Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MAKNA NILAI NILAI SETIAP


SILA PANCASILA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas

PENDIDIKAN PANCASILA

Dr. Much. Mu’alim, M.Pd.I

Disusun Oleh :
MUHAMMAD GEMMA AKBAR CHANIAGO (223103400082)
FAKULTAS EKONOMI
PRODI MANAJEMEN
UNIVERSITAS IBNU CHALDUN JAKARTA
Kata Pengantar

Syukur alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT


yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas saya untuk mata kuliah
Pendidikan Pancasila, dengan judul: “MAKNA NILAI NILAI SETIAP SILA
PANCASILA” .
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah
ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena
itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ini.

Jakarta, 7 November 2022

Penulis
Daftar Isi
Contents
Kata Pengantar.....................................................................................................................I

Daftar Isi................................................................................................................................II

BAB I.......................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................2

1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................................2

BAB II......................................................................................................................................3
2.1 PENGERTIAN NILAI.....................................................................................................3

2.2 PENGERTIAN PANCASILA.........................................................................................4

2.3 MAKNA NILAI PANCASILA........................................................................................4

2.4 NILAI NILAI PANCASILA PADA KEGIATAN MAHASISWA.................................7

BAB III....................................................................................................................................9
3.1 KESIMPULAN................................................................................................................9

3.2 SARAN............................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................10

BAB I
PENDAHULUAN
II
1.1 Latar Belakang
1. Pancasila yang yaitu dasar negara Indonesia, menjadi dasar tanda
dalam seluruh cara kerja dan penyelenggaraan pemerintahan negara
Indonesia termasuk aturan perundang-undangan. Pancasila yaitu
cerminan bangsa Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Poin-poin Pancasila yang terkandung di
dalam Pancasila menjadi tolak ukur bagi bangsa Indonesia dalam
penyelenggaraan bernegara. Karena konsekuensi dari hal itu bahwa
penyelenggaraan bernegara tak boleh menyimpang dari poin
ketuhanan, poin kemanusiaan, poin persatuan, poin kerakyatan, dan
poin keadilan.
2. Pancasila dianggap sebagai sesuatu yang sakral yang setiap warganya
patut hafal dan mematuhi seluruh isi dalam pancasila tersebut. Tetapi
sebagian besar warga negara Indonesia hanya menganggap pancasila
sebagai dasar negara/ideologi semata tanpa memperdulikan makna
dan manfaatnya dalam kehidupan. Tanpa manusia sedari skor-skor
makna yang terkandung dalam pancasila sungguh-sungguh berguna
dan berguna.
3. Di dalam Pancasila terkandung banyak skor dimana dari
keseluruhan skor tersebut terkandung di dalam 5 garis besar
dalam kehidupan berbangsa bernegara. Pengorbanan dalam
memperebutkan kemerdekaan tidak lepas dari skor Pancasila.
Semenjak zaman penjajahan sampai sekarang, kita senantiasa
menjunjung tinggi skor-skor Pancasila tersebut. Indonesia
hidup di dalam beragam keberagaman, baik itu suku,
bangsa, kultur dan agama. Dari semuanya itu, Indonesia
berdiri dalam suatu keutuhan. Menjadi kesatuan dan bersatu
II
di dalam persatuan yang kokoh di bawah naungan Pancasila
dan mottonya, Bhineka Tunggal Ika.
4. Pancasila membuat Indonesia tetap teguh dan bersatu di
dalam keberagaman budaya. Dan menjadikan pancasila
sebagai dasar kebudayaan yang menyatukan 2 budaya dengan
yang lain. Karena ikatan yang satu itulah. Pancasila menjadi
inspirasi berbagai macam kebudayaan yang ada di Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian nilai ?
2. Apa yang dimaksud dengan Pancasila?
3. Apa makna dari nilai-nilai Pancasila?
4. Apa nilai nilai-nilai Pancasila pada kegiatan Mahasiswa?

1.3 Tujuan Masalah


Makalah ini di susun bertujuan agar para pembaca bisa mengetahui
tentang makna nilai Pancasila di setiap silanya dalam berbangsa dan
bernegara. Serta mendeskripsikan faktor yang mendasari makna nilai
pancasila. Dengan adanya makalah ini dapat di harapkan kepada para
pembaca untuk mengaplikasikan ke dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara dan menjadi pengetahuan yang umum bagi kita sebagai warga
negara bangsa Indonesia dan sebagai satu syarat untuk mendapatkan nilai
Tugas Pendidikan Pancasila

II
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN NILAI


Nilai adalah sesuatu yang penting, sehingga menarik dan membangkitkan
keaktifan manusia untuk membangkitkan keaktifan manusia untuk
mewujudkannya. Maka nilai itu nampak sebagai tujuan dari tindakan kita.
Kita menganggap sesuatu bernilai, karena ada suatu dinamika afektif
yang membuat kita menilai objek tersebut sebagai bernilai. Objek yang
bernilai itu selaras dengan dinamika afektif kita. Nilai itu bersifat
subjektif, sebab menyangkut keselarasan dengan suatu sikap batin,
dengan kecenderungan serta kehendak insani orang bersangkutan. Namun
nilai juga bersifat universal dan obejektif, karena dapat dijelaskan dengan
alasan yang masuk akal mengapa suatu nilai yang ”kita” cita-citakan,
penting untuk hidup manusia. Karena hal itu bukan untuk hidup “kita”
saja, melainkan juga untuk hidup semua orang sejauh mereka adalah
manusia. Maka nilai itu sekaligus objektif dan universal. Nilai tampil
sebagai sesuatu yang patut dikejar dan dilaksanakan oleh semua orang.
Dalam usaha mewujudkan nilai-nilai, masyarakat menyediakan suatu
ukuran bagi tindakan kita dan ukuran itu lah yang disebut dengan norma.
Dengan norma ditunjukkan jalan yang lazim ditempuh untuk
mewujudkan nilai-nilai tersebut, sehingga kita mengetahui apakah arah
tindakan kita sesuai atau bertentangan dengan nilai yang ingin
diusahakan.

II
2.2 PENGERTIAN PANCASILA
Pancasila telah menjadi dasar negara dan ideologi negara bagi bangsa
Indonesia, dan menjadi acuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara. Namun demikian masih ada warga negara yang tidak

mengetahui Pancasila, baik dalam perspektif etimologis (asal usul


katanya), proses perumusannya (historis), dan perkembangan dari
rumusanrumusan Pancasila, sehingga penetapan rumusan Pancasila yang
benar secara yuridis (terminologi). Oleh karena diperlui pemaparan
tentang pengertian Pancasila dari perspektif etimologi, historis, dan
terminologi. Dengan pemaparan dari ketiga perspektif arti dari Pancasila
diperoleh pemahaman komprehensif tentang pengertian Pancasila.

2.3 MAKNA NILAI PANCASILA


Pancasila sebagai hasil pemikiran dan perenungan untuk diaktualisasikan
dalam kehidupan masyarakat dan bernegara Indonesia, menyangkut
permasalahan umum dalam kehidupan manusia Indonesia sebagai
makhluk individu dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Pancasila bagi bangsa Indonesia yang tercermin dalam sila-sila sebagai
berikut :

a. Ketuhanan Yang Maha Esa


Bangsa Indonesia mengakui keberadaan Tuhan Yang Maha Kuasa,
yang dirumuskan dengan Ketuhanan Yang Maha Esa. Makna
Ketuhanan Yang Maha Esa memberikan kebebasan kepada semua
warga/penduduk Indonesia untuk memeluk agama yang
diyakininya dan beribadah menurut agama dan kepercayaan yang
dianutnya. Masing-masing pemeluk agama diharapkan untuk dapat

II
mewujudkan kehidupan toleransi terhadap semua pemeluk agama
yang sama maupun dengan pemeluk agama yang berbeda.

Kebebasan beragama diakui sebagai hak asasi paling mendasar,


sehingga tidak dibenarkan bagi seseorang untuk memaksakan suatu
agama tertentu kepada orang lain.
b. Kemanusiaan yang adil dan beradab
Bangsa Indonesia yang memandang bangsa Indonesia merupakan
bagian bangsa-bangsa di dunia yang memiliki kedudukan dan

martabat yang sama dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Bangsa


Indonesia menentang segala bentuk deskriminatif, seperti berbagai
bentuk penjajahan, perbudakan dan perbedaan perlakuan politik
berdasarkan warna kulit (rasialisme), suku, agama dan jenis
kelamin. Pernyataan ini dipertegas dalam Pembukaan UUD 1945
pada alinia pertama yang menegaskan; bahwa sesungguhnya
kemerdekaan ialah hak segala bangsa. Oleh sebab itu, maka
penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai
dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Dalam eksistensinya
sebagai warga negara, setiap manusia memiliki kedudukan sama
dalam hukum dan pemerintahan serta hak-hak dan kewajiban sama
yang diatur dalam pasal-pasal UUD 1945.
c. Persatuaan Indonesia
Bila sila pertama dan kedua bersifat umum dan universal, bukan
monopoli bangsa Indonesia, maka esensi sila ke tiga sampai ke
lima adalah lebih menekankan pada kondisi yang bersifat nasional
bagi bangsa Indonesia. Persatuan Indonesia di samping sebagai
perwujudan bangsa Indonesia yang harus bersatu, kesatuan ini juga
ditujukan pada satu kesatuan wilayah, yakni wilayah Indonesia
(geografi), kesatuan bangsa (demografi), dan kesatuan aspek
ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, dan pertahanan-

II
keamanan, yakni Bangsa Indonesia. Sebagai negara kesatuan
Indonesia adalah kesatuan yang menyeluruh dan tidak dibenarkan
adanya negara baru yang didirikan dalam wilayah Indonesia.
Penegasan ini dipertegas dalam tujuan negara, bahwa Negara
melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia.
d. Kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
Menunjukkan pada sistem pemerintahan yang demokratis, yakni
para pimpinan pemerintahan Indonesia dipilih dengan cara

demokrasi serta mengimplementasikan adanya wakil rakyat dalam


DPR, DPRD, serta DPD. Namun dalam perkembangannya, politik
demokrasi bangsa Indonesia pernah terjebak dalam praktik
pemusatan kekuasaan tanpa kontrol. Pada era reformasi telah
terjadi perubahan mendasar ke arah demokrasi yang relatif secara
prosedural lebih baik, karena tidak ada lagi perwakilan rakyat yang
diangkat, serta pemilihan kepala eksekutif yang langsung oleh
rakyat, serta netralitas pegawai negeri, TNI dan Polri, namun
dilihat secara substansi maupun hakikat nilainilai sila ke empat,
maka pelaksanaan demokrasi masih perlu perbaikan, peningkatan
dan penyempurnaan.
e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Meskipun ditegaskan pada esensi kemanusiaan, bahwa bangsa
Indonesia merupakan warga dunia, namun untuk keadilan, bangsa
Indonesia mengutamakan perwujudkan keadilan dan kemakmuran
bagi rakyat Indonesia. Komitmen bangsa Indonesia mewujudkan
keadilan dan kemakmuran diberikan kebebasan untuk memilih
pekerjaan dan kehidupan yang layak, usaha ekonomi kerakyatan
dalam bentuk koperasi, serat komitmen memberikan jaminan sosial
bagi fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara.

II
Kebijakan setiap pemerintahan negara yang membantu,
meringankan beban kelompok masyarakat miskin merupakan
perwujudan kewajiban negara terhadap komitmen keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia.

2.4 NILAI NILAI PANCASILA PADA KEGIATAN


MAHASISWA
Mahasiswa merupakan bagian dari pemuda yang mempunyai keunggulan
di bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian. Oleh
sebab itu, mahasiswa harus berdiri di garis depan dalam mempelopori
pembangunan bangsanya. Gerakangerakan perubahan yang terjadi pada

bangsa Indonesia yang dimulai semenjak pra-kemerdekaan sampai


sekarang tercatat bahwa mahasiswa sebagai pelopornya. Sebagai pelopor
pembangunan tentunya harus dapat menjadi tauladan bagi keseluruhan
warga negara. Pemikiran, ide, dan sampai pada tingkah laku sehari-hari
menjadi sorotan dan panutan. Untuk itu, tentunya tingkah laku mahasiswa
pun harus menuju pada pola, di mana pola tersebut berdasar pada nilai-
nilai yang sesuai dengan budaya bangsa, agar pemikiran, ide, dan
perbuatannya dapat diterima bahkan menjadi tauladan warga
masyarakatnya. Sebagai bagian dari masyarakat Indonesia kegiatan
mahasiswa baik dalam kampus maupun di dalam masyarakat tetap harus
berlandaskan pada pancasila dan UUD 1945 serta harus menjunjung
tinggi budaya nasional. Menurut Sutiadja, (2001:71) mengatakan bahwa
mahasiswa dalam segala kegiatannya harus bisa menunjukan sikap, antara
lain :

a. Mahasiswa dalam segala kegiatannya harus dapat menunjukkan


keimanan dan pengakuan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
semua hasil yang dicapai baik oleh pribadi kita masing-masing
II
maupun oleh seluruh bangsa Indonesia dalam hidup bernegara dan
berkebudayaan dalam segala seginya adalah “Berkat rahmat Allah
Yang Maha Kuasa”.
b. Sebagai perwujudan hal tersebut adalah dengan penghayatan dan
pengamalan terhadap ajaran agama (yang merupakan wahyu Tuhan
melalui Rasul dan Nabi) yang merupakan amal perbuatan yang
nyata. Untuk itu, maka dalam kehidupan nyata diperlukan adanya
toleransi antar sesama pemeluk agama.
c. Mahasiswa dalam segala kegiatannya harus menyadari betul bahwa
manusia adalah diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Antara
manusia yang satu dengan yang lain adalah sama dan sederajat
termasuk di hadapan hukum, mempunyai hak-hak yang sama
sehingga menumbuhkan rasa keadilan di antara segenap warga

d. negaranya, setiap warga negara dijamin haknya serta kebebasannya


yang menyangkut hubungan pada Tuhan, sesama manusia,
masyarakat dan menyangkut pula kemerdekaan menyatakan
pendapat dan mencapai kehidupan yang layak sesuai dengan HAM.
e. Dalam segala kegiatannya mahasiswa harus dapat memperkokoh
persatuan dan kesatuan nasional, dalam melaksanakan HAM
janganlah menyebabkan terpecahnya persatuan dan kesatuan.
Seorang mahasiswa harus dapat menciptakan situasi yang
memungkinkan tumbuh suburnya perasaan bangga berbangsa dan
nasionalisme Indonesia yang mengatasi segala paham golongan,
suku bangsa. Nasionalisme yang dikembangkan janganlah
nasionalisme yang sempit (chauvinisme) karena sebagai makhluk
Tuhan tentunya juga akan mengakui dan menghormati bangsa lain
sebagai perwujudan pelaksanaan HAM.
f. Mahasiswa dalam segala kegiatannya menjunjung tinggi prinsip
bahwa sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat, maka kita telah

II
menentukan sistem pemerintahan “Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan”, yang
merupakan asas falsafah demokrasi Pancasila.
g. Pelaksanaan demokrasi Pancasila harus dapat memajukan
kesejahteraan umum dan cita-cita mewujudkan “Keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia”, yang meliputi bidang materiil
maupun spirituil.

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Pancasila adalah dasar negara Indonesia dan sudah sepatutnya menjadi
dasar kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh masyarakat
indonesia, nilai-nilai Pancasila merupakan cakupan dari nilai, norma, dan
moral yang harusnya mampu diamalkan oleh seluruh masyarakat
Indonesia, sebab apabila Bangsa Indonesia mampu mengamalkan nilai-
nilai tersebut maka degradasi moral dan kebiadaban masyarakat dapat
diminimalisir, secara tidak langsung juga akan mengurangi kriminalitas di
Indonesia, meningkatkan keamanan dan kesejahteraan bangsa Indonesia.

3.2 SARAN
Diharapkan agar semua masyarakat dapat menerapkan nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila tidak hanya sekedar mengetahui saja namun
melaksanakannya dalam kehidupan. Dan penerapan pendidikan karakter
harus ditanamkan sejak dini agar kelak nilai Pancasila akan melekat
dalam karakter dan kepribadian tiap individu dalam bermasyarakat agar
senantiasa tercipta bangsa Indonesia yang damai.
II
DAFTAR PUSTAKA

Syarbaini, Syahrial.2011. Pendidikan Pancasila (Implementasi


Nilai-Nilai Karakter Bangsa) Di Perguruan Tinggi. Bogor:
PT.Ghalia Indonesia.
Murniati, dkk. 1993. Pancasila Buku Panduan Mahasiswa.
Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama.
Kaelan. 2010. Pendidikan Pancasila Untuk Mewujudkan Nilai
– Nilai Pancasila, Rasa Kebangsaan dan Cinta Tanah Air.
Yogyakarta. Paradigma.
jamal. 1984. Pokok – Pokok Bahasan Pancasila. Bandung.
CV Remadja Karya.

10

Anda mungkin juga menyukai