KATARAK
Disusun dalam rangka memenuhi tugas Praktik Klinik mata kuliah Keperawatan
Medikal Bedah II
Disusun Oleh :
Fairus Aulia Rahma
NIM P1337420221127
3C
2. Etiologi
Pada banyak kasus, penyebabnya tidak diketahui. Katarak biasanya
terjadi pada usia lanjut dan bisa di turunkan. Pembentukan katarak dipercepat
oleh faktor lingkungan, seperti merokok, atau bahan beracun lainnya.
Katarak bisa disebabkn oleh cedera mata penyakit metabolik (misalnya
diabetes) maupun obat- obatan tertentu (misalnya kortikosteroid) (Arif,
2021).
Katarak kongenitalis adalah katarak yang ditemukan pada bayi ketika
lahir. Katarak kongenitalis bisa merupakan penyakit keturunan (diwariskan
secara autosomal dominan) atau bisa disebabkan oleh:
a. Infeksi kongenital, seperti campak jerman
b. Berhubungan dengan penyakit metabolik, seperti galaktosemia
Faktor resiko terjadinya katarak kongenitalis adalah:
a. Penyakit metabolik yang diturunkan
b. Riwayat katarak dalam keluarga
c. Infeksi virus pada ibu ketika bayi masih dalam kandungan (Arif, 2021).
3. Klasifikasi
Katarak pada dewasa biasanya berhubungan dengan proses penuaan.
Katarak pada orang dewasa di kelompokkan menjadi:
a. Katarak immatur : lensa masih memiliki bagian yang jernih .
b. Katarak matur : lensa sudah seluruhnya keruh.
c. Katarak hipermatur : bagian permukaan lensa yang sudah merembes
melalui kapsul lensa dan bisa menyebabkan
peradangan pada struktur mata lainnnya (Arif,
2021).
4. Manifestasi Klinis
a. Penglihatan kabur seperti melihat kabut atau asap
b. Pupil mengecil akibat kekeruhan pada lensa
c. Merasa silau atau melihat cahaya yang terlalu terang
d. Pada pupil terdapat bercak putih (leukokoria)
e. Mata sering berair
5. Patofisiologi
Dalam keadaan normal transparansi lensa karena adanya
keseimbangan antara protein yang dapat larut dengan protein yang tidak
dapat larut dalam membrane semipermeable. Apabila terjadi penignkatan
jumlah protein dalam lensa melebihi jumlah protein pada bagian lain
sehingga embentuk massa transparan atau bintik kecil di sekitar lensa,
membentuk suatu kapsul yang dikenal dengan katarak. Terjadinya
penumpukan cairan disintegrasi pada serabut tersebut mengakibatkan
jalannya cahayanya terhambat dan mengakibatkan gangguan penglihatan
(Thalia, 2019).
6. Pathway
7. Komplikasi
a. Glaucoma
b. Uveitis
c. Kerusakan endotel kornea
d. Seumbatan pupil
e. Edema macula sistosoid
f. Endoftalmitis
g. Fistula luka operasi
h. Pelepasan koroid
i. Bleeding
8. Penatalaksanaan Medis
a. Penatalaksanaan non bedah
Terapi penyebab katarak
Pengontrolan diabetes melitus, menghentikan konsumsi obat-obatan yang bersifat
kataraktogenik seperti kortikosteroid, fenotiasi, dan miotik kuat, menghindari radiasi
dapat memperlambat atau mencegah terjadinya proses kataraktogenik.
Memperlambat progresivitas
Penilaian terhadap perkembangan visus pada katarak insipien dan imatur:
1) Refraksi dapat berubah sangat cepat, sehingga harus sering dikoreksi
2) Pengaturan pencahayaan, pasien dengan kekeruhan dibagian perifer lensa
dapat diinstruksikan menggunakan pencahayaan yang terang. Berbeda dengan
kekeruhan pada bagian sentral lensa, cahaya remang yang ditempatkan
disamping dan sedikit di belakang kepala pasien akan memberikan hasil
terbaik
3) Penggunaan kacamata gelap, pada pasien dengan kekeruhan lensa dibagian
sentral, hal ini akan memberikan hasil yang baik dany nyaman apabila
beraktivitas diluar ruangan.
4) Midriatil, dilatasi pupil akan memberikan efek positif pada lateral aksial
dengan kekeruhan yang sedikit. Midriatil seperti fenilefrin 5% atau
tropikamid 1% dapat memberikan penglihatan yang jelas (Arif,2021)
b. Pembedahan katarak
Indikasi penatalaksanaan bedah pada kasu katarak mencakup:
1) Indikasi visus merupakan indikasi paling sering
2) Indikasi medis
3) Indikasi kosmetik
B. Konsep Keperawatan
1. Pengkajian
a. Aktivitas / istirahat
Gejala : perubahan aktifvitas biasanya/hobby sehubungan dengan gangguan
penglihatan.
b. Makan / cairan
Gejala : mual / muntah (pada komplikasi kronik / glaukoma akut)
c. Neurosensori
Gejala : gangguan penglihatan (kabur/tidak jelas), sinar terang menyebabkan silau
dengan kehilangan bertahap penglihatan perifer, kesulitan memfokuskan kerja dengan
dekat / merasa di ruang gelap.
d. Tanda : tampak kecoklatan atau putih susu pada pupil.
e. Nyeri / kenyamanan
Gejala : ketidaknyamanan ringan/mata berair. Nyeri tiba – tiba, berat menetap atau
tekanan pada sekitar mata.
f. Penyuluhan dan pembelajaran
Riwayat keluarga glaukoma, diabetes, gangguan sistem vaskular, riwayat stress, alergi,
gangguan vasomotor, ketidakseimbangan endokrin.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Pre Operasi
Gangguan persepsi sensori visual / penglihatan berhubungan dengan penurunan
ketajaman penglihatan, penglihatan ganda.
Cemas berhubungan dengan pembedahan yang akan dijalani dan kemungkinan
kegagalan untuk memperoleh penglihatan kembali.
b. Post Operasi
Gangguan rasa nyaman (nyeri akut) berhubungan dengan prosedur invasif.
Resiko tinggi terjadinya infeksi berhubungan dengan prosedur invasif (bedah
pengangkatan)
Gangguan sensori – perceptual : penglihatan berhubungan dengan gangguan
penerimaan sensori/ status organ indera, lingkugan secara terapeutik dibatasi.
3. Intervensi Keperawatan
a. Pre Operasi
https://www.webmd.com/eye-health/cataracts/cataracts-types#1.
https://www.who.int/blindness/causes/priority/endlex1.htmnl.