Anda di halaman 1dari 16

Character Building - Kewarganegaraan

Topik 11 - Identitas Nasional Indonesia

Nama Dosen : Sri Hutomo, SH, M.H.

Kode Dosen : D1415

Kelas : LL01

Nama Mahasiswa : Nabila Sabda Tara Wafi

NIM : 1901511355

No Absen : 41
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat
tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.

Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

26 Mei 2016

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada hakikatnya manusia hidup tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri,
manusia senantiasa membutuhkan orang lain. Pada akhirnya manusia hidup secara
berkelompok-kelompok. Manusia dalam bersekutu atau berkelompok akan membentuk
suatu organisasi yang berusaha mengatur dan mengarahkan tercapainya tujuan hidup
yang besar. Dimulai dari lingkungan terkecil sampai pada lingkungan terbesar. Pada
mulanya manusia hidup dalam kelompok keluarga. Selanjutnya mereka membentuk
kelompok lebih besar lagi sperti suku, masyarakat dan bangsa. Kemudian manusia hidup
bernegara. Mereka membentuk negara sebagai persekutuan hidupnya. Negara merupakan
suatu organisasi yang dibentuk oleh kelompok manusia yang memiliki cita-cita bersatu,
hidup dalam daerah tertentu, dan mempunyai pemerintahan yang sama. Negara dan
bangsa memiliki pengertian yang berbeda. Apabila negara adalah organisasi kekuasaan
dari persekutuan hidup manusia maka bangsa lebih menunjuk pada persekutuan hidup
manusia itu sendiri. Di dunia ini masih ada bangsa yang belum bernegara. Demikian pula
orang-orang yang telah bernegara yang pada mulanya berasal dari banyak bangsa dapat
menyatakan dirinya sebagai suatu bangsa. Baik bangsa maupun negara memiliki ciri khas
yang membedakan bangsa atau negara tersebut dengan bangsa atau negara lain di dunia.
Ciri khas sebuah bangsa merupakan identitas dari bangsa yang bersangkutan. Ciri khas
yang dimiliki negara juga merupakan identitas dari negara yang bersangkutan. Identitas-
identitas yang disepakati dan diterima oleh bangsa menjadi identitas nasional bangsa.
Pemerintahan di Indonesia sudah lama menjadi mimpi buruk banyak orang di
Indonesia. Kendati pemahaman mayarakat tentang pemerintahan sangatlah berbeda-
beda, Namun setidaknya sebagian besar dari masyarakat membayangkan bahwa dengan
adanya pemerintahan, masyarakat akan dapat memiliki kualitas pemerintahan yang lebih
baik. Banyak di antara masyarakat-masyarakat yang ada di inonesia membayangkan,
bahwa dengan memiliki tata kelola pemerintahan yang lebih baik, maka kualitas
pelayanan publik menjadi semakin baik, angka korupsi menjadi semakin rendah, dan
pemerintah menjadi semakin peduli dengan kepentingan warga.
Dewasa ini permasalahan yang dialami oleh bangsa Indonesia semakin komplek
dan semakin sarat. Oknum-oknum organisasi pemerintah yang seyogyanya menjadi
panutan rakyat banyak yang tersandung masalah hukum. Eksistensi pemerintahan yang
baik atau yang sering disebut good governance yang selama ini dielukan-elukan faktanya
saat ini masih menjadi mimpi dan hanyalah sebatas jargon belaka. Indonesia harus segera
terbangun dari tidur panjangnya. Maka dari itu, Pemerintah inonesia berinisiatif akan
membangun Indonesia ini dalam sistem pemerintahannya agar dapr menjadi lebih baik.
Dan menggunakan sistem pemerintahan yang berlandaskan kejujuran serta ketulusan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu identitas Nasional
2. Bagaimanakah identitas nasional indonesia
3. Apa dan bagaimana faktor pendukung terbentuknya identitas nasional indonesia
4. Apa yang dimaksud pancasila sebagai kepribadian dan identitas nasional?
1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum


Mengulas tentang apa yang dimaksud dengan Identitas Nasional Indonesia serta
apa saja yang faktor-faktor pendukung kelahiran identitas nasional.
1.3.2 Tujuan Khusus
Menyelesaikan tugas matakuliah Character Building Kewarganegaraan tentang
permasalahan dalam Identitas Nasional Indonesia.
1.4 Manfaat
Berikut manfaat yang di dapat mengenai topik Otonomi Daerah dalam paper ini:
1. Untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai Identitas Nasional di
Indonesia
2. Mengetahui maksud dari pancasila sebagai kepribadian dan identitas nasional.
BAB II
TEORI
2.1 Pengertian Identitas Nasional

Istilah identitas nasional dapat disamakan dengan identitas kebangsaan. Secara etimologis ,
identitas nasional berasal dari kata identitas dan nasional. Kata identitas berasal dari bahasa
Inggris identity yang memiliki pengertian harfiah; ciri, tanda atau jati diri yang melekat pada
seseorang, kelompok atau . sesuatu sehingga membedakan dengan yang lain. Kata nasional
merujuk pada konsep kebangsaan. Jadi, pegertian Identitas Nasional adalah pandangan hidup
bangsa, kepribadian bangsa, filsafat pancasila dan juga sebagai Ideologi Negara sehingga
mempunyai kedudukan paling tinggi dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara
termasuk disini adalah tatanan hukum yang berlaku di Indonesia, dalam arti lain juga sebagai
Dasar Negara yang merupakan norma peraturan yang harus dijnjung tinggi oleh semua warga
Negara tanpa kecuali rule of law, yang mengatur mengenai hak dan kewajiban warga Negara,
demokrasi serta hak asasi manusia yang berkembang semakin dinamis di Indonesia.

Secara global, identitas nasional indonesia adalah:

1. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia

2. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih

3. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya

4. Lambang Negara yaitu Pancasila

5. Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika

6. Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila

7. Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945

8. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat

9. Konsepsi Wawasan Nusantara

10. Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai Kebudayaan Nasional

2.2 Unsur-unsur pembentuk identitas

1. Unsur-unsur pembentuk identitas yaitu:


a. Suku bangsa: adalah golongan sosial yang khusus yang bersifat askriptif (ada sejak
lahir),yang sama coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin. Di Indonesia
terdapat banyak sekali suku bangsa atau kelompok etnis dengan tidak kurang 300 dialeg
bangsa.

b. Agama: bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang agamis. Agama-agama


yan tumbuh dan berkembang di nusantara adalah agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu,
Budha dan Kong Hu Cu. Agama Kong H Cu pada masa orde baru tidak diakui sebagai
agama resmi negara. Namun sejak pemerintahan presiden Abdurrahman Wahid, istilah
agama resmi negara dihapuskan.

c. Kebudayaan: adalah pengetahuan manusia sebagai makhluk social yang isinya


adalah perangkat-perangkat atau model-model pengetahuan yang secara kolektif
digunakan oleh pendukung-pendukungnya untuk menafsirkan dan memahami lingkungan
yang dihadapi dan digunakan sebagi rujukan dan pedoman untuk bertindak (dalam
bentuk kelakuan dan benda-benda kebudayaan) sesuai dengan lingkungan yang dihadapi.

d. Bahasa: merupakan unsure pendukung Identitas Nasonal yang lain. Bahsa dipahami
sebagai system perlambang yang secara arbiter dientuk atas unsure-unsur ucapan manusia
dan yang digunakan sebgai sarana berinteraksi antar manusia.

Dari unsur-unsur Identitas Nasional tersebut dapat dirumuskan pembagiannya menjadi 3


bagian sebagai berikut :

a. Identitas Fundamental, yaitu pancasila merupakan falsafah bangsa, Dasar Negara,


dan Ideologi Negara

b. Identitas Instrumental yang berisi UUD 1945 dan tata perundangannya, Bahasa
Indonesia, Lambang Negara, Bendera Negara, Lagu Kebangsaan Indonesia Raya.

c. Identitas Alamiah, yang meliputi Negara kepulauan (Archipelago) dan pluralisme


dalam suku, bahasa, budaya, dan agama, sertakepercayaan.

Menurut sumber lain disebutkan bahwa Satu jati diri dengan dua identitas:

1. Identitas Primordial

Orang dengan berbagai latar belakang etnik dan budaya: jawab, batak, dayak, bugis, bali,
timo, maluku, dsb.

Orang dengan berbagai latar belakang agama: Islam, Kristen, Khatolik, Hindu, Budha,
dan sebagainya.

2. Identitas Nasional
Suatu konsep kebangsaan yang tidak pernah ada padanan sebelumnya.

Istilah Identitas Nasional secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu
bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain.

Eksistensi suatu bangsa pada era globalisasi yang sangat kuat terutama karena pengaruh
kekuasaan internasional. Menurut Berger[2], era globalisasi dewasa ini, ideology
kapitalisme yang akan menguasai dunia. Kapitalisme telah mengubah masyarakat satu
persatu dan menjadi sistem internasional yang menentukan nasib ekonomi sebagian besar
bangsa-bangsa di dunia, dan secara tidak langsung juga nasib, social, politik dan
kebudayaan.

Oleh karena itu agar bangsa Indonesia tetap eksis dalam menghadapi globalisasi maka
harus tetap meletakkan jati diri dan identitas nasional yang merupakan kepribadian
bangsa Indonesia sebagai dasar pengembangan kreatifitas budaya globalisasi.
Sebagaimana terjadi di berbagai negara di dunia, justru dalam era globalisasi dengan
penuh tantangan yang cenderung menghancurkan nasionalisme, muncullah kebangkitan
kembali kesadaran nasional.

Faktor-Faktor Pendukung Kelahiran Identitas Nasionalmeliputi:

1. Faktor Objektif, yang meliputi faktor geografis-ekologis dan demografis

2. Faktor Subjektif, yaitu faktor historis, social, politik, dan kebudayaan yang dimiliki
bangsa Indonesia (Suryo, 2002)

2. Faktor pembentukan Identitas Bersama.

Proses pembentukan bangsa- negara membutuhkan identitas-identitas untuk menyatukan


masyarakat bangsa yang bersangkutan. Faktor-faktor yang diperkirakan menjadi identitas
bersama suatu bangsa, yaitu :

1. Sejarah

Menurut catatan sejarah, sebelum menjadi sebuah negara, bangsa indonesia pernah
mengalami masa kejayaan yang gemilang. Dua kerajaan nusantara, Majapahit dan
Sriwijaya misalnya.Kebesaran dua kerajaan nusantara tersebut telah membekas pada
semangat perjuangan bangsa Indonesia pada abad-abad berikutnya ketika penjajahan
asing menancapkan kuku imperealisme nya.

2. Kebudayaan

Aspek kebudayaan yang menjadi unsur pembentuk identitas nasional meliputi

3 unsur, yaitu Akal budi, peradaban, dan pengetahuan.


3. Suku bangsa

Kemajemukan merupakan identitas lain bangsa Indonesia. Namun demikian, lebih dari
sekedar kemajemukan yang bersifat alamiah tersebut, tradisi bangsa Indonesia untuk
hidup bersama dalam kemajemukan merupakan unsur lain yang harus terus
dikembangkan dan dibudayakan.

4. Agama

Keaneka ragaman Agama merupakan identitas lain dari kemajukan alamiah Indonesia.
Dengan kata lain, keragaman Agama dan keyakinan di Indonesia tidak hanya dijamin
oleh konstitusi negara, tetapi juga merupakan rahmat tuhan YME.

5. Bahasa

Bahasa Indonesia adalah salah satu identitas nasional Indonesia yang penting. Sekali pun
Indonesia memiliki ribuan bahasa daerah, kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa
penghubung berbagai kelompok etnis yang mendiami Nusantara memberikan nilai
identitas tersendiri bagi bangsa Indonesia. Peristiwa sumpah pemuda tahun 1928
menyatakan bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan bangsa Indonesia.

Faktor-faktor penting bagi pembentukan bangsa Indonesia sebagai berikut

1. Adanya persamaan nasib , yaitu penderitaan bersama dibawah penjajahan bangsa


asing lebih kurang selama 350 tahun

2. Adanya keinginan bersama untuk merdeka , melepaskan diri dari belenggu


penjajahan

3. Adanya kesatuan tempat tinggal , yaitu wilayah nusantara yang membentang dari
Sabang sampai Merauke

4. Adanya cita-cita bersama untuk mencapai kemakmuran dan keadilan sebagai suatu
bangsacita- cita, tujuan dan visi Negara Indonesia .

2.3 Pancasila Sebagai Kepribadian dan Identitas Nasional

Bangsa Indonesia sebagai salah satu bangsa dari masyarakat internasional, memilki sejarah serta
prinsip dalam hidupnya yang berbeda dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Tatkala bangsa
Indonesia berkembang menujufase nasionalisme modern, diletakanlan prinsip-prinsip dasar
filsafat sebagai suatu asas dalam filsafat hidup berbangsa dan bernagara. Prinsip-prinsip dasar itu
ditemukan oleh para pendiri bangsa yang diangkat dari filsafat hidup bangsa Indonesia, yang
kemudian diabstraksikan menjadi suatu prinsip dasar filsafat Negara yaitu Pancasila. Jadi,
filsafat suatu bangsa dan Negara berakar pada pandangan hidup yang bersumber pada
kepribadiannya sendiri. Dapat pula dikatakan pula bahwa pancasila sebagai dasar filsafat bangsa
dan Negara Indonesia pada hakikatnya bersumber kepada nilai-nilai budaya dan keagamaan yang
dimiliki oleh bangsa Indonesia sebagai kepribadian bangsa. Jadi, filsafat pancasila itu bukan
muncul secara tiba-tiba dan dipaksakan suatu rezim atau penguasa melainkan melalui suatu
historis yang cukup panjang.

Dalam merevitalisasi Pancasila sebagai manifestasi Identitas Nasional, penyelenggaraan MPK.


hendaknya dikaitkan dengan wawasan:

1) Spiritual, untuk mcletakkan landasan ctik, moral, religiusiias, sebagai dasar dan arah
pengembangan sesuatu profcsi;

2) Akademis, untuk menunjukkan bahwa MPK merupakan aspek being yang tidak kalah
pentingnya, bahkan lebih penting daripada aspek having dalam kerangka penyiapan

sumber daya manusia (SDM) yang bukan sekadar instrumen, melainkan sebagai subjek
pembaharuan dan pencerahan;

3) Kebangsaan, untuk menumbuhkan kesadaran nasionalismenya agar dalam pergaulan


antarbangsa tetap setia pada kepentingan bangsanya, serta bangga dan respek pada jati diri
bangsanya yang memiliki ideologi tersendiri; serta

4) Mondial, untuk menyadarkan bahwa manusia dan bangsa di masa kini siap menghadapi
dialektika perkembangan dalam masyarakat dunia yang terbuka. Selain itu, diharapkan mampu
untuk segera beradaptasi dengan perubahan yang terus-menerus terjadi dengan cepat.

Study Robert I Rotberg secara eksplisit mengidentifikasikan salah satu karakteristik penting
Negara gagal (failed states) adalah ketidakmampuan negara mengelola identitas Negara yang
tercermin dalam semangat nasionalisme dalam menyelesaikan berbagai persoalan nasionalnya.
Ketidakmampuan ini dapat memicu intra dan interstatewar secara hampir bersamaan.
Nasionalisme bukan saja dapat dipandang sebagai sikap untuk siap mengorbankan jiwa raga
guna mempertahankan Negara dan kedaulatan nasional, tetapi juga bermakna sikap kritis untuk
member kontribusi positif terhadap segala aspek pembangunan nasional. Dengan kata lain, sikap
nasionalisame membutuhkan sebuah wisdom dalam mlihat segala kekurangan yang masih kita
miliki dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, dan sekaligus kemauan untuk
terus mengoreksi diri demi tercapainya cita-cita nasional. Makna falsafah dalam pembukaan
UUD 1945, yang berbunyi sebagai berikut:

1. Alinea pertama menyatakan: Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu hak segala bangsa
dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan , karena tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan. Maknanya, kemerdekaan adalah hak semua bangsa dan
penjajahan bertentangan dengan hak asasi manusia.
2. Alinea kedua menyebutkan: dan perjuangan kemerdekaaan Indonesia telah sampailah
kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia kepada
depan gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka, berdaulat, adil, dan makmur.
Maknanya: adanya masa depan yang harus diraih (cita-cita).

3. Alinea ketiga menyebutkan: atas berkat rahmat Allah yang maha kuasa dan dengan
didorong oleh keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas maka rakyat
Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya. Maknanya, bila Negara ingin mencapai cita-
cita maka kehidupan berbangsa dan bernegara harus mendapat ridha Allah SWT yang merupakan
dorongan spiritual.

4. Alinea keempat menyebutkan: kemudian daripada itu untuk membentuk suatu


pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,
dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam susunan Negara
republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dan berdasarkan kepada: ketuhanan yang maha
esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Alinea ini mempertegas cita-cita yang harus dicapai oleh
bangsa Indonesia melalui wadah Negara kesatuan republik Indonesia.
BAB III
KASUS
3.1 Intisari

Negara merupakan suatu gambaran komunitas politik dimana masyarakat menyatakan


dirinya sebagai bagian dari sebuah negara tersebut (Benedict Anderson,1991). Sedangkan secara
umum Identitas Nasional diartikan sebagai keanggotaan seseorang dalam sebuah negara.
Identitas berarti ciri-ciri, sifat-sifat khas yang melekat pada suatu hal sehingga menunjukkan
suatu keunikan serta membedakannya dengan hal-hal lain. Nasional berasal dari kata nation
yang memiliki arti bangsa, menunjukkan kesatuan komunitas sosio-kultural tertentu yang
memiliki semangat, cita-cita, tujuan serta ideologi bersama.Jadi, Identitas Nasional adalah ciri-
ciri atau sifat-sifat khas bangsa Indonesia yang membedakannya dengan bangsa-bangsa lain di
dunia. Identitas Nasional Indonesia meliputi segenap yang dimiliki bangsa Indonesia yang
membedakannya dengan bangsa lain seperti kondisi geografis, sumber kekayaan alam Indonesia,
demografi atau kependudukan Indonesia, ideologi dan agama, politik negara, ekonomi, dan
pertahanan keamanan. Identitas nasional merupakan konsep suatu bangsa mengenai dirinya
sendiri. Indonesia merupakan negara yang memiliki beraneka ragam kebudayaan yang terdiri
dari berbagai macam suku dari sabang sampai merauke dan pastinya memiliki keanekaragaman
identitas nasional.

Basis dari identitas nasional diantaranya socially (yaitu identitas yang mengarah kepada
peran sosial dalam masyarakat berdasarkan proses sosialisasi dari individu yang berbeda),
culturally (yaitu identitas yang mengarah kepada atribut kebudayaan) , politically (identitas yang
mengarah kepada sumber politik dari peran sosial dalam masyarakat, contohnya sebagai pemilih
dalam pemilu, atapun sebagai warga negara). Menurut pendapat saya, identitas nasional dan jati
diri suatu bangsa harus dijaga agar bangsa tersebut tidak mudah dihancurkan oleh bangsa lain
dan menjadi bangsa yang kuat. Kita mungkin terkadang bingung mengenai apa itu identitas
nasional bangsa indonesia, oleh karena itu topik identitas nasional yang kita pelajari dalam
pelajaran citizenship ini dapat membantu kita memahami arti dari identitas nasional dan
bagaimana kita bertindak sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Topik
identitas nasional dapat menumbuhkan rasa nasionalisme yang tinggi diantara warga negara
indonesia jika setiap warga negara menyadari dan mengimplementasikan nilai-nilai identitas
nasional yang telah ada. Namun dalam pengamatan saya, identitas nasional di negara ini mulai
memudar.

Kurangnya rasa nasionalisme dan rasa satu indonesia membuat identitas nasional negara

ini menjadi kacau atau disebut krisis identitas nasional. Salah satu definisi nasionalisme yaitu
menurut Arif Budiman nasionalisme adalah persatuan secara kelompok dari suatu bangsa yang
mempunyai sejarah yang sama, bahasa yang sama dan pengalaman yang sama. Sejarah mengenai
nasionalisme di indonesia dimulai dari berdirinya organisasi Budi Utomo pada tahun 1908 yang
menjadi tonggak berdirinya organisasi-organisasi pemuda pada saat itu.

3.2 Masalah
Saat ini dapat kita lihat bahwa indonesia telah mengalami krisis identitas nasional. Banyak
penduduk indonesia telah melupakan unsur unsur kebudayan yang merupakan basis dari identitas
nasional suatu bangsa. Contohnya yaitu budaya barat yang masuk ke indonesia melalui
globalisasi telah banyak mengubah pola hidup generasi muda saat ini, salah satunya yaitu
melupakan kultur budaya bangsa indonesia sendiri.
Ada puluhan budaya yg telah diklaim oleh negara sebelah. Dan berikut ini daftarnya :
1. Naskah Kuno dari Riau oleh Pemerintah Malaysia

2. Naskah Kuno dari Sumatera Barat oleh Pemerintah Malaysia

3. Naskah Kuno dari Sulawesi Selatan oleh Pemerintah Malaysia

4. Naskah Kuno dari Sulawesi Tenggara oleh Pemerintah Malaysia

5. Rendang dari Sumatera Barat oleh Oknum WN Malaysia

6. Lagu Rasa Sayang Sayange dari Maluku oleh Pemerintah Malaysia

7. Tari Reog Ponorogo dari Jawa Timur oleh Pemerintah Malaysia

8. Lagu Soleram dari Riau oleh Pemerintah Malaysia

9. Lagu Injit-injit Semut dari Jambi oleh Pemerintah Malaysia

10. Alat Musik Gamelan dari Jawa oleh Pemerintah Malaysia

11. Tari Kuda Lumping dari Jawa Timur oleh Pemerintah Malaysia

12. Tari Piring dari Sumatera Barat oleh Pemerintah Malaysia

13. Lagu Kakak Tua dari Maluku oleh Pemerintah Malaysia

14. Lagu Anak Kambing Saya dari Nusa Tenggara oleh Pemerintah Malaysia

15. Motif Batik Parang dari Yogyakarta oleh Pemerintah Malaysia

16. Badik Tumbuk Lada oleh Pemerintah Malaysia

17. Musik Indang Sungai Garinggiang dari Sumatera Barat oleh Malaysia

18. Kain Ulos oleh Malaysia


19. Alat Musik Angklung oleh Pemerintah Malaysia

20. Lagu Jali-Jali oleh Pemerintah Malaysia

21. Tari Pendet dari Bali oleh Pemerintah Malaysia


- Apakah yang membuat kasus tersebut terjadi?
- Mengapa
- Bagaimana solusi dari kasus tersebut?

BAB IV
PEMBAHASAN
Apakah yang yang membuat kasus tersebut terjadi?

Dari kasus tersebut dapat diketahui bahwa identitas nasional bangsa Indonesia telah mengalamai
kelunturan. Hal tersebut ditunjukan dalam masalah Indonesia- Malaysia tersebut. Dalam kasus
ini, saya menyimpulkan bahwa rasa nasionalisme dan identitas berasama sebagai warga negara
Indonesia masih sangat kurang. Hal tersebut menyebabkan mudahnya Indoensia dijadikan
sasaran dari pihak luar yang bertujuan memecah belah bangsa ini sehingga bangsa Indonesia
hancur.

Mengapa rasa nasionalisme dalam identitas nasional itu penting?

Nasionalisme merupakan bentuk identitas nasional yang haru dimiliki oleh masyarakatnya.
Identitas nasional memberikan pengaruh yang penting dalam terjalinnya hubungan internasional
bahkan berpengaruh dalam pengambilan suatu kebijakan. Nasionalisme berkaitan erat dengan
fenomena yang terjadi di suatu bangsa, negara, atau bangsa-negara. Konsep nasionalisme
melahirkan kesadaran yang menimbulkan keinginan untuk menentukan nasib sendiri yang
mendorong terjadinya dekolonisasi. Nasionalisme lahir karena adanya globalisasi namun
terkadang globalisasi tidak sesuai dengan konsep-konsep dalam nasionalisme. Nasionalisme
memiliki pengaruh baik dan buruk terhadap integritas nasional tergantung seberapa bijak kita
menanggapi konsep nasionalisme.

Solusi untuk menangani kasus tersebut adalah:

Oleh karena lunturnya rasa nasionalisme dan terjadinya krisis identitas nasional di kalangan
rakyat indonesia saat ini terutama generasi muda diharapkan juga peran serta pemerintah dalam
menyelesaikan masalah tersebut selain peran warga negaranya sendiri. Dari banyaknya kasus-
kasus yang mengancam identitas nasional dan kesatuan tanah air indonesia, maka kita sebagai
generasi muda harus berusaha untuk mempertahankan nilai- nilai budaya yang telah ada dan
terus menjaga dan melestarikannya. Kita harus menyadari bahwa kita sebagai bangsa indonesia
memiliki keanekaragaman budaya yang harus dipertahankan dan menjadi ciri dari bangsa
indonesia, dan kita harus bangga menjadi bagian dari tanah air kita yaitu Indonesia.

BAB V
KESIMPULAN
Identitas Nasional adalah Suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa sebagai pembeda antara
Negara satu dengan negara lain. Identitas nasional yang menunjukkan jati diri Indonesia
diantaranya adalah sebagai berikut:

Identitas Nasional Indonesia :

1. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia.

2. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih.

3. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya

4. Lambang Negara yaitu Pancasila

5. Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika

6. Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila

7. Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945

8. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat

9. Konsepsi Wawasan Nusantara

10. Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai Kebudayaan Nasional Penerapan tentang
identitas nasional harus tercermin pada pola pikir, pola sikap, dan pola tindak yang senantiasa
mendahulukan kepentingan bangsa dan negara dari pada kepentingan pribadi atau kelompok.
Dengan kata lain, identitas nasional menjadi pola yang mendasari cara berpikir, bersikap, dan
bertindak dalam rangka menghadapi berbagai masalah menyangkut kehidupan bermayarakat,
berbangsa dan bernegara. Implementasi identitas nasional senantiasa berorientasi pada
kepentingan rakyat dan wilayah tanah air secara utuh dan menyeluruh. Impementasi identitas
nasional dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yamg mencakup kehidupan politik, ekonomi,
sosial budaya,dan pertahanan keamanan harus tercemin dalam pola pikir, pola sikap, dan pola
tindak senantiasa mengutamakan kepentingan bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia
diatas kepentingan pribadi dan golongan.

Daftar Pustaka
Tim CBDC. 2015. Character Building : Kewarganegaraan. Jakarta: Library and
Knowledge Center BINUS University
http://dianrasidah.blogspot.co.id/2013/11/makalah-identitas-nasional.html

http://ilhamberkuliah.blogspot.co.id/2015/09/makalah-identitas-nasional.html

https://www.academia.edu/7011989/Kewarganegaraan_Identitas_Nasional_

Anda mungkin juga menyukai