kuning yang disebut dengan drusen
pada makula. Seiring dengan semakin memburuknya penyakit, jaringan makula pun
akan hancur. Hal ini tentu saja akan mengganggu proses penghantaran sinyal dari
retina ke dalam otak.

Pada AMD "basah", terbentuk pembuluh darah abnormal, yang akan membentuk
jaringan parut pada makula dan merusak makula. Garis lurus yang tampak
bergelombang merupakan gejala awal dari AMD "basah". AMD "basah" merupakan
jenis AMD yang lebih berat dan lebih cepat berkembang. Kedua jenis AMD akan
membuat lapang pandang pusat Anda tampak seperti suatu area kehitaman.

8. Retinopati Diabetikum

Diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2 dapat menyebabkan hilangnya penglihatan


sebagian dan berujung pada kebutaan. Hal ini disebabkan oleh kerusakan pembuluh
darah kecil di dalam retina. Keadaan ini biasanya dapat diobati, akan tetapi jangan
tunggu hingga gejala timbul. Saat gejala seperti penglihatan kabur, bintik hitam, atau
nyeri mata timbul; maka penyakit mungkin sudah berat. Oleh karena itu, dianjurkan
agar orang yang menderita diabetes melakukan pemeriksaan mata setiap tahun,
bahkan lebih sering bila mereka sudah mulai mengalami gangguan mata karena
diabetes. Cara terbaik untuk mencegah terjadinya retinopati diabetikum adalah dengan
menjaga kadar gula darah Anda tetap dalam batas normal.

Kadar gula darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah kecil yang berfungsi
untuk memberi nutrisi pada retina. Pembuluh darah ini dapat membengkak, rusak, dan
akhirnya membuat cairan di dalamnya merembes keluar. Pada beberapa kasus, dapat
terbentuk berlusin-lusin pembuluh darah baru yang abnormal (retinopati proliferatif).
Pembuluh darah abnormal yang baru terbentuk ini sangat rapuh dan dapat pecah
dengan mudah. Berbagai proses ini secara berangsur-angsur akan merusak retina dan
menyebabkan penglihatan menjadi kabur atau bahkan buta.

9. Katarak

Saat memasuki usia 80 tahun, sebagian besar orang pasti akan mengalami katarak.
Katarak akan membuat penglihatan Anda menjadi kabur secara perlahan, yang akan
membuat Anda sulit membaca, mengemudi, dan melihat di malam hari. Diabetes,
merokok, atau menghabiskan terlalu banyak waktu berjemur di bawah sinar matahari
dapat meningkatkan resiko terjadinya katarak. Tindakan pembedahan yang bertujuan
untuk mengganti lensa mata sangat efektif dalam mengatasi katarak.Pada keadaan
normal, lensa mata yang sehat berfungsi untuk memfokuskan cahaya ke retina.
Seiring dengan semakin bertambahnya usia seseorang, protein pun akan menumpuk di
dalam lensa mata, yang membuat lensa menjadi keruh. Hal ini akan membuat fokus
cahaya tidak jatuh tepat pada retina. Akibatnya, penglihatan pun akan menjadi buram,
ketajaman penglihatan warna berubah, dan silau saat melihat cahaya terutama di
malam hari. Katarak tahap lanjut bahkan dapat terlihat dengan mata telanjang, di
mana bagian tengah mata berwarna putih.

10. Retinitis Pigmentos

Retinitis pigmentosa merupakan suatu gangguan mata yang dapat diturunkan dari
orang tua. Gangguan ini biasanya bermula dari gangguan penglihatan di malam hari.
Gejala berikutnya yang terjadi adalah gangguan lapang pandang samping secara
perlahan, yang lama-kelamaan akan membuat penderita seperti melihat di dalam
terowongan, yang akan berujung pada kebutaan.Pada penderita retinitis pigmentosa,
jaringan retina yang sensitif terhadap cahaya akan mati secara perlahan setelah
bertahun-tahun. Saat hal ini terjadi, maka jaringan retina ini pun akan berhenti
mengirimkan sinyal ke dalam otak dan membuat Anda kehilangan penglihatan Anda.

Pada pemeriksaan mata, dokter biasanya akan menemukan bintik hitam abnormal
(pigmen) di sekitar retina. Selain itu, penderita juga dapat mengalami katarak dini dan
pembengkakan retina (edema makula).Sebuah penelitian menunjukkan bahwa
konsumsi vitamin A dosis tinggi dapat membantu mengembalikan penglihatan yang
hilang. Akan tetapi, dianjurkan agar Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter
Anda sebelum mengkonsumsi vitamin A dosis tinggi karena dapat dapat beracun.

11. Floater

Bintik hitam atau benang halus yang bergerak pada penglihatan disebut dengan
floater, yang merupakan debris atau kotoran di dalam cairan vitreus. Floater biasanya
tidak akan menutupi penglihatan dan lebih mudah terlihat pada cahaya terang. Floater
merupakan hal sering ditemukan dan biasanya tidak berbahaya. Akan tetapi, bila
mereka muncul secara mendadak atau lebih sering dan tampak lebih banyak atau
Anda juga melihat kilatan cahaya; segera periksakan diri Anda ke seorang dokter
spesialis mata. Bintik putih atau hitam yang menetap dan hilangnya lapang pandang
samping secara mendadak juga merupakan pertanda bahwa Anda harus segera
memeriksakan diri ke seorang dokter.

12. Ambliopia (Mata Malas)

Saat Anda masih kanak-kanak, bila salah satu mata Anda tidak dapat melihat dengan
baik, maka otak Anda terkadang akan lebih "menyayangi" mata yang satu lagi.
Keadaan ini disebut dengan ambliopia. Ambliopia dapat terjadi karena mata juling
atau gangguan ketajaman penglihatan pada salah satu mata. Perban atau obat tetes
mata yang bertujuan untuk membuat mata yang sehat memiliki penglihatan yang
kabur dapat memaksa otak untuk menggunakan mata yang lainnya. Jika keadaan ini
tidak segera diatasi di masa kanak-kanak, gangguan penglihatan karena ambliopia
dapat bersifat permanen.

13. Benda Asing Pada Mata

Banyak ujung saraf terletak pada permukaan kornea Anda, jadi adanya benda yang
sangat kecil sekalipun dapat membuat Anda kesakitan atau tidak nyaman. Saat Anda
menemukan adanya benda asing pada mata Anda, jangan menggosok mata Anda atau
Anda akan menyebabkan terjadinya kerusakan serius pada mata Anda. Bersihkan
mata Anda secara perlahan dengan air.Jika benda asing pada mata Anda tidak juga
berhasil keluar, segera periksakan diri Anda ke seorang dokter spesialis mata yang
dapat mengangkatnya dengan mudah dan yang akan memberikan obat tetes mata yang
mengandung antibiotika untuk mencegah terjadinya infeksi pada kornea mata Anda.

14. Mata Kering

Air mata berfungsi untuk melumasi mata Anda. Oleh karena itu, jika aliran air mata
berkurang; misalnya akibat udara kering, penuaan, atau gangguan kesehatan lainnya;
maka mata Anda dapat terasa nyeri dan teriritasi. Pada beberapa orang yang
menderita mata kering ringan, penggunaan obat tetes mata yang berisi air mata buatan
biasanya dapat membantu. Akan tetapi, bila Anda menderita mata kering yang cukup
berat, maka Anda mungkin membutuhkan obat lain atau tindakan pembedahan untuk
mengatasinya.

15. Infeksi Mata

Infeksi mata merupakan peradangan pada mata yang disebabkan oleh infeksi virus,
bakteri, bahan iritan, atau alergi. Gejala yang biasa ditemukan adalah mata tampak
merah, terasa gatal atau panas, dan belekan. Sebagian besar infeksi mata disebabkan
oleh infeksi virus yang tidak membutuhkan pengobatan antibiotika. Dokter hanya
akan memberikan antibiotika bila peradangan mata Anda disebabkan oleh infeksi
bakteri. Karena infeksi mata yang disebabkan oleh virus dan bakteri sangat menular,
maka pastikan Anda lebih sering mencuci tangan Anda hingga sembuh. Jika gatal
merupakan keluhan utama Anda, maka kemungkinan besar penyebabnya adalah
alergi.

16. Stye (Bintitan)

Stye merupakan suatu benjolan merah lunak yang tampak seperti jerawat pada atau di
dekat tepi kelopak mata. Stye merupakan salah satu jenis infeksi pada kelopak mata
(blefaritis). Stye biasanya akan sembuh dalam waktu 1 minggu. Untuk mempercepat
penyembuhan, kompreslah stye dengan kompres hangat 3-6 kali setiap hari. Jangan
menggunakan lensa kontak atau riasan mata hingga stye sembuh.

17. Alergi

Alergi dapat membuat mata Anda menjadi berair dan gatal. Serbuk sari, rumput, debu,
dan bulu binatang merupakan pemicu alergi yang paling sering ditemukan. Untuk
menghindari kekambuhan, pastikan jendela kamar dan mobil Anda selalu tertutup.
Gunakan seprai dan sarung bantal yang bersifat hipoalergenik. Bersihkan rumah Anda
dengan benar setiap harinya. Untuk mengatasi gejala, dokter biasanya akan
memberikan obat tetes mata anti alergi, air mata buatan, dan obat anti alergi.

D. Cara mengatasi Gangguan Pengelihatan

1. Obat

Pemberian obat-obatan kadang-kadang dapat mengobati kondisi yang mendasarinya


sehingga mereka tidak lagi menyebabkan gejala.

2. Perubahan pola makan

ika Anda memiliki diabetes yang tidak terkontrol, tetapi mampu menurunkan berat
badan dan mengendalikan penyakit diabetes yang Anda derita, perubahan dalam pola
makan Anda terkadang dapat mencegah terjadinya gangguan penglihatan.

3. Kacamata dan lensa kontak

Penggunaan kacamata dan lensa kontak mungkin dapat memperbaiki gangguan


penglihatan yang tidak dapat diperbaiki dengan perawatan lain.

4.Pembedahan

Bila perlu, pembedahan dapat membantu meringankan atau memperbaiki saraf dan
otot yang rusak.

E. Cara mencegah Gangguan Pengelihatan

1. Rutin Memeriksakan Mata

Segera pergi ke dokter jika mengalami keluhan pada mata.

2. Mengontrol Kondisi Kesehatan Kronis

Kondisi tertentu, seperti diabetes dan tekanan darah tinggi dapat memengaruhi
penglihatan jika kamu tidak menerima perawatan yang tepat.
3. Lindungi Mata dari Sinar UV Matahari

Pakai kacamata hitam yang menghalangi radiasi ultraviolet (UV).

4. Mencegah Cedera Mata

Kenakan kacamata pelindung ketika melakukan hal-hal tertentu, seperti bermain


olahraga, memotong rumput, melukis, ataupun menggunakan produk lain dengan asap
beracun.

5. Konsumsi Makanan Sehat

Cobalah untuk makan banyak sayuran hijau, sayuran, dan buah-buahan lainnya. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kesehatan mata akan terjaga jika kamu juga
memasukkan menu makanan sehat dalam diet termasuk ikan dengan asam lemak
omega-3, contohnya tuna dan salmon.

6. Berhenti Merokok

Merokok telah terbukti berdampak negatif pada kesehatan, salah satunya menurunkan
kesehatan mata.

7. Gunakan Lensa Korektif yang Tepat

Lensa yang tepat mengoptimalkan penglihatan. Mengikuti pemeriksaan mata yang


tepat sesuai dengan ketentuan medis dapat memastikan kamu mendapatkan resep
kacamata yang benar. Ada bukti bahwa memakai resep yang tidak tepat dapat
meningkatkan pengembangan rabun jauh.

8. Gunakan Pencahayaan yang Baik

Pencahayaan yang baik dapat membantu memperbaiki kualitas penglihatan yang baik.
Salah satunya adalah dengan membaca di tempat yang terang.

9. Istirahatkan Mata untuk Cegah Mata Lelah

Atur jarak dan durasi pandang dengan komputer atau saat mengerjakan tugas
termasuk membaca setiap 20 menit.

III. PENUTUP

Kesimpulan

Gangguan penglihatan adalah adanya kelainan yang menyebabkan gangguan pada


penglihatan normal. Berbagai jenis gangguan penglihatan dapat disebabkan oleh
beberapa kondisi medis dan kelainan tertentu. Beberapa penyebab gangguan
penglihatan bersifat sementara dan dapat diatasi dengan pengobatan.

Cara mencegah Gangguan Pengelihatan

1. Rutin Memeriksakan Mata

Segera pergi ke dokter jika mengalami keluhan pada mata.

2. Mengontrol Kondisi Kesehatan Kronis

Kondisi tertentu, seperti diabetes dan tekanan darah tinggi dapat memengaruhi
penglihatan jika kamu tidak menerima perawatan yang tepat.

3. Lindungi Mata dari Sinar UV Matahari

Pakai kacamata hitam yang menghalangi radiasi ultraviolet (UV).

4. Mencegah Cedera Mata

Kenakan kacamata pelindung ketika melakukan hal-hal tertentu, seperti bermain


olahraga, memotong rumput, melukis, ataupun menggunakan produk lain dengan asap
beracun.

5. Konsumsi Makanan Sehat

Cobalah untuk makan banyak sayuran hijau, sayuran, dan buah-buahan lainnya. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kesehatan mata akan terjaga jika kamu juga
memasukkan menu makanan sehat dalam diet termasuk ikan dengan asam lemak
omega-3, contohnya tuna dan salmon.

6. Berhenti Merokok

Merokok telah terbukti berdampak negatif pada kesehatan, salah satunya menurunkan
kesehatan mata.

7. Gunakan Lensa Korektif yang Tepat

Lensa yang tepat mengoptimalkan penglihatan. Mengikuti pemeriksaan mata yang


tepat sesuai dengan ketentuan medis dapat memastikan kamu mendapatkan resep
kacamata yang benar. Ada bukti bahwa memakai resep yang tidak tepat dapat
meningkatkan pengembangan rabun jauh.

8. Gunakan Pencahayaan yang Baik

Pencahayaan yang baik dapat membantu memperbaiki kualitas penglihatan yang baik.
Salah satunya adalah dengan membaca di tempat yang terang.

9. Istirahatkan Mata untuk Cegah Mata Lelah

Atur jarak dan durasi pandang dengan komputer atau saat mengerjakan tugas
termasuk membaca setiap 20 menit. bisa menyebabkan gangguan penglihatan yang
permanen.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Gangguan_penglihatan

https://www.honestdocs.id/ganggua-penglihatan

https://www.halodoc.com/artikel/9-cara-mengatasi-rabun-jauh-secara-alami

Anda mungkin juga menyukai