Disusun Oleh :
KELOMPOK 5
MATARAM
2021
NAMA ANGGOTA:
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Kuasa, karena atas limpahan rahmat serta
karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “
KONSEP HOLICTIC CARE “ tepat pada waktu yang ditentukan. Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas yang diberikan.
Dalam mengerjakan tugas kami, kami banyak menemukan ganjalan dan
kesulitan.Tapi berkat bantuan dan dukungan dari dosen pembimbing dan Teman-
temen sekalian, akhirnya kami bisa menyelesaikan tugas ini dengan tepat waktu.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.Karena itukritik
dan saran yang membangun sangat kami harapkan dari pembaca.Akhir kata kami
mengucapkan banyak terima kasih dan kami berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Demikian harapan kami, semoga bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca
pada umumnya.
Kelompok 5
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
i
menyebabkan asuhan keperawatan menjadi terfragmentasi dan terisolasi pada
masalah fisik dan mekanik dan 2 terabaikannya nilai-nilai filosofis keperawatan
yang lebih menekankan pada aspek holistik dan humanistik. Disamping itu,
perawatan menjadi lebih terbatas pada pasien secara individu ketimbang melihat
pasien sebagai satu kesatuan atau bagian yang tak terpisahkan dari keluarga, yang
juga memiliki kebutuhan akan keperawatan.
ii
disembuhkan, namun klien dan keluarganya merasakan kepuasan akan layanan
keperawatan yang diberikan. Makalah ini bertujuan menyajikan kajian-kajian
tentang konsep dan nilai-nilai keperawatan holistik, serta upaya-upaya yang bisa
dilakukan dalam menerapkan nilai-nilai tersebut ke tatanan praktik keperawatan
khususnya di area keperawatan kritis.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian holistik care?
2. Bagaimana sejarah holistik care?
3. Bagaimana perawatan holistik care itu?
4. Bagaimana karakteristik pasien di unit perawatan kritis?
5. Bagaimana perawatan holistik dan model sinergi di unit perawatan kritis?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memahami pengertian holistik care
2. Untuk memahami sejarah holistik care
3. Untuk memahami perawatan holistik care
4. Untuk mengetahui karakteristik pasien di unit perawatan kritis
5. Untuk mengetahui perawatan holistik dan model sinergi di unit perawatan
kritis
iii
BAB II
PEMBAHASAN
1
umumnya bersifat tindakan sementara (kambuhan) sehinnga sampai ada
istilah Pasien Langgangan Dokter.
2
pasien memahami arti kehidupan.
Dimensi hubungan antara bio- psiko- sosial dan spiritual
seseorang. Dimensi pemahaman bahwa seseorang merupakan satu
kesatuan secara utuh tanpa bisa dipisahkan.
- NILAI UTAMA PERAWATAN HOLISTIK
1. Filosofi dan Pendidikan.
Menekankan bahwa asuhan yang holistik didasarkan pada suatu
kerangka filosofi dan pengetahuan.
2. Holistik Etik, Teori Keperawatan dan Riset.
Menekankan bahwa asuhan yang professional didasarkan pada teori,
diinformasikan oleh penelitian dan didasarkan oleh prinsip etik sebagai
petunjuk praktik yang kompeten.
3. Holistik Nurse Save Care.
Keyakinan bahwa perawat harus terlibat dalam perawatan diri untuk
meningkatkan kesehatan dan kesadaran pribadi sehingga perawat dapat
melayani orang lain sebagai suatu alat sebagai proses penyembuhan
seseorang.
4. Holistic Communication, Therapeutic Environment and Cultural
Competency.
Menekankan pada perkembangan untuk memanfaatkan penkajian dan
asuhan terapeutik yang mengacu pada pola, masalah dan kebutuhan klien
dan suatu lingkungan yang mendukung proses penyembuhan pasien
3
mengancam jiwa baik aktual maupun potensial (Urden, Stacy, & Lough,
2006). Pasien-pasien tersebut memerlukan perawatan yang intensif dan
pengawasan yang ketat dari para perawat dan petugas medis.
- Ancaman kematian
- Ancaman bisa bertahan hidup namun dengan masalah sisa atau keterbatasan
akibat penyakit
- Kurang tidur
4
- Kehilangan autonomy/kemandirian dalam aktivitas hidup sehari-hari
- Kecemasan
- Distress spiritual
5
memenuhi hal tersebut, perawat memerlukan dasar pengetahuan yang
handal tentang anatomi fisiologi, proses penyakit, regimen tindakan,
perilaku, spiritualitas, dan respon manusia. Perawat kritis tidak hanya
mampu bekerja dengan teknologi tinggi, melainkan juga harus “tahu
pasien” dalam artian memahami pasien seutuhnya agar bisa memberikan
asuhan keperawatan yang humanistik, individual, dan holistik.
- Percaya diri
6
- Mencintai pekerjaan
- Berjiwa humor
- Terorganisir
- Menyenangkan/memberikan kenyamanan
- Kontak emosional
7
daripada berdasarkan penyakit dan terapi modalitas. Premis atau
keyakinan yang mendasari adalah bahwa kebutuhan dan karakteristik
pasien dan keluarga akan mempengaruhi dan mengarahkan karakteristik
dan kompetensi perawat. Karena setiap pasien memiliki karakteristik unik
dalam situasi klinis tertentu, perawat harus merespon dengan karakteristik
dan kompetensi yang unik pula. Apabila karakteristik pasien cocok dengan
kompetensi yang ditampilkan perawat, maka luaran pasien yang optimal
dan sinergi bisa tercapai. Dua ajaran utama dari model ini, yaitu;
karakteristik pasien merupakan perhatian utama bagi perawat, dan
kompetensi perawat merupakan hal terpenting bagi pasien.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
9
DAFTAR PUSTAKA
Bell, L.,(2008). AACN Scope and Standards for Acute and Critical
Care Nursing Practice. American Association of Critical-Care Nurses
Hess, D., Bark, L.A., & Southard, M.E. (2007). White Paper: Holistic
Nurse Coaching. AHNA Holistic Nurse Coach Task Force Members
Hudak, C.M, & Gallo, B.M (1994). Critical care Nursing: A Holistic
Approach. Philadelphia: JB Lippincott Company
10