Anda di halaman 1dari 15

Makalah Pendidikan Pancasila

Konsep Kehidupan Sosial dan Kemanusiaan Menurut


Pancasila

Dosen Pembimbing Mata Kuliah


Yusuf Wibisono, S.IP., M.Si.

Oleh :

Dwi Yulianti Rahayu Npm. 222001516020

Kelas R.19
Program Studi Sastra Indonesia
Fakultas Bahasa Dan Sastra
Tahun 2022
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga
saya dapat menyelesaikan Makalah “Konsep Kehidupan Sosial dan
Kemanusiaan Menurut Pancasila”. Makalah ini telah disusun dengan
maksimal guna untuk memenuhi tugas Pendidikan Pancasila.

Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari


segi susunan kalimat dan tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka saya menerima segala kritik dan saran agar saya dapat
memperbaiki makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk pembaca dan untuk diri saya sendiri.

Jakarta, 15 November, 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 1

1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................................... 2

1.4 Tinjauan Teori .......................................................................................... 2

BAB II ANALISA DAN PEMBAHASAN ............................................................ 3

2.1 Implementasi Nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari – hari ................ 3

2.2 Makna Nilai-Nilai Pancasila .................................................................... 5

2.3 Peran Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari ......................................... 8

2.4 Arti Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab ...................................... 10

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 11

3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara diperlukan oleh bangsa Indonesia
untuk mendukung eksistensi bangsa Indonesia, karena setiap sila Pancasila
mengandung nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang selaras dengan kepribadian
Indonesia. bangsa itu sendiri.

Asal usul Pancasila sebagai dasar negara terletak pada unsur-unsur dan nilai-
nilai yang terkandung dalam bangsa Indonesia berupa pandangan hidup bangsa
Indonesia. Hal ini menjadikan kedudukan Pancasila sebagai dasar negara. Pancasila
sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia akan selalu tetap
terikat dalam pasang surut eksistensi dan kehidupan Indonesia.

Pancasila merupakan alat pemersatu bangsa Indonesia karena pendirian negara


dan pandangan hidup Pancasila mengandung konsep dasar tentang cita-cita bangsa
Indonesia. Sebagai pedoman hidup, nilai-nilai positif terkandung dalam setiap
objek pancasila. Bangsa Indonesia dapat mempertahankan Pancasila dan nilai-
nilainya karena cara hidup mereka didasarkan pada budaya dan mata pencaharian
masyarakat sendiri.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja implementasi nilai nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari?


2. Apa saja makna nilai-nilai Pancasila?
3. Apa peran Pancasila dalam kehidupan sehari-hari?
4. Apa maksud dari sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab?

1
1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk memaparkan nilai nilai Pancasila bagi kehidupan sehari-hari.


2. Untuk menjelaskan isi makna dari nilai-nilai Pancasila.
3. Untuk mengetahui apa peran Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
4. Untuk mengetahui apa arti sila kedua Pancasila.

1.4 Tinjauan Teori (metode penelitian)

Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif atau pendekatan deskriptif.


Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang memahami dan
menelaah apa yang telah dibaca melalui penelitian, kemudian menuangkannya ke
dalam sebuah karya ilmiah. Kegiatan penelitian dilakukan untuk membuat dan
menguji teori. Penelitian kualitatif mengacu pada makna, konsep, definisi dan juga
studi tentang sesuatu. Dalam penelitian ini, peneliti mencari sumber teori untuk
menganalisisnya, kemudian ditarik kesimpulan. Sumber kajian berasal dari
referensi, majalah dan artikel ilmiah.

2
BAB II

ANALISA DAN PEMBAHASAN

Pancasila terdiri dari dua kata yaitu ‘panca’ dan ‘sila’. Panca memiliki arti lima,
sedangkan sila memiliki arti asas atau prinsip. Maka, arti pancasila yaitu lima dasar
yang digunakan sebagai prinsip atau aturan dalam berbangsa dan bernegara.
Pancasila juga menjadi landasan dalam memutuskan berbagai hal yang berkaitan
dengan bangsa Indonesia serta mengatur pemerintahan, maksudnya yaitu segala
sesuatu yang akan diputuskan atau disahkan harus sesuai dengan nilai-nilai yang
ada pada Pancasila.

Lima rumusan yang terdapat pada Pancasila yaitu yang pertama ketuhanan
yang maha esa, yang kedua kemanusiaan yang adil dan beradab, yang ketiga
persatuan Indonesia, yang keempat kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan atau perwakilan, dan yang kelima yaitu
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Kelima rumusan ini merupakan nilai-
nilai dasar yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, segala kegiatan yang
dilakukan harus berdasar pada nilai-nilai Pancasila. Oleh karena itu, Pancasila dapat
disebut sebagai dasar negara dan pedoman hidup bangsa.

2.1 Implementasi Nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari – hari

Pancasila memiliki tiga nilai yang terkandung di dalamnya. Yang pertama


adalah nilai-nilai dasar, nilai-nilai dasar telah tumbuh sejak perjuangan bangsa
Indonesia meraih kemerdekaan dari kesengsaraan bangsa Indonesia. Nilai dasar
adalah makna hakiki yang terkandung dalam pancasila yang hakiki yang tidak
pernah berubah dengan waktu. Yang kedua adalah nilai instrumental yang sifatnya
lebih kontekstual dapat mengakomodasi tuntunan zaman dengan melihat kondisi
dan jangka waktu tertentu. nilai instrumental adalah nilai yang menjelaskan

3
parameter dan cara untuk mendapatkannya sudah termasuk dalam nilai dasar.
Ketiga adalah nilai praktis, yaitu nilai perwujudan nilai-nilai fundamental dan
instrumental dalam kehidupan sehari-hari suatu bangsa dan patriotik Nilai ini juga
fleksibel dan dapat disesuaikan dengan perkembangan Zaman.

Ketiga nilai yang disebutkan di atas saling terkait satu sama lain, oleh karena
itu bergantung bahwa tidak boleh ada kontradiksi dan penyimpangan dalam setiap
nilai. Jumlah penyimpangan atau kesalahan spesifik yang benar-benar terjadi
sebenarnya karena tidak mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila.
Jadi, Pancasila tidak hanya dipahami tetapi juga diamalkan sesuai dengan nilai-
nilainya

Selain nilai-nilai di atas , nilai-nilai yang terdapat dalam Pancasila sila 1 sampai
sila 5 harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.
Implementasi nilai-nilai Pancasila bertujuan agar tidak terjadi perpecahan antar
masyarakat. Nilai yang terdapat pada Pancasila adalah nilai ketuhanan, nilai
kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan.

Penerapan nilai-nilai sila Pancasila adalah sebagai berikut :

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


Sila pertama ini mengandung nilai luhur yang berkaitan dengan ketuhanan. Contoh
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, yaitu: Tertib melakukan ibadah sesuai
dengan agama yang dianut, Menghormati setiap perbedaan terutama perbedaaan
keyakinan, Tidak memaksakan suatu keyakinan kepada orang lain.

2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab


Sila kedua ini mengandung nilai kehormatan kepada orang lain walaupun ada
banyak perbedaan. Contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:
Membantu teman yang membutuhkan bantuan, Tidak membeda-bedakan teman,
Menerapkan sikap toleransi kepada sesama teman, dan Menghargai perbedaan.

4
3. Persatuan Indonesia
Sila ketiga ini mengandung nilai persatuan diantara banyaknya perbedaan yang ada
di masyarakat. Contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:
Bergotong royong membersihkan lingkungan, Memakai produk merk dalam negeri,
Menghargai dan menghormati semua teman, Saling membantu satu sama lain.

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan Perwakilan
Sila keempat ini mengandung nilai demokrasi, musyawarah untuk mencapai
mufakat. Contoh penerapan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu: Mendahulukan
kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi, Tidak memaksakan kehendak
kepada orang lain, Mengambil keputusan secara musyawarah, Memberikan suara
saat pemilihan umum.

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia


Sila kelima ini menyadarkan masyarakat bahwa semua rakyat Indonesia memiliki
hak dan kewajiban yang sama dimata hukum. Contoh penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari, yaitu: Bersikap adil kepada siapapun, Menjaga hak dan
kewajiban orang lain.

2.2 Makna Nilai-Nilai Pancasila

1. Ketuhanan (Religiusitas)
Sila pertama pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Nilai ketuhanan
mempunyai makna yaitu bangsa Indonesia berhak untuk menganut dan memiliki
serta menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran agamanya,tidak ada paksaan serta
tidak berlaku diskriminatif antar umat beragama. Juga mengandung arti adanya
pengakuan bangsa Indonesia terhadap adanya Tuhan pencipta alam semesta.
Dengan nilai ini bangsa Indonesia dinyatakan sebagai bangsa yang religius bukan
bangsa atheis. Negara Indonesia juga melindungi kemerdekaan bagi setiap
penduduknya untuk memeluk agamanya masing-masing serta untuk beribadah
menurut agama dan kepercayaannya. Nilai religius merupakan nilai yang erat

5
kaitannya dengan sesuatu kekuatan suci, agung, sakral, dan mulia. Ketuhanan
sebagai pandangan hidup adalah mewujudkan serta membangun masyarakat
Indonesia untuk memiliki jiwa dan semangat dalam mencapai ridho Tuhan dalam
setiap perbuatan baik yang dilakukannya.

2. Kemanusiaan (Moralitas)
Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab mempunyai pengertian yaitu kesadaran
sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai moral dalam kehidupan sehari – hari
atas dasar tuntutan hati nurani.Setiap manusia memiliki potensi menjadi manusia
yang sempurna, yaitu manusia yang beradab. Manusia yang maju peradabannya
pasti akan lebih mudah menerima kebenaran dengan mengikuti tata cara dan pola
kehidupan masyarakat yang teratur, serta mengenal hokum yang universal.
Kesadaran inilah yang menjadikan semangat dalam membangun kehidupan
masyarakat dan alam semesta untuk mencapai kebahagiaan dengan usaha yang
gigih, dan diimplementasikan dalam bentuk sikap yang harmoni, toleransi dan
penuh kedamaian. Makna pengakuan terhadap persamaan derajat antar manusia
bahwa setiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban pada sikap moral dan
tingkah laku yang didasarkan pada potensi hati nurani, Serta dalam hubungannya
dengan nilai pada norma – norma dan kebudayaan pada masyarakat setempat.

3. Persatuan Indonesia (Kebangsaan)


Persatuan merupakan gabungan atas beberapa bagian, Persatuan Indonesia
merupakan upaya untuk melihat diri sendiri secara lebih objektif dari dunia luar.
Negara Kesatuan Republik Indonesia terbentuk dalam proses sejarah perjuangan
panjang serta terdiri dari berbagai macam kelompok suku bangsa, namun perbedaan
tersebut bukan untuk dipertentangkan melainkan justru untuk dijadikan persatuan
Indonesia. Nilai Persatuan Indonesia mengandung makna bahwa dalam usaha
bersatu untuk kebulatan rakyat demimembina rasa nasionalisme dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Persatuan Indonesia menghargai dan mengakui
sepenuhnya keanekaragaman yang dimiliki bangsa Indonesia.

6
4. Permusyawaratan dan Perwakilan
Sebagai makhluk sosial, Manusia hidup berdampingan dengan orang lain, di dalam
interaksi itu biasanya terjadilah kesepakatan, dan saling menghargai satu sama lain
atas dasar tujuan dan kepentingan bersama. Prinsip kerakyatan yang menjadi cita-
cita utama untuk membangkitkan bangsa Indonesia, mengerahkan potensi mereka
dalam dunia modern, yaitu kerakyatan yang mampu mengendalikan diri, tabah
menguasai diri, walaupun berada dalam pergolakan hebat untuk menciptakan
perubahan serta pembaharuan. Hikmah kebijaksanaan yaitu kondisi sosial yang
menampilkan rakyat berpikir dalam tahap yang lebih tinggi sebagai bangsa, dan
membebaskan diri dari pemikiran berasaskan kelompok serta aliran tertentu yang
sempit. Penyelenggaraan negara berdasarkan pada permusyawaratan dan
perwakilan. Negara Indonesia adalah negara yang demokrasi mengakui serta
menjunjung tinggi kedaulatan rakyat. Negara mengutamakan prinsip
permusyawaratan yang mampu mewujudkan adanya kesejahteraan sosial. Bangsa
Indonesia wajib menghormati serta menjunjung tinggi adanya setiap keputusan
yang dicapai dari hasil musyawarah. Dan segala keputusan itu dilakukan atas dasar
iktikad yang baik serta dengan adanya rasa penuh tanggung jawab yang besar.

5. Keadilan sosial
Nilai keadilan merupakan nilai yang menjunjung norma berdasarkan ketidak
berpihakkan, keseimbangan, serta pemerataan yang terjadi pada suatu hal.
Mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia merupakan citacita
bangsa Indonesia. Mewujudkan keadaan masyarakat yang dapat bersatu secara
organik, dimana setiap anggotanya dapat mempunyai kesempatan yang sama untuk
tumbuh dan berkembang serta belajar hidup pada kemampuan aslinya. Segala usaha
diarahkan kepada seluruh potensi rakyat, memupuk perwatakan dan meningkatkan
kualitas rakyat, sehingga kesejahteraan dapat tercapai secara merata.

7
2.3 Peran Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari

Dalam kehidupan sehari-hari pun Pancasila memiliki nilai-nilai pendidikan


karakter yang dapat di jadikan sebuah pedoman. Sebagai sebuah pedoman Pancasila
sendiri memiliki isi yang dapat menjadi sebuah jawaban atas masalah yang
mungkin terjadi dikehidupan sehari-hari masyarakat. Sebagai contoh, pada sila
ketiga Pancasila berbunyi “Persatuan Indonesia”, dari sila tersebut mengandung
banyak hal. Bahwa bangsa Indonesia harus bersatu meski terdapat perbedaan.
Baik dalam hal budaya, keyakinan (agama), suku maupun bahasa yang justru harus
dimulai dari hal yang paling mendasar yakni dari kehidupan bermasyarakat. Sebab
Bhinneka Tunggal Ika mengungkapkan sebuah makna bila meski kita berbeda
namun tetap satu jua. Bila diterapkan dalam keadaan sehari-hari hal tersebut akan
tampak saat adanya kerja bakti maupun Siskamling yang diadakan sebuah
lingkungan. Kegiatan tersebut sangat mencerminkan Pancasila dalam sila Persatuan
Indonesia, yang akan bersatu untuk mencapai sesuatu yang lebih baik dan
bermanfaat.

Berikut beberapa peranan Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari yang tidak


kita sadari.

1. Sebagai Pedoman
Pedoman merupakan sesuatu hal yang akan menuntun seseorang untuk bertindak
dan berperilaku sesuai dengan pedomannya tersebut. Sebagai contoh RT dan RW
di Indonesia, merupakan ujung tombak pemerintahan yang langsung berhubungan
dengan masyarakat. Ini sejalan dengan cerminan sila Keadilan bagi seluruh rakyat
Indonesia, yakni fungsi dan tugas RT maupun RW dapat bertindak adil didalam
kehidupan bermasyarakat. Seperti contohnya, ada maling tertangkap tangan lantas
masyarakat hendak menghakiminya.

8
2. Sebagai Sarana Pendidikan
Pentingnya pendidikan karakter tak hanya untuk anak sekolah saja namun untuk
setiap orang baik tua ataupun muda tanpa membedakan latar belakang yang
dimiliki. Karakter dari nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi terbuka merupakan
sebuah sarana yang tepat untuk mengajarkan sebuah keterbukaan. Terbuka dalam
menerima segala hal baru, dan mengajarkan generasi muda tentunyan untuk
bersikap terbuka yang berlandaskan Pancasila. Dan bukannya terbuka yang tanpa
arah tujuan yang jelas. Mendidik anak-anak untuk dapat memahami bahwa sila
“Persatuan Indonesia” itu sesuatu hal yang penting sebagai bentuk upaya menjaga
keutuhan NKRI.

3. Sebagai Tujuan
Tujuan merupakan sesuatu hal yang menjadi fokus tentang seseuatu yang akan
dituju, sebagai sebuah tujuan Pancasila sendiri memiliki multipesepsi. Misalnya
sebagai tujuan hidup, Pancasila dapat diterapkan kedalam segala sisi kehidupan
baik dalam bermasyarakat, berbangsa dan juga bernegara.
Pancasila sebagai tujuan hidup dalam bermasyarakat terlebih lagi dalam kehidupan
sehari-hari dapat berpegang pada sila kedua yang berbunyi, “Kemanusiaan yang
adil dan beradab”. Yang menjadi sebuah tujuan untuk selalu berbuat adil dan
berbudi pekerti yang baik sebagai cara menjaga nama baik keluarga.

4. Sebagai Nilai Kehidupan


Setiap sila di dalam Pancasila membentuk keterikatan yang saling terkait satu sama
lain yang utuh dan tidat dapat tergantikan. Dengan hal tersebut maka seseorang
harus memahaminya dengan cara menyeluruh, dan tidak menafsirkannya hanya
sebagian saja. Sebab akan merusak mkna yang sesungguhnya disamping itu juga
akan merubah tafsiran dan makna yang sebenarnya yang terkandung di dalam
Pancasila tersebut.

9
2.4 Arti Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Menurut Nurdiaman dan Setijo, kemanusiaan yang adil dan beradab berarti
bahwa bangsa Indonesia diakui dan diperlakukan sesuai dengan harkat dan
martabat kemanusiaannya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dengan hak dan
kewajiban yang sama, tanpa membedakan agama, suku, ras dan asal-usul. NKRI
adalah Negara Pembela Hak Asasi Manusia (HAM), negara hukum yang adil dan
negara budaya yang beradab.

Sila kedua, “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab” berarti bahwa bangsa
Indonesia harus diakui dan diperlakukan sesuai dengan harkat dan martabatnya
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, dengan derajat, hak dan kewajiban yang
sama tanpa diskriminasi. agama, suku, ras dan keturunan.

Diperlukan kebijakan yang berbeda untuk melawan berbagai ancaman


kemanusiaan dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan universal di negeri ini.
Selain itu, ketentuan tersebut juga harus dapat menjamin keadilan yang adil bagi
seluruh masyarakat, terutama melalui penghormatan terhadap hak asasi manusia.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pancasila sebagai dasar negara memiliki makna bahwa nilai-nilai yang


terkandung dalam Pancasila sebagai dasar atau pedoman dalam kehidupan
masyarakat Indonesia. Sebagai warga negara kita wajib memahami nilai-nilai
Pancasila sehingga kita dapat mengimplementasikan dalam kehidupan dengan baik
agar semua yang kita lakukan sesuai dengan norma yang ada dan terwujudnya
masyarakat yang berkarakter.

Penanaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sosial


masyarakat sangat penting dan diperlukan dalam membentuk kepribadian generasi
bangsa yang berkarakter agar generasi dapar menghargai dan hidup dalam damai
dan bermoral serta mampu bersaing dalam segala bidang.

11
DAFTAR PUSTAKA

Brilian, F., & Rusliansyah, A. (2020). MEMAKNAI NILAI KEMANUSIAAN


DALAM SILA KEDUA.
Della Ardhani, M., Utaminingsih, I., Ardana, I., & Fitriono, R. A. (2022).
Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Kehidupan Sehari-Hari. Gema
Keadilan, 9(2).
Sukmana, S. F., & Dewi, D. A. (2021). Pengimplementasian Nilai Pancasila
dalam Kehidupan Sosial dan Budaya di Indonesia. EduPsyCouns: Journal
of Education, Psychology and Counseling, 3(1), 128-134.
Sumiati, (2022). Konsep Kehidupan Sosial dan Masyarakat Menurut Pancasila.
Yanto, D. (2016). Pengamalan nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup
dalam kehidupan sehari-hari. Ittihad, 14(25).

12

Anda mungkin juga menyukai