Anda di halaman 1dari 17

KAJIAN HISTORIS,SOSIOLOGIS,DAN FISIKOLOGIS

DISUSUN OLEH

NAMA :DUWI FEBRIANI (200620137)

KLS :!D

MK :FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN

DOSEN PEMBIMBING

DR.MUHAMMAD,S.AG,M.PEM.I

PROGAM STUDI PSIKOLOGI FALKULTAS KEDOKTERAN


UNEVERSITAS MALIKUSSALEH
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt yg telah memberikan rahmat dan


hidayah nya sehingga saya bisa menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul kajian historis,sosiologis,dan fisikologi ini tepat pada
waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah


untuk memenuhi mata kuliah filsafat ilmu pengetahuan selain itu
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
bagaimana kajian tentang historis,sosiologis,dan fisikologi bagi para
pembaca dan juga penulis

saya mengucapkan terima kasih kepada bapak


dosen selaku mata kuliah filsafat ilmu pengetahuan yg telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah wawasan dan
pengetahuan sesuai bidang studi yg saya tekuni.

Saya juga menyadari itu bahwa di dalam makalah ini


terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna,oleh sebab
itu,kritik saran yg membangun akan kami nantikan demi
kesemournaan makala ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................1

BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................1

1.1 latar belakang............................................................................1


1.2 rumusan masalah......................................................................2
1.3 tujuan masalah..........................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3

1.pendekatan historis,anpologi dan sosiologi......................5

2.pendekatan historis dalam studi islam...............................6

3.pendekatan sosiologi.........................................................7

4.contoh pendekatan historis dalam geografi.......................7

5.pendekatan sosiologis. dalam penelitian...........................8

6.kelebihan dan kekurangan pendekatan sosiologis .............9

BAB III PENUTUP

3.1 kesimpulan.......................................................................11

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................11
BAB 1

PENDAHULUAN

1.LATAR BELAKANG

Pendekatan historis merupakan menijau suatu


permasalahandari sudut tinjauan sejarah,dan menjawab
permasalahan serta menganalisisnya dengan metode analisis sejarah

2.RUMUSAN MASALAH

1.bagaimana pengertian pendekatan historis,sosiologi dan psikolog

2.bagaimana objek kajian studi islam dalam pendekatan historis?

3.bagaimana pendekatan sosiologi?

4.contoh pendekatan historis dalam geografi?

5.bagaimana pendekatan sosiologi dalam penelitian?

6.bagaimana kelebihan dan kekurangan pendekatan sosial?


3. TUJUAN MASALAH

1.untuk mengetahui pengertian pendekatan historis,sosiologi

Dan psikologi

2.untuk mengetahui objek dalam kajian studi islam

Dalam pendekatan historis

3. untuk mengetahui pendidikan sosiologi

4. untuk mengetahui contoh pendekatan historis dalam

geografi

5. ingin mengetahui pendekatan sosiologi dalam penelitian

6. ingin mengetahui kelebihan dan kekurangan pendekatan

sosial
BAB II

PEMBAHASAN

1.pendekatan historis anpologi, dan sosiologi

Pendekatan Historis terdiri dari dua kata yakni pendekatan dan


historis. Kata historis itu sendiri berasal dari bahasa Inggris yakni
History yang artinya sejarah atau riwayat.

Secara terminology pengertian sejarah atau historis itu sendiri adalah


suatu rangkaian peristiwa yang meliputi unsur tempat, waktu, objek,
latar belakang dan pelaku yang terdapat dalam peristiwa itu. sejarah
itu merupaka serangkaian cerita manusia yang terjadi pada masa
lampau dengan segala rangkaiannya.

Unsur terpenting dalam sejarah itu adalah sebuah peristiwa. selain itu
penelitian dengan daya kritis dalam sejarah itu tidak kalah pentingnya
karena dengan adanya penelitian tersebut kita bisa mengungkapkan
kebenaran dalam makna yang terkandung dalam sejarah tersebut. jadi
kita itu perlu memahami pendekatan pada sejarah ini.

Pendekatan sejarah itu sendiri adalah suatu usaha untuk menyelidiki


fakta dan data masa lalu melalui pembuktian, penafsiran, dan juga
penjelasan melalui fikiran kritis dari prosedur penelitian ilmiah.

Pendekatan Antropologis merupakan suatu upaya untuk mendalami


atau memahami suatu agama dengan cara melihat langsung wujud
kegiatan beragama yang sedang tumbuh dan berkembang di
lingkungan masyarakat. Dengan adanya pendekatan ini manusia bisa
dekat dengan persoalan-persoalan yang telah dihadapiolehnya.

Dan dengan adanya pendekatan ini manusia bisa memaparkan dan


memberikan suatu solusi dalam setiap masalah yang tengah ia hadapi.
Dengan kata lain pendekatan ini bisa dikatakan sebagai cara yang
digunakan dalam ilmu antropologi yang melihat suatumasalah dengan
memahami agama.
Sosiologi ialah suatu gambaran masyarakat yang memiliki struktur,
laisan, serta berbagai gejala soaial yang saling berkaitan. Dengan
mempelajari ilmu ini sebuah fenomena sosial dapat diteliti dengan
faktor-faktor yang mendorong terjadinya suatu hubungan, mobilitas
sosial, serta kepercayaan-kepercayaan yang menjadi dasar dalam
proses tersebut.

ilmu Pendekatan pada sosiologi ini sangatlah penting karena sekarang


ini banyak sekali ajaran gama yang berkesinambungan dengan
masalah sosial. Besarnya perhatian agama kepada masalah yang
terjadi dalam sosial itu mendorong kaum muslim untuk memahami
ilmu- sosial sebagai alat untuk pemahaman di dalam agamanya

Pendekatan historis lebih cenderung pengkajian sejarah karena


memang sejatinya sejarah itu penting untuk mengetahui apa yang
terjadi sehingga dapat ditetapkan sebuah hukum, alam pembahasan
pendekatan historis semua unsur itu dicantumkan atau dijelaskan baik
itu waktu, tempat, objek, latar belakang dan pelaku peristiwa
tersebut. Sehingga orang lain itu mengerti secara pasti tentang
terbentuk nya sebuah hukum memang ada sumber yaitu sebuah
sejarah bukan karena asal membuat demi kebaikan per-individu.

Pendekatan antropologis dapat diartikan sebagai salah satu upaya


memahami agama dengan cara melihat wujud praktik keagamaan
yang tumbuh dalam masyarakat. Dengan cara ini kita bisa memahami
perbedaan karakteristik setiap daerah dan budaya masyarakat itu tidak
sama sehingga memunculkan rasa toleransi dan solidaritas tinggi.

Pendekatan sosiologis yaitu pendekatan yang lebih mengarah kepada


melihat agama islam dengan melihat orang-orang sekitar. Karena
yang lebih diutamakan dalam pendekatan ini yaitu masalah-masalah
sosial yang berkembang dalam masyarakat. Sehingga kita tidak hanya
tau tentang kesimpulan tapi juga memberi solusi terhadap masalah
sosial ters
2.PENDEKATAN HISTORIS DALAM PENDIDIKAN ISLAM

Islam sebagai produk historis dapat diteliti dengan menggunakan


pendekatan historis (empiris). Dengan demikian
kajian historis sebagai salah satu pendekatan yang dapat digunakan
dalam mempelajari Islam bertujuan untuk melihat dari segi
kesadaran sosial pada perilaku atau pendukung suatu peristiwa
sejarah sehingga mampu mengungkapkan banyak dimensi dari
peristiwa tersebut.

Pendekatan historis dalam studi Islam amat dibutuhkan dalam


memahami agama, karena agama itu turun dalam situasi dan kondisi
sosial kemasyarakatan, yaitu bagaimana melakukan pengkajian
terhadap berbagai studi keislaman dengan menggunakan
pendekatan historis sebagai salah satu alat (metodologi) untuk
menyatakan kebenaran dari objek kajian itu.

Membahas historis Islam yang sampai saat ini bergerak dalam


pengertian sempit yang dikemukakan terdahulu, yaitu ketika Islam
muncul pada tataran politik, Islam merupakan kekuatan yang pernah
menghiasi percaturan politik dunia yang diwakili dengan dinasti-
dinasti yang pernah exsis, seperti di era Nabi Muhammad SAW di
Madinah, era khulafaurrasyidin, era dinasti umayyah, era Abbasiyah
dan era modern (Turki Utsmani), dll.

Dasar untuk membahas Islam dibutuhkan semacam pendekatan yang


mampu menjelaskan dari sisi mana Islam dilihat. Untuk itu
diperlukan seperangkat metodologi atau pendekatan agar studi Islam
lebih dapat dikaji secara objektif. Karena bila dilihat pada tataran
politik sangatlah sempit dalam memahami Islam. Oleh karena itu
disini pemakalah akan mencoba mengangkat sebuah tema mengenai
pendekatan historis dalam kaijan islam dengan mengangkat rumusan
masalah sebagai beriikut.
Islam masuk dan berkembang di Indonesia setidaknya ada tiga teori
sejarah tentang masuk Islam ke Nusantara, yaitu teori Gujarat, toeri
Mekkah (Arab) dan teori Persia. Ketiga teori itu mencoba
memberikan jawaban tentang tiga hal, pertama, mengenai waktu
masuknya Islam, kedua, mengenai asal wilayah yang menjadi
perantara atau sumber tempat pengambilan ajaran agama Islam,
ketiga, tentang siapa penyebar atau pembawa agama Islam ke
Nusantara.
Seiring dengan masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia, maka
Pusat-pusat pendidikan Islam dalam masyarakat Islam Nusantara
secara dinamis terus mengalami perkembangan dan perubahan
seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan masyarakat. Dalam
konteks Indonesia sebagai negera yang cukup potensial dalam
perkembangan pendidikan Islam tentu saja harus dapat
menyesuaikan dengan kondisi yang berkembang dalam masyarakat
baik lokal maupun nasional. Keniscayaan akan format pendidikan
yang baik sudah menjadi kewajiban kita bersama untuk
mewujudkannya. Melakukan inovasi pendidikan melalui usaha
pembebasan terhadap pendidikan yang selama ini banyak diwarnai
nilai-nilai yang meng-hegemoni kreativitas berpikir anak didik, telah
mengharuskan kita untuk menata kembali seraya menawarkan
konsep baru tentang pendidikan yang berperadaban.
Kondisi yang diharapkan sangat terkait dengan sistem pendidikan
yang harus bertanggung jawab atas terjadinya kondisi yang
demikian. Kita tidak bisa memungkiri bahwa yang menjadi embrio
dalam meningkatkan kualitas manusia bermutu tentu harus melalui
jalur pendidikan
3.PENDIDIKAN SOSIOLOGI

Tujuan sosiologi pendidikan dalam mengajar atau belajar


adalah untuk menjelaskan fungsi pengetahuan dengan
menjelaskan, memprediksi
menggunakan semua bentuk yang ada dalam fenomena sosial
maupun dalam fenomena pendidikan.
Ini karena model yang dimasukkan dalam pendidikan lebih
fungsional dan dampaknya akan dirasakan oleh masyarakat
luas.
Contoh Studi Dalam Sosiologi Pendidikan
Contoh studi lengkap atau belum direalisasi. Dalam kasus
sosiologi pendidikan, misalnya, ada budaya kita untuk
berpakaian pesta, aturannya tidak menyebutkan bagaimana
memakai pakaian atau kualitas apa.
Namun, karena pendidikan, sepertinya kita harus membedakan
antara pakaian pesta dan pakaian yang perlu dikenakan saat
melakukan sholat (rutinitas keagamaan).
Contoh-contoh pertemuan sosial dapat disebut sebagai salah
satu model dalam studi sosiologi pendidikan yang berupaya
memberikan pendidikan dengan pengaruh besar dan proses
yang lambat bagi masyarakat
Tujuan sosiologi pendidikan dalam mengajar atau belajar
adalah untuk menjelaskan fungsi pengetahuan dengan
menjelaskan, memprediksi dan menggunakan semua bentuk
yang ada dalam fenomena sosial maupun dalam fenomena
pendidikan.
Ini karena model yang dimasukkan dalam pendidikan lebih
fungsional dan dampaknya akan dirasakan oleh masyarakat
luas.
Contoh Studi Dalam Sosiologi Pendidikan
Contoh studi lengkap atau belum direalisasi. Dalam kasus
sosiologi pendidikan, misalnya, ada budaya kita untuk
berpakaian pesta, aturannya tidak menyebutkan bagaimana
memakai pakaian atau kualitas apa.
Namun, karena pendidikan, sepertinya kita harus membedakan
antara pakaian pesta dan pakaian yang perlu dikenakan saat
melakukan sholat (rutinitas keagamaan).
Contoh-contoh pertemuan sosial dapat disebut sebagai salah
satu model dalam studi sosiologi pendidikan yang berupaya
memberikan
pendidikan dengan pengaruh besar dan proses yang lambat
bagi masyarakat
4.CONTOH PENDEKATAN HISTORIS DALAM GEOGRAFi
-membaca buku
-mau belajar tanpa disuruh
-rajin mengikuti pelajaran di sekolah
-tidak menentang dalam hal pembelajaran
-memiliki hobi dalam pendidikan
-tekad yg tinggi untuk sukses
-motivasi untuk mewujudkan cita-cita
-punya semangat belajar yg tinggi
-tidak menolak ajakan untuk belajar
-berinteraksi kepada guru yg menerangkan
-berinteraksi kepada teman lain tentang pembelajaran
-saling bertukar ilmu
5. PENDEKATAN SOSIOLOGI DALAM PENELITIAN
Setidaknya terdapat beberapa pendekatan dari perspektif
sosiologi yang dapat digunakan dalam menganalisis permasalahan-
permasalahan yang terjadi dalam bidang pendidikan. Di antaranya
seperti yang disampaikan oleh Abu Ahmadi dalam bukunya
‘Sosiologi Pendidikan’ yaitu pendekatan individu, sosial, interaksi
dan teori medan
A.Pendekatan Individu (The Individual Approach)
Dalam pendekatan individu titik penekanannya adalah tingkah
laku individu. Setidaknya ada dua faktor yang mempengaruhi
pendekatan individu ini yakni faktor internal yang meliputi faktor-
faktor biologis dan faktor eksternal yang meliputi faktor-faktor
lingkungan fisik dan lingkungan sosial.
Dalam pendekatan individual ini titik tekannya adalah faktor-
faktor biologis yang menguasai tingkah laku individu daripada faktor-
faktor psikologis, namun kedua faktor ini tetaplah faktor primernya
sedangkan faktor lingkungan sekitar fisik dan lingkungan sosial
merupakan faktor sekunder.

1. Faktor Biologis Pada Tingkah Laku Manusia


Perbedaan antara faktor biologis dan psikologis pada tingkah
laku manusia adalah pada faktor biologis manusia dipandang sebagai
organisme yang murni dan sederhana, sedangkan pada faktor
psikologis manusia dipandang sebagai organisme yang cerdas dan
mempunyai kecerdasan (inteligen). Kemudian yang menjadi problem
terbesar pada biologi adalah usaha untuk menemukan elemen-elemen
tingkah laku mana yang dapat diwariskan secara biologis dan elemen-
elemen tingkah laku mana yang disebabkan oleh lingkungan sekitar
dan apakah elemen tingkah laku inheritas (keturunan
biologis/ hereditas) itu dapat diubah atau tidak?, kalau dapat diubah
sejauh mana perubahan dapat terjadi

2. Faktor Psikologis Pada Tingkah Laku Manusia


Sebenarnya perbedaan antara faktor psikologis dan biologis
tidak begitu ekstrim, tajam dan statis. Seiring dengan kemajuan-
kemajuan penelitian ilmiah maka dapat diketahui bahwa sebenarnya
hubungan psikologi dan biologi sifatnya timbal-balik, bahkan justru
keduanya saling melengkapi di dalam mempelajari tingkah laku
manusia. Bukti dari ini adalah munculnya penelitian-penelitian
psikologi mengenai konsep insting (instinct).[3]
Singkatnya dapat disimpulkan bahwa pendekatan individu
belumlah lengkap untuk menerangkan semua gejala tingkah laku
manusia mengingat bahwa individu-individu adalah hidup dengan dan
dalam masyarakat. Jadi faktor masyarakat itupun harus diakui
peranannya sebagai pembentuk tingkah
syarat karena harus dikombinasikan dengan metode

6 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PENDEKATAN HISTORIS


Meotde pertama adalah metode intutitif dimana penyelidikan bisa
dengan jalan yang disengaja ataupun tidak disengaja yang terjadi pada
pergaulan sehari-hari. Melihat keadaan terakhir, kita seringkali
mengadakan penilaian terhadap moral seseorang. Selain itu kita juga
seringkali ingin kita ketahui keadaan orang lain atau pandangan
mereka terhadap kita. Melalui kesan kita terhadap orang-orang
tersebut, akan mempermudah pandangan anda terhadap orang lain.
Dalam langkah seperti ini, biasanya kesan paling pertama yang
mudah adalah mengambil kesimpulan. Namun metode ini kurang
memenuhi lainnya.
`````````Metode Kontemplatif
Metode kontemplatif yakni metode pendekatan filosofis dengan
merenungkan objek yang akan diketahui oleh anda yang digunakan
kemampuannya untuk berfikir. Alat utama yang dipergunakan yakni
pikiran yang sudah dalam keadaan objektif. Metode ini sering
digunakan sebelum namun sebelum ilmu pengetahuan berkembang di
abad ke-17, karena pandangan empirisme menjadi domonan.

Pandangan ini menyatakan bahwa anda yang ingin memperoleh


pengetahuan maka anda harus mencoba mendapat pengalaman,
sehingga observasi untuk memperoleh kenyataan yang objektif dan
tidak sepihak. Selain itu pendapat sebelumnya yang tidak lagi
memuaskan oleh para ahli, dan mulai ditinggalkan.

Selanjutnya pendekatan fisiologis yang biasanya sering disamakan


dengan pendekatan psikofisis. Dimana fisiologi merupakan turunan
dari biologi yang memang mempelajari bagaimana kehidupan bisa
berfungsi secara fisik ataupun kimiawi. Jika dilihat fisiologis merujuk
kepada pengkajian mengenai sifat fisikal benda hidup selain itu cara
organise berinteraksi satu sama lain dan alam sekitarnya juga. Semua
tu memang menimbulkan kelebihan dan kekurangan yang ada.

Dalam mempelajari pendekatan ini psikologi juga sering dikaitkan


dengan biomolekul, sel, jaringa, organ, sistem organ, dan organisme
secara keseluruhan menjalankan fungsi fisik dan kimiawinya dan bisa
mendukung kehidupanya. Para ahli psikologi fisiologi seringkali
melakukan penelitian dan menemukan hubungan antara proses biologi
dengan perilaku. Bahkan beberapa ahli sengaja mencari kaitan antara
fisik dan juga psikologi
BAB III PENUTUP

A.KESIMPULAN

Kesimpulan pada pembahasan makalah ini adalah sebagai berikut

Pendekatan historis dalam studi islam yaitu mengkaji islam dengan


disiplin dalam ilmu sejarah. Konsekuensinya, pendekatan disini
menggunakan teori disiplin ilmu sejarah. Dengan
menggunakan pendekatan sejarah misalnya objek studi islam terseb
ut didekatidengan menggunakan teori sejarah
DAFTAR PUSTAKA

Abu Sinn Ahmad Ibrahim, Manajemen Syariah (Sebuah Kajian


Historis dan psikologis
Kontemporer). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006.
Agoes Sukrisno dan I. Cenik Ardana, Etika Bisnis dan Profesi.
Jakarta: Penerbit
Salemba Empat, 2009.
Ahmad Abu Bakar bin Al Husaini bin Ali Al-Baihaqi, Sunan Al-
Baihaqi Juz 2.
Mesir: Mauqiu Wizaroh Al Auqof Al Mishriyyah, 1344 H.
Alma Buchari. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa.
Bandung: CV
ALFABETA, 2005.
Badan Pusat Statistik Kota Samarinda, Produk Domestik Regional
Bruto Kota
Samarinda. Samarinda: Badan Pusat Statistik Kota Samarinda, 2013.
Badan Pusat Statistik Kota Samarinda, Samarinda Dalam Angka.
Samarinda:
Badan Pusat Statistik Kota Samarinda, 2013.
Cravens David W., Pemasaran Strategis edisi ke empat jilid 2.
Jakarta: Penerbit
Erlangga, 1998.
Daud Alfani, Islam dan Masyarakat Banjar. Jakarta: PT. Raja
Grafindo, 1997.
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia
Edisi Ketiga.
Jakarta: Balai Pustaka, 2000.
Dihlawi (al), Hujat Alla>h al-Ba>lighah, I .Beyru>t:Da>r Ihya>’ al-
Ulu>m,
1992.
Djazuli H.A., Kaidah-kaidah Fikih. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group,
2007.
Ghazali Imam, Majmu>’at al-Rasa>il. Beirut:Da>ru al-Fikri, 1996.

Anda mungkin juga menyukai