&
KONSTITUSI
KELOMPOK 2
Pembahasan
01 02 03
Sejarah Kelahiran Paham Identitas Nasional Sebagai
Identitas Nasional
Nasionalisme Indonesia Karakter Bangsa
04 05
Urgensi Konstitusi Bagi UUD 1945 Sebagai
Kehidupan Bernegara Konstitusi Indonesia
01
Identitas Nasional
Definisi
Istilah identitas nasional (national identity) berasal dari kata identitas dan nasional.
Identitas (identity) secara harfiah berarti ciri-ciri, tanda-tanda atau jati diri yang
melekat pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan yang lain
(ICCE, 2005:23). Sedangkan kata nasional (national) merupakan identitas yang
melekat pada kelompok- kelompok yang lebih besar yang diikat oleh kesamaan-
kesamaan, baik fisik seperti budaya, agama, bahasa maupun non fisik seperti
keinginan, cita-cita dan tujuan. Identitas nasional adalah ciri, tanda atau jati diri
yang melekat pada suatu negara sehingga membedakannya dengan negara lain.
Faktor-Faktor Identitas Nasional
Menurut Robert de
Ventos
1. Faktor Objektif 1. Faktor Primer
2. Faktor Pendorong
2. Faktor Subjektif
3. Faktor Penarik
4. Faktor Reaktif
Sifat Identitas Nasional
Identitas Fundamental
Identitas Instrumental
Identitas Alamiah
a. Bahasa Indonesia
b. Bendera negara Sang Merah Putih
c. Lagu kebangsaan Indonesia Raya
Bentuk-Bentuk d. Burung Garuda
e. Bhinneka Tunggal Ika
Identitas f. Pancasila
g. UUD 1945
Nasional h. Bentuk negara NKRI
i. Wawasan Nusantara
j. Kebudayaan
02
Sejarah Kelahiran Paham
Nasionalisme Indonesia
Bangsa indonesia terkenal sebagai bangsa yang memiliki
semangat kebangsaan yang tinggi. Kerajaan Majapahit dan
Sriwijaya merupakan bukti bahwa bangsa Indonesia pernah
menjadi bangsa yang besar yang berhasil disatukan dalam
suatu pemerintahan/negara. Sumpah Palapa merupakan
bukti adanya nasionalisme pada masa tersebut.
Berbagai pergerakan yang berwawasan parokhial seperti Boedi Oetomo (1908) yang berbasis
subkultur Jawa, Sarekat Dagang Islam (1911) yang dibentuk oleh kaum entrepreneur islam yang
bersifat extrovert dan politis, Muhammaddiyah (1912) dari subkultur isalm yang berdifat introvert
dan sosial, Indische Party (1912) dari subkultur campuran indo Belanda, Indo Chinese, Indo Arab,
dan Indonesia asli yang mencerminkan elmen politis nasionalisme nonrasial yang berslogan “temapat
yang memberi nafkah yang menjadikan Indonesia tanah airnya”, Indische Sociaal Democratische
Vereniging (1913) yang mengejawantahkan Nasionaliseme politik radikal dan berorientasi Marxist,
Trikoro Dharmo (1915) sebagai embrio Jong Java (1918) dan Indonesia Muda (1931) yang berbasis
subkultur Jawa, Nahdatoel Oelama (1926) dan subkultur santri dan ulama, serta pergerakan-
pergerakan lain dengan berbagai macam subkultur etnis seperti Jong Ambon, Jong Sumatera, Jong
Celebes dan lain sebagainya telah melahirkan pergerakan yang inklusif yaitu pergerakan
nasionalisme yang berjadi diri “Indonesianess” dengan mengaktualisasikan tekad politiknya dalam
Soempah Pemoeda 28 Oktober 1928.
Di samping itu para mahasiswa Indonesia yang belajar di
negeri Belada mendeklarasikan Manifesto politik di tahun
1925. Dari keanekaragamaan subkultur tadi terkristalisasi
menjadi suatu core cultre yang kemudian menjadi basis
eksistensi nation state Indonesia, yaitu nasionalisme.Apapun
subkulturnya, mereka merasa bernusa satu, berbangsa satu
dan berbahasa satu-Indonesia. Itulah cetusan Identitas
Nasional Indonesia.
03
Identitas Nasional Sebagai
Karakter Negara
Setiap bangsa memiliki identitasnya. Dengan memahami identitas bangsa
diharapkan akan memahami jati diri bangsa sehingga menumbuhkan kebanggaan
sebagai bangsa. Dalam pembahasan ini tentu tidak bisa mengabaikan
pembahasan tentang keadaan masa lalu dan masa sekarang, antara idealitas dan
realitas dan antara das Sollen dan das Seinnya.
Karakter berasal dari bahasa latin “kharakter, kharassein atau kharax”, dalam
bahasa Prancis “caractere” dalam bahasa Inggris “character. Dalam arti luas
karakter berarti sifat kejiwaan, akhlak, budi pekerti, tabiat, watak yang
membedakan seseorang dengan orang lain (Tim Nasional Dosen Pendidikan
Kewarganegaraan, 2011: 67). Sehingga karakter bangsa dapat diartikan tabiat
atau watak khas bangsa Indonesia yang membedakan bangsa Indonesia dengan
bangsa lain.
Menurut Max Weber (dikutip Darmaputra, 1988: 3) cara yang terbaik untuk
memahami suatu masyarakat adalah dengan memahami tingkah laku
anggotanya. Dan cara memahami tingkah laku anggota adalah dengan
memahami kebudayaan mereka yaitu sistem makna mereka. Manusia adalah
makhluk yang selalu mencari makna terus menerus atas semua tindakannya.
Makna selalu menjadi orientasi tindakan manusia baik disadari atau tidak.
Manusia juga mencari dan berusaha menjelaskan ‘logika’ dari tingkah laku
sosial masyarakat tertentu melalui kebudayaan mereka sendiri.
04
Urgensi Konstitusi Bagi
Kehidupan Bernegara
Pengertian Bangsa dan Negara
Konstitusi Konstitusi
Konstitusi
sebagai sebagai
sebagai
pengertian pengertian suatu
pengertian politik
hukum peraturan hukum
Konstitusi menurut Carl Schmitt