KELOMPOK 7
1
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
limpahan rahmad dan karunianya kepada kelompok kami sehingga dapat menyelesaikan
masalah ini yang berjudul " KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN
DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN". Makalah ini kami susun untuk memenuhi
tugas mata kuliah "Komunikasi".
Kami menyadari bahwa didalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami telah
berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat
selesai dengan baik dan oleh karena itu dengan rendah hati kami berharap kepada
pembaca untuk memberikan masukan, saran dan kritik yang sifatnya membangun guna
penyempurnaan makalah ini.
Kelompok 7
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
4
C. Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Mata adalah indera penglihatan yang berfungsi untuk melihat benda di sekitar
kita. Mata dapat mengalami gangguan penglihatan. Gangguan penglihatan tersebut
antara lain miopi, hipermetropi, astigmatisma, blefaritis, glaucoma, katarak, keratitis,
juling, buta warna, trakhoma, dan kekurangan vitamin A. Berikut ini pengertian dari
masing-masing gangguan mata tersebut:
Rabun jauh, atau Miopia adalah gangguan tajam penglihatan atau mata
kabur yang paling banyak dialami saat ini, miopi disebut juga sebagai mata
minus. Berdasarkan studi semakin kesini jumlah penderitanya semakin banyak,
terutama menyerang usia muda, mungkin ada keterkaitan miopi dengan maraknya
penggunaan gadget seperti smartphone dan tablet belakangan ini. Meskipun
penyebab pasti rabun jauh belum diketahui, banyak dokter mata menduga bahwa
mata minus memiliki kaitan yang erat dengan kelelahan mata akibat dari
penggunaan komputer dan hal-hal lain yang membutuhkan melihat fokus dalam
jarak dekat misalnya membaca buku dalam waktu yang lama atau menggunakan
smartphone, ditambah lagi dengan kecenderungan genetik untuk miopi.
6
menggunakan lensa kacamata yang berlensa positif atau berlensa cembung.
https://mediskus.com/penyakit/miopi-rabun-jauh-gejala-penyebab-pengobatan
Astigmatisma:
http://agenresmipurwakarta98.blogspot.com/2017/09/2-cara-praktis-menyembuhkan-
mata-silinder-astigmatisma.html
Glaukoma:
8
jelas kenapa produksi cairan mata bisa berlebihan atau kenapa saluran
pembuangannya bisa tersumbat.
http://razelherbal.id/obat-glaukoma/
Juling:
Adalah kelainan yang terjadi akibat kerja otot-otot penggerak bola mata tidak serasi. Pada
kondisi mata juling, umumnya satu mata yang garis pandangnya ke depan lebih dominan dan
satu mata lagi yang garis pandangnya tidak selalu ke depan lebih lemah. Mata yang dominan,
kemampuan fokusnya dan hubungan dengan otak jauh lebih baik. Sedangkan mata yang lebih
lemah biasanya terlihat tidak fokus atau tidak terhubung baik dengan otak.
Tidak diketahui dengan pasti penyebab dari mata juling, kemungkinan hal ini berkaitan dengan
genetik.
Selain itu, risiko mata juling juga meningkat pada anak yang mengalami persalinan
prematur, down syndrome ataupun cedera kepala dan lain-lain.
Kondisi mata juling juga dapat dipicu oleh gangguan penglihatan seperti rabun jauh atau katarak.
9
http://obatasamurat.my.id/obat-mata-juling-sebelah/
Buta Warna:
Dalam banyak kasus, buta warna disebabkan oleh faktor genetik orang tua,
namun bisa saja terjadi akibat efek samping dari sebuah pengobatan atau
gangguan kesehatan yang telah ada sebelumnya.
10
yang akan mewarisi buta warna kepada anak. Penderita buta warna akibat
faktor genetik juga jauh lebih sering terjadi pada pria dibandingkan wanita,
walau terkadang kondisi ini dapat melewati satu generasi. Anak perempuan
dipastikan mengidap buta warna jika kedua orang tua adalah pembawa gen
buta warna.
Bahan kimia. Seseorang bisa mengalami buta warna jika terpapar bahan
kimia beracun, misalnya di tempat kerja, seperti karbon disulfida dan pupuk.
11
B. Gangguan Indra Penglihatan Sebagai Penerima Pesan
12
Agar komunikasi dengan orang dengan gangguan sensorik penglihatan dapat
berjalanlan dan mencapai sasarannya, maka perlu juga diperhatikan hal-hal sebagai
berikut :
13
emosipasien, karena dengan adanya ketenangan makain formasi akan lebih
jelas baik dan lancar.
6. Keramahan artinya bahwa keramah merupakan kunci sukses dari kegiatan
komunikasi ,karena dengan keramahan yang tulus tanpa dibuatbuatakan
menimbulkan perasa antenang, senang dan nyaman bagi penerima.
7. Kesederhanaan anartinya didalam penyampaian informasi, sebaiknya dibuat
sederhana baik Bahasa, pengungkapan dan penyampaiannya. Meskipun
informasi itu panjang dan rumit akan tetapi kalua diberikan secara sederhana
berurutan dan jelas maka akan memberikan kejelasan secara sederhana maka
akan memberikan kejelasan informasi yang baik.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Komunikasi pada klien dengan gangguan penglihatan adalah komunikasi yang dilakukan
secara verbal maupun nonverbal. Dalam berkomunikasi dengan klien yang mengalami gangguan
penglihatan seorang perawat harus mempelajari dan memahami teknik komunikasi yang dapat
digunakan. Dengan demikian komunikasi akan terjadi dengan baik dan pesien akan merasa puas,
tidak ada keluhan tentang pelayanan, dan memberikan persahabatan serta penyembuhan lebih
cepat, disamping itu tenaga medis dan paramedis akan merasa puas karena dapat memberikan
pelayanan yang baik dan penyembuhan.
Gangguan penglihatan dapat terjadi baik karena kerusakan organ, misal kornea, lensa
mata, kekeruhan humor vitreus, maupun kerusakan kornea serta kerusakan saraf penghantar
impuls menuju otak. Kerusakan di tingkat persepsi antara lain dialami klien dengan kerusakan
otak. Semua ini mengakibatkan penurunan visus hingga dapat menyebabkan kebutaan, baik
parsial maupun total.
B. Saran
Perawat harus bisa menghadapi klien dengan gangguan penglihatan agar terjadi
hubungan terapeutik dengan klien. Walaupun pasien tidak dapat melihat , perawat harus merawat
klien dengan baik dan perawat tidak boleh menyepelekan klien tersebut dan mendahulukan
kebutuhan klien lain yang tidak mengalami gangguan persepsi sensori.
15
DAFTAR PUSTAKA
16