Dosen:
Herdian Nuryadin,S.H.M.H
Disusun Oleh:
Adilla Amanda
Ani Marlina
Aprillia Tresna Y.
Dewi Asiah
Kelas 1B
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Penghayatan
Dan Pengamalan Pancasila” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Bapak Herdian Nuryadin, S.H.M.H pada mata kuliah Pendidikan Pancasila.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari, makalah yang ditulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan .................................................................................................. 13
B. Saran ............................................................................................................ 13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada zaman modern ini, kita mengetahui bahwa bangsa kita ini, bangsa Indonesia
mengalami degradasi moral yang sangat signifikan. Masalahnya sekarang, Dimanakah
letak filsafat Negara kita; Dimanakah letak dasar Negara kita; Kemanakah Pancasila
saat ini.
Dari fenomena di atas, maka sangat perlu kita sebagai masyarakat Indonesia untuk
memperdalam pemahaman kita terhadap Pancasila. Tidak hanya paham tetapi kita juga
harus menghayati, mengamalkan dan melestarikan nilai-nilai dari sila Pancasila,
supaya keadilan, keamanan, kemakmuran dan kesejahteraan benar-benar terwujud
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Kita harus sadar dalam melaksanakan Pancasila mulai dari hari ini dan hari-hari
yang akan datang. Dengan adanya kesadaran itu dialamilah segala sesuatu sifat dan
keadaan daripada hak yang disadari itu yang terdapat pada pribadi sendiri. Untuk
menjamin terselenggaranya Pancasila, maka di dalam diri pribadi, kita harus selalu
meneliti diri sendiri, mengamat-amati diri sendiri, sehingga kita selalu mengetahui dan
mengalami sendiri senantiasa dalam keadaan tedorong dan taat untuk melaksanakan
Pancasila.
1
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang diambil untuk penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut ini.
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak
Herdian Nuryadin, S.H.M.H pada mata kuliah Pendidikan Pancasila. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk sebagai berikut ini.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pemahaman Pancasila
Pancasila adalah dasar ideologi-ideologi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari
dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila
merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh
rakyat Indonesia.
Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada alinea ke-4 Preambule
(Pembukaan) Undang-Undang Dasar 1945.
Meskipun terjadi perubahan kandungan dan urutan lima sila Pancasila yang
berlangsung dalam beberapa tahap selama masa perumusan Pancasila pada tahun 1945,
tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila.
Dalam Pancasila terkandung berbagai makna yang perlu dipahami setiap manusia
Indonesia, adapun makna yang dimaksud adalah :
Bangsa Indonesia percaya dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena
Tuhan adalah pencipta alam semesta beserta segala isinya baik benda mati maupun
benda hidup.
Bangsa Indonesia adalah manusia yang memiliki martabat yang tinggi. Sehingga
keputusan yang di ambil harus berdasarkan norma yang obyektif.
3
3. Sila “Persatuan Indonesia”
Keadilan sosial berarti keadilan yang berlaku dalam masyarakat disegala bidang
kehidupan dan lapisan masyarakat seperti halnya dalam politik, hukum, ekonomi,
pendidikan, kesehatan, dan sosial-budaya.
B. Penghayatan Pancasila
Pancasila dapat dihayati secara berurutan sebagai tahap-tahap penghayatan
Pancasila secara sistematis dan sekaligus dapat menunjukkan bahwa Pancasila adalah
filsafat hidup bangsa Indonesia.
Penghayatan Pancasila secara sitematis ini dimulai dari pemikiran tentang jiwa
bangsa Indonesia sampai dapat dinyatakan sebagai pedoman hidup bangsa Indonesia,
yakni sebagai berikut.
4
1. Pancasila sebagai Jiwa Bangsa Indonesia
Bangsa sebagai kumpulan manusia yang mempunyai sifat-sifat tertentu yang sama
sebagai kesatuan, kumpulan jiwa inipun membentuk juga “jiwa bangsa” yang
mengandung kesamaan untuk seluruh warganya. Jiwa bangsa bagi bangsa Indonesia
adalah Pancasila, yang lahir bersamaan dengan adanya bangsa Indonesia, bukan hal
baru, hanya perumusannya yang baru kemudian. Pancasila sebagai jiwa bangsa
Indonesia ini merupakan sumber daya bagi kehidupan sehari- hari bangsa Indonesia.
Jiwa bangsa Indonesia mempunyai arti statis (tetap tidak berubah), dan mempunyai
arti dinamis (bergerak). Jiwa ini keluar diwujudkan dalam sikap- mental dan tingkah
laku serta amal-perbuatan. Sikap-mental, tingkah-laku dan amal perbuatan bangsa
Indonesia mempunyai cirri-ciri khas, artinya dapat dibedakan dengan bangsa lain.
Cirri-ciri yang merupakan perwujudan dari jiwa bangsa inilah yang dimaksud dengan
kepribadian Bangsa Indonesia adalah Pancasila.
Dengan kepribadian bangsa Indonesia yang kuat maka secara langsung kepribadian
itu menjelma menjadi pandangan hidup, yakni Pancasila. Ditinjau dari segi materinya
Pancasila ini merupakan kristalisasi dari nilai-nilai luhur yang dimiliki oleh bangsa
Indonesia sendiri yang diyakini kebenarannya dan menimbulkan tekad pada bangsa
Indonesia untuk mewujudkannya. Dan adanya tekad ini maka pancasila dapat
mempersatukan bagnsa Indonesia, memberi petunjuk dalam mencapai kesejahteraan
dan kebahagiaan lahir maupun batin dalam masyarakat bangsa Indonesia yang
beraneka ragam sifatnya. Karena itulah maka dalam melaksanakan pembangunan,
bagnsa Indonesia tidak dapat begitu saja mencontoh atau meniru model yang dilakukan
oleh bangsa lain tanpa menyesuaikannya dengan pandangan hidup dan kebutuhan-
kebutuhan bangsa Indonesia sendiri. Kepribadian bangsa yang menjelma sebagai hidup
ini secara langsung dapat juga menentukan tujuan hidup bagi bangsa Indonesia.
5
4. Pancasila sebagi Tujuan Hidup Bangsa Indonesia
Degan berdasar pada pandangan hidup Pancasila dan tujuan hidup Pancasila, maka
antara pandangan dan tujuan ini ada suatu cara yang ingin dilaksanakan. Untuk
menyesuaikan pandangan hidup terhadap tujuan hidup yang sama dan identik yakni
Pancasila ini, maka cara pelaksanaannya juga pengamalan daripada Pancasila itu
sendiri yang merupakan suatu pedoman hidup, sehingga dinyatakan pancasila adalah
pedoman hidup bangsa Indonesia. Dengan berpedoman pancasila ini berarti juga
memlihara nilai-nilai luhur yang menjadi kepribadian bangsa Indonesia yang
diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari dan meneruskan ke generasi berukutnya
dengan menyesuaikan perkembangan masyarakat modern. Oleh karena itu Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari harus dijabarkan dengan bahasa yang jelas dan mudah
dimengeri oleh seluruh warga bangsa dan rakyat Indonesia.
Dengan lima tahap pengahyatan ini yang semuanya merupakan satu kesatuan tidak
dapat dipisahkan-pisahkan dan adanya secara bersamaan, hanya pemikirannya
diuraikan secara bertahap. Lima pengahatan di atas ada sejak adanya bangsa Indonesia
6
bukan hal baru, hanya penganlisisannya yang baru menjelang Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itulah maka Pancasila disebut sebagai Filsafat
hidup bangsa Indonesia, hal ini ditinjau dari segi material atas dasar kehidupan bangsa
Indonesia sendiri. Pancasila tidak dapat terlepas dari bangsa Indonesia, demikian juga
bangsa Indonesia tidak dapat meninggalkan pancasila.
C. Pengamalan Pancasila
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dipergunakan sebagai petunjuk dalam
kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Baik dari segi sikap maupun perilaku
masyarakat Indonesia harus selalu dijiwai oleh nilai-nilai luhur Pancasila.
Butir-butir pengamalan Pancasila sila pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa” yaitu:
7
7. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
kepada orang lain.
Butir-butir pengamalan Pancasila sila kedua “Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab”
yaitu:
8
7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai
kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan
bersama.
4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil
musyawarah.
6. Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil
keputusan musyawarah.
7. Di dalam musyawarah, diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan
pribadi dan golongan.
8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
9. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada
Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai
kebenaran dan keadilan, mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan
bersama.
10. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk
melaksanakan permusyawaratan.
Butir-butir pengamalan Pancasila sila kelima “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia” yaitu:
9
4. Menghormati hak orang lain.
5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
6. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan
terhadap orang lain.
7. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya
hidup mewah.
8. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan
kepentingan umum.
9. Suka bekerja keras.
10. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan
kesejahteraan bersama.
11. Melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan
berkeadilan sosial.
D. Pelestarikan Pancasila
Jika kita bertanya mengenai “Bagaimana cara melestarikan Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari?” Maka kita perlu melaksanakan Pedoman Pengamalan
Pancasila, dengan mendarah-dagingkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam
pancasila. Dengan perkataan lain, dengan petunjuk Pedoman Pedoman Pengamalan
Pancasila itu kita masing-masing harus berusaha , agar nilai-nilai, norma-norma, sikap
dan tingkah laku yang dijabarkan dari kelima sila Pancasila itu benar-benar menjadi
bagian yang utuh dan tidak terpisahkan dari seluruhan cara hidup masyarakat
Indonesia.
10
Penghayatan dan Pengamalan nilai-nilai luhur Pancasila. Karena pelaksanaan
Pedoman Pengamalan Pancasila yang dirasakan sebagi panggilan untuk bersama-
bersama merasakan kehidupan yang lebih baik dan lebih bermakna.
1. Jalur pendidikan
11
tauladan, anak didik hendaklah benar-benar dapat mengahayati dan mengamalkan
Pancasila, dan perlu diintegrasikan ke dalam kurikulum.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pancasila merupakan dasar dan ideologi bangsa dan Negara Indonesia yang harus
dibina keluhuran serta kemurniannya supaya rakyat Indonesia bisa hidup aman, damai
dan sejahtera. Oleh karena itu, pancasila haruslah dipahami, dihayati, diamalkan, dan
dilestarikan.
B. Saran
Dari makalah ini, penulis hanya dapat menyarankan sebagai masyarakat Indonesia,
kita harus benar-benar memahami, menghayati, mengamalkan dan melestarikan
pancasila dalam berbagai aspek kehidupan.
Koreksi yang berupa kritik dan saran, sangat penulis harapkan dari pembaca
sebagai perbaikan dan peyempurnaan makalah ini.
13
DAFTAR PUSTAKA
14