Anda di halaman 1dari 10

Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Etika

Alasan Diperlukannya Pancasila sebagai Sistem Etika

Sumber Historis, Sosiologis, Politis tentang Pancasila sebagai Sistem Etika


DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang
1.2Rumusan Masalah
1.3Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAAN

1. Konsep Pancasila sebagai Sistem Etika


2. Pentingnya pancasila sebagai sistem etika
3. Menggali Sumber Historis, Sosiologis, Politis tentang Pancasila sebagai
Sistem Etikaa.

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia-nya lah
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.Tugas ini sebagai syarat untuk memenuhi
mata kuliah pendidikan pancasila.

Secara pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu,alasan diperlukan pancasila sebgai
pengembangan ilmu,serta menggali sumber historis sosiologi dan politis sebagi dasar
pengembangan ilmu.untuk itu dalam pembuatan makalah ini kami sudah menguraikan
beberapa penjelasan mengenai pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu pengetahuan.

Pada kesempatan ini pula Kami dari kelompok 3 berterimakasih kepada bapak yang telah
membimbing/mengajar kami.semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua,untuk
dijadikan bahan referensi dalam mempelajari bahasan ini.

Kami dari kelompok 3 menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,oleh
karena itu,kami dari kelompok 3 dengan senang hari akan menerima kritik dan saran yang
membangun.

Ambon,9 juni 2021

Penulis
BAB I PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG

Nilai norma dan moral adalah konsep-konsep yang saling


terkait. Dalam dengan pancasila maka ketiganya akan memberi
pemahamann yang saling melengkapi sebagai etika situs.
Pancasila sebagai suatu sistem falsafat pada hakikinya
merupakan suatu sistem nilai yang menjadi sumber dari
penjabarannorma baik norma hukum, norma moral maupun
norma yang lainnya. Disamping itu, terkandung juga pemikiran-
pemikiran yang bersifat kritis, mendasar, rasional, dan
konfrehensif. Oleh karena itu, pemikiran falsafat adalah nilai-
nilai yang mendasar yang memberikan landasan bagi manusia
dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Nilai-
nilai tersebut dijadikan dalam kehidupan yang bersifat praktis
atau kehidupan yang bersifat nyata dalam masyarakat, bangsa
dan Negara maka diwujudkan dalam norma-norma yang
kemudian menjadi baru
B.RUMUSAN MASALAH

1. Menelusuri Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai


Sistem Etika
2. Menanya Alasan Diperlukannya Pancasila sebagai
Sistem Etika
3. Menggali Sumber Historis, Sosiologis, Politis tentang
Pancasila sebagai Sistem Etika

C.TUJUAN

1.Mengetahui bagimna etika etika yang bisa


kita dapatkan dari urgensi pancasila
2.Mengetahui apa saja alasan pancasila sebagai
sistem etika.
BAB II PEMBAHASAN

4. Konsep Pancasila sebagai Sistem Etika


5. Pentingnya pancasila sebagai sistem etika
6. Menggali Sumber Historis, Sosiologis, Politis tentang Pancasila sebagai
Sistem Etikaa.

1.Konsep Pancasila sebagai sistem Etika

• a. Pengertian Etika
• Istilah “etika” berasal dari bahasa Yunani, “Ethos” yang artinya tempat tinggal yang
biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan, adat, watak, perasaan, sikap, dan cara
berpikir. Secara etimologis, etika berarti ilmu tentang segala sesuatu yang biasa
dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan. Dalam arti ini, etika berkaitan dengan
kebiasaan hidup yang baik, tata cara hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun
masyarakat. Kebiasaan hidup yang baik ini dianut dan diwariskan dari satu generasi ke
generasi yang lain. Dalam artian ini, etika sama maknanya dengan moral. Etika dalam
arti yang luas ialah ilmu yang membahas tentang kriteria baik dan buruk (Bertens, 1997:
4--6). Etika pada umumnya dimengerti sebagai pemikiran filosofis mengenai segala
sesuatu yang dianggap baik atau buruk dalam perilaku manusia. Keseluruhan perilaku
manusia dengan norma dan prinsip-prinsip yang mengaturnya itu kerap kali disebut
moralitas atau etika (Sastrapratedja, 2002: 81).
• b. Aliran-aliran Etika
• Ada beberapa aliran etika yang dikenal dalam bidang filsafat, meliputi etika keutamaan,
teleologis, deontologis. Etika keutamaan atau etika kebajikan adalah teori yang
mempelajari keutamaan (virtue), artinya mempelajari tentang perbuatan manusia itu
baik atau buruk. Etika teleologis adalah teori yang menyatakan bahwa hasil dari
tindakan moral menentukan nilai tindakan atau kebenaran tindakan dan dilawankan
dengan kewajiban. Etika deontologis adalah teori etis yang bersangkutan dengan
kewajiban moral sebagai hal yang benar dan bukannya membicarakan tujuan atau
akibat.
• c. Etika Pancasila
• Etika Pancasila adalah cabang filsafat yang dijabarkan dari sila-sila Pancasila untuk
mengatur perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia.
Oleh karena itu, dalam etika Pancasila terkandung nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan,
persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Kelima nilai tersebut membentuk perilaku manusia
Indonesia dalam semua aspek kehidupannya.
• Sila ketuhanan mengandung dimensi moral berupa nilai spiritualitas yang mendekatkan
diri manusia kepada Sang Pencipta, ketaatan kepada nilai agama yang dianutnya. Sila
kemanusiaan mengandung dimensi humanus, artinya menjadikan manusia lebih
manusiawi, yaitu upaya meningkatkan kualitas kemanusiaan dalam pergaulan antar
sesama. Sila persatuan mengandung dimensi nilai solidaritas, rasa kebersamaan
(mitsein), cinta tanah air. Sila kerakyatan mengandung dimensi nilai berupa sikap
menghargai orang lain, mau mendengar pendapat orang lain, tidak memaksakan
kehendak kepada orang lain. Sila keadilan mengandung dimensi nilai mau peduli atas
nasib orang lain, kesediaan membantu kesulitan orang lain.
• Etika Pancasila itu lebih dekat pada pengertian etika keutamaan atau etika kebajikan,
meskipun corak kedua mainstream yang lain, deontologis dan teleologis termuat pula di
dalamnya. Namun, etika keutamaan lebih dominan karena etika Pancasila tercermin
dalam empat tabiat saleh, yaitu kebijaksanaan, kesederhanaan, keteguhan, dan
keadilan. Kebijaksanaan artinya melaksanakan suatu tindakan yang didorong oleh
kehendak yang tertuju pada kebaikan serta atas dasar kesatuan akal – rasa – kehendak
yang berupa kepercayaan yang tertuju pada kenyataan mutlak (Tuhan) dengan
memelihara nilai-nilai hidup kemanusiaan dan nilai-nilai hidup religius. Kesederhaaan
artinya membatasi diri dalam arti tidak melampaui batas dalam hal kenikmatan.
Keteguhan artinya membatasi diri dalam arti tidak melampaui batas dalam menghindari
penderitaan. Keadilan artinya memberikan sebagai rasa wajib kepada diri sendiri dan
manusia lain, serta terhadap Tuhan terkait dengan segala sesuatu yang telah menjadi
haknya.

1.1. Urgensi Pancasila sebagai Sistem Etika

Pentingnya Pancasila sebagai sistem etika terkait dengan problem yang dihadapi bangsa
Indonesia sebagai berikut.
2. 1. Banyaknya kasus korupsi yang melanda negara Indonesia sehingga dapat melemahkan
sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.
3. 2. Masih terjadinya aksi terorisme yang mengatasnamakan agama sehingga dapat merusak
semangat toleransi dalam kehidupan antar umat beragama, dan meluluhlantakkan
semangat persatuan atau mengancam disintegrasi bangsa.
4. 3. Masih terjadinya pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dalam kehidupan bernegara.
5. 4. Kesenjangan antara kelompok masyarakat kaya dan miskin masih menandai kehidupan
masyarakat Indonesia.
6. 5. Ketidakadilan hukum yang masih mewarnai proses peradilan di Indonesia, seperti
putusan bebas bersyarat atas pengedar narkoba asal Australia Schapell Corby.
7. 6. Banyaknya orang kaya yang tidak bersedia membayar pajak dengan benar.
8. Etika Pancasila diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
sebab berisikan tuntunan nilai-nilai moral yang hidup. Namun, diperlukan kajian kritis-
rasional terhadap nilai-nilai moral yang hidup tersebut agar tidak terjebak ke dalam
pandangan yang bersifat mitos

2.Pentingnya pancasila sebagai sistem etika

• Pentingnya pancasila sebagai sistem etika bagi bangsa Indonesia ialah menjadi rambu
normatif untuk mengatur perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
di Indonesia. Dengan demikian, pelanggaran kehidupan bernegara, seperti korupsi
(penyalahgunaan kekuasaan) dapat diminimalkan.
• Alasan Diperlukannya Pancasila sebagai Sistem Etika Beberapa alasan mengapa
pancasila sebagai sistem etika diperlukan dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara
di Indonesia, sebagai berikut : a.Dekadensi moral pengaruh globalisasi yang melanda
kehidupan masyarakat, contoh : penyalahgunaan narkoba, kebebasan tanpa batas,
rendahnya rasa hormat kepada orang tua, tawuran di kalangan para pelajar b.Korupsi
merajalela karena penyelenggara negara tidak memiliki rambu-rambu normatif dalam
menjalankan tugasnya c.Kurangnya rasa perlu berkontibusi dalam pembangunan
melalui pajak d.Pelanggaran HAM dalam kehidupan bernegara di Indonesia e.Kerusakan
lingkungan yang berdampak terhadap berbagai aspek kehidupan manusia

3.Menggali Sumber Historis, Sosiologis, Politis


tentang Pancasila sebagai Sistem Etika
• historisPada zaman Orde Lama, Pancasila sebagai sistem etika masih berbentuk sebagai
Philosofische Grondslag atau Weltanschauung. Artinya, nilai-nilai Pancasila belum
ditegaskan ke dalam sistemetika, tetapi nilai-nilai moral telah terdapat pandangan hidup
masyarakat. Masyarakat dalam masa orde lama telah mengenal nilai-nilai kemandirian
bangsa yang oleh Presiden Soekarno disebut dengan istilah berdikari (berdiri di atas kaki
sendiri). Pada zaman Orde Baru, Pancasila sebagai sistem etika disosialisasikan melalui
penataran P-4 dan diinstitusionalkan dalam wadah BP-7. Ada banyak butir Pancasila
yang dijabarkan dari kelima sila Pancasila sebagai hasil temuan dari para peneliti BP-7.
• Pada era reformasi, Pancasila sebagai sistem etika tenggelam dalam hirukpikuk
perebutan kekuasaan yang menjurus kepada pelanggaraan etika politik. Salah satu
bentuk pelanggaran etikapolitik adalah abuse of power, baik oleh penyelenggara negara
di legislatif, eksekutif, maupun yudikatif. Penyalahgunaan kekuasaan atau kewenangan
inilah yang menciptakan korupsi di berbagai kalangan penyelenggara negara.b. Sumber
SosiologiSumber sosiologis Pancasila sebagai sistem etika dapat ditemukan dalam
kehidupan masyarakat berbagai etnik di Indonesia. Misalnya, orang Minangkabau dalam
hal bermusyawarah memakai prinsip “bulat air oleh pembuluh, bulat kata oleh
mufakat”. Masih banyak lagi mutiara kearifan lokal yang bertebaran di bumi Indonesia
ini sehingga memerlukan penelitian yang mendalam.c. Sumber PolitisSumber politis
Pancasila sebagai sistem etika terdapat dalam norma-norma dasar (Grundnorm) sebagai
sumber penyusunan berbagai peraturan perundangan-undangan di Indonesia. Hans
Kelsen mengatakan bahwa teori hukum itu suatu norma yang berbentuk piramida.
Norma yang lebih rendah memperoleh kekuatannya dari suatu norma yang lebih tinggi.
Semakin tinggi suatu norma, akan semakin abstrak sifatnya, dan sebaliknya, semakin
rendah kedudukannya, akan semakin konkrit norma tersebut (Kaelan, 2011: 487).
Pancasila sebagai sistem etika merupakan norma tertinggi (Grundnorm) yang sifatnya
abstrak, sedangkan perundang-undangan merupakan norma yang ada di bawahnya
bersifat konkrit.Etika politik memiliki 3 dimensi, yaitu tujuan, sarana, dan aksi politik itu
sendiri. Dimensi tujuan terumuskan dalam upaya mencapai kesejahteraan masyarakat
dan hidup damai yang didasarkan pada kebebasan dan keadilan. Dimensi sarana
memungkinkan pencapaian tujuan yang meliputi sistem dan prinsip-prinsip dasar
pengorganisasian praktik penyelenggaraan negara dan yang mendasari institusi-institusi
sosial. Dimensi aksi politik berkaitan dengan pelaku pemegang peran sebagai pihak yang
menentukan rasionalitas politik. Rasionalitas politik terdiri atas rasionalitas tindakan dan
keutamaan.
BAB III

PENUTUP
3.1 KESIMPULAN

Pancasila sebagai dasar Negara terdiri dari lima sila yang berasal dari pemikiran hasil
aktulturasi budaya nusantara.sila-sila dalam pancasila memiliki kerekaitan atau
hubungan dan saling melandasi,sila pertama,ketuhanan yang maha esa merupakan
landasan utama dari ke empat sila lainnya.hal ini menjadikan pancasila sebagai system
yang saling terkait tak terpisahkan.
Perkembangan ilmu pengetahuan diindonesia tak bias terlepas dari dunia luar.ilmu
pengetahuan diindonesia pda dasarnya telah berlangsung sebelum era bangsa eropa
masuk ke nusantara,hingga pada masa pasca kemerdekaan.perkembangan ilmu
pengetahuan adalah lewat kelembagaan pendidikan,hal ini didasarkan pada semngat
“Mencerdaskan Kehidupan Bangsa”yang tertuang dalam pembuakaan UUD 1945.para
ilmuwan yang memiliki semngat mengembangkan dan menciptakan ilmu pengetahuan
yang ditujukan bagi kesejahteraan dan kemaslahatan bersama.

Anda mungkin juga menyukai