DISUSUN OLEH :
ABDUL AZIZ
2014425000590
ARRAHMAN
201442500010
BADRIAH
201442500040
SHAFA AMIRAH
201442500066
SITI ROHIMAH
201442500030
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1Latar Belakang Masalah...
1.2Tujuan Penelitian..
1
1
BAB II PEMBAHASAN............... 2
2.1
Kesimpulan........
Saran...
DAFTAR PUSTAKA....
7
8
KATA PENGANTAR
ZAMAN PRA
YUNANI KUNO.
Dengan segala keterbatasan yang dimiliki, penulis menyadari
sepenuhnya bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari
semua pembaca demi sempurnanya penulisan tesis ini.
Semoga tesis ini dapat memberi manfaat bagi para pembacanya,
Aamiin.
Jakarta, 14 September 2015
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
perkembangan
filsafat
ilmu
pengetahuan
BAB II
PEMBAHASAN
Dari segi historis , hubungan antara filsafat dan ilmu pengetahuan
mengalami perkembangan yang sangat mencolok . Pada permulaan
sejarah filsafat di yunani philosophia meliputi hampir seluruh pemikiran
teoritis. Tetapi dalam perkembangan ilmu pengetahuan dikemudian hari ,
ternyata terdapat kecenderungan yang lain. Filsafat yunani kuno yang
tadinya merupakan satu kesatuan menjadi terpecah (Bertens , 1987).
Perkembangan ilmu pengetahuan hingga seperti sekarang ini tidaklah
berlangsung secara mendadak , melainkan melalui proses bertahap dan
evolutif ( Dosen Filsafat Ilmu , 2001 ) .
Periodisasi perkembangan ilmu pengetahuan , lahir pada perkembangan
pemikiran secara teoritis senantiasa mengacu pada peradaban yunani.
Dan semua itu diawali oleh zaman pra yunani kuno.
Zaman pra-Yunani Kuno (purba/batu) dalam sejarah peradaban manusia
merupakan zaman ketika manusia belum mengenal peralatan seperti
yang
kita
pakai
sekarang. Sesuai
dengan
namanya,
zaman
batu
yang digunakan untuk memotong membelah. Selain menggunakan alatalat yang terbuat dari batu manusia pada zaman itu juga menggunakan
tulang binatang. Alat yang terbuat dari tulang binatang antara lain
digunakan menyerupai fungsi jarum untuk menjahit. Ditemukannya
benda-benda hasil peninggalan pada zaman batu merupakan suatu bukti
bahwa manusia sebagai makhluk berbudaya mampu berkreasi untuk
mengatasi tantangan alam sekitarnya
Zaman pra yunani kuno pada zaman ini secara umum terbagi menjadi tiga
fase :
pengamatan
primitive
menggunakan
sistem
trial
and
ini
pula
telah
berkembang
masalah
perbintangan
Pada
masa
ini
kemampuan
berhitung
ditempuh
dengan
cara one
to
one
corespodensy atau map process, hal ini menyerupai anak-anak yang belajar berhitung dengan
jari-jarinya. Selain itu manusia sudah mulai memperhatikan keadaan alam sebagai suatu
prosses alam sehingga lama-kelamaan mereka memperhatikan dan menemukan hal-hal
berikut :
1.
Gugus bintang di langit sebagai satu kesatuan sekarang dikenal dengan nama
2.
zodiak.
Kedudukan matahari dan bulan pada waktu terbit dan tenggelam bergerak dalam
3.
4.
5.
Waktu bulan kembali pada bentuknya yang sama antara 28-29 hari.
Timbul dan tenggelam matahari di cakrawala yang berpindah-pindah dan
6.
7.
Zaman pra-Yunani Kuno ini ini ditandai oleh lima kemampuan sebagai berikut :
1.
2.
(empirical knowledge).
Pengetahuan yang berdasarkan pengalaman itu diterima senagai fakta dengan sikap
3.
receptive mind.
Kemampuan menemukan abjad dan sistem bilangan alam sudah menampakan
4.
5.
berdasarkan
peristiwa-peristiwa
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Sejarah perkembangan filsafat berkembang atas dasar pemikiran
kefilsafatan yang telah dibangun sejak abad ke 6 sebelum
masehi . Ada dua orang filsuf yang corak pemikirannya boleh
dikatakan
mewarnai
diskusi
filsafat
sepanjang
sejarah
sekadarnya,
hanya
untuk
menemukan
soal
yang
sama,
yaitu common denominator, itu pun barangkali tanpa sengaja, tanpa tujuan.
Kalaupun ada penegasan atau keterangan, maka keterangan itu senantiasa
dihubungkan dengan dewa-dewa dan mistik. Oleh karena itulah pengamatan
perbintangan menjelma menjadi astrologi. Pengamatan yang dilakukan oleh
manusia pada zaman purba, yang menerima fakta sebagai brute fact atau on the face
value, menunjukkan bahwa manusia di zaman purba masih berada pada tingkatan
sekedar menerima, baik dalam sikap maupun dalam pemikiran (receptive attitude
dan receptive mind) (Santoso,1977: 27).
Perkembangan pengetahuan dan kebudayaan manusia pada zaman purba dapat
diruntut jauh ke belakang, bahkan sebelum abad 15 SM, terutama pada zaman batu.
Pengetahuan pada masa itu diarahkan pada pengetahuan yang bersifat praktis, yaitu
pengetahuan yang memberi manfaat langsung kepada masyarakat. Kapan
dimulainya zaman batu tidak dapat ditentukan dengan pasti, namun para ahli
berpendapat bahwa zaman batu berlangsung selama jutaan tahun.
3.2
SARAN
Perkembangan
ilmu
pengetahun
seperti
sekarang
ini
tidak
didapat
didalam,
melalui
berbeda
pengamatan-pengamatan
dengan
saat
ini
yang
yang
dengan
ada
mudah
kita yang hidup pada abad 21 ini harus bisa lebih perduli terhadap
pengetahuan-pengetahuan yang ada disekitar kita, dimana saja
dan dalam bentuk apapun.
DAFTAR PUSTAKA
http://kadekdimas.blogspot.co.id/2014/01/perkembangan-ilmupengetahuan-pada.html
https://www.google.co.id/search?sclient=psyab&site=&source=hp&q=zaman+pra+yunani+kuno&btnK=Google
+Search
https://sadhumafia.wordpress.com/2013/06/10/perkembanganilmu-pengetahuan-pada-zaman-pra-yunani-kuno-yunani-kunopaternalistik-dan-abad-pertengahan/