Anda di halaman 1dari 19

UNIVERSITAS SAHID

MAKALAH PANCASILA
PELANGGARAN PANCASILA DAN
PELAKSANAAN PANCASILA
11/12/2019

DISUSUN OLEH :

NURUL BADRIYAH ( 2019150015 )

KELAS : 1PLA/PANCASILA

DOSEN PEMBIMBING :

PAK SANUSI

Program Studi Akuntansi


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sahid
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, senantiasa kita ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga
saat ini masih memberikan kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga saya diberi kesempatan
yang luar biasa ini yaitu kesempatan untuk menyelesaikan tugas penulisan makalah tentang
“Pelanggaran Pancasila dan Pelaksanaan Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari”.
Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi gung kita,
yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk kita
semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam
yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.
Adapun penulisan makalah ini merupakan bentuk dari pemenuhan beberapa tugas mata
kuliah Pendidikan Pancasila. Pada makalah ini akan membahas tentang pelanggaran dan
pelaksanaan pancasila dalam kehidupan sehari hari.
Saya ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak yang telah
mendukung serta membantu saya selama proses penyelesaian makalah ini hingga
rampungnya makalah ini. Penulis juga berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi setiap pembaca.
Tak lupa dengan seluruh kerendahan hati, saya meminta kesediaan pembaca untuk
memberikan kritik serta saran yang membangun mengenai penulisan makalah saya ini, untuk
kemudian saya akan merevisi kembali pembuatan makalah ini di waktu berikutnya.

Jakarta, 11 Desember 2019

Nurul Badriyah

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.....................................................................................................................1
Daftar Isi..............................................................................................................................2

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...............................................................................................................3


1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................3
1.3 Tujuan............................................................................................................................ 3

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pancasila.......................................................................................................4


2.2 Nilai-nilai yang Terkandung dalam Sila-sila Pancasila................................................. 4
1. Sila ketuhanan Yang Maha Esa........................................................................................5
2. Sila Kemanusiaan yang adil dan beradap.........................................................................6
3. Sila persatuan Indonesia...................................................................................................7
4. Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksaan dalam permusyawaratan dan
perwakilan............................................................................................................................7
5. Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia...........................................................8
2.3 Contoh Penyimpangan Nilai-nilai Pancasila..................................................................9
2.4 Contoh pelaksanaan nilai-nilai Pancasila………………………………………….. …10

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan....................................................................................................................16
3.2 Saran..............................................................................................................................17
DATAR PUSTAKA............................................................................................................18

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebagai Bangsa Indonesia, kita mengetahui dasar negara kita yang terkenal akan
kesakralannya, terkenal dengan semboyannya "Bhineka Tunggal Ika". Simbolnya merupakan
lambang keagungan Bangsa Indonesia yang terpancar dalam bentuk Burung Garuda. Simbol
di dadanya merupakan pengamalan hidup yang menjadikan Indonesia benar-benar khas
Ideologi dari Bangsa Indonesia. Lambang Negara menjadi pengamalan sekaligus Ideologi
Pancasila.
Pancasila terkandung banyak nilai, dari keseluruhan nilai tersebut terkandung didalam
lima garis besar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Perjuangan dalam
memperebutkan kemerdekaan tak lepas dari nilai Pancasila. Sejak zaman penjajahan hingga
sekarang, kita selalu menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila.
Indonesia hidup dalam berbagai macam keberagaman, baik itu suku, bangsa, budaya dan
agama. Dari ke semuanya itu, Indonesia berdiri dalam suatu keutuhan. Menjadi kesatuan dan
bersatu di dalam persatuan yang kokoh di bawah naungan Pancasila dan semboyannya,
Bhineka Tunggal Ika.
Pancasila membuat Indonesia tetap teguh dan bersatu di dalam keberagaman budaya dan
menjadikan Pancasila sebagai dasar kebudayaan yang menyatukan budaya satu dengan yang
lain. Karena ikatan yang satu itulah, Pancasila menjadi inspirasi berbagai macam kebudayaan
yang ada di Indonesia.

1.2 Rumusa Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Pancasila?
2. Apa saja nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila?
3. Apa saja contoh nyata penyimpangan nilai-nilai Pancasila, baik yang positif maupun
negatif?

3
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Pancasila.
2. Untuk mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam sila Pancasila.
3. Untuk mengetahui contoh nyata penyimpangan nila-nilai Pancasila baik yang positif
maupun negatif.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pancasila


Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Pancasila terdiri dari dua kata
yang berasal dari bahasa Sanskerta yaitu, panca berarti lima dan sila berarti prinsip atau
asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi
seluruh rakyat Indonesia.

Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan atau perwakilan, dan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4 Pembukaan Undang-undang
Dasar 1945.

Meskipun terjadi perubahan kandungan dan urutan lima sila Pancasila yang
berlangsung dalam beberapa tahap selama masa perumusan Pancasila pada tahun 1945,
tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila.

2.2 Nilai-nilai yang Terkandung dalam Sila-sila Pancasila

Nilai adalah sesuatu yang berharga, berguna, indah, memperkaya batin, dan menyadarkan
manusia akan harkat dan martabatnya. Dalam Dictionary of Sociology an Related Sciences
nilai adalah suatu kemampuan yang dipercayai yang ada pada suatu benda untuk memuaskan
manusia.

4
Menurut C Klukhon, nilai bukanlah keinginan melainkan apa yang diinginkan.
Sedang menurut Kamus ilmiah populer nilai adalah ide tentang apa yang baik, benar,
bijaksana, dan apa yang berguna, sifatnya lebih abstrak dari norma.

Nilai dibagi menjadi dua macam yaitu :

1. Nilai yang mendarah daging yaitu nilai yang sudah menjadi kepribadian bawah sadar
atau yang mendorong timbulnya tindakan tanpa berpikir panjang lagi. Contohnya : orang
yang taat beragama maka akan menderita saat ia melanggar larangan dari norma agama
tersebut.
2. Nilai dominan yaitu nilai yang dianggap lebih penting daripada nilai-nilai yang lain.
Beberapa pertimbangan dominan atau tidaknya nilai tersebut bisa dilihat dari :
a. Banyaknya orang yang menganut nilai tersebut.
b. Lamanya nilai tersebut dirasakan oleh anggota kelompok tersebut.
c. Tingginya usaha mempertahankan nilai tersebut.
d. Tingginya kedudukan orang-orang yang membawakan nilai tersebut.
Pancasila di rumuskan bukan semata tanpa arti. Dalam setiap sila dalam Pancasila
mengandung nilai-nilai luhur. Nilai-nilai inilah yang jika diterapkan secara konsisten dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara dapat menjadi pendorong untuk kemajuan bangsa.

Nilai – nilai yang terkandung dalam Sila Pancasila yaitu sebagai berikut :
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Inti sila ketuhanan yang maha esa adalah kesesuaian sifat-sifat dan hakikat Negara
dengan hakikat Tuhan. Kesesuaian itu dalam arti kesesuaian sebab-akibat. Maka dalam
segala aspek penyelenggaraan Negara Indonesia harus sesuai dengan hakikat nila-nilai yang
berasal dari tuhan, yaitu nila-nilai agama. Telah dijelaskan di muka bahwa pendukung pokok
dalam penyelenggaraan Negara adalah manusia, sedangkan hakikat kedudukan kodrat
manusia adalah sebagai makhluk berdiri sendiri dan sebagai makhluk tuhan. Dalam
pengertian ini hubungan antara manusia dengan tuhan juga memiliki hubungan sebab-akibat.
Tuhan adalah sebagai sebab yang pertama atau kausa prima, maka segala sesuatu termasuk
manusia adalah merupakan ciptaan Tuhan.

5
2. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Inti sila kemanusiaan yang adil dan beradab adalah landasan manusia. Maka
konsekuensinya dalam setiap aspek penyelengaraan Negara antara lain hakikat Negara,
bentuk Negara, tujuan Negara , kekuasaan Negara, moral Negara dan para penyelenggara
Negara dan lain-lainnya harus sesuai dengan sifat-sifat dan hakikat manusia. Hal ini dapat
dipahami karena Negara adalah lembaga masyarakat yang terdiri atas manusia-manusia,
dibentuk oleh manusia untuk manusia dan mempunyai suatu tujuan bersama untuk manusia
pula. Maka segala aspek penyelenggaraan Negara harus sesuai dengan hakikat dan sifat-sifat
manusia Indonesia yang monopluralis, terutama dalam pengertian yang lebih sentral
pendukung pokok Negara berdasarkan sifat kodrat manusia monodualis yaitu manusia
sebagai individu dan makhluk social.
3. Sila Persatuan Indonesia
Inti sila persatuan Indonesia yaitu hakikat dan sifat Negara dengan hakikat dan sifat-
sifat satu. Kesesuaian ini meliputi sifat-sifat dan keadaan Negara Indonesia yang pada
hakekatnya merupakan suatu kesatuan yang utuh, setiap bagiannya tidak berdiri sendiri-
sendiri. Jadi Negara merupakan suatu kesatuan yang utuh , setiap bagiannya tidak berdiri
sendiri-sendiri. Jadi Negara Indonesia ini merupakan suatu kesatuan yang mutlak tidak
terbagi-bagi , merupakan suatu Negara yang mempunyai eksistensi sendiri, yang mempunyai
bentuk dan susunan sendiri. Mempunyai suatu sifat-sifat dan keadaan sendiri. Kesuaian
Negara dengan hakikat satu tersebut meliputi semua unsur-unsur kenegaraan baik yang
bersifat jasmaniah maupun rohania, baik yang bersifat kebendaan maupun kejiwaan. Hal itu
antara lain meliputi rakyat yang senantiasa merupakan suatu kesatuan bangsa Indonesia,
wilayah yaitu satu tumpah darah Indonesia, pemerintah yaitu satu pemerintahan Indonesia
yang tidak bergantung pada Negara lain, satu bahasa yaitu bahasa nasional indoneisa,satu
nasib dalam sejarah, satu jiwa atau satu asas kerokhanian pancasila. Kesatuan dan persatuan
Negara, bangsa dan wilayah Indonesia tersebut, membuat Negara dan bangsa indoneisa
mempunyai keberadaan sendiri di antara Negara-negara lain di dunia ini.

6
4. Sila Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/perwakilan.
Inti sila keempat adalah kesesuaian sifat-sifat dan hakikat Negara dengan sifat-sifat
dan hakikat rakyat. Dalam kaitannya dengan sila keempat ini, maka segala aspek
penyelenggaraan Negara harus sesuai dengan sifat-sifat dan hakekat rakyat, yang merupakan
suatu keseluruhan penjumlahan semua warga Negara yaitu Negara Indonesia. Maka dalam
penyelenggaraan Negara bukanlah terletak pada suatu orang dan semua golongan satu buat
semua, semua buat satu. Dalam hal ini Negara berdasarkan atas hakikat rakyat , tidak
pada golongan atau individu. Negara berdasarkan atas permusyawaratan dan kerjasama dan
berdasarkan atas kekuasaan rakyat. Negara pada hakikatnya didukung oleh rakyat oleh rakyat
itu dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan. Negara dilakukan untuk kepentingan seluruh
rakyat , atau dengan lain perkataan kebahagian seluruh rakyat dijamain oleh Negara.

5. Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.


Inti sila kelima yaitu “keadilan” yang mengandung makna sifat-sifat dan keadaan
Negara Indonesia harus sesuai dengan hakikat adil, yaitu pemenuhan hak dan wajib pada
kodrat manusia hakikat keadilan ini berkaitan dengan hidup manusia , yaitu hubungan
keadilan antara manusia satu dengan lainnya, dalam hubungan hidup manusia dengan
tuhannya, dan dalam hubungan hidup manusia dengan dirinya sendiri. Keadilan ini sesuai
dengan makna yang terkandung dalam pengertian sila kedua yaitu kemanusiaan yang adil dan
beradab. Selanjutnya hakikat adil sebagaimana yang terkandung dalam sila kedua ini terjelma
dalam sila kelima, yaitu memberikan kepada siapapun juga apa yang telah menjadi haknya
oleh karena itu inti sila keadilan social adalah memenuhi hakikat adil.

2.3 Contoh Penyimpangan Nilai-nilai Pancasila


1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Contoh:
 Pencurian

7
- Pelanggaran / penyimpangan pada sila ke-1
- Maraknya pencurian yang ada di Indonesia sangat meresahkan warga sekitar, tidak
hanya motor saja yang di curi tetapi jemuran pun dapat di curi oleh si pelaku,
binatang, kita sebagai warga harus bisa lebih berhati-hati menjaga barang-barang
yang kita punyai.

- Pencurian diatur dalam Bab XXII tentang “Pencurian”


Dari Pasal 362 – Pasal 367 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (“KUHP”).
Dalam bab tersebut terdapat berbagai ketentuan mengenai pencurian yang dilakukan
dalam berbagai kondisi dan cara.

- Pencurian Biasa
Pencurian biasa diatur dalam Pasal 362 KUHP:

“Barang siapa mengambil barang sesuatu, yang seluruhnya atau sebagian


kepunyaan orang lain, dengan maksud untuk dimiliki secara melawan
hukum, diancam karena pencurian, dengan pidana penjara paling lama 5 tahun atau
pidana denda paling banyak Rp900-,”

2. Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab


Contoh:
 Eksploitasi anak di bawah umur

8
- Pelanggaran / penyimpangan pancasila pada sila ke-2
- Kasus eksploitasi anak masih marak terjadi di Indonesia. Komisi Perlindungan Anak
Indonesia (KPAI) mendapatkan kasus-kasus tersebut berdasarkan pengaduan dan
pantauan media. Ada berbagai macam korban eksploitasi seperti korban seks
komersial, perdagangan, prostitusi, dan korban pekerja.

- UU yang mengatur eksploitasi anak dibawah umur :

UU no 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak

Eksploitasi anak merupakan perbuatan yang dilarang oleh undang-undang,


karena perbuatan ini melanggar hak-hak anak dan memberikan dampak buruk bagi
perkembangan anak.
Dalam Pasal 13 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak disebutkan bahwa setiap anak selama dalam pengasuhan orang tua, wali, atau
pihak lain manapun yang bertanggung jawab atas pengasuhan, berhak mendapat
perlindungan dari perlakuan eksploitasi baik secara ekonomi dan/atau seksual. Namun
pada kenyataannya masih saja terjadi praktek eksploitasi terhadap anak. Penulisan
skripsi ini bertujuan untuk menjelaskan faktor-faktor penyebab terjadinya tindak
pidana eksploitasi, bentuk perlindungan hukum terhadap anak korban eksploitasi, dan
kendala yang dihadapi serta upaya yang dilakukan untuk menanggulangi tindak
pidana eksploitasi anak.

9
3. Sila Persatuan Indonesia
Contoh:
 Demo mahasiswa

- Pelanggaran / penyimpangan Pancasila pada sila ke-3


Gabungan elemen mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa dengan
melakukan long march menuju seberang Istana Kepresidenan menyayangkan
penahanan kelompoknya di sepanjang Jalan Medan Merdeka Barat. Lokasi itu berada
sekitar 900 meter dari Taman Pandang Istana.
Salah satu elemen mahasiswa menyatakan pihaknya telah menyiapkan sejumlah
tuntutan dan juga kajian sebagai evaluasi kinerja Presiden selama satu periode
terakhir. Mereka memprotes tentang undang undang RHKUP yang diubah.
- UU yang mengatur demontrasi / demo mahasiswa :
UU no 9 tahun 1998.
Sebagaimana telah diatur dalam UUD 1945 pasal 28 yang menyatakan bahwa
kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan
tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang. Lebih lanjut diatur dalam
UU No 9 Tahun 1998 Tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat Di Muka
Umum. Salah satu media yang sering digunakan warga negara dalam menyampaikan
pendapatnya kepada pemerintah yakni dengan unjuk rasa atau demonstrasi. Merujuk
pada UU yang sama, demonstrasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh seorang atau
lebih untuk mengeluarkan pikiran dengan lisan, tulisan, dan sebagainya secara
demonstratif di muka umum.
10
4. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan dan Perwakilan
Contoh:
 Melawan jalan / arus pada saat berkendara di jalan raya / pedagang kaki lima
memenuhi ruas trotoar

Pelanggaran / penyimpangan Pancasila pada sila ke-4


Banyak warga yang tidak mematuhi peraturan lalu lintas, padahal sudah di atur ke
daalam UUD 1945 bahwa yang melanggar akan dikenai sanksi.
- Pidana Bagi Pedagang Kaki Lima yang Memenuhi Ruas Trotoar
Peraturan yang mengatur mengenai pedagang kaki lima secara khusus memang tidak
ada. Tetapi peraturan mengenai penggunaan jalan dan trotoar telah diatur dalam
Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
(“UU LLAJ”).
- Pengemudi kendaraan bermotor di jalan yang melanggar aturan perintah atau larangan
yang dinyatakan dengan rambu lalu lintas dipidana dengan pidana kurungan paling
lama 2 (dua) bulan atau denda paling banyak Rp500 ribu.

 Tidak memakai helm ketika di jalan raya

- Pelanggaran / penyimpangan Pancasila pada sila ke-4


Dengan tidak memakai helm ketika berkendara sangat berbahaya bagi si pengguna
motor, mereka telah melanggar peraturan lalu lintas dan pastinya kena sanksi.

- UU yang mengatur tidak memakai helm :

Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

11
- Peraturan Menteri Perindustrian No. 40/M-IND/PER/6/2008 Tahun 2008 Tentang
Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) Helm Pengendara Kendaraan
Bermotor Roda Dua Secara Wajib.

5. Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia


Contoh:
 Kesenjangan di bidang ekonomi

- Pelanggaran / penyimpangan Pancasila pada sila ke-5


Di Indonesia sangat banyak di jumpai masyarakat yang kurang mampu, sampai-
sampai rumah saja tidak punya dan memilih tidur di bawah jembatan.
- UU yang mengatur kesenjangan ekonomi :
UU no 9 tahun 2009 tentang kesejahteraan sosial
- Pasal 34 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 mengamanatkan kewajiban negara untuk memelihara fakir miskin dan anak
terlantar. Bagi fakir miskin dan anak terlantar seperti yang dimaksud dalam Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Pemerintah dan pemerintah
daerah memberikan rehabilitasi sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial, dan
perlindungan sosial sebagai perwujudan pelaksanaan kewajiban negara dalam
menjamin terpenuhinya hak atas kebutuhan dasar warga negara yang miskin dan tidak
mampu.

2.4 Contoh pelaksanaan nilai- nilai Pancasila:

1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa


Contoh:
 Pernikahan

12
- Pelaksanaan Pancasila npada sila ke-1
- Diatur ke dalam UUD 1945
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN

Pasal 1

Perkawinan ialah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami
isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal
berdasarkan Ketuhanan Yang Mahaesa.

Pasal 2

(1). Perkawinan adalah sah, apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agamanya dan
kepercayaannya itu.

(2) Tiap-tiap perkawinan dicatat menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

 Santunan anak yatim

13
- Pelaksanaan Pancasila pada sila ke-2
- Di atur ke dalam UUD 1945

Perlindungan atas anak (yatim dan bukan yatim) serta orang perempuan
dalam keluarga antara lain ditemukan dalam UU No 23/04, yang dalam
Pasal 1 angka 1, mendefinisikan KDRT (Kekerasan dalam Rumah Tangga)
dengan”

“setiap perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan yang berakibat


timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis,
dan/atau penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan
perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum
dalam lingkup rumah tangga.”

3 Sila Persatuan Indonesia


Contoh:
 Family Gathering

- Pelaksanaan Pancasila pada sila ke-3


- Diatur ke dalam UUD 1945
UU ketenagakerjaan no 13 tahun 2002
Beberapa perusahaan menyelenggarakan family gathering untuk menyediakan waktu
berkualitas bagi orang tua dan anak-anak serta mempererat hubungan dengan anggota
keluarga dari rekan kerja.
14
4. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan dan Perwakilan
Contoh:
 Menghadiri rapat osis saat dibangku SMA

- Pelaksanaan Pancasila pada sila ke-4


Suatu kegiatan rutin yang di jalankan oleh sebuah organisasi sekolah demi mencapai
suatu kesepakatan bersama dalam mencari jalan keluar pada saat ingin menjalankan
suatu kegiatan atau program kerja dan bebas berpendapat atau menyampaikan ide-ide
sendiri
- Diatur ke dalam UUD 1945 :

UUD 19945 pasal 28E ayat (3) UUD 1945 yang menyatakan,

“Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat”.

5. Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia


Contoh:
 Hidup rukun sesama tetangga

- Pelaksanaan Pancasila pada sila ke-5


Alangkah baiknya kita sesama tetangga saling hidup rukun, saling tolong – menolong,
dan tidak menimbulkan perkelahian, saling menghargai, menghormati.
- Diatur ke dalam UUD 1945 :
- Pasal 28A
“Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan
kehidupannya.”

- Pasal 28B

(1) Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui
perkawinan yang sah.

(2) Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak
atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Lima sendi utama penyusun
Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan
Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan
tercantum pada paragraf ke-4 Pembukaan Undang-undang Dasar 1945.

Di dalam Pancasila terkandung nilai – nilai disetiap silanya yaitu (1) Sila Ketuhanan
Yang Maha Esa, maka dalam segala aspek penyelenggaraan Negara Indonesia harus sesuai
dengan hakikat nila-nilai yang berasal dari tuhan, yaitu nila-nilai agama. (2) Kemanusiaan
Yang Adil dan Beradab,dalam sila ini sangat menjunjung tinggi tinggi nilai kemanusiaan,
melakukan kegiatan-kegiatan kemanusiaan dan berani membela kebenaran dan keadilan. (3)
Persatuan Indonesia, inti sila yang ketiga ini adalah hakikat dan sifat Negara dengan hakikat
dan sifat-sifat satu. (4) Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan dan Perwakilan, yang berarti manusia Indonesia sebagai warga negara dan
warga masyarakat Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama untuk
melakukan apapun. (5) Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, ini merupakan sila
yang terakhir dari Pancasila. Dalam sila ini mengandung nilai Dalam rangka ini
dikembangkan perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan
kegotongroyongan. Untuk itu dikembangkan sikap adil terhadap sesama, menjaga
keseimbangan antara hak dan kewajiban, serta menghormati hak-hak orang lain.

3.2 Saran

Masyarakat sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia tentunya


diharapkan mampu meresapi dan melaksanakan nilai-nilai luhur pancasila dalam kehidupan
sehari-hari. Penyimpangan yang terjadi terhadap nilai luhur pancasila bukanlah kesalahan
satu puhak saja. Tetapi lembaga yang terkait dengan penanaman nilai-nilai dasar pancasila
juga turut bertanggung jawab. Sehingga sangat diperlukan peranan dari pemerintah dan
pihak-pihak terkait untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada masyarakat, sehingga
penyimpangan-penyimpangan terhadap nilai Pancasila menjadi berkurang.
DAFTAR PUSTAKA

Kaelan. 2008. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma.

Tamburaka, Rustam. 1995. Pendidikan Pancasila. Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya.

Buku Kewarganegaraan. 2005. Pancasila sebagai Dasar dan Ideologi Negara. Jakarta:
Yudhistira.

Ita, D. 2011. ”Prilaku Yang Bertentangan Dengan Nilai Nilai Pancasila.”

http://rumahsehatkiita.wordpress.com/2011/12/09/prilaku-yang-bertentangan-dengan-nilai-
nilai-pancasila/

(diakses pada 3 Okteber 2013)

http://kuliahade.wordpress.com/2010/07/30/pancasila-penjelasan-sila-sila

(diakses pada 3 Oktober 2013).

www.pengertianahli.com/2013/05/pengertian-pancasila-sebagai-dasar.html/

(diakses pada 3 Okteber 2013).

http://sithi.blogspot.com/2011/04/nilai-nilai-yang-terkandung-dalam.html/

(diakses pada 3 Okteber 2013).

Anda mungkin juga menyukai