Anda di halaman 1dari 7

1

REMIDI UTS PKN

NAMA

NIM

PRODI

FAKULTAS

UNIVERSITAS

MEI 2020
2

KAJIAN TENTANG KONDISI INDONESIA

Topik I (Konsep Kewarganegaraan dan Pendidikan Kewarganegaraan)

Khalayak mendefinisikan warga negara dikorelasikan dengan orang-orang


sebagai bagian dari suatu penduduk yang menjadi unsur negara serta mengandung
arti peserta, anggota atau warga dari suatu negara, yakni peserta dari suatu
persekutuan yang didirikan dengan kekuatan bersama. Unsur yang menentukan
kewarganegaraan seseorang ada 3 (tiga). Yang pertama unsur darah keturunan
(Ius Sanginis). Unsur ini dapat didefinisikan sebagai kewarganegaraan dari orang
tua yang menurunkanya menentukan kewarganegaraan seseorang, artinya jika
orang dilahirkan dari orang tua yang berkewarganegaraan Indonesia, ia dengan
sendirinya juga warga negara Indonesia. Kedua, unsur daerah tempat kelahiran
(Ius Soli), yang bahwasanya dari tempat seseorang dilahirkan menentukan
kewarganegaraannya. Misalnya jika seseorang dilahirkan di dalam daerah hukum
Indonesia, ia dengan sendirinya menjadi warga negara Indonesia. Terkecuali
anggota-anggota korps diplomatic dan anggota tentara asing yang masih dalam
ikatan dinas. Ketiga, unsur pewarganegaraan (naturalisasi), walaupun tidak
memenuhi prinsip ius sanguinis dan ius soli seseorang dapat juga memperoleh
kewarganegaraan dengan jalan pewarganegaraan.

Pendidikan kewarganegaraan (Citizenship) adalah pendidikan yang


memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosial
budaya, bahasa, usia dan suku bangsa untuk menjadi warga negara yang cerdas
terampil dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.
Pendidikan kewarganegaraan dapat pula diartikan sebagai wahana untuk
mengembangkan dan melestarikan nilai luhur serta moral yang berakar pada
budaya bangsa Indonesia. Pendidikan kewarganegaraan digunakan sebagai
pendidikan yang mengingatkan akan hak dan kewajiban kita sebagai warga negara
agar setiap hal yang dilakukan sesuai dengan tujuan dan cita-cita bangsa
Indonesia.

Pendidikan kewarganegaraan berasal dari istilah civic education yang


diartikan ke bahasa Indonesia menjadi pendidikan kewargaan lalu menjadi
pendidikan kewarganegaraan. Jiwa patriotic, rasa cinta tanah air, semangat
3

kebangsaan, kesetiakawanan social, kesadaran pada sejarah bangsa dan sikap


menghargai jasa para pahlawan dikalangan mahasiswa Indonesia hendak dipupuk
melalui pendidikan kewarganegaraan. Kehidupan kampus pendidikan tinggi
dikembangkan sebagai lingkungan ilmiah yang dinamis, berwawasan budaya
bangsa, bermoral keagamaan dan berkepribadian Indonesia.

Undang-undang nomor 2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional


menyebutkan bahwa kurikulum dan isi pendidikan yang memuat pendidikan
pancasila, pendidikan agama, dan pendidikan kewarganegaraan terus ditingkatkan
dan dikembangkan di semua jalur, jenis, dan jenjang pendidikan. Itu berarti bahwa
materi instruksional pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi harus terus-
menerus ditingkatkan, metodologi pengajarannya dikembangkan kecocokannya
dan efektifitas manajemen pembelajarannya termasuk kualitas dan prospek karir
pengajarnya. Tujuan umum dari pendidikan kewarganegaraan pada dasarnya
adalah bagaimana membuat warga negara yang baik mampu mendukung bangsa.

Topik II (Identitas Nasional)

Identitas adalah tanda pengenal. Begitulah pemahaman yang paling


sederhana tentang identitas, yang diketahui oleh hampir semua orang. Pengertian
identitas nasional adalah pandangan hidup bangsa, kepribadian bangsa, filsafat
pancasila dan juga sebagai Ideologi Negara sehingga mempunyai kedudukan
paling tinggi dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Identitas nasional
dijadikan ciri dari suatu bangsa dan negara tersebut, sehingga identitas nasional
mencerminkan kepribadian suatu bangsa.

Istilah identitas nasional dapat disamakan dengan identitas kebangsaan.


Secara etimologis, identitas nasional berasal dari kata “identitas” dan ”nasional”.
Kata identitas berasal dari bahasa Inggris identity yang memiliki pengertian
harfiah; ciri, tanda atau jati diri yang melekat pada seseorang, kelompok atau,
sesuatu sehingga membedakan dengan yang lain.

Kata “nasional” merujuk pada konsep kebangsaan. Kata identitas berasal


dari bahasa inggris identitiy yang memiliki pengerian harfiah ciri-ciri, tanda-tanda
atau jati diri yang melekat pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya
4

dengan yang lain. Jadi, pengertian identitas nasional adalah pandangan hidup
bangsa, kepribadian bangsa, filsafat pancasila dan juga sebagai Ideologi Negara
sehingga mempunyai kedudukan paling tinggi dalam tatanan kehidupan berbangsa
dan bernegara termasuk disini adalah tatanan hukum yang berlaku di Indonesia,
dalam arti lain juga sebagai Dasar Negara yang merupakan norma peraturan yang
harus dijnjung tinggi oleh semua warga Negara tanpa kecuali “rule of law”, yang
mengatur mengenai hak dan kewajiban warga negara, demokrasi serta hak asasi
manusia.

Pancasila sebagai kepribadian bangsa harus mampu mendorong bangsa


Indonesia secara keseluruhan agar tetap berjalan dalam koridornya yang bukan
berarti menentang arus globalisasi, akan tetapi lebih cermat dan bijak dalam
menjalani dan menghadapi tantangan dan peluang yang tercipta. Bila
menghubungkan kebudayaan sebagai karakteristik bangsa dengan Pancasila
sebagai kepribadian bangsa, tentunya kedua hal ini merupakan suatu kesatuan
layaknya keseluruhan sila dalam pancasila yang mampu menggambarkan
karakteristik yang membedakan Indonesia dengan negara lain.naskah pancasila .
Bahwasanya identitas nasional merupakan suatu konsep kebangsaan yang tidak
pernah ada padanan sebelumnya.

Topik III (Negara dan Konstitusi)

Negara adalah sekumpulan orang yang menempati wilayah tertentu, yang


pada umumnya negara yang berdaulat merupakan negara yang kuat dalam
kedaulatan tersebut terdapat dasar negara yaitu Pancasila dan Pancasila
merupakan dasar hukum dan berkaitan dengan konstitusi undang-undang. Hal
tersebut ditegaskan dalam pembukaan undang-undang 1945 alinea ke IV, bahwa
dengan berdasarkan Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan
beradab, persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan,serta dengan mewujudkan
suatu keadilan bagi seluruh rakyat indonesia. Suatu negara yang akan berdiri dan
berdaulat wajib memiliki salah satu persyaratan yang sangat mendasar yaitu
memiliki dasar negara dan konstitusi yang dijadikan sebagai pedoman dalam
penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara.
5

Indonesia merdeka tanggal 17 Agustus 1945 dalam Proklamasi


Kemerdekaan Indonesia yang melahirkan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Negara Kesatuan RI bukanlah merupakan tujuan terakhir perjuangan bangsa
Indonesia, melainkan merupakan alat untuk melanjutkan perjuangan bangsa
Indonesia mencapai cita-cita, membentuk masyarakat adil makmur, aman sentosa
berlandaskan pancasila. Meskipun ditinjau berdasarkan unsur-unsur yang
membentuk negara, hampir semua negara memiliki kesamaan, namun ditinjau dari
segi tumbuh dan terbentunya negara serta susunan negara, setiap negara di dunia
ini memiliki spesifikasi serta ciri khas masing-masing. Demikian pula negara-
negara lain di dunia tumbuh dan berkembang dengan ciri khas dan sejarahnya
masing-masing.

Konstitusi merupakan Undang-undang Dasar (UUD) dalam negara


merupakan sebuah norma sistem politik dan hukum.-biasanya dikodifikasikan
sebagai dokumen tertulis. Dalam ketatanegaraan Republik Indonesia, konstitusi
dapat diartikan sebagai Undang-Undang Dasar (UUD). Dalam hal ini, UUD
dianggap sebagai peraturan dasar dimana di dalamnya terdapat ketentuan-
ketentuan pokok yang menjadi sumber perundang-undangan di Indonesia.

Negara dan konstitusi adalah dwitunggal. Jika diibaratkan bangunan,


negara sebagai pilar-pilar atau tembok tidak bisa berdiri kokoh tanpa pondasi
yang kuat, yaitu konstitusi Indonesia. Hampir setiap negara mempunyai
konstitusi, terlepas dari apakah konstitusi tersebut telah dilaksanakan dengan
optimal atau belum. Yang jelas, konstitusi adalah perangkat negara yang
perannya tak bisa dipandang sebelah mata.

Topik IV (Hubungan Antar Negara dan Warga Negara)

Negara harus dapat memenuhi hak warga negaranya. Sementara itu, warga
negara juga harus menyelesaikan tugas sebagai warga negara yang baik. Barulah
dapat hak warga negara. Negara memiliki hubungan emosional yang kuat dengan
warga negara. Tidak perlu ada pemaksaan atau aturan resmi yang mewajibkan
warga negara membela negaranya. Karena hubungan emosional yang kuatlah,
warga negara tentunya tidak akan terima bila negaranya mengalami keadaan
buruk.
6

Warga Negara adalah rakyat yang menetap di suatu wilayah dan rakyat
tertentu dalam hubungannya dengan Negara. Dalam hubungan antara warga
Negara dan Negara, warga negara mempunyai kewajiban-kewajiban terhadap
Negara dan sebaliknya warga Negara juga mempunyai hak-hak yang harus
diberikan dan dilindungi oleh Negara. Dalam hubungan internasional di setiap
wilayah Negara selalu ada warga Negara dan orang asing yang semuanya disebut
penduduk. Setiap warga Negara adalah penduduk suatu Negara, sedangkan setiap
penduduk belum tentu warga Negara, karena mungkin seorang asing. Sedangkan
seorang asing hanya mempunyai hubungan selama dia bertempat tinggal di
wilayah Negara tersebut.

Negara adalah suatu daerah atau wilayah yang ada di permukaan bumi
yang didalamnya terdapat suatu pemerintahan yang mengatur ekonomi, politik,
sosial, budaya, pertahanan keamanan, dan lain sebagainya. Didalam suatu negara
minimal terdapat unsur-unsur negara seperti rakyat, wilayah, pemerintah yang
berdaulat serta pengakuan dari negara lain. Sebagai alat atau wewenang yang
mengatur atau mengendalikan persoalan bersama atas nama masyarakat.

Wujud hubungan anatara warga negara dengan negara adalah pada


umumnya adalah berupa peranan (role). Peranan pada dasarnya adalah tugas apa
yang dilakukan sesuai dengan status yang dimiliki, dalam hal ini sebagai warga
negara. Hak dan kewajiban warga negara Indonesia tercantum dalam Pasal 27
sampai pasal 34 UUD 1945.

Topik V (Demokrasi)

Demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu "demos" yang berarti rakyat
dan “kratos” yang berarti kekuasaan. Secara bahasa demokrasi adalah kekuasaan
yang berada ditangan rakyat (pemerintahan rakyat). Maksud dari pemerintahan
rakyat adalah pemegang kekuasaan tertinggi dipenggang oleh rakyat. Jadi
demokrasi adalah sebuah bentuk sistem pemerintahan dalam rangka mewujudkan
kedaulatan rakyat yang dijalankan oleh pemerintah.

Demokrasi memang tidak diwarisi, tetapi ditangkap dan dicerna melalui


proses belajar. Oleh karena itu untuk memahaminya diperlukan suatu proses
7

pendidikan demokrasi. Pendidikan demokrasi dalam nerbagai konteks, dalam hal


ini untuk pendidikan formal (di sekolah dan perguruan tinggi), non formal
(pendidikan diluar sekolah) dan informal (pergaulan dirumah dan masyarakat
kultural untuk membangun cita – cita, nilai, konsep, prinsip, sikap, dan
keterampilan demokrasi dalam berbagai konteks).

Konstitusi Indonesia, UUD 1945, menjelaskan bahwa Indonesia adalah


sebuah negara demokrasi. Presiden dalam menjalankan kepemimpinannya harus
memberikan pertanggungjawaban kepada MPR sebagai wakil rakyat. Oleh karena
itu secara hirarki rakyat adalah pemegang kekuasaan tertinggi melalui sistem
perwakilan dengan cara pemilihan umum.

Pada era Presiden Soekarno, Indonesia sempat menganut demokrasi


terpimpin tahun 1956. Indonesia juga pernah menggunakan demokrasi
semu(demokrasi pancasila) pada era Presiden Soeherto hingga tahun 1998 ketika
Era Soeharto digulingkan oleh gerakan mahasiswa. Gerakan mahasiswa yang
telah memakan banyak sekali harta dan nyawa dibayar dengan senyum gembira
dan rasa syukur ketika Presiden Soeharto mengumumkan berhenti sebagai
Presiden Indonesia pada 21 Mei 1998. Setelah era Seoharto berakhir Indonesia
kembali menjadi negara yang benar-benar demokratis mulai saat itu. Pemilu
demokratis yang diselenggarakan tahun 1999 dimenangkan oleh Partai Demokrasi
Indonesia Perjuangan. Pada tahun 2004 untuk pertama kali Bangsa Indonesia
menyelenggarakan pemilihan umum presiden. Ini adalah sejarah baru dalam
kehidupan demokrasi Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai