Anda di halaman 1dari 7

NAMA : RIZKA DWI APRIANTI

NIM : 166STYC21

Tugas ILMU BIOMEDIK DASAR

1. Hukum l,ll,lll Newton

Hukum Newton menjadi hukum dasar dinamika dengan merumuskan pengaruh


gaya terhadap perubahan gerak benda. Rumusan ini lantas dikenal luas sebagai
Hukum Newton 1, Hukum Newton 2, dan Hukum Newton 3. Di samping itu
sebagai penghormatan, nama "Newton" diabadikan sebagai satuan gaya.
Secara ringkas, Hukum Newton 1 berkaitan dengan konsep kelembaman yang
sebelumnya telah digagas Galileo. Hukum Newton 2 terkait percepatan dan gaya
sebagai penyebab percepatan. Lalu, Hukum Newton 3 membahas mengenai aksi-
reaksi
Hukum Newton l

Hukum Newton 1 menyatakan, apabila resultan gaya yang bekerja pada suatu
benda sama dengan nol, benda yang awalnya diam akan selamanya diam.
Sementara benda yang awalnya bergerak lurus beraturan juga akan selamanya
lurus beraturan dalam kecepatan tetap.
Pada Hukum Newton 1, menurut laman M-edukasi Kemdikbud, sifat benda yang
cenderung mempertahankan keadaannya disebut dengan sifat kelembaman atau
inersia. Hukum Newton 1 lantas disebut pula Hukum Kelembaman.
Rumus Hukum Kelembaman: ∑F = 0 atau Resultan Gaya (kg m/s2)

Bentuk dari momen inersia beragam seperti momen inersia linear, momen
inersia massa, momen inersia polar atau kutub. Besaran tegangan-tegangan
pada bahan seperti tegangan lengung dan tegangan puntir, menghitungnya
berdasarkan momen inersia.

Hukum Newton 2

Hukum Newton 2 menyatakan, percepatan sebuah benda akan berbanding


lurus dengan gaya total yang bekerja padanya serta berbanding terbalik dengan
massanya. Arah percepatan akan sama dengan arah gaya total yang bekerja
padanya.
Melalui hukum ini, gaya benda menjadi semakin besar ketika mendapatkan
dorongan gaya searah laju arah benda tersebut. Sebaliknya, jika diberikan gaya
berlawanan (gaya tolak) melawan gaya benda itu, laju gaya akan melambat atau
mengecil karena terjadi perubahan kecepatan dan perubahan laju. Besar
kecilnya perlambatan atau percepatan yang diberikan pada benda maka
memengaruhi arah gerak benda.
Rumus Hukum Newton 2: F = m.a, dengan "F" adalah gaya (N), "m" adalah massa
benda (kg), dan "a" adalah percepatan (m/s2).

Hukum Newton 3

Hukum Newton 3 menyatakan, tiap aksi akan menimbulkan sebuah reaksi.


Apabila suatu benda memberi gaya pada benda lain, benda yang mendapat
gaya itu akan memberikan gaya yang besarnya sama dengan gaya yang diterima
dari benda pertama, tetapi arahnya akan berlawanan.
Dari hukum ini diketahui tiap aksi berkonsekuensi memunculkan reaksi, atau
bisa dikatakan ada sebab dan akibat. Pemberian gaya sebab, menghasilkan gaya
akibat. Gaya aksi reaksi bekerja saling berlawanan dan bekerja pada benda yang
berbeda-beda.
Rumus Hukum Newton 3 ada tiga jenis yaitu:

1. 1. Rumus gaya gesek: Fg = u x N, dengan Fg = gaya gesek (N), u = koefisien gesekan,


dan N = Gaya normal (N).
2. Rumus gaya berat: w = m x g, dengan w = Gaya berat (N), m = massa benda (kg), dan
g = gravitasi Bumi (m/s2)
3. Rumus berat sejenis: s = p x g, dengan s = berat jenis (N/m3),p = massa jenis (kg/m3),
dan g = berat benda (N

2. Contoh Hukum Newton ll,lll dalam pelayanan kesehatan

▪ Hukum Newton ll
Seorang perawat sedang mendorong pasien yang ditidurkan di atas sebuah strecher
dengan gaya F. Oleh karena gaya F tersebut, strecher menjadi bergerak dengan
percepatan.
▪︎ Hukum Newton lll
Saat seorang dokter berjalan, hentakan kaki ke permukaan lantai mengartikan bahwa
dokter tersebut menekankan kakinya ke permukaan lantai dengan gaya reaksi bumi
yang sama melali lantai pada kaki dokter tersebut.

3.Gaya gravitasi dan contoh aplikasinya dalam bidang kesehatan

Gaya gravitasi adalah gaya tarik yang ditimbulkan oleh bumi terhadap suatu benda. Dalam Kamus
Fisika karya Rully Bramasti (2012), gaya gravitasi juga dikenal sebagai gaya berat atau gaya tarik
bumi. Ilmuwan pertama yang merumuskan konsep teori mengenai gravitasi bumi ialah Sir Isaac
Newton. Menjelang akhir abad ke-17, Newton menemukan hukum gravitasi yang memberikan
jawaban atas pertanyaan tentang apa penyebab benda selalu jatuh ke bawah.

Hukum Gravitasi Newton menyatakan bahwa “Gaya gravitasi antara dua benda merupakan gaya
tarik-menarik yang besarnya berbanding lurus dengan perkalian massa masing-masing benda dan
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara keduanya.” Penjelasan ini sebagaimana tertuang di
buku Modul Pembelajaran SMA Fisika Kelas X. Mengutip artkel Epistemologi dan Keterbatasan Teori
Gravitasi, yang termuat dalam Titian Ilmu: Jurnal Ilmiah Multi Sciences (Vol. IX No. 1, 2017), Newton
berteori bahwa dua buah benda yang terpisah oleh jarak tertentu cenderung akan saling tarik-
menarik, dan hal itu merupakan gaya alamiah. Dua benda yang dimaksud yaitu bumi dan benda yang
jatuh menuju pusat bumi. Gaya tarik bumi terhadap benda-benda tersebut disebut sebagai gaya
gravitasi bumi. Gravitasi bumi merupakan salah satu ciri bumi, yaitu benda-benda ditarik ke arah
pusat bumi.

Contoh :

1.Jika kita ingin menurunkan pasokan darah ke tungkai untuk mengurangi pendarahan.tungkai
tersebut kita tinggikan posisinya. Dengan kondisi tersebut gravitasi akan bekerja berlawanan dengan
jantung sehingga pasokan darah ke tungkai yang di angkat itu berkurang.

2.Kepala seseorang yang pingsan, diposisikan lebih rendah dari tinggi jantung untuk meningkatkan
pasokan darah ke kepala.

4. Gaya Normal Benda

Gaya Normal merupakan sebuah gaya yang bekerja pada bidang yang bersentuhan
antara dua permukaan benda, yang arahnya selalu tegak lurus dengan bidang
sentuh.
Contohnya pada sebuah buku yang diam di atas meja, maka meja tersebut
memberikan gaya ke atas.
Meja sedikit tertekan di bawah buku akibat gaya berat dan karena elastisitasnya,
meja itu mendorong buku ke atas.
Gaya ke atas yang diberikan meja terhadap buku disebut gaya sentuh, karena terjadi
pada dua benda yang bersentuhan.
Ketika gaya sentuh arahnya tegak lurus terhadap permukaan bidang sentuh, maka
gaya ituke disebut dengan gaya normal.

5.Torsi Pada Tubuh Manusia Dalam Keadaan Statis

Tubuh dalam keadaan Statis atau Statisioner berarti objek atau tubuh dalam keadaan setimbang
berarti pula jumlah gaya dalam segala arah sama dengan nol (0) dan jumlah momen gaya terhadap
sumbu juga sama dengan nol (0). Sistem otot dan tulang dari tubuh manusia bekerja sebagai
pengumpil. Pengumpil secara umum disebut tuas. Tuas ( Lever, dalam bahasa Inggris) atau
pengungkit adalah salah satu pesawat sederhana yang digunakan untuk mengubah efek atau hasil
dari suatu gaya. Hal ini dimungkinkan terjadi dengan adanya sebuah batang ungkit dengan titik
tumpu ( fulcrum) , titik gaya ( force) , dan titik beban ( load) yang divariasikan letaknya. Contoh yaitu
pada gaya oto dan gaya berat saat ada beban.

6. Pusat gravitasi pada tubuh manusia

Gravity diartikan sebagai titik imajiner, di mana sebagian besar berat tubuh ditopang
oleh titik atau bagian itu,” jelas dr. Arina

Pusat gravitasi juga bisa dikatakan sebagai titik massa tubuh seimbang atau titik
penyangga berat badan.
Titik ini dapat berubah, tergantung posisi tubuh seseorang. Misalnya ketika kita
menggerakan lengan atas ke bawah, bersandar, atau jungkir balik, pusat gravitasi
tubuh akan berubah tergantung titik massa badan.
Selain itu ,massa tubuh bisa bertambah ketika kita sedang membawa benda-benda
berat, seperti tas atau koper. Hal tersebut dapat memengaruhi letak pusat gravitasi
tubuh.

Dikutip dari Physiopedia, center of gravity tubuh manusia tak selalu berada di titik
yang sama. Sebagai contoh, pada sistem anatomi tubuh manusia, center of
gravity kira-kira terletak di anterior vertebra atau tulang punggung.
Namun, karena tubuh manusia kerap bergerak, maka lokasi center of gravity akan
berubah mengikuti posisi dan anggota tubuh lainnya.
Bentuk tubuh yang berbeda juga memengaruhi letak center of gravity setiap
manusia.

7.Sistem pengupil pada tubuh Manusia

a. Kelas pertama sistem pengumpil


Titik tumpuan terletak diantara gaya berat dan otot
Contoh: kepala & leher

Ket:
O : titik tumpuan
W : Gaya berat
M : Gaya otot

b. Kelas kedua sistem pengumpil


Gaya berat diantara titik tumpu dan gaya otot.
contoh: tumit menjinjit

Ket :

O : Titik tumpuan

W : Gaya berat

M : Gaya otot

c. Kelas Ketiga
Gaya otot terletak diantara titik tumpuan dan gaya berat
Contoh: otot lengan
Ket :

O : Titik tumpuan

W : Gaya Berat

M : Gaya otot

8. Prinsip penggunaan traksi dan jenis jenis

Taksi ialah tahanan yang dipakai dengan berat atau alat lain untuk
mengatasi kerusakan atau gangguan pada tulang dan otot yang mengalami
fraktur, dislokasi atau spasme otot dalam usaha untuk memperbaiki
deformitas dan mempercepat penyembuhan,

Adapun jenis jenis traksi sebagai berikut :

1. Traksi Kulit
Traksi kulit hanya dapat menahan tarikan seberat 4-5 kilogram. Indikasi untuk
traksi kulit adalah untuk fraktur atau dislokasi yang memerlukan tenaga
moderat jangka pendek; lebih baik digunakan pada anak-anak yang
penyembuhan tulang relatif lebih cepat dibandingkan dewasa. Untuk pasien
dewasa, traksi kulit terkadang digunakan sebagai tindakan sementara sebelum
yang lebih definitif seperti traksi tulang atau reduksi terbuka.
2. Traksi tulang
Traksi tulang menggunakan alat wire atau pin yang di implantasi di tulang, kemudian
diikat ke sambungan pemberat. Traksi tulang dapat menahan beban hingga 9-14
kilogram, dan jangka waktu hingga 3 – 4 bulan jika diperlukan. Alat ini dapat menarik
secara longitudinal juga mengontrol arah rotasi tulang. Traksi tulang baik digunakan
untuk fraktur yang tidak stabil atau berfragmen dan di fraktur yang perlu melawan
kekuatan otot (contohnya fraktur femoral).

Prinsp Traksi

• setiap pemasangan traksi harus memperkirakan adanya kontratraksi


atau gaya yang bekerja dengan arah yang berlawanan. kontratraksi
tersebut harus dipertahankan biar traksi tetap efektif. Traksi harus
berkesinambungan biar reduksi dan imobilisasi fraktu efektif. Traksi
kulit pelvis dan serviks sering digunakan untuk mengurangi spasme
otot dan biasanya diberikan sebagai traksi intermiten.
• Traksi skelet dihentikan terputus
• Pemberat dihentikan diambil kecuali bila traksi dimaksudkan
intermiten
• Setiap faktor yang sanggup mengurangi tarikan atau mengubah garis
resultanta tarikan harus dihilangkan
• Tubuh pasien harus dalam keadaan sejajar dengan sentra tempat tidur
saat traksi dipasang.
• Tali dihentikan macet.
• Pemberat harus tergantung bebas dan dihentikan terletak pada tempat
tidur atau lantai.
• Simpul pada tali atau telapak kaki dihentikan menyentuh katrol atau kaki
tempat tidur.

Anda mungkin juga menyukai