Anda di halaman 1dari 7

Pancasila Sebagai Identitas Nasional

BAB I

PENDAHULUAN

 Latar belakang

Identitas adalah tanda pengenal.Begitulah pemahaman yang paling sederhana tentang


identitas,yang diketahui oleh hampir semua orang.
Pegertian Identitas Nasional adalah pandangan hidup bangsa, kepribadian bangsa, filsafat
pancasila dan juga sebagai Ideologi Negara sehingga mempunyai kedudukan paling tinggi
dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara .
Identitas Nasional dijadikan ciri dari suatu bangsa dan negara tersebut, sehingga identitas
Nasional mencerminkan kepribadian suatu bangsa.
B. Masalah atau topik bahasan
1. Apakah pengertian dari Identitas Nasional?
2. Apa saja yang menjadi Identitas Nasional ?
3. Sebutkan unsur-unsur pembentuk identitas Nasional?
4. Apakah pengertian Pancasila sebagai identitas Nasional?
5. Mengapa Pancasila dijadikan sebagai Identitas Nasional?
C. Tujuan Penulisan makalah
1. Untuk mengetahui pengertian Identitas Nasional.
2. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi Identitas Nasional.
3. Untuk mengetahui unsur-unsur pembentuk Identitas Nasional.
4. Untuk mengetahui pengertian Pancasila sebagai Identitas Nasional.
5. Untuk mengetahui alasan mengapa Pancasila dijadikan sebagai Identitas Nasional.

BAB II

PEMBAHASAN

 Pengertian Identitas Nasional

Istilah identitas nasional dapat disamakan dengan identitas kebangsaan. Secara etimologis,
identitas nasional berasal dari kata “identitas” dan ”nasional”. Kata identitas berasal dari
bahasa Inggris identity yang memiliki pengertian harfiah; ciri, tanda atau jati diri yang
melekat pada seseorang, kelompok atau . sesuatu sehingga membedakan dengan yang lain.
Kata “nasional” merujuk pada konsep kebangsaan. Kata identitas berasal dari bahasa Inggris
identiti yang memiliki pengerian harfiah ciri-ciri, tanda-tanda atau jati diri yang melekat pada
seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan yang lain. Jadi, pegertian Identitas
Nasional adalah pandangan hidup bangsa, kepribadian bangsa, filsafat pancasila dan juga
sebagai Ideologi Negara sehingga mempunyai kedudukan paling tinggi dalam tatanan
kehidupan berbangsa dan bernegara termasuk disini adalah tatanan hukum yang berlaku di
Indonesia, dalam arti lain juga sebagai Dasar Negara yang merupakan norma peraturan yang
harus dijnjung tinggi oleh semua warga Negara tanpa kecuali “rule of law”, yang mengatur
mengenai hak dan kewajiban warga Negara, demokrasi serta hak asasi manusia yang
berkembang semakin dinamis di Indonesia. atau juga Istilah Identitas Nasional adalah suatu
ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut
dengan bangsa lain.

 Identitas Nasional Indonesia :

1. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia


2. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih
3. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya
4. Lambang Negara yaitu Pancasila
5. Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika
6. Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila
7. Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945
8. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat
9. Konsepsi Wawasan Nusantara
10. Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai Kebudayaan Nasional.

 Unsur-unsur pembentuk identitas Nasional

Unsur-unsur pembentuk identitas yaitu:


1. Suku bangsa: adalah golongan sosial yang khusus yang bersifat askriptif (ada sejak lahir),
yang sama coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin. Di Indonesia terdapat banyak
sekali suku bangsa atau kelompok etnis dengan tidak kurang 300 dialeg bangsa.
2. Agama: bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang agamis. Agama-agama yang
tumbuh dan berkembang di nusantara adalah agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha
dan Kong Hu Cu. Agama Kong Hu Cu pada masa orde baru tidak diakui sebagai agama
resmi negara. Namun sejak pemerintahan presiden Abdurrahman Wahid, istilah agama resmi
negara dihapuskan.
3. Kebudayaan: adalah pengetahuan manusia sebagai makhluk social yang isinya adalah
perangkat- perangkat atau model-model pengetahuan yang secara kolektif digunakan oleh
pendukung- pendukungnya untuk menafsirkan dan memahami lingkungan yang dihadapi dan
digunakan sebagi rujukan dan pedoman untuk bertindak (dalam bentuk kelakuan dan benda-
benda kebudayaan) sesuai dengan lingkungan yang dihadapi.
4. Bahasa: merupakan unsure pendukung Identitas Nasonal yang lain. Bahasa dipahami
sebagai system perlambang yang secara arbiter dientuk atas unsure-unsur ucapan manusia
dan yang digunakan sebgai sarana berinteraksi antar manusia.
Dari unsur-unsur Identitas Nasional tersebut dapat dirumuskan pembagiannya menjadi 3
bagian sebagai berikut :
-Identitas Fundamental, yaitu pancasila merupakan falsafah bangsa, Dasar Negara, dan
Ideologi Negara
-Identitas Instrumental yang berisi UUD 1945 dan tata perundangannya, Bahasa Indonesia,
Lambang Negara, Bendera Negara, Lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Identitas Alamiah,
yang meliputi Negara kepulauan (Archipelago) dan pluralisme dalam suku, bahasa, budaya,
dan agama, serta kepercayaan.

 Pengertian Pancasila sebagai identitas Nasional


Sebagai identitas nasional, Pancasila sebagai kepribadian bangsa harus mampu mendorong
bangsa Indonesia secara keseluruhan agar tetap berjalan dalam koridornya yang bukan berarti
menentang arus globalisasi, akan tetapi lebih cermat dan bijak dalam menjalani dan
menghadapi tantangan dan peluang yang tercipta. Bila menghubungkan kebudayaan sebagai
karakteristik bangsa dengan Pancasila sebagai kepribadian bangsa, tentunya kedua hal ini
merupakan suatu kesatuan layaknya keseluruhan sila dalam Pancasila yang mampu
menggambarkan karakteristik yang membedakan Indonesia dengan negara lain.Naskah
Pancasila .

Pancasila
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan
Perwakilan
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Identitas Nasional merupakan suatu konsep kebangsaan yang tidak pernah ada padanan
sebelumnya. Perlu dirumuskan oleh suku-suku tersebut. Istilah Identitas Nasional secara
terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis
membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain. Eksistensi suatu bangsa pada era
globalisasi yang sangat kuat terutama karena pengaruh kekuasaan internasional. Menurut
Berger dalam The Capitalist Revolution, eraglobalisasi dewasa ini, ideology kapitalisme yang
akan menguasai dunia. Kapitalisme telah mengubah masyarakat satu persatu dan menjadi
sistem internasional yang menentukan nasib ekonomi sebagian besar bangsa-bangsa di dunia,
dan secara tidak langsung juga nasib, social, politik dan kebudayaan.
Perubahan global ini menurut Fakuyama membawa perubahan suatu ideologi, yaitu dari
ideologi partikular kearah ideology universal dan dalam kondisi seperti ini kapitalismelah
yang akan menguasainya. Dalam kondisi seperti ini, negara nasional akan dikuasai oleh
negara transnasional yang lazimnya didasari oleh negara-negara dengan prinsip kapitalisme.
Konsekuensinya,negara-negara kebangsaan lambat laun akan semakin terdesak. Namun
demikian, dalam menghadapi proses perubahan tersebut sangat tergantung kepada
kemampuan bangsa itu sendiri.
Menurut Toyenbee, cirri khas suatu bangsa yang merupakan local genius dalam menghadapi
pengaruh budaya asing akan menghadapi Challence dan response. Jika Challence cukup besar
sementara response kecil maka bangsa tersebut akan punah dan hal ini sebagaimana terjadi
pada bangsa Aborigin di Australia dan bangsa Indian di Amerika. Namun demikian jika
Challance kecil sementara response besar maka bangsa tersebut tidak akan berkembang
menjadi bangsa yang kreatif.
Oleh karena itu agar bangsa Indonesia tetap eksis dalam menghadapi globalisasi maka harus
tetap meletakkan jati diri dan identitas nasional yang merupakan kepribadian bangsa
Indonesia sebagai dasar pengembangan kreatifitas budaya globalisasi. Sebagaimana terjadi di
berbagai negara di dunia, justru dalam era globalisasi dengan penuh tantangan
yangcenderung menghancurkan nasionalisme, muncullah kebangkitan kembali kesadaran
nasional.

 Sumber Identitas Nasional Bangsa Indonesia :


1. Dasar-dasar negara Dasar negara yang merupakan key yang menyatukan bangsa
Indonesia yang beragam-ragam merupakan kesepakatan bersama yang menyatukan bangsa
Indonesia. Oleh sebab itu, dasar yang melandasi negara adalah merupakan identitas nasional.
Indonesia sebagai negara yang berdaulat memiliki landasan fundamental yaitu Pancasila yang
merupakan tujuan, dan pedoman dalam berbangsa dan bertanah air di Indonesia, serta kunci
dasar pemersatu bangsa Indonesia. Landasan fundamental ini merupakan nilai-nilai dasar
kehidupan bagi bangsa Indonesia yang membedakannya dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
Indonesia merupakan negara demokrasi yang dalam pemerintahannya menganut sistem
presidensiil, dan Pancasila ini merupakan jiwa dari demokrasi. Demokrasi yang didasarkan
atas lima dasar tersebut dinamakan Demokrasi Pancasila. Dasar negara ini, dinyatakan oleh
Presiden Soekarno (Presiden Indonesia yang pertama) dalam Proklamasi Kemerdekaan
Negara Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.

Untuk menciptakan Indonesia yang dicita-citakan, bangsa Indonesia memiliki dasar


instrumental berupa UUD 1945, burung Garuda sebagai lambang negara, bahasa Indonesia
dan lagu kebangsaan.

2. Wilayah dan Kondisi Geografis Dalam kemerdekaannya bangsa Indonesia menyatakan


bahwa wilayah negara kesatuan ini meliputi segenap wilayah bekas jajahan Pemerintah
Kolonial Belanda. Wilayah yang terbentang antara 6 derajat garis lintang utara sampai 11
derajat garis lintang selatan, dan dari 97 derajat sampai 141 derajat garis bujur timur serta
terletak antara dua benua yaitu benua Asia dan Australia/Oceania diakui kedaulatannya oleh
Belanda sendiri dan dunia sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka,
berdaulat dan bersatu. Untuk mencapai semua itu, bangsa ini mengalami perjalanan yang
cukup panjang dan berat hingga akhirnya saat ini, wilayah Indonesia dapat terlihat seperti
pada peta berikut :
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang mempunyai 17.508 pulau. Wilayah
Indonesia terbentang sepanjang 3.977 mil antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.
Apabila perairan antara pulau-pulau itu digabungkan, maka luas Indonesia menjadi1.9 juta
mil persegi dengan lima pulau besar di Indonesia adalah : Sumatera dengan luas 473.606 km
persegi, Jawa dengan luas 132.107 km persegi, Kalimantan (pulau terbesar ketiga di dunia)
dengan luas 539.460 km persegi, Sulawesi dengan luas 189.216 km persegi, dan Papua
dengan luas 421.981 km persegi.

3. Politik Indonesia adalah negara demokrasi Pancasila. Segala sesuatu di Indonesia diatur
dan dimusyawarahkan secara mufakat, hikmat dan kebijaksanaan. Perpolitikan di Indonesia
berlandaskan nilai-nilai Pancasila. Seperti juga di negara-negara demokrasi lainnya, sistem
politik di Indonesia didasarkan pada Trias Politika yaitu kekuasaan legislatif, eksekutif dan
yudikatif. Kekuasaan legislatif dipegang oleh sebuah lembaga bernama Majelis

Permusyawatan Rakyat (MPR) yang terdiri dari dua badan yaitu DPR yang anggota-
anggotanya terdiri dari wakil-wakil Partai Politik dan DPD yang anggota-anggotanya
mewakili provinsi yang ada di Indonesia. Setiap daerah diwakili oleh 4 orang yang dipilih
langsung oleh rakyat di daerahnya masingmasing. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
adalah lembaga tertinggi negara. Keanggotaan MPR berubah setelah Amandeman UUD 1945
pada periode 19992004. Seluruh anggota MPR adalah anggota DPR ditambah anggota DPD
(Dewan Perwakilan Daerah). Sebelumnya, anggota MPR adalah seluruh anggota DPR
ditambah utusan golongan. Anggota MPR saat ini terdiri dari 550 anggota DPR dan 128
anggota DPD. Anggota DPR dan DPD dipilih melalui pemilu dan dilantik dalam masa
jabatan lima tahun. Sejak 2004, MPR adalah sebuah parlemen bikameral, setelah terciptanya
DPD sebagai kamar kedua. Lembaga eksekutif berpusat pada presiden, wakil presiden, dan
kabinet. Kabinet di Indonesia adalah Kabinet Presidenstil sehingga para menteri bertanggung
jawab kepada presiden dan tidak mewakili partai politik yang ada di parlemen. Lembaga
Yudikatif sejak masa reformasi dan adanya amandemen UUD 1945 dijalankan oleh
Mahkamah Agung, termasuk pengaturan administrasi para Hakim. Politik luar negeri
Indonesia seperti tertuang dalam pembukaan UUD 1945 adalah poltik bebas aktif. Yang
artinya Indonesia sebagai negara berdaulat memiliki konsep politik luar negeri yang tidak
terikat oleh negara manapun di dunia. Artinya, Indonesia berhak menentukan sikapnya
sendiri dalam perpolitikan di dunia yang bebas aktif dan bertujuan untuk menjaga keamanan
dunia. Serta Indonesia mengatur urusan dalam negerinya tanpa campur tangan asing.

4. Ideologi dan Agama Seperti yang di atur dalam UUD 1945, bahwa negara Indonesia
menjamin kebebasan beragama di dalam kehidupan warga negara Indonesia. Masingmasing
warga negara Indonesia berhak untuk memeluk agama dan kepercayaannya masing-masing
dan menjalankan peribadatan sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing warga
negara Indonesia. Hak dalam hidup beragama di Indonesia dilindungi oleh negara. Penduduk
di Indonesia secara garis besar merupakan penganut dari lima agama di antara lain islam,
budha, hindu, katolik dan protestan serta penganut kepercayaan lainnya seperti kong fu tsu.
Mayoritas penduduk Indonesia adalah beragama islam dan selebihnya adalah penganut
agama budha, hindu, katolik dan protestan serta aliran kepercayaan. Dalam berideologi,
masyarakat Indonesia berhak untuk memiliki ideologi dan pandangan hidup. Akan tetapi,
ideolgi bangsa Indonesia tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila yang
merupakan kunci pemersatu bangsa Indonesia.

5. Ekonomi Perekonomian bangsa Indonesia seperti diatur dalam UUD 1945 adalah
ekonomi yang bersifat kerakyatan. Kekayaan alam dan segala hal yang menyangkut hajat
hidup orang banyak diatur oleh negara untuk sebesar-besarnya digunakan demi
mensejahterakan seluruh penduduk Indonesia. Dalam perekonomiannya, dalam negara
Indonesia terdapat tiga bentuk badan usaha yaitu Badan Usaha Miliki Negara (BUMN),
Badan Usaha Miliki Swasta (BUMS) dan Koperasi. Jadi, bangsa Indonesia memiliki azas
perokonomian yang untuk kekayaan alam dan menyangkut hidup orang banyak diatur oleh
negara sedangkan bidang lainnya dijalankan oleh swasta dan koperasi.

6. Pertahanan Keamanan Ciri khas dari bangsa Indonesia dalam bidang ini adalah bahwa,
pertahanan di Indonesia adalah pertahanan rakyat semesta atau dikenal Hankamrata.
Pertahanan di Indonesia bersifat menyeluruh bagi masyarakat Indonesia. Apabila salah satu
wilayah Indonesia diserang, maka seluruh masyarak di Indonesia lah yang akan
mengamankan dan mempertahankannya.

7. Demografi Indonesia. Penduduk Indonesia dapat dibagi secara garis besar dalam dua
kelompok. Di bagian barat Indonesia penduduknya kebanyakan adalah suku Melayu,
sementara di timur adalah suku Papua, yang mempunyai akar di kepulauan Melanesia.
Banyak penduduk Indonesia yang menyatakan dirinya sebagai bagian dari kelompok suku
yang lebih spesifik, yang dibagi menurut bahasa dan asal daerah, misalnya Jawa, Sunda atau
Batak. Bangsa Indonesia memiliki banyak sekali suku dan budaya dan adat istiadat. Selain itu
juga ada penduduk pendatang yang jumlahnya minoritas di antaranya adalah Etnis Tionghoa,
India, dan Arab. Mereka sudah lama datang ke nusantara dengan jalur perdagangan sejak
abad ke 8 SM dan menetap menjadi bagian dari Nusantara. Di Indonesia terdapat sekitar 3%
populasi etnis Tionghoa. Angka ini berbeda-beda karena hanya pada tahun 1930-an terakhir
kalinya pemerintah melakukan sensus dengan menggolong-golongkan masyarakat Indonesia
ke dalam suku bangsa dan keturunannya. Islam adalah agama mayoritas yang dipeluk oleh
sekitar 85,2% penduduk Indonesia, yang menjadikan Indonesia negara dengan penduduk
muslim terbanyak di dunia. Sisanya beragama Protestan (8,9%); Katolik (3%); Hindu (1,8%);
Buddha (0,8%); dan lain-lain (0,3%). Kebanyakan penduduk Indonesia bertutur dalam bahasa
daerah sebagai bahasa ibu, namun bahasa resmi Indonesia, bahasa Indonesia, diajarkan di
seluruh sekolah-sekolah di negara ini dan dikuasai oleh hampir seluruh penduduk Indonesia.

 Kondisi Identitas Bangsa Indonesia Saat Ini :

1. Dalam perekonomian, kekayaan alam saat ini banyak yang dikelola oleh asing.
Pengelolaan ini memberikan keuntungan yang sangat kecil sekali bagi bangsa Indonesia.
Tidak hanya di bidang pertambangan, bahkan lahan perkebunan pun telah mulai sedikit demi
sedikit dikuasai oleh negara lain. Beberapa bidang yang menyangkut hajat hidup orang
banyak seperti air minum tidak lagi sepenuhnya dikuasai oleh negara. Indonesia memiliki
kekayaan alam yang melimpah, namun pengelolahannya mayoritas dikuasai oleh asing. Pola
hidup masyarakat bangsa Indonesia saat ini merupakan pola kehidupan yang mengagungkan
produk asing. Masyarakat Indonesia saat ini lebih senang apabila produk yang dikonsumsinya
merupakan buatan luar negeri.

2. Dalam kebudayaan, beberapa budaya, lagu dan tarian telah dicaplok oleh bangsa lain.
Kebudayaan batik, telah dipatenkan oleh Malaysia sebagai produk budayanya, lagu, tarian,
seni musik, serta bahkan makanan khas bangsa Indonesia banyak yang dicaplok begitu saja
oleh bangsa lain. Selain itu, pola kehidupan generasi muda bangsa Indonesia saat ini telah
luntur dan bersifat kebarat-baratan. Tidak ada rasa kebanggaan lagi dalam penggunaan
bahasa Indonesia, bertata krama Indonesia. Kehidupan dan kebudayaan yang berbau kebarat-
baratan dianggap lebih tinggi statusnya dan lebih modern.

3. Dalam bidang Geografi Indonesia memiliki banyak pulau.17.508 pulau. Namun,


penjagaan kesatuan wilayah ini serta rasa memilikinya terasa sangat begitu kurang. Masih
hangat di telinga bangsa Indonesia, beberapa pulau di Indonesia telah dicaplok dan diakui
sebagai wilayah dari bangsa lainnya. Sedangkan ketegasan untuk mempertahankannya sangat
kurang sekali baik itu dari tingkatan pemerintah maupun masyarakat Indonesia sendiri. IV.
Kesimpulan Bangsa Indonesia saat ini dalam keadaan rapuh akan sikap dan rasa memiliki jati
diri dan identitas bangsa. Kurang kesadaran akan Identitas Nasional yang akibatnya tidak ada
sikap dan rasa bangga menjadi bangsa Indonesia. Hal yang penting adalah rasa memiliki
identitas tersebut sehingga apabila identitas kita dicaplok begitu saja, kita bangkit dan
mempertahankannya. Oleh sebab itu, Identitas Nasional ini perlu dihidupkan kembali.

 Alasan pancasila menjadi identitas bangsa

Pancasila sebagai Kepribadian dan Identitas Nasional karena Bangsa Indonesia sebagai
salah satu bangsa dari masyarakat internasional, memilki sejarah serta prinsip dalam
hidupnya yang berbeda dengan bangsa-bangsa lain di dunia .Tatkala bangsa Indonesia
berkembang menuju fase nasionalisme modern, diletakanlah prinsip-prinsip dasar filsafat
sebagai suatu asas dalam filsafat hidup berbangsa dan bernegara.
Prinsip-prinsip dasar itu ditemukan oleh para pendiri bangsa yang diangkat dari filsafat
hidup bangsa Indonesia, yang kemudian diabstraksikan menjadi suatu prinsip dasar filsafat
Negara yaitu Pancasila. Jadi, filsafat suatu bangsa dan Negara berakar pada pandangan hidup
yang bersumber pada kepribadiannya sendiri.
Dapat pula dikatakan pula bahwa pancasila sebagai dasar filsafat bangsa dan Negara
Indonesia pada hakikatnya bersumber kepada nilai-nilai budaya dan keagamaan yang dimiliki
oleh bangsa Indonesia sebagai kepribadian bangsa.
BAB III
PENUTUP

 KESIMPULAN

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa identitas nasional merupakan manifestasi nilai
budaya bangsa dengan ciri khas .Identitas nasional Indonesia juga merupakan manifestasi
nilai budaya berbagai suku dalam ‘kesatuan Indonesia´ menjadi ciri khas yang tercermin
dalam pandangan hidup bangsa, Pancasila juga sebagai kesepakatan bangsa.
Identitas nasional bersifat terbuka, sesuai dengan budaya yang menjadi ‘akar’yangselalu
terbuka, untuk diberi tafsir baru.
Pancasila sebagai dasar filsafat bangsa dan Negara Indonesia pada hakikatnya bersumber
kepada nilai-nilai budaya dan keagamaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sebagai
kepribadian bangsa.

 SARAN

Dalam menjaga Pancasila sebagai Identitas Nasional agar tetap utuh,maka bangsa Indonesia
perlu mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Begitu pula bangsa Indonesia
dalam menghadapi globalisasi maka harus tetap meletakkan jati diri dan identitas nasional
yang merupakan kepribadian bangsa Indonesia sebagai dasar pengembangan kreatifitas
budaya globalisasi.

Source :

 http://mellamela3.blog.com/pancasila-sebagai-identitas-nasional/
 https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=289175541156215&id=18879
1567861280

Anda mungkin juga menyukai