Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya, sehingga
makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata
kuliah umum Pendidikan Kewarganegaraan(Civic Education).Kami berharap
makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi kita semua.Kami
membuat makalah ini dari kumpulan buku, dan internet sebagai pedoman membuat
makalah.
 Pendidikan Kewarganegaraan masih sangat diperlukan untuk
menumbuhkan rasa kecintaan terhadap Bangsa Indonesia dan mengembangkan
kesadaran berbangsa dan bernegara
Terima kasih kami ucapkan kepada Dosen Civic Education,teman
mahasiswa yang secara langsung maupun tidak langsung memberikan motivasi
membantu dalam pengembangan makalah ini.Terlepas dari semua itu, Kami
menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.
DAFTAR ISI
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................5
A.    PENGERTIAN IDENTITAS NASIONAL.............................................................................................5
B.HAKIKAT BANGSA.............................................................................................................................6
C.SIFAT DAN HAKIKAT NEGARA...........................................................................................................6
BAB III PENUTUP..........................................................................................................................................8
A.      Kesimpulan.........................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................................9

BAB I PENDAHULUAN

       I.            LATAR BELAKANG

Pada hakikatnya manusia hidup tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri,


manusia senantiasa membutuhkan orang lain. Pada akhirnya manusia hidup secara
berkelompok-kelompok. Manusia dalam bersekutu atau berkelompok akan
membentuk suatu organisasi yang berusaha mengatur dan mengarahkan
tercapainya tujuan hidup yang besar. Dimulai dari lingkungan terkecil sampai pada
lingkungan terbesar. Pada mulanya manusia hidup dalam kelompok keluarga.
Selanjutnya mereka membentuk kelompok lebih besar lagi sperti suku, masyarakat
dan bangsa. Kemudian manusia hidup bernegara. Mereka membentuk negara
sebagai persekutuan hidupnya. Negara merupakan suatu organisasi yang dibentuk
oleh kelompok manusia yang memiliki cita-cita bersatu, hidup dalam daerah
tertentu, dan mempunyai pemerintahan yang sama. Negara dan bangsa memiliki
pengertian yang berbeda. Apabila negara adalah organisasi kekuasaan dari
persekutuan hidup manusia maka bangsa lebih menunjuk pada persekutuan hidup
manusia itu sendiri. Di dunia ini masih ada bangsa yang belum bernegara.
Demikian pula orang-orang yang telah bernegara yang pada mulanya berasal dari
banyak bangsa dapat menyatakan dirinya sebagai suatu bangsa. Baik bangsa
maupun negara memiliki ciri khas yang membedakan bangsa atau negara tersebut
dengan bangsa atau negara lain di dunia. Ciri khas sebuah bangsa merupakan
identitas dari bangsa yang bersangkutan. Ciri khas yang dimiliki negara juga
merupakan identitas dari negara yang bersangkutan. Identitas-identitas yang
disepakati dan diterima oleh bangsa menjadi identitas nasional bangsa.

Identitas adalah tanda pengenal. Begitulah pemahaman yang paling sederhana


tentang identitas, yang diketahui oleh hampir semua orang. Pegertian Identitas
Nasional adalah pandangan hidup bangsa, kepribadian bangsa, filsafat pancasila
dan juga sebagai Ideologi Negara sehingga mempunyai kedudukan paling tinggi
dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Identitas Nasional dijadikan
ciri dari suatu bangsa dan negara tersebut, sehingga identitas Nasional
mencerminkan kepribadian suatu bangsa.

Bangsa pada hakikatnya adalah sekelompok besar manusia yang mempunyai


persamaan nasib dalam proses sejarahnya, sehingga mempunyai persamaan watak
atau karakter yang kuat untuk bersatu dan hidup bersama serta mendiami suatu
wilayah tertentu sebagai suatu kesatuan nasional.

 II.            RUMUSAN MASALAH

1.Apa itu identitas nasional?

2.Bagaimana identitas nasional indonesia?

3.Apa pemgertian hakikat bangsa?

4.Apa pengertian hakikat negara?

5.Bagaimanakah sifat negara?

 III.            TUJUAN DAN MANFAAT

1.Mengetahui pengertian identitas nasional

2.Mengetahui hakikat suatu bangsa

3.Mengetahui bagaimana sifat dan hakikat negara?


BAB II

PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN IDENTITAS NASIONAL


Istilah identitas nasional dapat disamakan dengan identitas kebangsaan. Secara
etimologis , identitas nasional berasal dari kata “identitas” dan “ nasional”. Kata
identitas berasal dari bahasa Inggris identity yang memiliki pengertian harfiah; ciri,
tanda atau jati diri yang melekat pada seseorang, kelompok atau . sesuatu sehingga
membedakan dengan yang lain. Kata “nasional” merujuk pada konsep kebangsaan.
Jadi, pegertian Identitas Nasional adalah pandangan hidup bangsa, kepribadian
bangsa, filsafat pancasila dan juga sebagai Ideologi Negara sehingga mempunyai
kedudukan paling tinggi dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara
termasuk disini adalah tatanan hukum yang berlaku di Indonesia, dalam arti lain
juga sebagai Dasar Negara yang merupakan norma peraturan yang harus dijnjung
tinggi oleh semua warga Negara tanpa kecuali “rule of law”, yang mengatur
mengenai hak dan kewajiban warga Negara, demokrasi serta hak asasi manusia
yang berkembang semakin dinamis di Indonesia.

Secara global, identitas nasional indonesia adalah:

1.      Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia

2.      Bendera negara yaitu Sang Merah Putih

3.      Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya

4.      Lambang Negara yaitu Pancasila

5.      Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika

6.      Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila

7.       Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945

8.      Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat

9.      Konsepsi Wawasan Nusantara

10.  Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai Kebudayaan Nasional


B.HAKIKAT BANGSA
Hakikat bangsa indonesia adalah sekelompok manusia yang memiliki sejarah
hidup bersama sehingga tercipta rasa senasib sepenanggungan.Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) yang didirikan atas dasar proklamasi kemerdekaan 17
Agustus 1945 memiliki tujuan negara yang tercantum pada pembukaan dasar UUD
1945 pada alinea ke empat.
C.SIFAT DAN HAKIKAT NEGARA
 Negara memiliki sifat-sifat dan hakikat dalam terbentuknya suatu negara. Ada
banyak pendapat para ahli yang mendefinisikan baik itu sifat-sifat negara dan
hakikat negara. Bangsa dan negara merupakan hal yang sangat terkait karena
negara dapat terbentuk apabila adanya manusia yang membentuk bangsa terseebut,
Sebelum menuju ke hakikat negara, mari kita membahas terlebih dahulu mengenai
sifat-sifat negara yang mencakup beberapa hal antara lain sebagai berikut..

1. Sifat-Sifat Negara – ada beberapa sifat-sifat suatu negara antara lain sebagai
berikut.. 

 Negara Bersifat Memaksa – Negara bersifat memasak artinya bahwa


negara memiliki kekuasaan fisik sifatnya legal. Alat untuk itu adalah seperti
tentara, polisi, dan alat hukum lainnya. Dengan adanya sifat yang memasak,
maka semua peraturan perundang-undangan yang berlaku diharapkan akan
ditaati sehingga keamanan dan ketertiban negara pun tercapai

 Negara Bersifat Monopoli – Negara bersifat monopoli artinya negara


menetapkan tujuan bersama masyarakat, yaitu dengan menentukan mana
yang boleh/baik dan juga mana yang tidak boleh/tidak baik karena akan
dianggap bertentangan dengan tujuan suatu negara dan masyarakat

 Negara Bersifat Mencakup Semua –  Negara bersifat mencakup semua


artinya segala peraturan perundang-undangan yang berlaku adalah untuk
semua orang tanpa kecuali.

2. Hakikat Negara – Keberadaan suatu negara menjadi penting manakala rakyat


membutuhkan wadah yang dapat menjamin kelangsungan hidup mereka. Berikut
ini adalah pendapat beberapa tokoh tentang hakikat negara..
 Plato – Menurut plato Hakikat negara adalah suatu tubuh yang senantiasa
maju, berevolusi, dan terdiri dari orang-orang (individu-individu)

 Hugo de Groot (Grotius) – Menurut Hugo de Groot (Grotius) Hakikat


negara adalah ibarat suatu perkakas yang dibuat manusia untuk melahirkan
keberuntungan dan kesejahteraan umum. 

 Thomas Hobbes – Menurut Thomas Hobbes Hakikat negara adalah suatu


tubuh yang dibuat oleh orang banyak, yang masing-masing berjanji akan
memakainya menjadi alat untuk keamanan dan perlindungan mereka

 J.J. Rousseau – Menurut J.J. Rousseau Hakikat negara adalah perserikatan


rakyat dalam melindungi dan mempertahankan hak masing-masing diri dan
harta benda anggota-anggota yang tetap hidup dengan bebas merdeka. 

 Karl Marx  – Menurut Karl Marx Hakikat negara adalah suatu alat


kekuasaan bagi manusia (penguasa) untuk menindas kelas manusia yang lain

 J.H.A. Logemann – Menurut J.H.A. Logemann, Hakikat negara adalah


suatu organisasi kemasyarakatan yang mempunyai tujuan melalui
kekuasaannya dalam mengatur serta menyelenggarakan sesuatu yang
berkaitan dengan jabatan, fungsi lembaga kenegaraan, atau lapanga kerja
yang terdapat dalam masyarakat. 

 Roger F. Soltau – Menurut Roger F. Soltau, Hakikat negara adalah suatu


alat (agency) atau kewenangan (authority) yang mengatur atau
mengendalikan dalam berbagai persoalan-persoalan bersama atas nama
masyarakat

 Hans Kelsen – Menurut Hans Kelsen, Hakikat negara adalah suatu


pergaulan hidup bersama dengan tata paksa

 R. Kranenburg – Menurut R.Kranenburg, Hakikat negara adalah suatu


organisasi yang kekuasaan diciptakan oleh sekelompok manusia yang
disebut dengan bangsa

 Ibnu Khaldun – Menurut Ibnu Khaldun, Hakikat negara adalah suatu tubuh
yang persis sama seperti tubuh manusia. Tubuh manusia mengalami masa
lahir dan tumbuh (groei). Ada masa muda dan dewasa (bloei). Ada masa tua
dan mati (vergaan). 

Secara Umum Hakikat Negara – Sejak kata “negara” diterima sebagai


pengertian yang menunjukkan organisasi bangsa yang bersifat teritorial
(kewilayahan) dan mempunyai kekuasaan tertinggi, yang perlu ada untuk
menyelenggarakan kepentingan bersama dan mencapai tujuan bersama, sejak itu
pula kata “negara” ditafsirkan dalam berbagai antara lain sebagai berikut… 

 “Negara” dipakai dalam arti pengusa, yaitu orang yang melakukan


kekuasaan tertinggi atas persekutuan rakyat yang bertempat tinggal dalam
suatu wilayah tertentu

 “Negara” dipakai dalam arti persekutuan rakyat, yaitu suatu bangsa yang
hidup di suatu daerah, dengan dibawah kekuasaan tertinggi menurut kaidah-
kaidah hukum yang sama. 

Dari penafsiran diatas dapat diketahui bahwa pengertian negara dibedakan menjadi
dua yaitu dalam arti formal dan material.

 Dalam arti formal, pengertian negara adalah suatu organisasi kekuasaan


dengan suatu pemerintahan pusat. Negara dalam pengertian diartikan seagai
pemerintah (staat-overheid). Karakteristik negara formal adalah kewenangan
pemerintah untuk menjalankan paksaan fisik secara legal. 

 Dalam arti material, pengertian negara adalah suatu masyarakat (staat-


gemenschaap) atau negara sebagai persekutuan hidup

BAB III PENUTUP

A.      Kesimpulan
Identitas Nasional adalah Suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa sebagai
pembeda antara Negara satu dengan negaralain. Identitas nasional yang
menunjukkan jati diri Indonesia. Penerapan tentang identitas nasional harus
tercermin pada pola pikir, pola sikap, dan pola tindak yang senantiasa
mendahulukan kepentingan bangsa dan negara dari pada kepentingan pribadi atau
kelompok. Dengan kata lain, identitas nasional menjadi pola yang mendasari cara
berpikir, bersikap, dan bertindak dalam rangka menghadapi berbagai masalah
menyangkut kehidupan bermayarakat, berbangsa dan bernegara. Implementasi
identitas nasional senantiasa berorientasi pada kepentingan rakyat dan wilayah
tanah air secara utuh dan menyeluruh. Impementasi identitas nasional dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara yamg mencakup kehidupan politik, ekonomi,
sosial budaya,dan pertahanan keamanan harus tercemin dalam pola pikir, pola
sikap, dan pola tindak senantiasa mengutamakan kepentingan bangsa dan negara
kesatuan Republik Indonesia diatas kepentingan pribadi dan golongan.
B.     Saran
Menghargai dan membiasakan melakukan kegiatan yang berunsur Identitas
Nasional Negara sendiri itu jauh lebih baik di banding mempulajari sebiasaan atau
budaya yang di anut oleh Negara lain. “ Seharusnya bukan orang lain yang
membangunkan kita serta menyadarkan kita, tetapi kitalah sendiri yang harus
bangun demi kemajuan bangsa tercinta.”

DAFTAR PUSTAKA

Kaelan dan Zubaidi.2007.Pendidikan Kewarganegaraan.Yogyakarta:Paradigma,


Edisi pertama.

Syarbani Syahrial, Wahid Aliaras. 2006; Membangun Karakter dan Kepribadian


melalui Pendidikan Kewarganegaraan, UIEU – University Press, Jakarta.

Suryo, Joko, 2002, Pembentukan Identitas Nasional, Makalah Seminar Terbatas


Pengembangan Wawasan tentang Civic Education, LP3 UMY, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai