PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
DOSEN PEMBIMBING
Disusun oleh
HARI SUTIAWAN
2021101022
PROGRAM SARJANA
PROGRAM PENDIDIKAN KEAGAMAAN BUDDHA
SEKOLAH TINGGI AGAMA BUDDHA MAITREYAWIRA PEKANBARU
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Para Buddha
Bodhisatva sehingga saya dapat menyusun dan menyelesaikan tugas makalah
Pendidka kewarganegaraan yang berjudul Sebuah Jati Diri Bangsa
Ucapan terima kasih saya sebagai peyusun kepada dosen pembimbing mata
kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Ibu Rida Jelita, S.H., M.H. yang telah
memberikan kesempatan pada saya untuk menyusun makalah ini.
Hari Sutiawan
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3. Tujuan
Tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah untuk mengetahui :
1.Untuk mengetahui apa arti jatidiri itu sendiri
2.Apa arti jatidiri untuk Indonesia
3.Seperti apa jatidiri bangsa Indonesia
4.Mengetahui contoh-contoh jatidiri bangsa Indonesia
1.4. Manfaat
Manfaat yang diharapkan setelah menyusun makalah ini adalah :
1.Agar kita lebih mengenal jatidiri bangsa Indonesia
2.Menambah pengetahuan tentang kenegaraan
3.Menyadari pentingnya mengenal jatidiri Indonesia
4.Pengamalan pancasila sebagai jatidiri bangsa dalam kehidupan nyata
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
menilai kebijakan pemeritahan maupunsegala fenomena yang terjadi di
masyarakat.
4
Dengan memiliki jatidiri dan menerapkannya secara konsisten,
seseorangtidak akan mudah terombang-ambing oleh berbagai gejolak yang
menerpanya. Iamemiliki keyakinan diri, harga diri, dan kepercayaan diri,
sehingga tidak mudahtergiur oleh rayuan yang menyesatkan. Dari uraian tersebut
jelas bahwa jatidirisangat diperlukan bagi seseorang untuk mencapai sukses
dalam membawakandirinya.
Timbul suatu pertanyaan, apakah suatu bangsa, khususnya negara-
bangsamemerlukan jatidiri. Untuk menjawab pertanyaan ini nampaknya perlu
disepakatilebih dahulu apa yang dimaksud dengan negara-bangsa.
Bangsa adalah suatu kelompok manusia yang dianggap memiliki identitas
bersama, dan mempunyai kesamaan bahasa, agama,ideologi, budaya, dan
sejarah.Mereka umumnya dianggap memiliki asal usul keturunan yang sama.
5
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
Kemerdekaan yang dicapai oleh bangsa Indonesia bukan hanya
pengorbanan dari para pahlawan tetapi juga atas berkat dan rahmad ALLAH
Swt.Hal ini tertuang di pembukaan UUD 1945 alinia ke tiga. Hal ini semakin
menegaskan bahwa Negara Indonesia adalah negara yang berlandaskan
agama.Selain itu pmerintah juga mengakui 6 agama yang boleh dianut oleh
masyarakat Indonesia yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha,d an
Kongwuchu. Sejatinya semua tertuju pada satu Tuhan hanya berbeda
kepercayaan.
2. Kemanusian Yang Adil dan Beradap
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk.Terdapat
berbagaisuku,ras,adat dan kebudayaan yang berbeda.Selain itu juga banyak
pendatangasing yang mulai menjadi penduduk di Indonesia.Tetapi perbedaan
ini bukanlah permasalahan yang harus diberbincangkan melainkan suatu
keistimewaan yangharus disikapi dengan jiwa besar yaitu saling menghormati
satu sama lain.
3. Persatuan Indonesia
Penggambaran simbol Bhineka Tunggal Ika yang terdapat dalam
KitabSutasoma,dengan maksud walau berbeda –beda tetap satu jua.Negara
dengantradisi dan adat istiadat yang beraneka ragam berbudi pekerti luhur
penuh sopansantun dengan semangat kebersamaan dan gotong royong.Negara
yang saratdengan kemajemukan yang terdiri dari Sabang sampai Merauke
tidak menjadi penghalang untuk bersatu dalam satu jiwa Tanah Air Indonesia.
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Dalam PermusyawaratanPerwakilan
Pengambilan keputusan dalam bermusyawarah merupakan cara yang
benar dalam menyelesaikan masalah.Tidak hanya dalam lingkungan terkecil
sepertikeluarga tetapi pengambilan kebijakan publik yang menyangkut hajat
hidupoarang banyak juga melalui musyawarah.Pengambilan keputusan melui
6
suaraterbanyak ini juga sesuai dengan pasal 20 ayat 2 yaitu setiap RUU
dibahas olehDPR dan Presiden untuk mendapat persetujuan bersama.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Pemerintah sebagai lembaga yang mengatur kehidupan
bermasyarakatsesuai UU yang berlaku agar keadilan berlaku secara
merata.Misalnya perusahaanyang menyangkut kepentingan orang banyak
dikuasai oleh negara,sepertiPerusahaan Listrik Negara(PLN) yang melayani
bidang perlistrikan dibawahnaungan Mentri ESDM.Dalam hal ini kita sadrai
bahwa listrik merupakan halyang sangat vital dalam hidup,oleh karenanya bila
cabang produksi ini dikuasaioleh orang-orang tertentu.Tentu hanya mereka
yang dapat merasakankeuntunganya dan tentu memberatkan bagi rakyat pada
umumnya.Keikutsertaan pemerintah dalam perekonomian ini diatur dalam
pasal 33 ayat 2 yang berbunyi“Cabang-cabang produksi yang penting bagi
negara dan menguasai hajat hiduporang banyak dikuasai oleh negara.
7
has (got) two cats,they are fed on fish and milk sementara teks bahasa Indonesia
berbunyi pamamkumempunyai dua kucing; kedua kucing itu diberi makan ikan
dan susu. Bangsa Indonesia belum dapat memerekakan kucing, kecuali dalam
sastra karena dalam bidang ini kucing berlaku simbolis sebagai manusia.
Walaupun Indonesia dan Malaysia merupakan bangsa serumpun
denganras dan bahasa Melayu yang menyatukan, sebagai bangsa kedua negara
memiliki jati diri berbeda. Perbedaan itu disebabkan konteks situasi, budaya, dan
ideologiyang dihadapi berbeda. Dengan kata lain, kemelayuan di Indonesia
menimbulkan keindonesiaan dan kemelayuan di Malaysia melahirkan
kemalaysiaan, yang direalisasikan dalam bahasa yang berbeda.
Dalam bahasa Indonesia pengalaman dikodekan sebagai Anda tinggal
dimana?,sedangkan dalam bahasa Malaysia direalisasikan sebagai Tuan duduk
kadmana?Perbedaan dalam ekspresi berikut dua keluarga tinggal di desa itu—
duakelamin duduk di kampung itu, saya meminta nasihat pengacara untuk
perkara itu —saya perlukan pengacara dalam perhelatan itu, dia datang ke sini
pada tanggal15 Agustus—dia tiba pada 15 hari bulan Ogos, isilah kolom jenis
kelamin pada borang itu—isikanruang jantina pada borang itu, dan lain
sejenisnya adalah perbedaan pengodean pengalaman yang pada dasarnya adalah
perbedaan identitasatau jati diri.
Satu realitas atau benda yang diidentifikasi dua komunitas atau bangsa
potensial memberikan pemahaman atau persepsi yang berbeda. Hal ini
terjadikarena bahasa kedua komunitas itu berbeda. Bahasa yang berbeda dari
keduakomunitas itu membingkai atau mengungkung mereka dalam memahami
realitasatau benda itu. Dengan kata lain ilustrasi yang dikemukan itu
menunjukkan bahwa bahasa berperan penting dalam pembentukan jati diri suatu
bangsa.
8
2.5. Peranan Bahasa Dalam Pemertahanan Jati Diri
Bahasa, seperti diuraikan terdahulu, merupakan realisasi dan
ekspresiideologi, budaya, dan situasi suatu komunitas atau bangsa. Satu aspek
atau unittata bahasa (bunyi, morfem, kata, frase, klausa, kalimat, paragraf, dan
teks) berevolusi bertahun-tahun (puluhan, ratusan, ribuan, bahkan jutaan tahun)
untuk membawa makna konteks sosial tersebut.
Jati diri atau identitas suatu komunitas dibentuk oleh bahasanya dalam
proses interaksi antara bahasa dan konteks sosial, yang berlangsung
dalamevolusi. Dengan pengertian ini, bahasa adalah jati diri suatu bangsa. Jika
satu bahasa lenyap atau musnah, sejalan dengan pendapat Thornborrow (2007:
171),musnahlah kahazanah ideologi, budaya dan situasi dalam bahasa itu dan
sekaligusmusnahlah identitas atau jati diri penutur bahasa itu.
Hal ini berarti jika bahasa daerah di Indonesia yang berjumlah 746
(PusatBahasa 2008) punah, musnahlah jati diri suku bangsa penutur bahasa
daerah itu.Fakta ini menyatakan bahwa bahasa berperan penting dalam
pemertahanan jatidiri suatu komunitas atau bangsa. Dengan demikian, bahasa
sebagai jati diri suatu bangsa harus dipertahankan. Dan hal ini berimplikasi
bahwa mempertahankan(pemakaian) bahasa Indonesia berarti mempertahankan
jati diri bangsa Indonesia.
Dalam konteks atau konstelasi sosial Indonesia, jati diri seseorang dalam
perjalanan hidupnya potensial dibentuk oleh bahasa ibunya, bahasa nasional, dan
bahasa asing.Bahasa daerah berfungsi sebagai bahasa ibu, bahasa
Indonesiasebagai bahasa nasional, dan bahasa asing sebagai mediasi interaksi
dengan orangasing.
Jika bahasa ibu seorang warga negara Indonesia sama dengan
bahasaIndonesia, khususnya untuk penduduk di kota besar dan mendapat
pendidikanformal sekolah menengah, dia dihadapkan ke dua bahasa, yakni
bahasa Indonesiadan bahasa asing.Bahasa ibu atau bahasa daerah umunya
membentuk jati diriseseorang sekurang-kurangnya sampai usia dewasa bahasa.
9
Peran bahasa ibu sangat penting dalam kehidupan seseorang dalam hal
bahasa ibu atau bahasa daerah itu membentuk kepribadian dasar dalam
emosi,kognisi, sikap, dan spritual. Bahasa Indonesia umumnya meluaskan jati
diriterutama dalam bidang ilmu pengetahuan dan pendidikan. Selanjutnya,
bahasa asing menambah wawasan dalam kaitan ilmu pengetahun, teknologi, dan
pergaulan antarbangsa. Dapat dipastikan bahwa bahasa daerah, bahasa
Indonesia,dan bahasa asing dengan sistem arti, tata bahasa, ekspresi, konteks
sosial yang berbeda membentuk jati diri yang berbeda pula terhadap seorang
individu. Setiap bahasa (daerah, bahasa Indonesia, dan bahasa asing) berperan
berbeda dalammembentuk kepribadian seseorang.
Dewasa ini sebagian orang Indonesia mengalami krisis bahasa. Karena
bahasa adalah identitas, krisis bahasa juga bermakna krisis identitas atau krisis
jatidiri. Kenyataan menunjukkan bahwa bangsa Indonesia ‘demam’ atau ‘gila’
bahasaasing, khususnya bahasa Inggris. Hal ini terjadi karena ketakutan
terhadap‘berhala’ globalisasi. Ada anggapan dalam masyarakat bahwa satu-
satunya jalanuntuk selamat dari lindasan globalisasi adalah penguasaan bahasa
Inggris. BahasaInggris juga dianggap memiliki daya jual dan daya pengangkat
marwah atauwibawa sosial dan ekonomi. Itulah sebabnya merek dagang,
spanduk, nama perusahaan, nama hotel, nama tempat, atau iklan layanan umum
yang nampak jelas di ruang publik dinyatakan dalam atau sebagian besar
bercampur dengan bahasa asing, khusunya bahasa Inggris. Beberapa sekolah,
khususnya di kota besar seperti di Jakarta, Surabaya, dan Medan menyatakan diri
sebagai sekolahinternasional dengan bahasa pengantar dalam pembelajaran
dikatakan bahasaInggris.
Di samping krisis identitas sebagai bangsa, sebagian orang Indonesia
jugamengalami krisis identitas sebagai suku bangsa. Sejumlah bahasa daerah
telah,sedang, dan akan musnah. Kepunahan bahasa daerah akibat berbagai hal,
tetapisebagian besar akibat penuturnya meninggalkan atau tidak mau
menggunakan bahasa itu. Bahasa daerah dianggap ketinggalan zaman atau tidak
10
bermanfaat bagikemajuan ilmu pengetahuan. Jika satu bahasa daerah musnah, itu
berarti bahwaideologi, budaya, situasi atau kebijakan terhadap alam dan sosial
semesta dalam bahasa itu yang telah dibangun melalui evolusi bertahun-tahun
akan musnah.
Kenyataan penggunaan bahasa asing secara tidak proporsional,
musnahnya bahasa daerah, dan berleluasanya pengambilan aset budaya Indonesia
oleh negaratetangga merupakan fakta bahwa bangsa Indonesia sedang
menghadapi ataumengalami krisis jati diri yang dahsyat sebagai bangsa dan
sebagai suku bangsa. Hal ini terjadi akibat ketidaktahuan terhadap peran bahasa
dalam kehidupan dankualitas hidup yang rendah.
Satu upaya yang tepat untuk mengatasi krisis jati diri, khususnya krisis
pemakaian bahasa Indonesia adalah melalui upaya pendidikan berkualitas.
BangsaIndonesia, khususnya pelajar dan mahasiswa harus dibekali dengan
pengetahuandan keterampilan berbahasa Indonesia secara berkualitas. Di
samping itu,(maha)siswa, pejabat, wartawan, politisi, ilmuwan, para pemikir,
tokohmasyarakat, dan kaum intelektual sebaiknya diberi pemahaman tentang
kebijakankebahasaan yang dibuat oleh pemerintah.
11
pedasmakanan (Thailand) telah direalisasikan bangsa itu dan menjadi karakter
bangsaitu. Dengan karakter itu mereka telah maju dan berhasil dalam
pergaulanantarbangsa dalam konteks global.
Kemajuan suatu bangsa bersumber pada perealisasian jati diri bangsa
itudan kemampuannya mendayagunakan karakter atau hikmah budaya bangsa
ituyang terealisasi oleh dan menyatu dengan bahasanya. Dengan kata lain, bagi
bangsa atau kaum yang cemerlang dan mau berpikir bahasanya adalah sumber
daya untuk mengembangkan kreasi dan inovasi.
Fakta menunjukkan semua bangsa yang berjaya adalah bangsa yang telah
berhasil mengembangkan nilai dan hikmah budaya dalam bahasanya. Tidak ada
bangsa yang cemerlang dengan meminjam atau meniru bahasa bangsa lain (lihat
Othman 2008: 172—190; Hassan 2008: 338—364). Korea, Jepang, China, dan
Thailand berhasil meneroka budaya mereka dengan menggunakan bahasa
merekauntuk meraih kejayaan. Bukan dengan menggunakan bahasa lain,
misalnya bahasa Inggris!
Bahasa Indonesia mampu membentuk karakter bangsa Indonesia
yangtoleran danvariatif. Tata bahasa bahasa Indonesia telah potensial membuat
bangsaIndonesia membuat berbagai versi dari satu standar atau fenomena.
BahasaIndonesia mampu membentuk karakter bangsa Indonesia berpikir objektif
denganmerujuk alam.Pemakaian bahasa Indonesia mampu mengubah pemikiran
subjektif menjadi objektif.Makna atau konsep yang subjektif adalah makna atau
konsepyang deskripsinya bergantung kepada setiap orang yang memandang
ataumemahaminya.
Di Indonesia terdapat tiga bahasa yang berperan dalam membentuk
jatidiri bangsa Indonesia, yakni bahasa daerah, bahasa Indonesia, dan bahasa
asing.Bahasa daerah dan bahasa Indonesia paling dekat dengan bangsa
Indonesiasehingga kedua kelompok bahasa itu paling berperan dalam
membentuk jati diriseseorang sebagai bagian dari bangsa Indonesia.
12
Bahasa asing diharapkan berfungsi mengembangkan jati diri bangsa
yangsudah kukuh dibentuk oleh bahasa daerah dan atau bahasa Indonesia. Akan
tetapi,kenyataan menunjukkan bahwa bangsa Indonesia memberi keutamaan
kepada bahasa asing, khususnya bahasa Inggris. Sikap pemberian keutamaan
kepada bahasa asing merusak jati diri bangsa Indonesia dan harus diubah
denganmeletakkan sikap yang seimbang atau proporsional kepada ketiga bahasa
itu.Dalam konteks Indonesia dan konteks global hanya dengan sikap
proporsional itukeseimbangan sosial antarbangsa dapat dicapai.
13
pandangan hidup bangsa. Pancasila sebagai dasar Negara, ideologi nasional, dan
pandangan hidup bangsa ini membentuk jatidiri bangsa Indonesia.
Dari uraian tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa jatidiri
bangsa,adalah pandangan hidup yang berkembang dalam masyarakat yang
menjadikesepakatan bersama, berisi konsep, prinsip dan nilai dasar, yang
diangkatmenjadi dasar negara sebagai landasan statis, dan ideologi nasional, dan
sebagailandasan dinamis bagi bangsa yang bersangkutan dalam menghadapi
segala permasalahan menuju cita-citanya. Jatidiri bangsa Indonesia tiada lain
adalahPancasila yang bersifat khusus, otentik dan orisinal yang membedakan
bangsaIndonesia dengan bangsa yang lain.
14
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Jatidiri bangsa dapat saja luntur oleh guyuran gagasan yang datang
dariluar baik dengan sengaja atau tidak. Oleh karena itu perlu adanya usaha
terusmenerus untuk mempertahankan jatidiri bangsa. Tuhan mengaruniai
manusiadengan berbagai potensi untuk dapat dimanfaatkan secara optimal
sehingga selalu tercipta keseimbangan dalam menghadapi berbagai gejolak
Manusia selalu menghadapi perubahan yang tidak mungkin dihindarinya.
Dengan potensi fisik dan psikisnya yang berupa kemampuan rasional, emosional
dan spiritual, manusiamampu membawa diri sesuai dengan jatidirinya dengan
mengadakan ada ptasi terhadap perubahan tersebut.
3.2. Saran
15
tergantikan oleh pengaruh dari luar mungkin juga hilang. Mari kita bersama-
sama mencintai dan mengembangkan kakayaan jati diri bangsa kita , dimulai dari
jatidiri kita terlebih dahulu.
16
DAFTAR PUSTAKA
https://.www.academia.edu/41370618/
PANCASILA_SEBAGAI_JATI_DIRI_BANGSA_INDONESIA
17