MAKALAH PANCASILA
PELANGGARAN PANCASILA DAN
PELAKSANAAN PANCASILA
11/12/2019
DISUSUN OLEH :
KELAS : 1PLA/PANCASILA
DOSEN PEMBIMBING :
PAK SANUSI
Alhamdulillah, senantiasa kita ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga
saat ini masih memberikan kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga saya diberi kesempatan
yang luar biasa ini yaitu kesempatan untuk menyelesaikan tugas penulisan makalah tentang
“Pelanggaran Pancasila dan Pelaksanaan Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari”.
Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi gung kita,
yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk kita
semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam
yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.
Adapun penulisan makalah ini merupakan bentuk dari pemenuhan beberapa tugas mata
kuliah Pendidikan Pancasila. Pada makalah ini akan membahas tentang pelanggaran dan
pelaksanaan pancasila dalam kehidupan sehari hari.
Saya ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak yang telah
mendukung serta membantu saya selama proses penyelesaian makalah ini hingga
rampungnya makalah ini. Penulis juga berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi setiap pembaca.
Tak lupa dengan seluruh kerendahan hati, saya meminta kesediaan pembaca untuk
memberikan kritik serta saran yang membangun mengenai penulisan makalah saya ini, untuk
kemudian saya akan merevisi kembali pembuatan makalah ini di waktu berikutnya.
Nurul Badriyah
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.....................................................................................................................1
Daftar Isi..............................................................................................................................2
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................16
3.2 Saran..............................................................................................................................17
DATAR PUSTAKA............................................................................................................18
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Pancasila.
2. Untuk mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam sila Pancasila.
3. Untuk mengetahui contoh nyata penyimpangan nila-nilai Pancasila baik yang positif
maupun negatif.
BAB II
PEMBAHASAN
Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan atau perwakilan, dan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4 Pembukaan Undang-undang
Dasar 1945.
Meskipun terjadi perubahan kandungan dan urutan lima sila Pancasila yang
berlangsung dalam beberapa tahap selama masa perumusan Pancasila pada tahun 1945,
tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila.
Nilai adalah sesuatu yang berharga, berguna, indah, memperkaya batin, dan menyadarkan
manusia akan harkat dan martabatnya. Dalam Dictionary of Sociology an Related Sciences
nilai adalah suatu kemampuan yang dipercayai yang ada pada suatu benda untuk memuaskan
manusia.
4
Menurut C Klukhon, nilai bukanlah keinginan melainkan apa yang diinginkan.
Sedang menurut Kamus ilmiah populer nilai adalah ide tentang apa yang baik, benar,
bijaksana, dan apa yang berguna, sifatnya lebih abstrak dari norma.
1. Nilai yang mendarah daging yaitu nilai yang sudah menjadi kepribadian bawah sadar
atau yang mendorong timbulnya tindakan tanpa berpikir panjang lagi. Contohnya : orang
yang taat beragama maka akan menderita saat ia melanggar larangan dari norma agama
tersebut.
2. Nilai dominan yaitu nilai yang dianggap lebih penting daripada nilai-nilai yang lain.
Beberapa pertimbangan dominan atau tidaknya nilai tersebut bisa dilihat dari :
a. Banyaknya orang yang menganut nilai tersebut.
b. Lamanya nilai tersebut dirasakan oleh anggota kelompok tersebut.
c. Tingginya usaha mempertahankan nilai tersebut.
d. Tingginya kedudukan orang-orang yang membawakan nilai tersebut.
Pancasila di rumuskan bukan semata tanpa arti. Dalam setiap sila dalam Pancasila
mengandung nilai-nilai luhur. Nilai-nilai inilah yang jika diterapkan secara konsisten dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara dapat menjadi pendorong untuk kemajuan bangsa.
Nilai – nilai yang terkandung dalam Sila Pancasila yaitu sebagai berikut :
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Inti sila ketuhanan yang maha esa adalah kesesuaian sifat-sifat dan hakikat Negara
dengan hakikat Tuhan. Kesesuaian itu dalam arti kesesuaian sebab-akibat. Maka dalam
segala aspek penyelenggaraan Negara Indonesia harus sesuai dengan hakikat nila-nilai yang
berasal dari tuhan, yaitu nila-nilai agama. Telah dijelaskan di muka bahwa pendukung pokok
dalam penyelenggaraan Negara adalah manusia, sedangkan hakikat kedudukan kodrat
manusia adalah sebagai makhluk berdiri sendiri dan sebagai makhluk tuhan. Dalam
pengertian ini hubungan antara manusia dengan tuhan juga memiliki hubungan sebab-akibat.
Tuhan adalah sebagai sebab yang pertama atau kausa prima, maka segala sesuatu termasuk
manusia adalah merupakan ciptaan Tuhan.
5
2. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Inti sila kemanusiaan yang adil dan beradab adalah landasan manusia. Maka
konsekuensinya dalam setiap aspek penyelengaraan Negara antara lain hakikat Negara,
bentuk Negara, tujuan Negara , kekuasaan Negara, moral Negara dan para penyelenggara
Negara dan lain-lainnya harus sesuai dengan sifat-sifat dan hakikat manusia. Hal ini dapat
dipahami karena Negara adalah lembaga masyarakat yang terdiri atas manusia-manusia,
dibentuk oleh manusia untuk manusia dan mempunyai suatu tujuan bersama untuk manusia
pula. Maka segala aspek penyelenggaraan Negara harus sesuai dengan hakikat dan sifat-sifat
manusia Indonesia yang monopluralis, terutama dalam pengertian yang lebih sentral
pendukung pokok Negara berdasarkan sifat kodrat manusia monodualis yaitu manusia
sebagai individu dan makhluk social.
3. Sila Persatuan Indonesia
Inti sila persatuan Indonesia yaitu hakikat dan sifat Negara dengan hakikat dan sifat-
sifat satu. Kesesuaian ini meliputi sifat-sifat dan keadaan Negara Indonesia yang pada
hakekatnya merupakan suatu kesatuan yang utuh, setiap bagiannya tidak berdiri sendiri-
sendiri. Jadi Negara merupakan suatu kesatuan yang utuh , setiap bagiannya tidak berdiri
sendiri-sendiri. Jadi Negara Indonesia ini merupakan suatu kesatuan yang mutlak tidak
terbagi-bagi , merupakan suatu Negara yang mempunyai eksistensi sendiri, yang mempunyai
bentuk dan susunan sendiri. Mempunyai suatu sifat-sifat dan keadaan sendiri. Kesuaian
Negara dengan hakikat satu tersebut meliputi semua unsur-unsur kenegaraan baik yang
bersifat jasmaniah maupun rohania, baik yang bersifat kebendaan maupun kejiwaan. Hal itu
antara lain meliputi rakyat yang senantiasa merupakan suatu kesatuan bangsa Indonesia,
wilayah yaitu satu tumpah darah Indonesia, pemerintah yaitu satu pemerintahan Indonesia
yang tidak bergantung pada Negara lain, satu bahasa yaitu bahasa nasional indoneisa,satu
nasib dalam sejarah, satu jiwa atau satu asas kerokhanian pancasila. Kesatuan dan persatuan
Negara, bangsa dan wilayah Indonesia tersebut, membuat Negara dan bangsa indoneisa
mempunyai keberadaan sendiri di antara Negara-negara lain di dunia ini.
6
4. Sila Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/perwakilan.
Inti sila keempat adalah kesesuaian sifat-sifat dan hakikat Negara dengan sifat-sifat
dan hakikat rakyat. Dalam kaitannya dengan sila keempat ini, maka segala aspek
penyelenggaraan Negara harus sesuai dengan sifat-sifat dan hakekat rakyat, yang merupakan
suatu keseluruhan penjumlahan semua warga Negara yaitu Negara Indonesia. Maka dalam
penyelenggaraan Negara bukanlah terletak pada suatu orang dan semua golongan satu buat
semua, semua buat satu. Dalam hal ini Negara berdasarkan atas hakikat rakyat , tidak
pada golongan atau individu. Negara berdasarkan atas permusyawaratan dan kerjasama dan
berdasarkan atas kekuasaan rakyat. Negara pada hakikatnya didukung oleh rakyat oleh rakyat
itu dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan. Negara dilakukan untuk kepentingan seluruh
rakyat , atau dengan lain perkataan kebahagian seluruh rakyat dijamain oleh Negara.
7
- Pelanggaran / penyimpangan pada sila ke-1
- Maraknya pencurian yang ada di Indonesia sangat meresahkan warga sekitar, tidak
hanya motor saja yang di curi tetapi jemuran pun dapat di curi oleh si pelaku,
binatang, kita sebagai warga harus bisa lebih berhati-hati menjaga barang-barang
yang kita punyai.
- Pencurian Biasa
Pencurian biasa diatur dalam Pasal 362 KUHP:
8
- Pelanggaran / penyimpangan pancasila pada sila ke-2
- Kasus eksploitasi anak masih marak terjadi di Indonesia. Komisi Perlindungan Anak
Indonesia (KPAI) mendapatkan kasus-kasus tersebut berdasarkan pengaduan dan
pantauan media. Ada berbagai macam korban eksploitasi seperti korban seks
komersial, perdagangan, prostitusi, dan korban pekerja.
9
3. Sila Persatuan Indonesia
Contoh:
Demo mahasiswa
Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
11
- Peraturan Menteri Perindustrian No. 40/M-IND/PER/6/2008 Tahun 2008 Tentang
Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) Helm Pengendara Kendaraan
Bermotor Roda Dua Secara Wajib.
12
- Pelaksanaan Pancasila npada sila ke-1
- Diatur ke dalam UUD 1945
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN
Pasal 1
Perkawinan ialah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami
isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal
berdasarkan Ketuhanan Yang Mahaesa.
Pasal 2
(1). Perkawinan adalah sah, apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agamanya dan
kepercayaannya itu.
13
- Pelaksanaan Pancasila pada sila ke-2
- Di atur ke dalam UUD 1945
Perlindungan atas anak (yatim dan bukan yatim) serta orang perempuan
dalam keluarga antara lain ditemukan dalam UU No 23/04, yang dalam
Pasal 1 angka 1, mendefinisikan KDRT (Kekerasan dalam Rumah Tangga)
dengan”
UUD 19945 pasal 28E ayat (3) UUD 1945 yang menyatakan,
“Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat”.
- Pasal 28B
(1) Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui
perkawinan yang sah.
(2) Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak
atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Lima sendi utama penyusun
Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan
Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan
tercantum pada paragraf ke-4 Pembukaan Undang-undang Dasar 1945.
Di dalam Pancasila terkandung nilai – nilai disetiap silanya yaitu (1) Sila Ketuhanan
Yang Maha Esa, maka dalam segala aspek penyelenggaraan Negara Indonesia harus sesuai
dengan hakikat nila-nilai yang berasal dari tuhan, yaitu nila-nilai agama. (2) Kemanusiaan
Yang Adil dan Beradab,dalam sila ini sangat menjunjung tinggi tinggi nilai kemanusiaan,
melakukan kegiatan-kegiatan kemanusiaan dan berani membela kebenaran dan keadilan. (3)
Persatuan Indonesia, inti sila yang ketiga ini adalah hakikat dan sifat Negara dengan hakikat
dan sifat-sifat satu. (4) Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan dan Perwakilan, yang berarti manusia Indonesia sebagai warga negara dan
warga masyarakat Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama untuk
melakukan apapun. (5) Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, ini merupakan sila
yang terakhir dari Pancasila. Dalam sila ini mengandung nilai Dalam rangka ini
dikembangkan perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan
kegotongroyongan. Untuk itu dikembangkan sikap adil terhadap sesama, menjaga
keseimbangan antara hak dan kewajiban, serta menghormati hak-hak orang lain.
3.2 Saran
Buku Kewarganegaraan. 2005. Pancasila sebagai Dasar dan Ideologi Negara. Jakarta:
Yudhistira.
http://rumahsehatkiita.wordpress.com/2011/12/09/prilaku-yang-bertentangan-dengan-nilai-
nilai-pancasila/
http://kuliahade.wordpress.com/2010/07/30/pancasila-penjelasan-sila-sila
www.pengertianahli.com/2013/05/pengertian-pancasila-sebagai-dasar.html/
http://sithi.blogspot.com/2011/04/nilai-nilai-yang-terkandung-dalam.html/