Sila I dan II
Penyusun:
KELOMPOK 1
UNIVERSITAS HASANUDDIN
[2024]
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa tertuju kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat-Nyalah tulisan ini dapat diselesaikan tepat pada waktu. Penulisan makalah
yang berjudul tentang “Hakikat Nilai-Nilai Pancasila” dalam sila pertama dan
sila kedua ini dibuat dalam rangka pemenuhan tugas dari Dosen Pengampuh mata
kuliah serta menambah wawasan tentang “Hakikat Nilai-Nilai Pancasila” bagi
mahasiswa.
Kami Menyadari bahwa tulisan ini tidak luput dari kekurangan. Hal ini
disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang kami miliki.
Oleh karena itu, semua kritik dan saran pembaca akan kami terima dengan senang
hati demi perbaikan makalah kami kedepannya.
Tulisan ini dapat kami selesaikan berkat adanya bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, sudah sepantasnyalah pada kesempatan ini kami
menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
bantuan dan masukan demi kelancaran pengerjaan dan kelengkapan makalah kami
ini. Akhimya, semoga tulisan yang jauh dari sempurna ini bisa bermanfaat
bagi orang banyak.
Penyusun Makalah
i
Daftar Isi
KATA PENGANTAR......................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Batasan Masalah...........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................2
1. Pengertian Hakikat Nilai-Nilai Pancasila.....................................................2
2. Pengaruh Konsep Sila Pertama Terhadap Tatanan Sosial Di Indonesia.......2
3. Hubungan Antara Keberagaman Agama Pancasila......................................3
4. Pencerminan Nilai-Nilai Dari Sila Kedua Dalam Praktiknya Di Masyarakat.............4
5. Tantangan Perwujudan Nilai-Nilai Sila Kedua di Tengah Dinamika Dalam Berbagai
Aspek.........................................................................................................5
BAB III PENUTUP........................................................................................7
A. Kesimpulan..................................................................................................7
B. Saran.............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Batasan Masalah
1
BAB II
PEMBAHASAN
Pancasila merupakan dasar negara bagi bangsa Indonesia dan memiliki sifat
universal, yang menunjukkan adanya nilai-nilai yang bersifat abstrak yang bersifat
moral atau nilai kebaikan. Pancasila merupakan pandangan hidup, pegangan
hidup, pedoman hidup, dan petunjuk hidup bagi bangsa Indonesia.
Hakikat nilai-nilai Pancasila adalah inti yang mendasari nilai-nilai pancasila. Hal-
hal ini mencakup pemahaman mendalam tentang prinsip-prinsip yang terkandung
di dalamnya, serta keterkaitan juga penerapan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Hakikat nilai-nilai Pancasila
mencerminkan filosofi dan visi dari para pendiri bangsa Indonesia dalam
upayanya menciptakan masyarakat yang adil, beradab serta berkeadilan.
Sebagai sebuah perangkat prinsip dasar, kelima sila dalam Pancasila memiliki
esensinya masing-masing. Ketuhanan Yang Maha Esa yang menegaskan
keterkaitan manusia dengan yang hal-hal berkonteks Keilahian, Kemanusiaan
yang Adil dan Beradab menegaskan penghargaan terhadap manusia tanpa
pandang bulu. Persatuan Indonesia yang menegaskan petingnya menjaga
keutuhan bangsa dalam keberagaman, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan menegaskan tentang
bagaimana demokrasi dapat membangun negara dan Keadilan Sosial bagi Seluruh
Rakyat Indonesia yang dijadiikan prinsip penjamin kesetaraan serta kesejahteraan
bagi seluruh lapisan masyarakat.
Konsep Sila Pertama dalam Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, memiliki
pengaruh yang bisa disebut mendalam terhadap tatanan kehidupan sosial di
Indonesia. Pengaruh-pengaruh ini tercermin ke dalam berbagai aspek kehidupan
2
masyarakat di Indonesia, termasuk hubungan antarindividu, pribadi atau institusi
keagamaan hingga kebijakan publik. Pengaruh dari nilai Ketuhanan Yang Maha
Esa mengakibatkan warga negara Indonesia menjunjung tinggi toleransi
antarumat beragama dan menjauhi segala larangan yang diperintahkan dalam
agama.
Di tingkat pribadi atau institusi keagamaan, konsep sila pertama ini memperkuat
peran agama sebagai salah satu pilar utama dalam membentuk identitas serta
moralitas masyarakat. Keberagaman agama di Indonesia dipandang sebagai aset
yang memperkaya, bukan sebagai sumber konflik, karena konsep Ketuhanan
Yang Maha Esa mengajarkan untuk menghargai dan menghormati perbedaan
keyakinan. Pencerminan konsep ini dapat kita lihat dalam berbagai kegiatan lintas
agama yang seringkali dilakukan secara bersama-sama untuk memperkuat
solidaritas sosial dan membangun toleransi antarumat beragama.
3
berpraktik agama dengan cara yang mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan dan
keadilan, yang mengajarkan kita untuk menjalankan agama dengan menghormati
perbedaan, membangun dialog antarumat beragama, dan memprioritaskan nilai-
nilai kemanusiaan dan keadilan.
Sila kedua berbunyi “Kemanusiaan yang adil dan beradab”. Sila ini memiliki
makna yang menegaskan bahwa kita harus bisa saling menghargai antara satu
sama lain. Sila kedua ini juga mengajarkan tentang pentingnya menghormati
martabat setiap individu dengan segala kelebihan dan kekurangannya serta
mengakui hak kemerdekaan, kemanusiaan, dan keadilan setiap individu.
4
Praktik penerapan sila kedua dalam kehidupan sehari-hari mencakup sikap positif
terhadap kemanusiaan yang adil dan beradab, termasuk penghargaan dan
implementasi nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan keberadaban dalam interaksi
sosial dan tindakan sehari-hari, juga menunjukkan empati, kepedulian, serta
kesediaan untuk membantu sesama manusia, serta mengakui pentingnya
memberikan kesempatan bagi setiap individu untuk mengembangkan potensinya.
5
untuk pekerjaan yang sama dengan upah yang setara dengan pekerja laki-
laki.
8. Penolakan terhadap Diskriminasi: Menghindari sikap diskriminatif
terhadap individu atau kelompok berdasarkan ras, agama, gender, atau
orientasi seksual.
9. Pemberdayaan Masyarakat: Mendorong partisipasi masyarakat dalam
pengambilan keputusan yang memengaruhi hidup mereka sendiri,
termasuk dalam pembangunan infrastruktur, program kesehatan, dan
lingkungan hidup.
10. Penggunaan Energi dan Sumber Daya yang Berkelanjutan: Mengurangi
dampak negatif terhadap lingkungan hidup dan memastikan penggunaan
sumber daya yang adil bagi generasi mendatang.
6
dasar seperti pendidikan dan kesehatan, serta kesempatan ekonomi. Hal ini
dapat menghambat upaya untuk menciptakan masyarakat yang adil dan
beradab.
6. Keterbatasan Infrastruktur: Keterbatasan infrastruktur, terutama di daerah
terpencil, dapat menghambat akses terhadap layanan dasar seperti air
bersih, sanitasi, dan transportasi, yang penting untuk mewujudkan
kehidupan yang layak bagi semua.
7. Ketimpangan Gender: Meskipun telah ada kemajuan dalam mengatasi
ketimpangan gender, namun masih banyak perempuan yang menghadapi
diskriminasi dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk di tempat kerja
dan dalam kehidupan politik.
8. Ketahanan Lingkungan: Perubahan iklim, kerusakan lingkungan, dan
kebutuhan akan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan
menjadi tantangan besar. Pemahaman akan pentingnya keseimbangan
antara pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan masih perlu
ditingkatkan.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan demikian, Pancasila bukan hanya menjadi sebuah ideologi atau konsep
yang terpatri dalam konstitusi, tetapi juga menjadi landasan yang kokoh bagi
bangsa Indonesia untuk menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara yang
sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan.
8
B. Saran
Pokok bahasan makalah ini telah dipresesntasikan di depan seluruh anggota kelas.
Besar harapan kami semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi semua pembacanya.
Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, kami menyadari bahwa tulisan ini
masih jauh dari kata sempuma. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun
sangat diharapkan agar makalah ini dapat disusun kembali menjadi lebih
baik dan sempurna.
9
DAFTAR PUSTAKA
https://sipejar.um.ac.id/pluginfile.php/1122753/mod_resource/content/1/materi
%206.pdf
https://www.studocu.com/id/document/universitas-jenderal-soedirman/akuntansi-
akreditasi-a/makalah-hakikat-sila-sila-pancasila/44332753
https://samberan-bjn.desa.id/artikel/2023/6/1/nilai-nilai-pancasila-dalam-
kehidupan-sehari-hari
https://www.gramedia.com/literasi/pengamalan-nilai-nilai-pancasila/
https://nasional.sindonews.com/read/1340327/15/20-contoh-penerapan-nilai-
ketuhanan-dalam-pancasila-nomor-11-tidak-menistakan-agama-1710410620
https://www.pasuruankab.go.id/isiberita/sinergitas-nilai-nilai-agama-dan-
pancasila-untuk-menjaga-kerukunan-bangsa
https://fahum.umsu.ac.id/sikap-positif-pancasila-sila-kedua-kemanusiaan-yang-
adil-dan-beradab/
https://pusdik.mkri.id/materi/materi_262_1.%20Reaktualisasi%20Implementasi
%20Nilai-Nilai%20PANCASILA%20-%20Prof%20Adji%20Samekto.pdf
https://jurnal.fh.unila.ac.id/index.php/fiat/article/305/265/893
https://an-nur.ac.id/blog/dinamika-dan-tantangan-pancasila-sebagai-sistem-
etika.html
10