Nim : 856755523
Kelas : 1B
IDENTITAS BUKU
RINGKASAN BUKU
2.SINOPSIS
Hakikat pelajaran pendidikan kewarganegaraan adalah untuk menanamkan nilai -
nilai pancasila dalan sikap dan perilaku keseharian para siswa. Oleh karena itu, penyusunan
buku ini Di usahakan untuk dapat mewadahi hakikat tersebut. Hal inilah yang secara tidak
langsung menjadi keunggulan buku ini.
Secara ringkas, buku ini memiliki keunggulan dibandingkan dengan buku -buku lain,
yaitu sebagai berikut :
•Materi disajikan secara ringkas namun terperinci, dengan bahasa yang mudah dipahami.
•Materi dan tugas menempatkan siswa sebagai subjek pembelajaran yang aktif.
•Materi dapat dipraktikan secara langsung dalam kehidupan Sehari - hari melalui berbagai
tugas, baik secara individu maupun kelompok.
•Siswa juga dibekali wawasan dan informasi tambahan mengenai kenegaraan, kebhinekaan,
dan hukum yang relevan dengan isi materi dalam tiap babnya.
•Rasa nasionalisme dan kebangsaan siswa dirangsang untuk tumbuh dan berkembang
melalui pemberian tugas atau kutipan - kutipan yang relevan
•Daya piker dan kekritisan siswa dapat diasah dan disalurkan melalui tugas-tugas yang
sifatnya menganalisis suatu kasus yang relevan dengan isi materi dalam tiap babnya
•Tugas
-tuas dalam buku ini juga mengajak siswa untuk lebih tanggap terhadap peristiwa
-peristiwa menarik dan penting yang berhubungan dengan materi.
ULASAN SINGKAT BUKU
BAB I HAKIKAT BANGSA DAN NEGARA
Beberapa pengertian tentang bangsa :
a.Bangsa adalah suatu persatuan karakter atau perangai yang timbul karena persamaan
nasib. (Otto Bauer)
b.Bangsa adalah kesatuan jiwa yang mengandung kehendak untuk bersatu, orang-orang
merasa diri satu dan mau bersatu. (Ernest Renant)
c.Bangsa adalah buah hasil tenaga hidup dalam sejarah dan karena itu selalu
bergelombang dan tidak pernah membeku. (Hans Kohn)
d.Bangsa adalah suatu kesatuan budaya dan satu kesatuan politik. (Jacobsen dan Lipman)
Unsur - unsur bangsa:
(a) ada sekelompok manusia yang mempunyai kemauan
untuk bersatu;
(b) berada dalam suatu wilayah tertentu;
(c) ada kehendak untuk
membentuk atau berada di bawah pemerintahan yang dibuatnya sendiri; (d) secara psikologis
merasa senasib, sepenanggungan, setujuan, dan secita-cita;
(e) ada kesamaan karakter, identitas, budaya, bahasa, dan lain - lain sehingga dapat dibedakan
dengan bangsa lainnya.
Konsep bangsa memiliki dua pengertian, yaitu bangsa dalam arti sosiologis dan bangsa
dalam arti politis. Negara adalah organisasi pokok dari kekuasaan politik. Negara merupakan
bentuk organisasi dari masyarakat atau kelompok orang yang mempunyai kekuasaan mengatus
hubungan, menyelenggarakan ketertiban, dan menetapkan tujuan -tujuan dari kehidupan
bersama
Konvensi Montevideo (1933) menyatakan negara sebagai suatu pribadi
hokum internasional seharusnya memiliki kualifikasi-kualifikasi: (a) penduduk yang
menetap,
(b) wilayah tertentu,
(c) suatu pemerintahan, dan
(d) kemampuan untuk berhubungan dengan negara-negara lain.
Unsur - unsur negara dibagi menjadi unsur konstitutif (wilayah tertentu, penduduk
yang menetap, kedaulatan, dan pemerintah yang berdaulat) dan unsur deklaratif (adanya tujuan
negara, undang - undang dasar, pengakuan dari negara lain secara de jure ataupun de facto, dan
masuknya negara dalam perhimpunan bangsabangsa). Pengakuan (recognition) terhadap suatu
negara adalah perbuatan bebas oleh satu atau lebih negara untuk mengakui eksistensi suatu
wilayah tertentu yang dihuni suatu masyarakat manusia yang secara politis terorganisir, tidak
terkait kepada negara yang telah lebih dahulu ada, serta mampu menjalankan
kewajibankewajiban menurut hukum internasional, dan dengan tindakan ini mereka
(negaranegara yang memberi pengakuan) menyatakan kehendak untuk memandang
wilayah itu sebagai salah satu anggota masyarakat internasional.
Ada tiga kelompok fungsi negara: memberikan perlindungan kepada para penduduk
dalam wilayah tertentu; mendukung atau langsung menyediakan berbagai pelayanan
kehidupan masyarakat dalam bidang sosial, ekonomi, dan kebudayaan; menjadi wasit yang
tidak memihak
antara pihak-pihak yang bersengketa di masyarakat dan menyediakan suatu sistem
peradilan yang menjamin keadilan dalam hubungan sosial masyarakat.
Nasionalisme adalah sikap mental dan tingkah laku individu atau masyarakat yang
menunjukkan adanya loyalitas atau pengabdian yang tinggi terhadap bangsa dan
negaranya. Patriotisme berarti paham tentang kecintaan pada tanah air. Gerakan patriotisme
muncul setelah
terbentuknya bangsa yang dilandasi nasionalisme.
Alat-alat pemersatu bangsa, antara lain, lambang negara, semboyan negara,
bahasa pemersatu, bendera negara, lagu kebangsaan, konsepsi wawasan kebangsaan,
kebudayaan daerah
yang telah diterima sebaga kebudayaan nasional, dasarfalsafah, bentuk negara, dan
konstitusi (hukum dasar) negara.
DAFTAR PUSTAKA
Yuliastuti Rima, Wijianto, dan Budi Waluyo, 2011.Pendidikan Kewarganegaraan.Pusat
Kurikulum dan Pembukuan Kementrian Pendidikan nasional: Jakarta