Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN DENGAN


GANGGUAN SISTEM
PERSEPSI SENSORI
(KATARAK)

Made by; kelompok 1


DEFINISI

Katarak adalah suatu kelainan lensa mata dimana mengalami


kekeruhan didalam bola mata, dan mengakibatkan cahaya
menjadi tergantung untuk masuk didalam bola mata, hal ini
mengakibatkan penglihatan kabur dan apabila semakin lama
akan mengakibatkan kebutaan (Ilyas, 2014).
ETIOLOGI
Menurut Sommers (2019) dalam (Cahyati et al., 2022) katarak
memiliki beberapa penyebab, bisa jadi berkaitan dengan usia,
genetik, akibat trauma atau terkena zat beracun. Katarak yang
paling umum adalah disebabkan karena faktor usia, dimana terjadi
gangguan penglihatan yang bertahap dan progresif yang
disebabkan oleh genetic, lingkungan, gizi, dan faktor iskemik.
Katarak yang terjadi karena traumatis bisa terjadi karena adanya
proses trauma yang mengenai lensa mata, biasanya ini berkaitan
dengan pekerjaan dan olahraga.
01 02
MANIFESTASI KLINIS

Menurunnya ketajaman Diplopia/ penglihatan ganda


penglihatan tanpa disertai tanda
radang pada mata.

03 04
Penglihatan kabur atau berkabut Sensitive terhadap
Cahaya
Melihat hal disekitar lampu Sering berganti kacamata
KLASIFIKASI

1 2 3

Katarak kongenital Katarak senil Katarak juvenil

6
4 5
Katarak toksika Katarak komplikata
Katarak traumatik
PATOFISIOGI

Pada kejadian katarak terjadi agregasi protein pada lensa mata yang
menyebabkan penurunan transparasi, perubahan warna menjadi kuning
atau kecoklatan, adanya vesikel antara lensa, dan pembesaran sel epitel.
Perubahan lain yang juga muncul adalah perubahan fisiologi kanal ion,
absorpsi cahaya, dan penurunan aktivitas anti-oksidan dalam lensa juga
dapat mengakibatkan katarak. Peningkatan kadar glukosa dalam humor
aqueous dapat menyebabkan glikasi protein lensa, dimana proses
tersebut akan menghasilkan radikal superoksida (Cahyati et al., 2022).
KOMPLIKASI

Kelainan penglihatan akibat


pembedahan dapat mencakup infeksi,
perdarahan, gangguan retina,
penghambatan pupil, pelekatan,
glaucoma akut, edema macula, dan
kerusakan retina.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

1 2 3

Pemeriksaan darah Pemeriksaan USG Pemeriksaan macula


rutin (ultrasonografi) (Optical Coherence
Tomography/ OCT)

Pemeriksaan specular
mikroskopi
PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan Pasca Bedah

 Kaji pengetahuan pasien dan keluarga tentang kemampuan pasien


untuk mengganti perban dan memberikan obat tetes mata mandiri.
 Anjurkan untuk memberikan obat tetes mata dan salep setiap hari.
 Usahakan untuk tidak membasahi mata tau perban selama dua
minggu.
 Jangan menyentuh atau menggosok mata dengan tangan saat
beraktivitas sehari-hari.
 Tidak membungkuk selama dua minggu.
 Tidak berbaring ke arah mata yang di operasi.
PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan medis untuk katarak yang


paling relevan adalah tindakan bedah.
Tindakan bedah katarak ditujukan untuk
mengoptimalkan fungsi penglihatan.
(Cantor, Rapuano and Cioffi, 2015).
ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
 Identitas meliputi : nama, umur, agama, alamat, pendidikan, pekerjaan.

 Riwayat Kesehatan meliputi : Keluhan utama, Riwayat kesehatan sekarang, Riwayat kesehatan dahulu, Riwayat
kesehatan keluarga.

 Pola fungsi kebiasaan meliputi :


Pemeliharaan dan persepsi terhadap kesehatan
Nutrisi/metabolic
Pola eliminasi
Pola aktivitas dan latihan
Pola tidur dan istirahat
Pola kognitif-perseptual
Pola persepsi diri
Pola seksual dan reproduksi
Pola keyakinan dan nilai
Manajemen koping Stres
Peran dan pola hubungan
 Pemeriksaan fisik

1. Keadaan umum ( Keadaan umum biasanya lemah )


2. Kesadaran ( Kesadaran klien biasanya composmentis, apatis, somnole )
3. Tanda-tanda vital meliputi : tekanan darah, nadi, pernafasan, suhu.
4. Kepala dan wajah
5. Mata
6. Telinga
7. Hidung
8. Mulut
9. Leher
10.Paru-paru
11. Jantung
12. Abdomen
13. Ekstremitas
14. Teraphy
Obat tetes mata keben telah terbukti dapat mengobati seluruh penyakit
katarak, baik ringan maupun berat. Obat tetes ini juga dapat digunakan
sebagai terapi pengobatan pascaoperasi katarak. Senyawa aktif dalam obat
tetes mata dari keben yang bertanggung jawab terhadap penyembuhan
penyakit katarak adalah saponin.
15. Diet
1. Makanan yang harus dihindari pada penderita katarak
Makanan yang harus dihindari bagi penderita Penyakit Katarak, diantaranya adalah
sebagai berikut ;
a. Hindari makanan yang pedas (Cabe, saus, lada bubuk)
b. Hindari bahan masakan yang berbau menyengat (Bawang Putih)
c. Hindari minuman yang berkafein (Kopi)
d. Hindari makanan yang mengandung protein tinggi (Putih Telur, keju,tempe)
e. Hindari makanan yang manis-manis (Coklat, kue, eskrim)
f. Hindari minuman cepat saji ataupun yang diawetkan (Soft Drink)
g. Hindari Daging yang Berserat Mentah
Lanjutaan…….

2. Makanan yang dianjurkan untuk penderita katara


a. Jus Wortel
b. Bawang Putih
c. Jus Labu
d. Makan Bayam
ASUHAN KEPERAWATAN

2. Diagnosa Keperawatan

 Gangguan persepsi sensori berhubungan dengan gangguan penglihatan


ditandai dengan distorsi sensori.

 Ansietas berhubungan dengan kekhawatiran mengalami kegagalan


ditandai dengan merasa khawatir dengan akibat dari kondisi yang
dihadapi, tampak gelisah, mengeluh pusing
IMPLEMENTASI

adalah realisasi rencana tindakan untuk


mencapai tujuan yang telah kita tetapkan atau
yang telah kita capai. Kegiatan dalam
pelaksanaan juga meliputi pengumpulan data
berkelanjutan, mengobservasi respons klien
selama dan sudah pelaksanaan tindakan, serta
menilai data yang baru.
EVALUASI

Evaluasi asuhan keperawatan pada pasien katarak melibatkan beberapa langkah penting untuk
memastikan perawatan yang optimal.
1. Evaluasi Praoperasi:
 Pemahaman pasien tentang prosedur operasi, risiko, dan manfaat.
 Kondisi kesehatan umum dan kesehatan mata pasien.
 Tingkat kecemasan pasien dan dukungan emosional yang diperlukan.
2 . Perawatan Praoperasi:
 Pendidikan pasien mengenai persiapan praoperasi, termasuk pantangan makanan dan minuman.
 Manajemen stres dan dukungan psikososial.
3. Evaluasi Saat Operasi:
 Pantauan tanda vital pasien selama operasi.
 Koordinasi yang baik dengan tim operasi untuk memastikan kelancaran prosedur.
Lanjutan……

4. Perawatan Pasca Operasi:


 Pemantauan tanda vital pasien secara rutin.
 Pemantauan infeksi pada luka operasi.
 Evaluasi penglihatan pasien dan penanganan perubahan yang perlu diatasi.
 Manajemen nyeri dan pemberian analgesik sesuai kebutuhan.
5. Pendidikan Pasca Operasi:
 Instruksi perawatan mata pascaoperasi, termasuk penggunaan obat tetes mata.
 Pengenalan tanda-tanda komplikasi dan langkah-langkah yang harus diambil.
6. Evaluasi Psikososial:
 Penilaian dukungan psikososial yang diperlukan oleh pasien.
 Dukungan dalam penyesuaian terhadap perubahan penglihatan pasca operasi.
7. Rencana Tindak Lanjut:
 Jadwal pemeriksaan pasien untuk memastikan pemulihan yang optimal.
 Koordinasi dengan tim medis untuk perencanaan tindak lanjut yang sesuai.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai